Capaian Kinerja Tujuan Strategis

Gambar 5.13. Peletakan Batu Pertama Proyek Banyu Urip di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, 6 Desember 2011 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011 Pada tanggal 6 Desember 2011, Menteri ESDM melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan peletakan batu pertama Proyek Banyu Urip di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Peletakan batu pertama ini menandai dimulainya pengerjaan pengembangan penuh Proyek Banyu Urip. Menteri ESDM, Jero Wacik meminta agar penyelesaian proyek ini bisa dipercepat mengingat pentingnya kontribusi lapangan tersebut terhadap peningkatan produksi minyak nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta adanya langkah nyata dan aktif untuk mengantisipasi terjadinya ketahanan energi dan pangan pada masa depan yang semakin kritis. Penyelesaian proyek ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 36 bulan, tetapi Menteri ESDM meminta semua pihak agar bekerja sama agar penyelesaiaan proyek ini bisa dipercepat. Percepatan tersebut sangat penting untuk segera mewujudkan target Pemerintah meningkatkan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari pada akhir tahun 2013.

2. Produksi Gas Bumi

Produksi gas bumi tahun 2011 sesuai APNB ditargetkan sebesar 8.541 MMSCFD atau setara dengan 1.534 Ribu BOEPD. Pada realisasinya, produksi gas bumi tahun 2011 adalah sebesar 1.516 Ribu BOEPD atau 99 terhadap target tahun 2011. Produksi gas tersebut ekivalen dengan 95 realisasi tahun 2010 sebesar 1.590 Ribu BOEPD. Belum tercapainya target produksi gas bumi tahun 2011, disebabkan antara lain :  Tidak kembalinya produksi gas bumi setelah turn around di beberapa lapangan gas  Gangguan peralatan produksi seperti sulfinol absorber di PT. Arun, absorber dan valve di NSO serta kompresor di ExxonMobil, terbakarnya FPSO Lentera Bangsa di CNOOC yang mengakibatkan seumlah sumur harus ditutup.  Decline produksi alamiah dari sumur-sumur di lapangan yang sudah berproduksi relatif lama misal : VICO. Upaya-upaya pencapaian produksi gas :  Pengembangan lapangan baru a.l. Blok Cepu dan Donggi Senoro termasuk percepatan produksi sumur temuan eksplorasi.  Percepatan produksi dari lapangan-lapangan CBM a.l. di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.  Meningkatkan kehandalan peralatan produksi dan keselamatan kerja untuk mengurangi unplanned shutdown.  Meningkatkan koordinasi untuk penyelesaian masalah yang terkait dengan regulasi, antara lain penerapan azas cabotage, perijinan pada lokasi kegiatan, tumpang tindih lahan dan kawasan hutan dan pembebasan lahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011 Perkembangan produksi gas bumi sejak tahun 2007 sampai dengan 2011 dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Sebelum tahun 2000-an, kondisi pemanfaatan gas bumi tidak seperti saat ini, dimana kebutuhan domestik sangat tinggi. Pada saat itu, pemanfaatan gas bumi dari cadangan besar biasanya untuk ekspor, sedangkan gas bumi dari cadangan yang kecil untuk domestik. Selain itu, permintaan gas bumi domestik pada era tersebut juga masih sangat rendah, sehingga kontrak-kontrak pengembangan gas bumi lebih dominan untuk ekspor. Kontrak- kontrak gas bumi yang ditandatangani pada waktu itu merupakan kontrak jangka panjang. Maka, ketika saat ini dimana permintaan domestik relatif tinggi, kontrak-kontrak tersebut tidak dapat serta merta diubah untuk domestik, karena dapat berakibat pada pelanggaran kontrak default. Saat ini kebijakan alokasi gas lebih mengutamakan untuk pasokan domestik, cadangan besar dapat digunakan baik untuk domestik maupun ekspor dan cadangan kecil untuk domestik. Dari tahun ke tahun, ekspor gas sudah mulai dikurangi, sebaliknya pemanfaatan domestik terus diintensifkan. Trend pemanfaatan gas bumi saat ini mulai meningkat untuk domestik dibandingkan ekspor sebagaimana grafik terlampir, hal tersebut menunjukkan keberpihakan untuk pemenuhan domestik. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi PJBG dari tahun 2003-2010, porsi untuk domestik cukup besar yaitu sebesar 73,7. 2007 2008 2009 2010 2011 Produksi Gross 7.686 7.883 8.386 9.336 8.922 Produksi Nett 7.283 7.460 7.962 8.857 8.415 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 M M SC F D Gambar 5.7. Produksi Gas Bumi Tahun 2007-2011 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011 Dalam rangka mendorong pasokan gas dalam negeri, dan peningkatan penerimaa negara, pada tanggal 26 Oktober 2011, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral MESDM telah mengambil keputusan untuk percepatan realisasi pengiriman gas bumi ke Singapura dari lapangan Gajah Baru di West Natuna sesuai gas sale agreement GSA dan pengiriman ke dalam negeri sebesar 40 juta kaki kubik per hari melalui mekanisme Swap, yang akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik PLN di Muara Tawar, Jawa Barat. Dengan telah disetujuinya pengiriman gas ini maka pemerintah akan terhindar dari kewajiban pembayaran penalti sebesar Rp 5 Miliar per hari, dan sejak saat pengaliran, negara berpotensi memperoleh pendapatan sekitar Rp 15 Miliar per hari atau Rp 5,4 Triliun per tahun. Selain daripada itu, pengiriman gas bumi ke PLN Jawa Barat sebesar 40 juta kaki kubik per hari yang setara dengan 6000 barel BBM per hari yang dapat menghasilkan energi listrik sebesar 160 – 200 megawatt, sehingga PLN akan dapat menghemat biaya operasi sebesar Rp 2 – 3 Trilun per tahun, yang diperoleh dari selisih harga pembelian BBM dan gas bumi. Selanjutnya MESDM telah menginstruksikan kepada Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan Kepala BP Migas untuk segera mengambil langkah-langkah dan meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah Swap tersebut. M M S C F D P U P U K 615 , 3 7 , 3 K IL A N G 89 , 5 1 , 1 P E T . K IM I A 93 , 5 1 , 1 K O N D E N S A S I 12 , 8 0 , 2 L P G 38 , 0 0 , 5 P G N 752 , 7 8 , 9 P L N 721 , 4 8 , 6 K R A K A T A U S T E E L 51 , 6 0 , 6 I N D U S T R I L A I N 552 , 1 6 , 6 C IT Y G A S 0, 20 0 , 0 0 2 P E M A K A I A N S E N D I R I 544 , 6 6 , 5 SUB TO TAL DO M ESTI K 3. 471, 9

