Terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan sehingga manfaat dan tujuan dari menulis dapat dicapai.
6. Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman
Bahasa Jerman merupakan salah satu mata pelajaran pilihan di Sekolah Menengah Atas SMA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK dan Madrasah
Aliyah MA yang berfungsi sebagai sarana atau alat bagi peserta didik untuk mengembangkan diri dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni budaya. Pembelajaran bahasa Jerman yang dilaksanakan di sekolah itu sendiri terdiri dari empat keterampilan berbahasa yang saling
terkait, terdiri dari keterampilan menyimak Hörverstehen, berbicara Sprechfertigkeit
, membaca Leseverstehen, dan menulis Schreibfertigkeit ditambah dengan kemampuan penguasaan gramatika dan kosakata
Strukturen und Wortschatz .
Secara terperinci, dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, disebutkan bahwa tujuan pembelajaran keterampilan menulis
Schreibfertigkeit bagi peserta didik kelas XI adalah agar peserta didik
mampu mengungkapkan informasi, pikiran dan perasaan secara tertulis. Standar
Kompetensi SK
pembelajaran keterampilan
menulis Schreibfertigkeit
berdasarkan silabus adalah mengungkapkan informasi secara tertulis dalam bentuk dialog atau paparan sederhana sesuai konteks.
Dengan demikian, Kompetensi Dasar KD yang harus dikuasai oleh peserta didik pada pembelajaran keterampilan menulis Schreibfertigkeit adalah:
1 menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat, 2 mengungkapkan informasi secara tertulis dalam bentuk kalimat
sederhana sesuai konteks, yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa, kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat. Dengan
kata lain, bahwa di dalam pembelajaran keterampilan menulis Schreibfertigkeit
terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan membentuk suatu kesatuan yang kompleks.
Penjelasan di atas mengandung arti bahwa keterampilan menulis Schreibfertigkeit
merupakan keterampilan yang paling sulit dibanding dengan keterampilan lain karena keterampilan menulis memerlukan tingkat
pengetahuan yang tinggi dan kompleks. Dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman seorang peserta didik dituntut agar dapat
menghasilkan tulisan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Jerman.
Tulisan yang baik dapat dilihat dari makna atau ilmu yang terkandung di dalamnya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin
tinggi pula kualitas tulisan yang dihasilkan. Adapun tingginya pengetahuan peserta didik dipengaruhi oleh kemampuan dalam hal keterampilan
menyimak Hörverstehen, berbicara Sprechfertigkeit, dan membaca Leseverstehen
. Tulisan yang benar adalah tulisan yang menggunakan kata,
frasa, kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat. Dalam hal ini peserta didik haruslah dapat menguasai pengetahauan gramatika dan kosa
kata Strukturen und Wortschatz. Materi pembelajaran bahasa Jerman untuk SMA, SMK MA harus
menyesuaikan dengan kurikulum yang tengah berlaku saat ini yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Materi tersebut meliputi
materi yang bertemakan kehidupan keluarga dan kehidupan sehari-hari. Tema tentang keluarga diberikan pada semester gasal dan mencakup beberapa
materi diantaranya Meine Familie, Probleme in der Familie, Akkusativsobjekt, Possesivpronomen, Personalpronomen,
dan Imperativ. Tema kehidupan sehari-hari diberikan pada semester genap dan mencakup
materi-materi yang meliputi Essen und Trinken, Wohnung, Kleidung, Alltagsleben, im Kaufhaus, im Restaurant, Präsens, Verben mit Dativ,
trennbare Verben, dan Komparation Konjunktion.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Jogonalan
Klaten dimulai dengan tema Familie. Materi pembelajaran diambil dari buku Kontakte Deutsch 2
dan LKS Bahasa Jerman Kelas XI, dengan sub tema Familien in Deutschland und in Indonesien
. Peserta didik diberi tugas untuk menulis tentang kelurga masing-masing dan menirukan informasi secara
tertulis dalam teks tentang keluarga.
Dalam satu minggu terdapat satu kali pertemuan dengan durasi 45 menit. Hal ini dikarenakan SMA N 1 Jogonalan tidak memiliki program
bahasa sehingga menjadikan mata pelajaran bahasa Jerman hanya sebagai muatan lokal dengan konsekuensi jumlah pertemuan yang terbatas.
Dari penjelasan terutama dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di atas dapat disimpulkan bahwa, keterampilan menulis bahasa
Jerman dapat dikembangkan secara tertulis dalam bentuk dialog atau paparan sederhana. Pembelajaran keterampilan menulis pun haruslah disesuaikan
dengan materi-materi pembelajaran yang disampaikan. Bagi peserta didik keterampilan menulis dapat melatih mereka untuk berfikir kritis dan kreatif,
serta menyusun sebuah ide tentang pengalamannya yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang baik dan benar.
Berdasarkan pentingnya peranan pembelajaran keterampilan menulis bagi peserta didik tersebut, maka diperlukan sebuah langkah yang efektif guna
mengefektifkan pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. Langkah yang dapat ditempuh ialah melaksanakan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif Cooperative Learning, salah satunya dengan teknik keliling kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan
adalah sebagai berikut. 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajarankompetensi dasar. 2 Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok yang terdiri
dari 4-5 peserta didik. 3. Guru memberikan materi pembelajaran.. 4 Masing- masing kelompok diberi waktu 5 menit untuk mempelajari materi yang akan
dibahas. 5 Guru memberikan kertas karton dan spidol yang berbeda warnanya kepada masing-masing kelompok yang berfungsi sebagai lembar kerja peserta
didik. 6 Kertas karton di letakkan di atas meja dan anggota kelompok duduk mengelilingi karton tersebut. 7 Guru menentukan waktu untuk memulai
menulis. 8 Salah satu peserta didik dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang
mereka kerjakan. 9 Peserta didik cukup mengisi satu kalimat dalam satu putaran dengan waktu yang ditentukan guru. 10 Peserta didik berikutnya juga
ikut memberikan kontribusinya secara tertulis. 11 Demikian seterusnya, giliran menulis bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke
kanan, akhir kegiatan diadakan diskusi kelas dan tanya jawab, dengan bimbingan guru.
7. Penilaian Keterampilan Menulis