67 terlebih dahulu dengan Photoscape. Video dalam multimedia yang
dibuat dengan Windows Movie Maker yaitu video wilangan.
Gambar 5. Tampilan Software Windows Movie Maker Adobe Flash Professional CS6 merupakan program aplikasi untuk
membuat gambar dan animasi yang menarik. Seluruh animasi dalam multimedia dibuat dengan menggunakan Adobe Flash Professional
CS6.
Gambar 6. Tampilan Software Adobe Flash Professional CS6
d. Pemrograman
Pemrograman merupakan bagian utama dalam proses pembuatan multimedia interaktif. Pemrograman menggabungkan berbagai bahan
grafis, teks, audio, video, dan animasi yang disusun berdasarkan alur
68 sesuai dengan flowchart. Software yang digunakan dalam
pemrograman multimedia adalah Adobe Flash Professional CS6. Hasil akhir dari tahap pemrograman berupa file aplikasi .exe dan
shockwave flash object .swf multimedia interaktif unggah-ungguh bahasa Jawa. Multimedia interaktif sengaja dibuat dalam format
aplikasi dan juga swf agar dapat digunakan baik di komputer yang menggunakan OS Windows maupun Linux.
Terdapat beberapa aspek yang diperhatikan dalam pengembangan multimedia interaktif. Aspek-aspek tersebut diuraikan dalam
penjelasan di bawah ini. 1 Komponen Multimedia Interaktif
a Teks Jenis huruf yang dipilih untuk digunakan dalam multimedia
interaktif unggah-ungguh bahasa Jawa ada beberapa macam, antara lain Comic Sans MS, Jawa Palsu, Elected Office, Gill
Sans Ultra Bold Condensed, Wish I Were Taller, Freehand521 BT, Verdana, Waltograph UI, DJB Almost Perfect, Playtime
With Hot Toddies, Lemon Milk, dan Annoying Kettle. Ukuran huruf dibuat tidak terlalu besar maupun terlalu kecil
agar nyaman dibaca. Banyaknya teks dalam satu halaman multimedia juga dibuat seimbang sehingga tidak terlalu sedikit
atau terlalu ramai. Warna huruf yang dipilih adalah warna yang
69 kontras dengan warna background agar terlihat jelas dan mudah
dibaca. b GrafikImage
Gambar dalam multimedia berfungsi untuk memperindah tampilan dan memperjelas materi tanpa mengurangi nilai
informasi tekstual. Gambar yang digunakan ada yang diunduh dari internet dengan format .jpg dan .png, serta ada pula yang
dibuat sendiri.
Pemilihan gambar
memperhatikan kesesuaiannya dengan materi. Ukuran dan penempatan gambar
menyesuaikan besarnya ruang dalam satu halaman multimedia. c Animasi
Animasi banyak digunakan dalam multimedia interaktif ini, terutama untuk menampilkan contoh penggunaan unggah-
ungguh bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat pada menu Wulangan. Animasi juga dipakai pada menu
Panuntun dan Dolanan. Keberadaan animasi membuat tampilan multimedia lebih hidup dan menarik.
d Audio Penggunaan audio dalam multimedia interaktif ini meliputi
musik latar, narasi pada animasi contoh penggunaan unggah- ungguh bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, narasi pada
submenu Kawruh Tembung Krama, dan sound effect pada tombol navigasi. Penambahan narasi pada submenu Kawruh
70 Tembung Krama bertujuan agar siswa mengetahui pengucapan
kosakata bahasa Jawa krama yang benar. e Video
Video yang disertakan dalam multimedia adalah video wilangan. Video tersebut menampilkan slide show bilangan-
bilangan dalam bahasa Jawa krama. f Interactive link
Interactive link dalam multimedia interaktif unggah- ungguh bahasa Jawa terdiri dari button dan menu. Penggunaan
button atau tombol navigasi memudahkan siswa berpindah dari satu slide ke slide yang lain untuk mengakses materi. Menu
terbagi menjadi lima menu utama yaitu Panuntun, Wulangan, Gladhen, Dolanan, dan Profil. Setiap menu memiliki
percabangan materi masing-masing yang bisa dipilih sesuai kehendak siswa.
