commit to user
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar belakang responden yang berkaitan dan berpengaruh
terhadap kegiatannya dalam menjalankan usaha. Responden dalam penelitian ini adalah produsen keripik ketela ungu yang pada masa penelitian masih aktif
berproduksi. Karakteristik dari responden produsen keripik ketela ungu meliputi identitas usia responden, lama pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah
anggota keluarga yang aktif dalam produksi, dan lama mengusahakan, status usaha dan alasan mengusahakan. Identitas responden pada agroindustri keripik
ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini :
Tabel 23. Identitas Responden Agroindustri Keripik Ketela Ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
No. Uraian
Rata-rata per Responden
1. Usia responden tahun
46 2.
Lama pendidikan tahun 7
3. Jumlah anggota keluarga orang
5 4.
Jumlah anggota keluarga yang aktif dalam usaha orang
3 5.
Lama mengusahakan tahun 8
6. Jumlah tenaga kerja luar keluarga orang
11 Sumber : Diolah dari Data Primer Lampiran 1
Menurut Mantra 2003, penduduk berumur 0-14 tahun termasuk golongan penduduk yang belum produktif, umur 15 – 64 tahun termasuk
golongan penduduk yang produktif, dan umur 65 tahun ke atas termasuk golongan penduduk yang sudah tidak produktif. Berdasarkan Tabel 23 di atas
dapat diketahui bahwa umur rata-rata produsen keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar adalah 46 tahun yang berarti termasuk
dalam umur produktif. Umur produktif disini berhubungan dengan kemampuan fisik atau tenaga produsen dalam melakukan kegiatan produksi keripik ketela
57
commit to user 58
ungu. Pada umur produktif tersebut, produktivitas kerja produsen keripik ketela ungu masih cukup tinggi sehingga diharapkan agroindustri keripik ketela ungu di
Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar masih dapat terus dikembangkan.
Seluruh produsen agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar pernah menempuh pendidikan secara
formal, walaupun pada tingkatan yang berbeda–beda. Rata-rata pendidikan formal yang ditempuh oleh responden produsen keripik ketela ungu adalah 7
tahun. Dari 19 responden, terdapat 13 responden yang hanya menempuh pendidikan sampai pada tingkat SD atau yang sederajat SR. Walaupun
demikian, ada 4 orang responden yang telah mencapai tingkat SLTPSMP, yaitu selama 9 tahun dan 2 orang responden telah mencapai tingkat SLTASMA, yaitu
selama 12 tahun. Pada agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar ini, tingkat pendidikan berpengaruh
terhadap agroindustri keripik ketela ungu yaitu dalam hal manajemen, sedangkan dalam proses produksinya yang lebih dibutuhkan adalah pengalaman, baik yang
diperoleh dari produsen sendiri maupun dari orang lain. Dengan kata lain, diperlukan pendidikan formal dan non formal untuk menjalankan sebuah usaha
dengan baik. Jumlah rata-rata anggota keluarga produsen agroindustri keripik ketela
ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar sebanyak 5 orang. Besar kecilnya jumlah anggota keluarga ini tidak terlalu berpengaruh terhadap
ketersediaan jumlah tenaga kerja untuk agroindustri keripik ketela ungu, mengingat agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu
Kabupaten Karanganyar ini merupakan industri yang lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga, baik dalam proses produksi maupun
pemasarannya. Jumlah anggota keluarga yang ikut aktif dalam industri keripik ketela ungu rata-rata sebanyak 3 orang. Biasanya anggota keluarga yang aktif
dalam industri keripik ketela ungu adalah suami dan istri, sedangkan anggota keluarga yang lain bekerja pada sektor lain, masih menempuh pendidikan,
commit to user 59
merantau di luar kota atau termasuk umur non produktif anak-anak dan lanjut umur.
Agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar rata-rata berdiri selama 8 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa responden cukup berpengalaman dalam memproduksi keripik ketela ungu. Pengalaman yang dimiliki oleh para produsen akan berguna dalam
mengatasi berbagai kendala usaha yang mungkin produsen hadapi, misalnya dalam teknis tahapan produksi keripik ketela ungu. Keberadaan industri
keripik ketela ungu selama 8 tahun ini menunjukkan bahwa industri keripik ketela ungu telah dapat membantu para produsen dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari produsen dan juga dalam penyerapan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja luar keluarga rata-rata berjumlah 11 orang, jadi total
tenaga kerja sebanyak 14 orang. Berdasarkan kriteria skala usaha menurut BPS 1999, agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar termasuk dalam industri skala kecil, yaitu dengan jumlah tenaga kerja antara 9-15 orang. Sebagian besar tenaga kerja luar keluarga ini berasal dari
desa setempat dan hampir seluruhnya berjenis kelamin perempuan. Agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar dapat berstatus sebagai usaha utama ataupun usaha sampingan. Data mengenai status usaha agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 24 berikut ini : Tabel 24. Status Usaha Agroindustri Keripik ketela ungu di Kecamatan
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
No. Status Usaha
Jumlah Responden Persentase
1. Utama
18 94,74
2. Sampingan
1 5,26
Jumlah 19
100
Sumber : Diolah dari Data Primer Lampiran 1 Tabel 24 diatas menunjukkan bahwa agroindustri keripik ketela ungu di
Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar dijadikan sebagai usaha utama oleh 94,74 responden atau sebanyak 18 orang, disamping tidak
commit to user 60
memiliki pekerjaan lain, industri tersebut juga membutuhkan waktu penuh untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan cukup banyaknya tenaga kerja dan
modal yang digunakan yang harus dipantau oleh produsen sendiri setiap saat. Akan tetapi, beberapa dari responden juga memiliki pekerjaan sampingan
sebagai petani. Sebesar 5,26 responden atau 1 orang menjadikan agroindustri keripik ketela ungu ini sebagai usaha sampingan dengan
pekerjaan utama sebagai supir bus. Alasan responden menjalankan usaha agroindustri keripik ketela ungu di
Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 25 berikut :
Tabel 25. Alasan Responden Mengusahakan Agroindustri Keripik Ketela Ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
No. Alasan Usaha
Jumlah Responden
Persentase
1. Bahan baku tersedia
6 31,58
2. Menguntungkan
5 26,32
3. Tidak mempunyai pekerjaan lain
5 26,32
4. Meniru tetangga
3 15,78
Jumlah 19
100,00
Sumber : Diolah dari Data Primer Lampiran 1 Tabel 25 menunjukkan bahwa agroindustri keripik ketela ungu di
Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar diusahakan karena beberapa alasan. Alasan yang tertinggi yaitu sebesar 31,58 atau sebanyak 6 orang
responden mengusahakan industri keripik ketela ungu karena bahan baku keripik ketela ungu tersedia di Kabupaten Karanganyar. Hal tersebut
menjadikan produsen berinisiatif mengolah ketela ungu tersebut menjadi produk lain, baik yang berstatus usaha utama ataupun usaha sampingan.
Alasan lain yaitu menguntungkan dan tidak mempunyai pekerjaan lain masing-masing sebesar 26,32 atau sebanyak 5 orang responden. Dengan
mengolah ketela ungu menjadi produk lain keripik dapat memberikan nilai tambah ketela ungu itu sendiri, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi
produsen keripik ketala ungu. Selain itu, produsen juga tidak mempunyai
commit to user 61
pekerjaan lain, hal terkait dengan jenis mata pencaharian di daerah penelitian yang terbatas jumlahnya. Kondisi alam daerah penelitian yang banyak terdapat
ketela ungu membuat masyarakat memanfaatkan ketela ungu untuk dibuat
keripik ketela
ungu, sehingga
sebagian masyarakat
telah menggantungkan hidupnya pada industri keripik ketela ungu ini.
Alasan lain responden mengusahakan industri keripik ketela ungu yaitu karena meniru usaha tetangga yang sudah lebih dulu mengusahakan
industri keripik ketela ungu, yaitu sebesar 15,78 atau sebanyak 3 orang responden. Melihat produsen lain yang sukses menjalankan usaha industri
keripik ketela ungu tersebut, membuat sebagian orang tertarik untuk mengusahakannya.
B. Modal Usaha