Prioritas dan Sasaran Pembangunan Nasional Sektor ESDM 1 Prioritas Pembangunan Nasional
terhadap lingkungan diturunkan, bahkan kini melalui skema Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Development MechanismeCDM, pengurangan polusi dapat dijual ke pasar
emisi dunia, dan dengan lingkungan yang bersih maka kualitas kehidupan akan meningkat.
Parsitipasi pemerintah daerah dalam pemenuhan kebutuhan energi kurang. Sejauh ini
hampir sebagian besar kebijakan pemenuhan kebutuhan energi nasional masih dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Sejalan dengan prinsip otonomi daerah, sudah
selayaknya pemerintah daerah ikut berperan aktif dalam parsitipasi pemenuhan kebutuhan energi nasional. Namun, terlihat bahwa pemerintah daerah belum siap secara penuh untuk
berperan optimal. Hal ini terlihat dari masih banyaknya kebijakan termasuk peraturan daerah yang menghambat, serta masih rendahnya alokasi APBD untuk pembangunan
sarana dan prasarana energi.
2 Sasaran Pembangunan Nasional Sektor ESDM Tabel 2.1.
Sasaran Pembangunan Nasional Sektor ESDM
No Sasaran
Indikator dan Target Pencapaian Tahun 2014
a. Tercapainya komposisi bauran
energi yang
sehat dengan
menurunnya persentase
pemanfaatanenergi fosil
dan meningkatnya persentase energi
baru terbarukan EBT Persentase pemanfaatan minyak bumi dalam bauran energi
nasional sebesar 38,33 persen Persentase pemanfaatan energi baru terbarukan dalam
bauran energi nasional sebesar 16,1 persen Pengembangan produksi dan pemanfaatan bahan bakar
alternatif seperti bahan bakar nabati, batubara dicairkan, GTL Gas To Liquid, DME dimethyl eter dan lain-lain
Peningkatan pemanfaatan EBT untuk pembangkit tenaga listrik PLTMH, PLTS, PLT Bayu, PLT Biomassa
b. Penurunan elastisitas energi
Elastisitas energi menjadi sebesar 1,48 c.
Pemanfaatan potensi pendanaan domestik
dan skema
pendanaannya Termanfaatkannya potensi pendanaan dalam negeri baik dari
lembaga keuangan perbankan maupun dari non perbankan nasional guna mendukung pengembangan energi
batu terbarukan serta konservasi dan efisiensi energi d.
Penyusunan dan penyempurnaan regulasi dan kebijakan guna
meningkatkan jaminan
dan kepastian hukum pemanfaatan
energi baru terbarukan serta
Tersusunnya regulasi dan kebijakan pemanfaatan energi baru terbarukan serta pengembangan konservasi dan
efisiensi energy
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011
No Sasaran
Indikator dan Target Pencapaian Tahun 2014
pengembangan konservasi dan efisiensi energi
e. Peningkatan
kapasitas dan
kualitas sarana dan prasarana energi asional
untuk memenuhi
kebutuhan domestik dan komitmen ekspor
Tercapainya pembangunan jaringan gas kota untuk 80.000 sambungan rumah di 20 kota
Tercapainya pembangunan 21 buah SPBG di 3 kota Tercapainya pemenuhan kebutuhan kapasitas dengan
penambahan 30.500 MW Terintegrasinya sistem di Sulawesi dan sistem di Kalimantan
Berkurangnya susut jaringan menjadi di bawah 10,0 persen Meningkatnya pelayanan Izin Usaha Ketenagalistrikan
Meningkatnya penerapan standarisasi teknis bidang ketenaga listrikan yang disertifikasi SNI danatau diperlakukan wajib
f. Peningkatan
jangkauan Pelayanan ketenagalistrikan
Rasio elektrifikasi meningkat dari 67,2 persen di tahun 2010 menjadi 80,0 persen di tahun 2014
Meningkatnya rasio desa berlistrik 94,5 persen di tahun 2010 menjadi 98,9 persen di tahun 2014
g. Tercapainya
bauran energi
energy mix
primer untuk
penyediaan tenaga listrik Pangsa energi primer untuk pembangkit tenaga listrik
pada tahun 2014 menjadi : Batubara sebesar 64 persen
BBM sebesar 2 persen Panas bumi sebesar 10 persen
Gas bumi sebesar 18 persen, Hidro sebesar 6 persen
h. Peningkatan efektifitas
subsidi pemerintah
Terlaksananya subsidi yang tepat sasaran pada yang berhak menerima benefeciaries
i. Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi
Meningkatnya sertifikasi kompetensi bidang energi dan ketenagalistrikan dan sumberdaya manusia nasional yang
mendukung industri energi dan ketenagalistrikan nasional Meningkatnya Tingkat Komponen Dalam Negeri sesuai
peraturan yang ada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP KESDM Tahun 2011