11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1.
Pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan SMK a. Tujuan Pembelajaran SMK
Pembelajaran memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian seseorang, terlebih dalam bidang pendidikan. Oemar 2014:57 mengungkapkan
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Setiap proses pembelajaran memiliki hubungan yang erat dengan tujuan pembelajaran. Tujuan inilah
merupakan salah satu ciri yang terkandung dalam pembelajaran. Oemar 2014:66 menyatakan ada tiga ciri pembelajaran yaitu: 1 Rencana, ialah
penataan dari berbagai unsur pembelajaran; 2 Kesalingtergantungan, setiap unsur pembelajaran memiliki hubungan satu sama lain yang masing masing
unsur tersebut memberi kontribusi kepada sistem pembelajaran; 3 Tujuan, dalam pembelajaran memiliki tujuan agar siswa belajar, untuk itulah seorang
pendidik harus merencanakan setiap proses pembelajaran yaitu memberi kemudahan bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sekolah Menengah Kejuruan SMK sebagai bentuk dari pendidikan kejuruan vokasi di Indonesia merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama bekerja dalam bidang tertentu Penjelasan pasal 15 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas. Menurut
Murniati dan Usman dalam Sutirman, 2013:11 pendidikan kejuruan merupakan jenis pendidikan yang berorientasi pada keterampilan sehingga produk atau
12 lulusan pendidikan ini mudah memasuki pasar kerja atau mampu menciptakan
pekerjaan sendiri sehingga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa SMK
adalah jenjang pendidikan menengah yang mengarahkan peserta didik untuk memiliki keterampilan sesuai bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Uraian di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan SMK sudah jelas yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan di bidang masing-masing dan
siap terjun di dunia kerja. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Wardiman dalam Sutirman 2013:11 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan kejuruan
adalah untuk mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi peserta didik, masyarakat, bangsa, dan negara.
Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 juga menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruan yang ditekuni. Pendidikan di SMK bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa untuk menyiapkan mereka sebagai tenaga
kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik, dan profesional serta mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi Tim Pengembang FIP-UPI, 2007:330. Oleh karena itu pembelajaran di SMK pun didesain untuk melatih peserta didik untuk memiliki kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja. Tujuan-tujuan ini muncul seiring dengan pertumbuhan dunia industri yang mendorong peningkatan kebutuhan akan
tenaga kerja. Lulusan SMK diharapkan sudah mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja.
13
b. Kurikulum SMK
Isi dan susunan program pengajaran dan kurikulum SMK senantiasa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan untuk mengakomodasi
perkembangan IPTEK dan tuntutan dunia usaha dan dunia industri DUDI. Menurut Tim Pengembang FIP-UPI 2007:333 Kurikulum SMK bersifat
sederhana, luwes, dinamis, dan relevan. Kurikulum ini sangat bergantung pada kebutuhan DUDI sebab perkembangan di dunia kerja yang pesat menuntut
penyesuaian juga pada kurikulum SMK. Kurikulum perlu dievaluasi dari waktu ke waktu untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang kemudian akan dilakukan
perbaikan terhadap pelaksanaan kurikulum tersebut. Tim Pengembang FIP-UPI 2007:333 memaparkan perbaikan kurikulum
SMK ditempuh dengan melakukan transformasi dari orientasi lama ke orientasi baru seperti yang diuraikan pada tabel berikut.