commit to user 50
Tabel 15. Penggunaan Wilayah di Kecamatan Tawangmangu Tahun 2009
No. Macam Penggunaan
Luas Ha Persentase
1 .
2. Luas Tanah Sawah
Luas Tanah Kering a. PekaranganBangunan
b. TegalanKebun c. Perkebunan
d. Hutan e. Lain-lain
713,39 6.289,77
619,20 1.328,88
38,14 4.187,34
112,21 10,19
89,81 8,84
18,98 0,54
59,79 1,60
Total 7.003,16
100,00
Sumber: Kecamatan Tawangmangu dalam Angka 2009 Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa luas tanah yang
seluruhnya digunakan untuk sawah yaitu sebesar 713,39 Ha atau sebesar 10,19 dari luas total. Sedangkan luas tahan kering adalah sebesar
6.289,77 Ha 89,81 yang masih didominasi luas hutan yaitu sebesar 4.187,34 Ha dengan persentase 59,79 dari luas total, kemudian
dimanfaatkan untuk tegalankebun sebesar 1.328,88 Ha dengan persentase 18,98 dari luas total. Penggunaan lahan kering paling sedikit
adalah untuk perkebunan yang hanya 38,14 Ha atau 0,54 dari luas total. Bangunan yang terdapat di Kecamatan Tawangmangu salah
satunya bangunan rumah yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tempat tinggal dan industri kecil, seperti industri keripik ketela ungu.
2. Keadaan Penduduk
a. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah dan pertumbuhan penduduk di suatu daerah sangat penting untuk diketahui, karena berkaitan dengan penyediaan sarana dan
prasarana sosial ekonomi, dan dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan sekarang dan saat mendatang.
Berdasarkan data BPS tahun 2009 kepadatan penduduk di Kecamatan Tawangmangu sebesar 645 jiwakm
2
. Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan migrasi
yang terjadi di daerah tersebut. Pertumbuhan penduduk Kecamatan Tawangmangu selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 16.
commit to user 51
Tabel 16. Perkembangan Penduduk Kecamatan Tawangmangu Tahun 2004–2008
Tahun Jumlah
Penduduk Jiwa Pertumbuhan
Penduduk Jiwa Persentase
2004 2005
2006 2007
2008 44.382
44.605 44.874
44.892 45.182
- 223
269 18
290
- 0,50
0,60 0,04
0,65
Rata-rata 44.787
200 0,48
Sumber : Kecamatan Tawangmangu dalam Angka 2009 Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah
penduduk Kecamatan Tawangmangu tahun 2004–2008 adalah 44.787 jiwa dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 200 jiwa atau dengan
persentase pertumbuhan sebesar 0,48. Jumlah penduduk terbesar adalah tahun 2008 yaitu sebesar 45.182 jiwa, dengan peningkatan
jumlah penduduk 290 jiwa atau sebesar 0,65 yang tersebar di 10 desa. Peningkatan jumlah penduduk mendukung ketersediaan tenaga
kerja dan menjadi potensi pasar bagi agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu pada agroindustri keripik ketela ungu di
Kecamatan Tawangmangu. Tabel 17. Penyebaran Penduduk di Kecamatan Tawangmangu Tahun
2008
No. DesaKelurahan Jumlah Penduduk
Jiwa Persentase
1. Bandardawung
4.050 8,96
2. Sepanjang
3.811 8,43
3. Tawangmangu
8.407 18,61
4. Kalisoro
4.482 9,92
5. Blumbang
3.987 8,82
6. Gondosuli
3.540 7,83
7. Tengklik
3.814 8,44
8. Ngeblak
5.285 11,70
9. Karanglo
3.601 7,97
10. Plumbon 4.295
9,51
Jumlah 45.182
100,00
Sumber : Kecamatan Tawangmangu dalam Angka 2009
commit to user 52
Berdasarkan Tabel 17 dapat diketahui bahwa penyebaran penduduk di setiap desa di Kecamatan Tawangmangu sudah cukup
merata. Desa yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak adalah DesaKelurahan Tawangmangu, yaitu sebesar 8.407 jiwa atau 18,61
dari jumlah total. Sedangkan desakelurahan yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah DesaKelurahan Gondosuli yaitu
sebesar 3.540 jiwa atau 7,83 dari jumlah total.
b. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan data dari BPS Kecamatan Tawangmangu Tahun 2009, jumlah penduduk di Kecamatan Tawangmangu tahun 2008
mencapai 45.182 jiwa. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk serta besarnya
sex ratio di suatu daerah, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Komposisi penduduk di
Kecamatan Tawangmangu menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini.
Tabel 18. Komposisi Penduduk Kecamatan Tawangmangu Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008
No. Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa
Persentase Sex Ratio
1. 2.
