commit to user
66
baik dibandingkan dengan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Joko
Prayitno dengan yang peneliti lakukan adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament TGT. Perbedaannya adalah pada
penelitian Joko Prayitno model pembelajaran kooperatif tipe TGT dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, sedangkan
pada penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe TGT dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dimodifikasi dengan
Assessment for Learning AfL dan model pembelajaran konvensional.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori di atas, kerangka berpikir pada penelitian ini ada tiga macam yaitu:
1. Kaitan Penggunaan Model Pembelajaran dan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT yang dimodifikasi dengan Assessment for Learning AfL pada pembelajaran aplikasi turunan fungsi menghasilkan prestasi belajar siswa
lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments
TGT dan model pembelajaran konvensional, dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments
TGT pada pembelajaran aplikasi turunan fungsi menghasilkan prestasi belajar
commit to user
67
siswa lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran konvensional karena alasan-alasan sebagai berikut:
a. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments TGT yang dimodifikasidengan Assessment for Learning AfL siswa diperlakukan
sebagai subjek belajar artinya siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna. Pengetahuan yang diperoleh bukan
melalui proses menghafal tetapi siswa mencari dan mengkontruksi pengetahuannya sendiri, sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih berkesan
dan tertanam kuat pada diri siswa. Sedangkan dalam model pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai
penerima informasi secara pasif sehingga pengetahuan yang diperoleh hanya dari proses menghafal dan cenderung lebih cepat lupa.
b. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments TGT
yang dimodifikasi dengan
Assessment for Learning AfL, strategi
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berfikir kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan
keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Selain dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa, pembelajaran kooperatif sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap penerimaan kekurangan diri dan orang
lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Pembelajaran kooperatif juga dapat
commit to user
68
merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan
dan ketrampilan. Di samping itu menempatkan siswa pada meja turnamen akan membuat siswa aktif terlibat
dalam pembelajaran, merasa tertantang, termotivasi, dan merasa senang, sehingga proses pembelajaran dapat mengembangkan seluruh potensi dan
kemampuan berpikir siswa. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional, pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak yang hanya menggunakan keterangan
gambar-gambar di papan tulis, pengetahuan dikonstruksi oleh orang lain pendidik dan tujuan akhir adalah penguasaan materi pembelajaran sehingga
peserta didik kurang memahami konsep matematika yang diajarkan. c. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments
TGT yang dimodifikasi
dengan Assessment for Learning
AfL, dengan diterapkannya AfL sebelum maju ke meja turnamen maka siswa dapat menilai
diri mereka sendiri apakah sudah menguasai materi pelajaran atau belum karena siswa dilibatkan secara aktif dalam penilaian kuis. Sehingga informasi
hasil penilaian dan umpan balik yang diperoleh dapat digunakan oleh guru maupun siswa untuk memodifikasi strategi belajar mengajar ke arah yang lebih
baik untuk mencapai kesuksesan secara optimal di meja turnamen yang akan dihadapi pada proses pembelajaran berikutnya. Sedangkan pada model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran konvensional tidak ada AfL sehingga siswa kurang mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya
yang dapat mereka gunakan sebagai pijakan untuk memperbaiki kualitas belajarnya.
commit to user
69
2. Kaitan Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Matematika Siswa