Akuntabilitas Keuangan content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2011

No. Uraian Capaian 8. Persentase kemampuan pasokan energi BBM dalam negeri 84 9. Persentase peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah : 102,1 a. Jumlah Dana Bagi Hasil 93,8 b. Jumlah CSR dan Community Development 105,9 c. Jumlah Desa Mandiiri Energi berbasis BBN 98 d. Jumlah daerah sulit air yang kebutuhan air bersihnya dapat terpenuhi melalui sumur bor air tanah 100 e. Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga 108,5 f. Jumlah wilayah yang terbangun fasilitas dan pemanfaatan gas untuk transportasi 100 10. Persentase pemanfaatan energi Non BBM dalam rangka diversifikasi energi: 96,01 a.Pangsa Gas Bumi 86,67 b.Pangsa Batubara 93,88 c.Pangsa Panas Bumi 99,5 d.Pangsa Tenaga Air 100 e.Pangsa Bio Diesel Bio Energi 100

6.2. Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Sesuai dengan Rentra Tahun 2010 – 2014 Kementerian ESDM terdapat 14 sasaran strategis yang ditargetkan untuk diwujudkan dalam Tahun 2011. Hasil pengukuran terhadap kinerja sasaran strategis ini menunjukkan bahwa secara umum capaian kinerja telah sesuai dengan target yang ditetapkan. Merujuk pada tabel di bawah ini terdapat beberapa Indikator kinerja sasaran yang capaian kinerjanya sesuai dan melampaui target, yaitu: 1 Persentase pengembangan energy dalam rangka diversifikasi energy 100; 2 Persentase pembangunan infrastruktur energi dan mineral 11,54,8; 3 Total Penerimaan Negara Sektor ESDM, dengan capaian kinerja 146,5; dan 4 Persentase peran sector ESDM dalam pembangunan daerah dengan capaian kinerja 103,66. 5 Persentase pemberdayaan nasional dengan capaian kinerja 112,9 Sedangkan sasaran strategis yang capaian kinerjanya sedikit di bawah target 90-99,5 adalah sebagai berikut : 1 Jumlah produksi ESDM dengan capaian kinerja 96,75; 2 Persentase Pemenuhan Kebutuhan Bahan Baku Pupuk Dan Petrokimia dengan capaian kinerja 92; 3 Persentase peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor 94,13; 4 Jumlah Tenaga Kerja Sektor ESDM dengan capaian kinerja 98,36; dan 5 Jumlah industri jasa penunjang sector ESDM 98,83. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011 Tabel 6.2. Ringkasan Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2010 No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Capaian Kinerja 1. Meningkatnya kemampuan pasokan energi untuk domestik Jumlah produksi ESDM 96,75 Produksi minyak bumi 95 Produksi gas bumi 99 Produksi CBM - Produksi batubara 89 Pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri 82 Produksi mineral 97 Produksi BBM 102 Produksi LPG 116 Produksi LNG 94 2. Meningkatnya kemampuan pasokan bahan baku untuk domestik Persentase Pemenuhan Kebutuhan Bahan Baku Pupuk Dan Petrokimia 92,2 3. Meningkatnya pengembangan berbagai sumber energi dalam rangka diversifikasi energy Persentase pengembangan energy dalam rangka diversifikasi energy 100  Pangsa energi primer untuk pembangkit listrik: 99,9 o Pangsa Minyak Bumi 158,3 o Pangsa Gas Bumi 86,7 o Pangsa batubara 93,9 o Pangsa panas bumi 99,5  Pangsa energi baru terbarukan lainnya 100 4. Meningkatnya pembangunan infrastruktur energi dan mineral Persentase pembangunan infrastruktur energi dan mineral 101,54  Jaringan pipa gas kota 117  Rasio elektrifikasi 100  Kapasitas Pembangkit listrik 98,6  Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi PLTP 101,4 Jumlah lokasi fasilitas pembangkit Energi Baru Terbarukan EBT 90,7 5. Peningkatan efisiensi pemakaian dan pengolahan Elastisitas Energi 88.9 Penurunan Emisi CO 2 81.35 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011 No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Capaian Kinerja energy 6. Meningkatnya investasi sektor ESDM Jumlah Investasi Sektor ESDM 89  Jumlah Investasi sub sektor migas 111  Jumlah Investasi bidang listrik dan pemanfaatan energi 51  Jumlah investasi sub sektor pertambangan umum 107  Jumlah Investasi bidang energi baru terbarukan 12 7. Terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam penerimaan negara Total Penerimaan Negara Sektor ESDM 146,5  Jumlah penerimaan negara sub sektor migas 109  Jumlah penerimaan negara subsektor pertambangan umum mineral, batubara 116  Jumlah penerimaan negara dari subsector energi bari terbarukan 155  Jumlah Penerimaan lain-lain Balitbang, Badiklat, BPH Migas 206 8. Terwujudnya peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah Persentase peran sector ESDM dalam pembangunan daerah 103,66  Jumlah dana bagi hasil sektor ESDM 118,67 o Jumlah dana bagi hasil subsektor Migas 80 o Jumlah dana bagi hasil subsektor Mineral dan batubara 148 o Jumlah dana bagi hasil subsektor panas bumi 128  Jumlah CSR sector ESDM 91 o Jumlah CSR subsektor Minerba Pabum 116 o Jumlah CSR subsektor Listrik dan Pemanfaatan Energi 90 o Jumlah CSR subsektor Migas 67  Jumlah jaringan distribusi listrikkms dan gardu distribusi listrik 104,65  Jumlah desa mandiri energi DME 102  Jumlah sumur bor daerah sulit air 102 9. Terwujudnya pengurangan Jumlah subsidi sector ESDM 64,05 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011 No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Capaian Kinerja beban subsidi BBM dan Listrik  Jumlah subsidi BBM, LPG dan BBN 70,3  Jumlah subsidi Listrik 57,8 10. Peningkatan peran penting sektor ESDM dalam peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor Persentase peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor 94,13  Jumlah ekspor minyak mentah 74,62  Jumlah ekspor gas 107,6  Jumlah impor BBM 95,9  Jumlah impor minyak mentah 98,4 11. Terwujudnya peningkatan tenaga kerja Jumlah Tenaga Kerja Sektor ESDM 98,36  Jumlah tenaga kerja sub sektor migas 98,6  Jumlah tenaga kerja sub sektor Ketenagalistrikan 71,5  Jumlah tenaga kerja sub sektor pertambangan umum 125 12. Terwujudnya pemberdayaan nasional Persentase pemberdayaan nasional 112,9  Rasio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja nasional 100  Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri pada usaha minyak dan gas bumi 92,7  Persentase Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan sub sektor Pertambangan Umum 146 13. Peningkatan nilai tambah Persentase peningkatan kemampuan nasional dalam merancang dan merakit instalasi peralatan migas 100 14. Peningkatan industri jasa backward linkage dan industri yang berbahan baku dari sektor ESDM, antara lain pupuk forward linkage: 95,5 Peningkatan industri jasa penunjang  Jumlah industri jasa penunjang sector ESDM 98,83 o Jumlah industri jasa penunjang Migas 97,5 o Jumlah industri jasa penunjang ketenagalistrikan 96 o Jumlah industri jasa penunjang Pertambangan umum 103 Terpenuhinya bahan baku industri pupuk  Persentase pemenuhan bahan baku industri pupuk 92,2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011