Laki-laki Perempuan
22.252 22.930
49,25 50,75
Jumlah 45.182
100,00 97
Sumber : Kecamatan Tawangmangu dalam Angka 2009 Berdasarkan Tabel 18 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
di Kecamatan Tawangmangu menurut jenis kelamin pada tahun 2008 yaitu sebesar 45.182 jiwa. Jumlah penduduk perempuan sebesar
22.930 jiwa 50,75 dan jumlah penduduk laki-laki sebesar 22.252 jiwa 49,25 sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk
perempuan lebih besar daripada jumlah penduduk laki-laki dari keseluruhan jumlah penduduk di Kecamatan Tawangmangu.
commit to user 53
Besarnya angka sex ratio Kecamatan Tawangmangu tahun 2008 adalah 97. Hal ini berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan
di Kecamatan Tawangmangu terdapat 97 penduduk laki-laki. Banyaknya penduduk Kabupaten Karanganyar yang berjenis kelamin
perempuan ini sesuai dengan tenaga kerja agroindustri keripik ketela ungu yang didominasi oleh tenaga kerja perempuan.
c. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting. Apabila penduduk di suatu wilayah memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi maka akan memiliki kemampuan dalam pengembangan pembangunan di suatu wilayah. Tingkat pendidikan di suatu wilayah
dipengaruhi antara lain oleh kesadaran akan pentingnya pendidikan, keadaan sosial ekonomi, dan sarana pendidikan yang ada.
Tabel 19. Komposisi Penduduk Kecamatan Tawangmangu Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2008
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa Prosentase
1. Tidak Sekolah
3.331 8,01
2. Belum Tamat SD
4.503 10,83
3. Tidak Tamat SD
4.193 10,08
4. Tamat SD Sederajat
20.540 49,38
5. Tamat SLTP Sederajat
4.906 11,79
6. Tamat SLTA Sederajat
3.386 8,14
7. Tamat Akademi PT
737 1,77
Jumlah 41.596
100,00
Sumber : Kecamatan Tawangmangu dalam Angka 2009 Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui bahwa tingkat
pendidikan penduduk Kecamatan Tawangmangu terbesar yaitu penduduk tamat SDsederajat sebesar 20.540 jiwa atau 49,38 dari
total jumlah penduduk 5 tahun keatas. Sedangkan tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Tawangmangu terendah yaitu penduduk yang
tamat akademiPT sebesar 737 atau 1,77. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Tawangmangu relatif
commit to user 54
rendah karena sebagian besar penduduk tidak mengenyam wajib belajar 9 tahun, yaitu hanya tamat SDSederajat. Tingkat pendidikan
ini sesuai dengan produsen keripik ketela ungu yang sebagian besar menempuh pendidikan sampai tingkat SD.
d. Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharian
Komposisi matapencaharian
penduduk suatu
daerah dipengaruhi oleh sumberdaya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi
seperti ketrampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan modal yang tersedia.
Tabel 20. Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharian di Kecamatan Tawangmangu Tahun 2008
Matapencaharian Jumlah
Jiwa Persentase
Petani dan buruh tani 17.549
46,45 Buruh industri
1.084 2,87
Buruh bangunan 1.779
4,71 Pedagang
4.450 11,78
Pengusaha, pengangkutan, PNSTNIPOLRI, pensiunan, jasa, dan lain-lain
12.916 34,19
Jumlah 37.778
100,00
Sumber : Kecamatan Tawangmangu dalam Angka 2009 Berdasarkan Tabel 20 diketahui bahwa sektor pertanian
menjadi matapencaharian penduduk di Kecamatan Tawangmangu terbesar yaitu sebesar 17.549 jiwa atau 46,45. Sedangkan buruh
industri menjadi mata pencaharian penduduk di Kecamatan Tawangmangu terkecil yaitu sebesar 1.084 jiwa atau sebesar 2,87.
Banyaknya penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani ini termasuk didalamnya adalah petani ketela ungu yang menyediakan
bahan baku bagi agroindustri keripik ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu.
commit to user 55
3. Keadaan Pertanian
Pertanian adalah kegiatan usaha yang meliputi budidaya tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Komoditas
tanaman pangan utama di Kecamatan Tawangmangu adalah padi sawah, jagung, dan ketela ungu. Produksi komoditas pertanian tanaman pangan di
Kecamatan Tawangmangu dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Luas Tanam, Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman
Pangan di Kecamatan Tawangmangu Tahun 2008
No. Komoditas
Luas Ha Produksi
Ton Produktivitas
KwHa
1. Padi sawah
114,7 7.077
61,70 2.
Jagung 103
444 43,11
3. Ketela ungu
83 1.859
223,98 Sumber: Kecamatan Tawangmangu dalam Angka 2009
Berdasarkan Tabel 21 dapat diketahui bahwa padi sawah memiliki produksi terbesar pertama. Produksi tanaman pangan terbesar kedua
adalah ketela ungu. Produksi ketela ungu lebih rendah daripada padi sawah karena tidak semua wilayah di Kecamatan Tawangmangu
menghasilkan ketela ungu. Hal ini menyebabkan kebutuhan ketela ungu untuk industri keripik ketela ungu tidak tercukupi, sehingga dibutuhkan
ketela ungu dari luar Tawangmangu. Sedangkan tanaman pangan yang memiki produksi terkecil adalah jagung.
4. Keadaan Perindustrian