Hakikat Teknik Pembelajaran Deskripsi Teoritis 1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing

lebih dikhususkan pada materi-materi tentang aktivitas-aktivitas sehari-hari yang sederhana, yang dalam praktiknya pembelajar bahasa asing khususnya bahasa Jerman dibawa pada kondisi yang sebenarnya atau setidaknya diciptakannya lingkungan atau kondisi yang mendekati pada sebenarnya karena akan terjadi proses peniruan sehingga pembelajar dapat menerima dengan lancar, memudahkan untuk memahami dan dapat mempergunakannya.

2. Hakikat Teknik Pembelajaran

Ketercapaian keberhasilan tujuan pembelajaran yang baik bergantung penggunaan teknik mengajar. Dalam mengajar, seorang pengajar harus memliki kemampuan untuk memilih teknik yang tepat Iskandarwassid dan Sunendar, 2008: 66. Teknik itu sendiri berasal dari kata tekhnikos, bahasa Yunani, yang berarti alat atau seni menggunakan alat Ratna, 2004: 37. Teknik merupakan cara sistematis mengerjakan sesuatu KBBI, 1995. Hal itu senada dengan pendapat Iskandarwassid dan Sunendar 2008: 66 yang menyatakan bahwa teknik merupakan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. Götz dan Wellman 2009: 823 juga menyebutkan bahwa “Technik ist alle Mittel und Methoden, mit denen Mensch die Natur und Wissenschaft praktisch nutzt” atau teknik adalah segala cara dan metode yang digunakan manusia untuk berpraktik dengan alam dan pengetahuan. Beberapa pendapat di atas bermakna bahwa teknik adalah usaha nyata untuk melaksanakan sebuah tujuan. Dalam hal ini tujuan yang dimaksud berupa tujuan pembelajaran. Teknik berupa tindakan nyata yang dilakukan guru yang pada pelaksanaanya harus sejalan dengan cara atau prosedur yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang tertera dalam kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dalam sebuah pembelajaran, guru haruslah memilih teknik yang sesuai, bukan hanya berkutat pada teknik yang sama tanpa adanya variasi. Hal itu akan memberikan kesan monoton dan membosankan terhadap pembelajaran. Pernyataan lain menyatakan bahwa, teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan alat, bahan, orang dan lingkungan untuk menyajikan pesan, misalnya teknik demonstrasi, kuliah, ceramah, tanya jawab, pengajaran terprogram dan belajar sendiri Sadiman, 2007: 5. Pengertian yang dapat diambil adalah bahwa teknik merupakan alat yang digunakan guru untuk membimbing peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dewasa ini teknik pembelajaran sering kali disama artikan dengan metode pembelajaran, namun sebenarnya teknik adalah aplikasi dari metode dalam kegiatan belajar mengajar KBM. Teknik mengacu pada pada cara guru melaksanakan proses belajar mengajar Pringggawidagda, 2002: 58. Lebih jelasnya Pringgawidagda 2002: 57 mengungkapkan bahwa metode adalah penjabaran dari pendekatan, metode mengacu pada pengertian langkah-lagkah secara procedural dalam mengolah kegiatan belajar mengajar. Pendekatan itu sendiri adalah landasan berpikir mengenai sesuatu, sedangkan metode adalah proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sebuah teknik. Teknik merupakan usaha nyata yang diterapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik harus konsisten dengan metode. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal Sanjaya, 2008: 147. Pendapat tersebut mengandung pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Götz dan Wellman 2009: 560 “Methode ist die Art und Weise, wie man etwas tut, um ein Ziel zu erreichen”, bahwa metode adalah macam dan cara, yang digunakan seseorang untuk melakukan sesuatu, untuk meraih sebuah tujuan. Menurut Parera 1993: 93 metode adalah suatu rancangan menyeluruh untuk menyajikan secara teratur bahan-bahan pengajaran bahasa, tidak ada bagian-bagian yang bertentangan dan semuanya berdasarkan pada asumsi pendekatan. Semuanya sudah tersusun rapi dan disajikan secara teratur. Parera 1993: 95 juga mendefiniskan metode pengajaran bahasa merupakan satu prosedur untuk mengajarkan bahasa yang didasarkan pendekatan tertentu; metode yang disusun dan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan prosedur tertentu. Sebuah metode ditentukan oleh: 1 hakekat bahasa, 2 hakekat belajar mengajar, 3 tujuan pengajaran bahasa, 4 silabus yang digunakan, 5 peran guru, peserta didik, dan bahan pengajaran. Kelima hal inilah yang menentukan apa yang disebut dengan suatu metode. Pengertian tersebut berarti bahwa metode merupakan implementasi dari rencana pembelajaran yang di dalamnya mengandung hakekat bahasa, hakekat belajar mengajar, tujuan pengajaran bahasa, silabus yang digunakan, peran guru, peserta didik, dan bahan pengajaran yang digunakan. Metode juga berisikan rancangan menyeluruh untuk menyajikan secara teratur bahan-bahan pengajaran, dalam hal ini adalah bahan-bahan pengajaran bahasa. Metode dan teknik adalah dua hal yang saling berkaitan. Teknik adalah bagian dari metode, sehingga pemilihan