28 kreatifitas siswa serta kemampuan bekerja sama dalam menghasilkan proyek
tertentu.
b. Karakteristik Project Based Learning
Suatu proses pembelajaran dapat dikatakan menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek apabila memenuhi beberapa karakteristik.
Thomas 2000:3
menyebutkan terdapat
lima kriteria
pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning, yakni: 1 centrality, yaitu proyek
dalam PBL adalah pusatnya bukan pelengkap kurikulum; 2 driving question, yaitu proyek dalam PBL berfokus pada pertanyaan atau masalah yang membuat
siswa berpikir konsep; 3 constructive investigations, yaitu proyek-proyek melibatkan siswa dalam investigasi yang konstruktif; 4 autonomy, artinya
proyek mendorong siswa untuk mencapai tingkat yang signifikan; dan 5 realism, proyek yang dikerjakan realistis tidak hanya sekedar konsep.
Menurut Buck Institute for Education yang dikutip oleh Sutirman 2013:44 ada delapan karakteristik dalam pembelajaran berbasis proyek, yaitu:
1 Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja; 2 Terdapat masalah dengan pemecahan yang belum ditentukan;
3 Siswa merancang proses untuk mencapai hasil; 4 Siswa bertanggung jawab mendapatkan dan mengelola informasi yang
dikumpulkan; 5 Siswa melakukan evaluasi secara kontinu;
6 Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan; 7 Hasil akhir berupa produk yang akan dievaluasi dari segi kualitas;
8 Atmosfer kelas memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
29 Beberapa karakteristik di atas, melalui metode ini maka diharapkan para
siswa memiliki bekal kemandirian, kreativitas, dan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Lebih dari itu Moursund dalam Ngalimun 2013:197
mengatakan alasan guru perlu menerapkan metode ini karena Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki kelebihan sebagai berikut:
1 Meningkatkan motivasi Melalui proses pengerjaan proyek terbukti siswa lebih tekun dalam
mengusahakan penyelesaian proyek tersebut. Siswa lebih fokus dalam proses pembelajaran karena didorong oleh motivasi yang timbul akibat
keinginan untuk menghasilkan proyek yang dapat memecahkan masalah tertentu.
2 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Siswa yang menggunakan pembelajaran dengan metode proyek ini memiliki
kreativitas dalam menemukan beberapa alternatif pemecahan masalah karena dalam satu kelas dimungkinkan setiap kelompok memiliki perbedaan
pemikiran atau ide dalam penyelesaian masalah yang sama. 3 Meningkatkan kolaborasi
Penyelesaian suatu proyek diperlukan kerjasama antar anggota dalam kelompok. Kemampuan komunikasi dibutuhkan agar kerjasama yang solid
terbentuk. Lingkungan yang kolaboratif inilah tempat untuk siswa saling membagikan ide sehingga pengalaman belajar siswa akan semakin
meningkat. 4 Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
Salah satu yang menonjol dalam Pembelajaran Berbasis Proyek adalah kemandirian siswa. Kemandirian ini menyangkut cara siswa dalam
30 merancang, merencanakan, dan memanfaatkan sumber-sumber yang
mendukung pemecahan masalah. Semakin mahir siswa memperoleh sumber yang mendukung, maka akan semakin cepat siswa tersebut
menyelesaikan proyek.
c. Langkah-langkah Project Based Learning
Pelaksanaan metode Project Based Learning oleh seorang guru perlu memperhatikan tahapan-tahapan yang harus ditempuh agar sesuai dengan
karakteristik yang telah dibahas di atas. Wena dalam Sutirman 2011:108 membagi pelaksanaan metode Project Based Learning menjadi tiga tahap yaitu:
1 Tahap perencanaan: meliputi kegiatan merumuskan tujuan, menganalisis karakteristik siswa, merumuskan strategi pembelajaran, membuat jobsheet,
merancang kebutuhan sumber belajar, dan merancang alat evaluasi; 2 Tahap pelaksanaan: mencakup aktivitas mempersiapkan sumber belajar
yang diperlukan, menjelaskan tugas proyek, mengelompokkan siswa sesuai dengan tugas, dan mengerjakan proyek;
3 Tahap evaluasi: dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi akan menjadi bahan masukan bagi siswa dan
guru dalam merancang pembelajaran ke depan. Sejalan dengan itu Sutirman 2013:46 merumuskan empat langkah
dalam pelaksanaan metode Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu Tahap Orientasi, Tahap Desain, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap Evaluasi. Pertama,
Tahap Orientasi adalah tahap menumbuhkan motivasi belajar siswa, memberikan pemahaman kepada siswa tentang tujuan yang akan dicapai, dan
menjelaskan kegiatan yang dilakukan. Pada tahap ini guru akan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan penuntun. Kedua, Tahap Desain yaitu tahap dimana