39 unggah-ungguh bahasa Jawa yang dihasilkan benar-benar layak untuk
digunakan dalam pembelajaran.
7. Kriteria Penilaian Multimedia Interaktif
Produk multimedia interaktif perlu dievaluasi terlebih dahulu sebelum dirilis untuk diimplementasikan. Evaluasi tersebut didasarkan pada berbagai
kriteria penilaian multimedia pembelajaran. Walker Hess seperti dikutip Azhar Arsyad 2011: 175 menjelaskan bahwa untuk mengetahui kualitas
multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran harus melihat kriteria
berikut.
a. Kualitas isi dan tujuan, yang meliputi: ketepatan, kepentingan, kelengkapan, keseimbangan, minatperhatian, keadilan, dan kesesuaian
dengan situasi siswa. b. Kualitas instruksional, yang meliputi: memberikan kesempatan untuk
belajar, memberikan bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibilitas instruksional, hubungan dengan program pembelajaran yang
lain, kualitas sosial interaksi instruksional, kualitas tes dan penilaian, dapat memberi dampak bagi siswa, serta dapat membawa dampak bagi
guru dan pembelajaran. c. Kualitas teknis, yang meliputi: keterbacaan, mudah digunakan, kualitas
tampilan, kualitas penanganan jawaban, kualitas pengelolaan program, dan kualitas pendokumentasian.
Dalam rubrik seleksi komputer dan perangkat lunak, Smaldino, Lowther, Russel 2012: 202 menmberikan penjelasan tentang area penilaian
40 multimedia yang terdiri dari: 1 keselarasan dengan standar, hasil, dan
tujuan, 2 informasi akurat dan terbaru, 3 bahasa sesuai dengan usia, 4 tingkat ketertarikan dan keterlibatan, 5 kualitas teknis, 6 mudah
digunakan, 7 bebas bias, 7 terdapat panduan dan arahan pengguna, 8 dapat merangsang kreativitas, 9 dapat memacu kolaborasi, serta 10
terdapat praktik dan umpan balik. Hannafin seperti dikutip Sucipta 2009: 53-54 memaparkan bahwa suatu
media yang efektif harus memenuhi beberapa kriteria penilaian. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan pada tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat membantu para pengembang dalam menentukan kegiatan atau produk
yang tepat, dan fokus kepada topik yang dibutuhkan. b. Sesuai dengan karakteristik siswa, pembelajaran yang bagus didesain
untuk pengguna yang spesifik. Langkah pertama adalah untuk memperkirakan ilmu pengetahuan dan tingkat pemahaman dan
pengetahuan dari pengguna yang menjadi target sasaran. c. Memaksimalkan interaksi, media yang baik adalah mengajak siswa lebih
sering berinteraksi dengan media tersebut sehingga media tersebut bisa dikatakan interaktif.
d. Individualisasi, media komputer menyediakan pembelajaran yang lebih individual sehingga siswa bisa belajar mandiri di rumah tanpa bimbingan
guru. e. Menarik perhatian siswa
41 f. Menyenangkan.
g. Umpan balik, siswa seringkali membutuhkan suatu penghargaan atau umpan balik apabila telah mengerjakan sesuatu dengan benar dengan
banyak variasi umpan balik. h. Sesuai dengan lingkungan.
i. Evaluasi tampilan yang tepat. j. Menggunakan sumber daya dengan bijaksana. Resolusi komputer sering
menjadi hambatan dalam menampilkan gambar atau tulisan dengan optimal, oleh karena itu seorang pengembang harus bisa menempatkan
suatu multimedia yang bisa digunakan di mana saja. Lebih lanjut, Hannafin Sucipta, 2009: 54-55 mengemukakan bahwa
komponen evaluasi sebuah pembelajaran berbantuan komputer meliputi empat kategori, yakni kecukupan pembelajaran, kecukupan tampilan,
kecukupan program, dan kecukupan kurikulum. Aspek kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi desain, prosedur, ketepatgunaan, dan kejelasan. Aspek
kualitas tampilan dapat dilihat dari segi tampilan dan kejelasan. Aspek kualitas program dapat dilihat dari segi desain, prosedur, ketepatgunaan, dan
kejelasan. Aspek kualitas kurikulum dapat dilihat dari segi desain dan prosedur.
Berdasarkan pembahasan di atas, tidak semua kriteria dijadikan dasar untuk penilaian dalam penelitian ini. Hanya beberapa kriteria yang akan
diambil untuk dikembangkan menjadi kisi-kisi instrumen, kemudian
42 dikelompokkan dalam dua aspek. Pertama aspek materi yang meliputi isi dan
pembelajaran. Kedua aspek media yang meliputi pemrograman dan tampilan.
F. Kerangka Pikir