Persentase pemanfaatan Bahan Bakar Nabati BBN pada BBM Transportasi

rangka pelaksanaan desentralisasi, sebagaimana Undang-Undang Nomor 332004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. DBH sektor ESDM bersumber dari kegiatan minyak bumi, gas bumi dan pertambangan umum, serta panas bumi. DBH sektor ESDM pada tahun 2011 mencapai sebesar Rp. 40,9 triliun yang terdiri dari minyak bumi Rp. 16,4 triliun, gas bumi Rp. 11,7 triliun, pertambangan umum Rp. 12,3 triliun dan panas bumi Rp. 0,5 triliun. b. Jumlah CSR dan Community Development Di sektor energi dan sumber daya mineral, community development comdev adalah bagian dari tanggung jawab korporat Corporate Social Responsibility yang merupakan komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut berikut komunitas setempat lokal dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Kegiatan comdev dilakukan antara lain melalui: Ekonomi peningkatan pendapatan, perbaikan jalan, sarana pertanian, pembangunanperbaikan sarana ibadah, Pendidikan dan Kebudayaan kelompok usaha, pelatihan, perencanaan, Kesehatan kesehatan terpadu, air bersih, Lingkungan penanaman bakau, reklamasi dan lainnya kegiatan sosial, penyuluhan, pembangunan sarana olah raga. Rencana dana comdev sektor ESDM pada tahun 2011 sebesar Rp. 1,56 triliun, sedangkan terealisasi sebesar Rp. 1,66 triliun atau 106 terhadap target 2011. c. Jumlah Desa Mandiiri Energi berbasis BBN Jumlah Desa Mandiri Energi DME berbasis BBN dan Non BBN sesuai dengan yang ditargetkan, yaitu dari target sebesar 50 DME, terealisasi sebesar 51 DME atau capaian kinerja sebesar 100 . Realisasi melebihi target, dikarenakan terdapat pengalihan jenis fisik dari PLT Mikrohidro menjadi PLT Pikohidro 2 unit. Pembangunan DME tahun 2011 dilaksanakan di 17 Propinsi yang mencakup: DME berbasis Singkong di 6 lokasi 5 propinsi, DME berbasis Nipah di 3 lokasi 2 propinsi, DME berbasis Biomassa di 3 lokasi 1 propinsi, DME berbasis Biogas di 8 propinsi, DME berbasis PLTMH di 8 propinsi, DME berbasis PLT Pikohidro di 2 propinsi, DME yang menggunakan peralatan kegiatan produktif sebanyak 9 propinsi. Perkembangan DME yang berhasil diwujudkan Kementerian ESDM sejak tahun 2009 hingga 2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011 Tabel 5.11 Perkembangan DME Tahun 2009-2011 No Indikator Realisasi DME Total Kumulatif 2009 2010 2011 1 DME berbasis Non BBN 62 34 19 115 2 DME berbasis BBN 28 16 32 75 Total DME 90 50 51 191 Gambar 5.11. Bahan Bakar Nabati yang Digunakan Pada Pembangunan DME d. Jumlah daerah sulit air yang kebutuhan air bersihnya dapat terpenuhi melalui sumur bor air tanah Program pembangunan daerah lainnya, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah program penyediaan air bersih melalui pemboran air tanah. Program tersebut dilakukan sejak tahun 1995 melalui pendanaan dari APBN. Pada tahun 2011, telah dilaksanakan pemboran air tanah di 255 lokasi dengan peruntukan bagi 640.560 jiwa. Sedangkan selama periode 1995 sampai dengan 2011 ini, total pemboran air tanah yang telah dilakukan sebanyak 784 titik yang tersebar di seluruh Indonesia dengan peruntukan bagi sekitar 1,8 juta jiwa. e. Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga Pada tahun 2011 ini telah dilaksanakan pembangunan gas kota di 5 kota yaitu Rusun Jabotabek, Bontang, Sengkang, Sidoarjo lanjutan dan Bekasi lanjutan. Dari target sebanyak 16.000 sambungan rumah tangga SR yang direncanakan akan dibangun pada 5 Kota Wilayah terealisasi sebanyak 17.939 SR, atau capaian target sebesar 112. f. Jumlah wilayah yang terbangun fasilitas dan pemanfaatan gas untuk transportasi. Target di tahun 2011 ini akan dibangun fasilitas dan pemanfaatan gas untuk transportasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011