commit to user 33
Dari data pada Tabel 5, pengambilan responden dilakukan dengan cara sensus, yakni dengan cara mencatat semua responden yang diselidiki
tersebut Marzuki, 2002. Metode sensus dipilih karena jumlah responden terbatas yaitu 19 unit usaha.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan quisioner yang sudah dipersiapkan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
pengusaha agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data mengenai
karateristik responden, proses produksi, alat dan bahan yang digunakan, biaya-biaya tetap dan variabel yang dikeluarkan selama proses produksi,
penerimaan, kendala dan risiko usaha. 2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari referensi, buku, jurnal, dan instansi- instansi yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Instansi-instansi
tersebut meliputi : Badan Pusat Statistik Karanganyar, Dinas Perindustrian Perdagangan, Penanaman Modal dan Koperasi Kabupaten Karanganyar, dan
Kantor Kecamatan Tawangmangu. Data tersebut adalah data mengenai keadaan umum daerah penelitian, keadaan perekonomian, dan keadaan
penduduk.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap obyek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti.
commit to user 34
2. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer
dengan melakukan wawancara secara indepth luas dan mendalam kepada responden berdasarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya. 3. Pencatatan
Teknik pencatatan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari instansi atau lembaga yang ada hubungannya dalam penelitian ini.
E. Metode Analisis Data
1. Biaya, Penerimaan, Keuntungan dan Profitabilitas Usaha Agroindustri Keripik Ketela Ungu
di Kecamatan
Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar. a. Biaya
Menurut Boediono 2002, untuk menghitung biaya dalam proses produksi diperhitungkan dari penjumlahan biaya tetap total dan
biaya variabel total dengan rumus : TC = TFC + TVC
Dimana : TC = Biaya total Rp
TFC = Biaya tetap total Rp TVC = Biaya variabel total Rp
b. Penerimaan Menurut Boediono 2002, penerimaan merupakan keseluruhan
produk yang dihasilkan dikalikan harga. Untuk menghitung besarnya penerimaan yang diterima, digunakan rumus :
TR = Q x P Dimana :
TR = Penerimaan total usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp Q = Jumlah keripik ketela ungu yang dihasilkan kg
P = Harga per Kg Rp
commit to user 35
c. Keuntungan Menurut Suparmoko 1992, keuntungan adalah selisih antara
penerimaan total yang diterima dengan biaya biaya tetap ditambah biaya tidak tetapvariabel yang dikeluarkan dalan usaha agroindustri
keripik ketela ungu. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
π = TR – TC Dimana :
π = Keuntungan usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp TR = Penerimaan total usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp
TC = Biaya total usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp d. Profitabilitas
Menurut Asri 1987, profitabilitas merupakan perbandingan antara keuntungan penjualan dengan penerimaan. Secara sistematis
dirumuskan sebagai berikut :
2. Risiko Usaha Usaha
agroindustri keripik
ketela ungu
adalah dengan
menggunakan perhitungan koefisien variasi dan batas bawah keuntungan. Koefisien merupakan perbandingan antara risiko yang harus ditanggung oleh
pengusaha agroindustri keripik ketela ungu dengan jumlah keuntungan yang akan diperoleh, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
CV= V E
Dimana : CV = koefisien variasi usaha agroindustri keripik ketela ungu
V = simpangan baku agroindustri keripik ketela ungu E = keuntungan rata-rata usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp
Sebelum mengukur koefisien variasi harus mencari pendapatan rata- rata usaha agroindustri keripik ketela ungu dan simpangan bakunya.
Simpangan baku merupakan besarnya risiko yang harus ditanggung produsen.
100 Pr
´ =
Penerimaan Keuntungan
as ofitabilit
commit to user 36
n
å Ei E =
i = 1 k
n Dimana :
E = Keuntungan rata-rata usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp Ei = Keuntungan usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp
n = Jumlah pengusaha agroindustri keripik ketela ungu unit Setelah mengetahui keuntungan rata-rata usaha agroindustri keripik
ketela ungu selanjutnya mencari simpangan baku menggunakan metode analisis ragam, karena simpangan baku merupakan akar dari ragam, yaitu :
V = ÖV
2
Adapun dalam perhitungan analisis ragam dirumuskan sebagai berikut :
n
å Ei-E
2
V
2
=
i = 1
n – 1 Dimana :
V
2
= Ragam keuntungan n = Jumlah agroindustri keripik ketela ungu unit
E = Keuntungan rata-rata usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp Ei = Keuntungan usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp
Untuk mengetahui batas bawah pendapatan usaha agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan tawangmangu Kabupaten Karanganyar digunakan
rumus : L = E – 2 V
Dimana : L = Batas bawah keuntungan usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp
E = Keuntungan rata-rata usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp V = Simpangan baku keuntungan usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp
Semakin besar nilai CV menunjukkan bahwa risiko yang harus ditanggung pengusaha semakin besar. Kriteria yang digunakan adalah apabila
nilai CV ≤ 0,5 atau L ³ 0 menyatakan bahwa pengusaha keripik ketela ungu
akan selalu terhindar dari kerugian. Dan apabila nilai CV 0,5 atau L 0
commit to user 37
berarti ada peluang kerugian yang akan diderita oleh pengusaha keripik ketela ungu Hernanto, 1993.
3. Efisiensi Usaha Menurut Soekartawi 1995, untuk mengetahi efisiensi usaha
agroindustri keripik ketela ungu yang telah dijalankan selama ini dengan menggunakan perhitungan RC rasio. RC rasio adalah singkatan dari
Return Cost Ratio atau dikenal dengan nisbah antara penrimaan dan biaya. RC ratio =
Biaya Penerimaan
Dimana : R = Penerimaan usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp
C = Biaya total usaha agroindustri keripik ketela ungu Rp Kriteria yang digunakan dalam penilaian efisiensi adalah :
a. RC ratio 1 : Usaha agroindustri keripik ketela ungu tidak efisien merugi b. RC ratio = 1 : Usaha agroindustri keripik ketela ungu break even point atau
baru mencapai kondisi impas belum efisien c. RC ratio 1 : Usaha agroindustri keripik ketela ungu efisien
menguntungkan
F. Pengujian Hipotesis