metode atau teknik memiliki peranan penting dalam mencapaai tujuan pembelajaran. Metode atau teknik pembelajaran yang dipilih harus mendukung kegiatan belajar mengajar, dengan demikian tujuan pembalajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Ismail 2008: 32-34 menambahkan bahwa seorang guru sebelum memutuskan untuk memilih suatu metode ynang efektif, ia harus mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya adalah, 1 tujuan penggunaan metode yang dipilih tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan, 2 karakteristik peserta didik, 3 perbedaan karakterisktik peserta didik, 4 aspek-aspek perbedaan karakteristik peserta didik yang perlu dipertimbangkan adalah aspek biologis, intelektual dan psikologis, 5 kemampuan guru, 6 sifat bahan pelajaran, 7 situasi kelas, 8 kelangkapan fasilitas, 9 kelebihan dan kekurangan dari setiap metode atau teknik. Pendapat lain menyebutkan bahwa teknik yang digunakan hendaknya dapat menggairahkan situasi belajar, meningkatkan motivasi belajar, mengembangkan dengan aktif, kreatif dan produktif pembelajar untuk menulis dan bertindak Pringgawidagda, 2002: 137. Beberapa pendapat tersebut mengandung arti bahwa metode dan teknik adalah dua hal yang saling berkaitan dalam menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran. Oleh karena itu, dalam memilih metode dan teknik harus memperhatikan beberapa aspek mulai dari tujuan pembelajaran, peserta didik, kelebihan dan kekuranagn dari metode atau teknik itu sendiri hingga kemampuan sebuah teknik dalam hal meningkatkan motivasi belajar dan situasi belajar, serta mengembangkan pembelajar. Selebihnya Sanjaya 2008: 127 menjelaskan bahwa dalam pembelajaran terdapat istilah teknik dan taktik. Teknik adalah cara yang dilakukan dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien, sedangkan taktik adalah gaya seseorang untuk melaksanakan teknik atau metode tertentu. Taktik ini bersifat individual. Teori-teori tersebut mengandung maksud bahwa dalam pembelajaran, teknik seorang guru memiliki cara dan gaya tersendiri atau dengan kata lain setiap guru mempunyai cara dan gaya yang berbeda-beda. Terdapat beberapa cara atau teknik dalam pembelajaran. Roestiyah 2001: 1 menyebutkan salah satunya adalah teknik yang dipakai guru adalah teknik penyajian. teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh pengajar atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai pengajar untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh peserta didik dengan baik. Lie 2008: 54-55 menambahkan Salah satu hal yang menandai profesionalisme guru adalah komitmennya untuk selalu memperbaharui dan meningkatkan kemampuannya dalam suatu proses bertindak dan berefleksi. Jadi, guru harus bertindak dalam kegiatan belajar mengajar setiap hari. Sebagai seorang profesional, guru harus mempunyai pengetahuan dan persediaan strategi-strategi pembelajaran.Tidak semua strategi yang diketahuinya bisa diterapkan dalam kenyataan sehari-hari di ruang kelas. Meski demikian, guru yang baik tidak akan terpaku pada satu strategi saja. Guru yang ingin maju dan berkembang harus mempunyai strategi dan teknik-teknik pembelajaran yang pasti akan selalu bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan belajar- mengajar. Guru juga bisa memilih dan memodifikasi sendiri teknik-teknik agar lebih sesuai dengan kelas mereka. Dari pernyatan di atas dapat diambil sebuah makna bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai seorang pengajar diantaranya adalah pemahaman dan penguasaan teknik penyajian mengajar. Pengajar harus mengetahui dan memahami teknik-teknik pembelajaran pada setiap penyajian pelajaran agar mampu menggunakannya sesuai prosedur yang berlaku dengan tujuan agar tercapainya keberhasilan pembelajaran sesuai yang telah ditetapkan. Macam-macam teknik penyajian pembelajaran menurut Iskandarwassid 2008: 67 adalah diskusi, kerja kelompok, penemuan, simulasi, unit teaching, sumbang saran, inquiry, eksperimen, demonstrasi, karya wisata, kerja lapangan, cara kasus, cara sistem regu, latihan tubian drill dan ceramah. Seluruh uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran merupakan suatu usaha nyata yang digunakan oleh pengajar untuk melaksanakan seperangkat langkah-langkah atau prosedur pembelajaran sehingga bahan pelajaran dapat tersampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK CONCEPT MAPPING DAN TEKNIK CONCEPT SENTENCE PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MINGGIR SLEMAN.

0 1 228

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Permainan Bahasa Bildgeschichte.

3 7 388

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ASOSIOGRAM DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHAS JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK.

1 2 238

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMPEL SLEMAN.

1 2 220

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160