Sampel Teknik Sampling Populasi dan Sampel 1. Populasi

commit to user

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 115, “Populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono 2010: 117 bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada oyeksubyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri Surakarta tahun pelajaran 20102011. Adapun SMA Negeri di Kota Surakarta ada 8 yaitu: SMA Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 3 Surakarta, SMA Negeri 4 Surakarta, SMA Negeri 5 Surakarta, SMA Negeri 6 Surakarta, SMA Negeri 7 Surakarta, dan SMA Negeri 8 Surakarta.

2. Sampel

Sugiyono 2010: 118 menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena commit to user keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI IPA SMA Negeri Surakarta tahun pelajaran 20102011.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling random kluster stratifikasi stratified cluster random sampling, yaitu kombinasi antara sampling random stratifikasi stratified random sampling dan sampling random kluster cluster random sampling Budiyono 2003: 37 menyatakan bahwa pada sampling random stratifikasi, populasi dibagi menurut strata-strata, kemudian dari strata-strata tersebut ditarik anggota sampel secara random dari sub-sub populasinya strata-strata tadi. Sampel yang diperoleh dari strata-strata tadi dikumpulkan menjadi satu dan disebut sampel random stratifikasi. Sedangkan sampling random kluster adalah sampling random yang dikenakan terhadap unit-unit atau sub-sub populasi. Unit-unit atau sub-sub populasi ini disebut kluster. Dalam pengambilan sample dengan cara ini, kluster-kluster yang ada dianggap homogen sama antara satu dengan yang lain. Untuk kluster yang commit to user dipilih, maka setiap anggota dari kluster itu dipilih sebagai anggota sampel. Sampel- sampel yang diperoleh dikumpulkan menjadi satu dan disebut sampel random kluster. Namun kadang-kadang orang melakukan sampling random kluster lagi di dalam suatu kluster. Jadi, pada sampling random kluster stratifikasi stratified cluster random sampling, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Populasi dibagi menurut strata-strata. b. Sampling random dikenakan terhadap masing-masing strata. c. Sampel dari masing-masing strata yang terpilih tadi dikenai kluster random sampling. Langkah-langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini, sebagai berikut: a. Dari populasi distratifikasi berdasar peringkat sekolah. Pada tahap ini peneliti menggunakan data peringkat sekolah berdasarkan hasil UN tahun 20092010 yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2010. Data peringkat sekolah tersebut disajikan pada Tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Hasil Ujian Nasional Tahun 20092010 Program IPA SMA Negeri di Surakarta No. Peringkat Nama Sekolah Rerata Nilai UN 1 SMA Negeri 3 Surakarta 46,93 2 SMA Negeri 4 Surakarta 48,39 commit to user 3 SMA Negeri 1 Surakarta 48,23 4 SMA Negeri 7 Surakarta 46,44 5 SMA Negeri 5 Surakarta 43,24 6 SMA Negeri 2 Surakarta 43,01 7 SMA Negeri 6 Surakarta 41,13 8 SMA Negeri 8 Surakarta 39,41 Sumber: Puspendik 2010 b. Setelah terurut, dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kelompok tinggi terdiri dari SMA Negeri 3 Surakarta, SMA Negeri 4 Surakarta, dan SMA Negeri 1 Surakarta. Kelompok sedang terdiri dari SMA Negeri 7 Surakarta, SMA Negeri 5 Surakarta, dan SMA Negeri 2 Surakarta. Sedangkan kelompok rendah terdiri dari SMA Negeri 6 Surakarta dan SMA Negeri 8 Surakarta. c. Tiap-tiap kelompok diambil satu sekolah secara random sampling random kluster sebagai sampel. Dari kelompok tinggi terpilih SMA Negeri 3 Surakarta, dari kelompok sedang terpilih SMA Negeri 7 Surakarta, dan dari kelompok rendah terpilih SMA Negeri 8 Surakarta. d. Tiap-tiap sekolah secara random diambil 3 kelas, masing-masing untuk kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol Pada penelitian ini sampelnya berjumlah 273 yang terdiri dari: 34 siswa kelas XI IPA 1, 33 siswa kelas XI IPA 2, dan 32 siswa kelas XI IPA 3 berasal dari SMA commit to user Negeri 3 Surakarta, 33 siswa kelas XI IPA 1, 34 siswa kelas XI IPA 2, dan 34 siswa kelas XI IPA 3 berasal dari SMA Negeri 7 Surakarta, 24 siswa kelas XI IPA 1, 25 siswa kelas XI IPA 2, dan 24 siswa kelas XI IPA 3 berasal dari SMA Negeri 8 Surakarta.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

The Effectiveness of Using Teams Games Tournaments (TGT) in Teaching Reading of Narrative Text, (A Quasi-Experimental Study at the Second Year Students of SMPN I Pakuhaji)

0 10 0

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS

1 5 66

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

0 2 112

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN JIGSAW PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI PERHATIAN ORANG TUA

0 3 127

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA (Studi Eksperimentasi Kelas VIII SMP Ibu S. Soemoharmanto Jatipurno W

0 2 15

PENDAHULUAN EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA (Studi Eksperimentasi Kelas VIII SMP Ibu S. Soemoharmanto Jatipurno Wonogiri).

0 1 6

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) YANG DIMODIFIKASI DENGAN ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK TEKNIK DI KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJ

0 0 6