42 dikelompokkan dalam dua aspek. Pertama aspek materi yang meliputi isi dan
pembelajaran. Kedua aspek media yang meliputi pemrograman dan tampilan.
F. Kerangka Pikir
Tujuan mata pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa salah satunya adalah agar siswa dapat menunjukkan perilaku berbahasa yang santun yang ditunjukkan
dengan ketepatan penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa. Sesuai dengan tujuan tersebut, siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan tata
bahasa yang baik dan benar, serta dapat menempatkan diri dengan siapa ia berbicara dan menunjukkan perilaku sopan santun ketika berbicara dengan orang
lain. Tujuan pembelajaran bahasa Jawa seperti yang telah diuraikan di atas
seringkali mendapat hambatan dalam proses pencapaiannya. Hambatan ini berasal dari diri siswa dan juga dari pembelajaran di kelas.
Dalam kehidupan sehari-hari siswa jarang menggunakan bahasa Jawa sehingga kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh bisa dikatakan kurang. Metode yang dipakai oleh guru untuk membelajarkan unggah-ungguh bahasa Jawa juga
masih terbatas pada metode ceramah dan penugasan. Tidak ada media pembelajaran yang digunakan oleh guru dan terdapat keterbatasan alokasi waktu
pembelajaran di sekolah. Apabila hal itu terus dibiarkan, siswa akan semakin tidak memahami unggah-ungguh bahasa Jawa.
Alternatif solusi untuk mengatasi beberapa hambatan di atas adalah menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran.
Multimedia interaktif
43 yang merupakan media berbasis komputer menjadi contoh bahwa saat ini produk
teknologi mulai banyak dimanfaatkan dalam bidang pendidikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Multimedia interaktif dibuat dengan menggabungkan teks, gambar, suara, animasi, video, dan
interactive link. Pembuatan multimedia interaktif memperhatikan aspek-aspek tertentu seperti isi, karakteristik siswa, aspek pemrograman, dan tampilan. Hal
tersebut dilakukan agar multimedia interaktif dapat bermanfaat secara optimal dalam membantu siswa belajar.
Penggunaan multimedia interaktif memungkinkan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena siswa disuguhi tampilan visual yang menarik. Siswa
dilibatkan secara aktif untuk memilih materi apa yang ingin dipelajari dan juga diberikan latihan soal untuk menguji kemampuan mereka. Selain itu, multimedia
interaktif dikemas dalam Compact Disk dan bisa disimpan dalam flashdisk sehingga pembelajaran dapat dilakukan secara lebih fleksibel berkaitan dengan
waktu dan tempat. Melalui penggunaan multimedia interaktif unggah-ungguh bahasa Jawa, siswa diharapkan akan lebih tertarik dan bersemangat belajar, serta
lebih mudah dalam memahami materi unggah-ungguh bahasa Jawa.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Sugiyono 2011: 407 penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji keefektifan produk tertentu. Dalam pengertian yang hampir sama, Borg
Gall 1983: 772 menyebutkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Adapun produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa multimedia interaktif unggah-ungguh bahasa Jawa untuk siswa kelas V SD.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Borg Gall. Model pengembangan menurut Borg Gall terdiri
atas sepuluh tahap 1983: 775, yaitu: 1 penelitian dan pengumpulan informasi awal research and information collecting, 2 perencanaan planning, 3
pengembangan format produk awal develop preliminary form of product, 4 uji coba lapangan awal preliminary field testing, 5 revisi produk utama main
product revision, 6 uji coba lapangan utama main field testing, 7 revisi produk operasional operational product revision, 8 uji coba lapangan
operasional operational field testing, 9 revisi produk akhir final product revision, serta 10 diseminasi dan implementasi dissemination and
implementation.