g Desain tata letak lay out Tata letak multimedia interaktif dibuat seperti halaman
sebuah buku. Desain tata letak dibuat dengan memperhatikan komposisi, keseimbangan, dan harmoni.
h Desain luar produk Desain luar produk meliputi cover dan label CD yang
digunakan untuk mengemas file multimedia. Cover dan label
71 CD didesain sesuai dengan isi multimedia. Pada cover
ditampilkan preview materi yang ada di dalam multimedia. 2 Prinsip Desain Multimedia Interaktif
a Prinsip Multimedia Multimedia
interaktif dikembangkan
dengan memperhatikan prinsip multimedia. Materi unggah-ungguh
bahasa Jawa tidak hanya ditampilkan dalam bentuk teks, tetapi juga dilengkapi dengan gambar, narasi, dan animasi.
b Prinsip Kedekatan Ruang Teks dan gambar yang saling berhubungan ditampilkan
secara berdekatan dalam satu halaman. Misalnya pada salah satu slide menu Panuntun yang menampilkan keterangan
tentang tombol navigasi, gambar tombol navigasi diletakkan bersebelahan dengan deskripsi tombol tersebut.
c Prinsip Keterdekatan Waktu Sesuai dengan prinsip keterdekatan waktu, narasi dan
animasi yang berkaitan ditampilkan dalam waktu bersamaan. d Prinsip Koherensi
Teks, gambar, musik, efek, dan animasi yang tidak relevan dengan materi dihilangkan dari tampilan multimedia. Ini
dilakukan agar selama mempelajari materi perhatian siswa tidak terdistraksi oleh hal lain.
72 e Prinsip Modalitas
Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi dibandingkan dengan animasi dan teks on-screen. Oleh karena
itu, pada submenu Panganggone Unggah-ungguh Basa Saben Dina materi disajikan dalam bentuk animasi yang dilengkapi
dengan narasi. Bukan dalam bentuk animasi dan teks on-screen. f Prinsip Redudansi
Prinsip ini diterapkan dengan cara tidak menambahkan teks on-screen pada animasi yang terdapat di materi panganggone
unggah-ungguh basa saben dina. Teks on-screen tidak perlu ditambahkan karena setiap animasi sudah memiliki narasi.
g Prinsip Perbedaan Individual Masing-masing siswa memiliki karakteristik tersendiri,
termasuk dalam hal gaya belajar. Menyikapi perbedaan tersebut, materi dalam multimedia interaktif disajikan dalam
bentuk verbal dan visual. Materi tidak hanya berupa teks, tapi juga menggunakan gambar, video, dan animasi.
3 Penyajian Materi Materi dalam multimedia interaktif unggah-ungguh bahasa
Jawa disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran, informasi berurutan, dan penyajiannya jelas. Materi juga disampaikan secara
menarik dengan menggabungkan teks, gambar, audio, video, serta animasi. Penyampaian materi dimulai dari menu Panuntun yang
73 memberikan panduan tentang bagaimana menggunakan
multimedia. Pada menu Wulangan, urutan materinya adalah penjelasan mengenai apa itu unggah-ungguh bahasa Jawa,
perbedaan bahasa Jawa ragam ngoko dan krama disertai contoh, cara menjadi siswa yang memiliki unggah-ungguh yang baik,
contoh penggunaan unggah-ungguh bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, lalu informasi mengenai berbagai kosakata bahasa
Jawa ngoko dan krama yang tersedia dalam empat tema bagian- bagian tubuh, bilangan, warna, dan kegiatan sehari-hari.
Setelah materi, ada evaluasi untuk menguji pemahaman siswa yang terdiri dari dua paket soal. Ketika siswa selesai
mengerjakan soal, akan ada umpan balik yang menampilkan perolehan nilai siswa. Siswa memiliki kesempatan untuk
mengulang mengerjakan soal. Pada menu Dolanan terdapat dua permainan memasangkan tembung ngoko dan krama. Terakhir
disajikan profil tentang pengembang, dosen pembimbing, ahli materi, dan ahli media.
3. Validasi