Ranah Afektif Kajian Teori 1.

18

3. Media Pembelajaran

a. Konsep Media Pembelajaran

Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima Daryanto, 2013:5. Proses komunikasi dalam lingkup pembelajaran terjadi antara guru dan siswa di dalam kelas. Pesan yang ingin disampaikan dalam komunikasi tersebut kadang memiliki penafsiran yang berbeda-beda karena ada suatu gangguan sehingga isi materi tidak tersampaikan secara optimal. Media dibutuhkan untuk mempermudah dan memperlancar komunikasi tersebut. Menurut Criticos dalam Daryanto 2013, media merupakan salah satu komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju ke komunikan. Sejalan dengan itu, Daryanto 2013:6 menyatakan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Hal serupa juga dikatakan oleh Smaldino et al. 2005:9, “Media is a means of communication and source of information. Deriv ed from the Latin word meaning „between’, the term refers anything that carries information between a source an a receiver.” Menurut Sutirman 2013:15 media pembelajaran adalah alat-alat grafis, photografis, atau elektronis yang dapat digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Sutirman menambahkan bahwa media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. 19 Daryanto 2013:148 menyebutkan media mempunyai kegunaan antara lain: 1 memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis; 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga, dan daya indra; 3 menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar; 4 memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetik; 5 memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Fungsi media dapat diketahui pula berdasarkan kelebihan dan hambatan yang mungkin timbul dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Gerlach Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001 menyatakan ada tiga kelebihan media yaitu terkait Kemampuan Fiksatif, Kemampuan Manipulatif, dan Kemampuan Distributif. Kemampuan Fiksatif, berarti dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali sama seperti kejadian terdahulu. Kemampuan Manipulatif, berarti media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbaai macam perubahan manipulasi sesuai keperluan, seperti diubah ukuran, kecepatan, warnanya serta dapat pula diulang- ulang penyajiannya. Kemampuan Distributif, berarti media mampu menjangkau audien yang berjumlah besar dalam satu kali penyajian secara serempak, seperti dalam siaran TV atau radio. Daryanto 2013:9 juga menyatakan hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran sebagai berikut: 1 Verbalisme, siswa dapat menyebutkan istilah tetapi tidak mengetahui artiistilah tersebut. Hal ini terjadi karena guru mengajar hanya dengan