41, 2 F E E D K I L A N G L N G

3 . 543 , 7 4 2 , 0 L P G - 0 , 0 G A S P IP A 924 , 5 1 1 , 0 SUB TO TAL EKSPO R 4. 468, 2

53, 0 L OSSES

488 , 3 5, 8 T O T A L 8. 428, 4 100 DO M ESTI K EKSPO R Status sd Nop 2011 Angka Produksi Net Penyaluran KKKS ke industri selain pengguna PGN Gambar 5.14. Produksi dan Pemanfaatan Gas Bumi Tahun 2011 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011 Gambar 5.15. Persetujuan percepatan pengiriman gas dari West Natuna dan tambahan pasokan ke PLN Jawa Barat dalam rangka penghematan BBM Untuk optimalisasi pemanfaatan gas bumi dalam negeri, pemerintah akan terus mendorong terbangunnya infrastuktur gas bumi baik melalui pipa maupun fasilitas terminal penerima gas bumi di daerah-daerah yang telah diprogramkan pada wilayah pertumbuhan ekonomi, sebagaimana direncanakan dalam MP3EI, maupun pada sentra-sentra industri yang telah ada. Dalam rangka mempercepat produksi gas bumi di cadangan yang terdapat di Indonesia, khususnya Wilayah East Natuna, pada tanggal 19 Agustus 2011, Pemerintah Principles of Agreement POA terkait rencana eksplorasi dan eksploitasi Wilayah East Natuna bersama dengan para stakeholder yaitu PT Pertamina Persero, Esso Natuna Ltd, Total EP Activities Petrolieres dan Petronas. POA tersebut dimaksudkan untuk melanjutkan proses yang menuju pada persiapan suatu kontrak kerja sama Wilayah East Natuna yang akan ditandatangani kemudian, dimana Pemerintah berharap dengan akan ditandatanganinya kontrak kerja sama wilayah East Natuna akan segera dilakukan pengembangan proyek Gas East Natuna. Gambar 5.16. Penandatanganan Principles of Agreement POA terkait rencana eksplorasi Dan eksploitasi Wilayah East Natuna di KESDM, 19 Agustus 2011 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011