No. Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran Capaian
Kinerja
beban subsidi BBM dan Listrik
Jumlah subsidi BBM, LPG dan BBN 70,3
Jumlah subsidi Listrik 57,8
10. Peningkatan peran penting
sektor ESDM dalam peningkatan surplus neraca
perdagangan dengan mengurangi impor
Persentase peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor
94,13
Jumlah ekspor minyak mentah 74,62
Jumlah ekspor gas 107,6
Jumlah impor BBM 95,9
Jumlah impor minyak mentah 98,4
11. Terwujudnya peningkatan
tenaga kerja Jumlah Tenaga Kerja Sektor ESDM
98,36
Jumlah tenaga kerja sub sektor migas 98,6
Jumlah tenaga kerja sub sektor Ketenagalistrikan
71,5 Jumlah tenaga kerja sub sektor
pertambangan umum 125
12. Terwujudnya pemberdayaan
nasional Persentase pemberdayaan nasional
112,9
Rasio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja nasional
100 Persentase pemanfaatan barang dan
jasa dalam negeri pada usaha minyak dan gas bumi
92,7
Persentase Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam
pembangunan sub sektor Pertambangan Umum
146
13. Peningkatan nilai tambah
Persentase peningkatan kemampuan nasional dalam merancang dan merakit
instalasi peralatan migas 100
14.
Peningkatan industri jasa backward linkage dan industri yang berbahan baku dari sektor ESDM, antara lain pupuk forward linkage:
95,5
Peningkatan industri jasa penunjang
Jumlah industri jasa penunjang sector ESDM 98,83
o Jumlah industri jasa penunjang Migas
97,5 o
Jumlah industri jasa penunjang ketenagalistrikan
96 o
Jumlah industri jasa penunjang Pertambangan umum
103 Terpenuhinya bahan
baku industri pupuk Persentase pemenuhan bahan baku industri
pupuk 92,2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011
6.3. Komitmen Langkah Perbaikan Ke Depan
Selanjutnya seluruh capaian IKU dan sasaran strategis di atas telah dievaluasi untuk mendapatkan umpan balik guna perbaikan kinerja di masa-masa mendatang. Hal
merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi Kementerian ESDM untuk meningkatkan kinerja organisasi pada periode berikutnya. Oleh sebab itu, sesuai hasil analisis kami atas
capaian kinerja 2011 telah dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah, yaitu:
1. Meningkatkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan stakeholders di
sektor ESDM guna mewujudkan Visi ESDM, yaitu: ‘Terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatan nilai tambah energi dan mineral yang
berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat’.
2. Meningkatkan komitmen antar unit-unit organisasi dalam penerapan manajemen
berbasis kinerja, khususnya dalam perencanaan kinerja maupun monitoring dan evaluasi capaian kinerja.
3. Mengoptimalkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sumber-sumber daya dan
dana melalui berbagai program dan kegiatan yang berorientasi pada outcome sehingga tujuan dan sasaran langsung bisa dirasakan oleh para pemangku
kepentingan, khususnya masyarakat. 4.
Penetapan tujuan dan sasaran strategis harus mempertimbangkan berbagai isu strategis, baik yang bersifat nasional maupun internasional, seperti: konservasi energi,
pemenuhan kebutuhan energi nasional, pemanfaatan energi alternatif, dan dampak terhadap lingkungan hiudup.
5. Meneruskan langkah strategis untuk melaksanakan reformasi birokrasi dalam
lingkungan organisasi KESDM sesuai dengan Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional maupun Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2010 – 2014 guna
mewujudkan birokrasi pemerintahan kelas dunia di lingkungan organisasi Kementerian ESDM.
6. Memperhatikan dan mengantisipasi perubahan lingkungan strategis. Hal ini dapat
dicapai antara lain melalui koordinasi yang intensif dengan unit-unit kerja yang berada dalam lingkungan organisasi KESDM, instansi pemerintah maupun pihak-pihak
terkait lainnya dalam pelaksanaan kegiatan. 7.
Konsisten melakukan pengkajian yang mendalam atas kuantitas dan kualitas target dari indikator kinerja sasaran-sasaran stratejik maupun cara-cara pengukuran dan
evaluasi kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011
LAMPIRAN I