commit to user
153
Selain menggunakan
sudut pandang
teknik akuan,
pengarang menambahkan lagi dengan teknik persona ketiga “Dia” Mahatahu. Dengan sudut
pandang ini si pencerita dapat berkomentar dan memberikan penilaian subjektifnya terhadap apa yang dikisahkannya itu. Penggunaan kedua sudut
pandang tersebut terjadi karena pengarang ingin memberikan cerita secara lebih banyak kepada pembaca.
Misalnya pada saat peristiwa Mat Karmin menyodomi anak-anak di kampung Genteng. Panji merupakan salah satu dari anak-anak tersebut. Dalam
menceritakan sosok Panji, pengarang mempunyai keterbatasan karena ia tidak melihat atau mendengar kejadian itu secara langsung. Maka dengan teknik “dia”
mahatahu ini pengarang menjadi serbatahu tentang sosok Panji. Pengarang bisa menembusi pikiran Panji dan lebih dari sepuluh orang yang menjadi korban Mat
Karmin. Yaitu menggambarkan bagaimana perasaan Panji setelah disodomi Mat Karmin, dengan membayangkan seisi langit runtuh menimpanya. Pengarang
menceritakan betapa sakit dan hancur perasaan Panji, masa depan yang suram, dan kepedihan tiada akhir serta rasa malu yang akan dipikulnya hingga kelak ia
dewasa. Dengan demikian pembaca memperoleh cerita secara detil. Jadi, dapat ditegaskan bahwa pengarang menggunakan sudut pandang
campuran, dengan mengkombinasikan sudut pandang persona pertama dengan teknik persona ketiga “Dia” Mahatahu. Hal ini sejalan dengan pernyataan Herman
J Waluyo 2002: 184 – 185 bahwa ketiga jenis metode sudut pandang akuan, diaan, dan pengarang serba tahu dapat dikombinasikan oleh pengarang dalam
suatu cerita rekaan dengan tujuan untuk membuat variasi cerita agar tidak membosankan.
c. Penokohan
1 Novel
LP
Dari hasil penelitian terhadap penokohan yang ada dalam novel LP, Tokoh-tokoh utama dalam novel LP yaitu sebelas anggota Laskar Pelangi yakni
Ikal, Lintang, Mahar, Trapani, Syahdan, Sahara, Borek, Kucai, A Kiong, Harun, dan Flo, Pak Harfan, Bu Mus, dan A Ling. Sedangkan tokoh tambahan yaitu Drs
Zulfikar, ayah Ikal, ayah Lintang, ibu Ikal serta beberapa tokoh lain.
commit to user
154
a Ikal Tokoh Ikal merupakan pencerita dalam kisah ini. Secara fisik ia
digambarkan berperawakan kecil, berbadan kurus, dan berambut ikal. Ikal memiliki kegemaran dan keahlian dalam bidang olahraga bulutangkis. Ia selalu
memenangkan kejuaraan bulutangkis di kampungnya. Selain itu ia juga menaruh minat yang besar pada dunia tulis menulis. Hingga pada suatu saat kegemarannya
ini ia satukan yakni menjadi penulis buku olahraga khususnya olahraga bulutangkis. Ikal merupakan anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai pegawai
rendahan di PN Timah. Secara psikologis, tokoh Ikal digambarkan sebagai sosok yang bertekad
kuat dan berkemauan keras serta tidak mudah menyerah. Salah satu tekadnya adalah ia ingin belajar setinggi-tingginya untuk menjadi orang pintar. Ia tidak
terima dengan perlakuan orang kaya terhadap orang miskin. Oleh karena itu ia ingin menjadi seorang yang pintar dan sukses di kemudian hari. Ia juga trauma
dengan kemiskinan. Ia ingin menebus cita-cita Lintang yang gagal untuk mendapat pendidikan gara-gara keadaan yang mengharuskannya seperti itu. Ia
bertekad untuk mendapatkan beasiswa sekolah ke luar negeri. Ia melakukan apa saja agar cita-citanya ini dapat tercapai.
Secara sosiologis, ia digambarkan sebagai sosok yang perhatian. Peduli dan memikirkan keadaan temannya. Di dalam cerita ini ia digambarkan sangat
peduli dengan Lintang. Ia merupakan pengagum Lintang. Lintang merupakan anak tidak mampu, namun di tengah ketidakmampuannya ia bisa menjadi anak
yang super jenius. Ia juga memikirkan nasib Lintang ketika Lintang putus sekolah karena ayahnya meninggal sehingga ia yang harus menggantikan posisinya untuk
mencari nafkah menghidupi keluarga. Sikap kepeduliannya ini tidak hanya diberikan kepada Lintang saja. Ia juga peduli dengan Mahar sang seniman. Mahar
selalu dianggap remeh oleh teman-temannya karena ia suka mengkhayal. Tapi Ikal tidak menganggapnya remeh, ia menghargai jiwa seniman Mahar.
b Lintang Lintang adalah teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya
bekerja sebagai nelayan miskin. Sebagai seorang nelayan miskin ia tidak
commit to user
155
mempunyai perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Keluarga Lintang tinggal di Tanjong Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut.
Mereka hidup serba kekurangan. Lintang lah satu-satunya harapan keluarga untuk bisa keluar dari jerat kemiskinan ini. Secara fisik ia digambarkan sebagai seorang
anak yang berambut keriting merah, tubuhnya kurus serta perawakannya kecil dan berbau hangus seperti karet terbakar. Ia merupakan anak kecil yang sangat aktif,
lincah dan gesit. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari
pertama masuk sekolah. Ia selalu aktif di kelas dan mempunyai cita-cita menjadi seorang matematikawan. Ia haus dengan ilmu pengetahuan yang begitu luas. Ia
merupakan anak yang super jenius. Kejeniusannya hampir di semua bidang, baik matematika, linguistik, astronomi, dan lain-lain. Ia adalah seorang jenius asli
didikan alam. Dan dengan kepolosannya ia mengembangkan ilmu menurut kemampuannya, sehingga menjadikannya seorang yang berkualitas di segala
bidang. Secara psikologis sosok Lintang merupakan pribadi yang rendah hati.
Meskipun ia pintar luar biasa tidak lantas ia menyombongkannya. Ia selalu rendah hati, karena menurutnya ilmu terlalu luas untuk disombongkan. Lintang dengan
senang hati membagi ilmunya kepada teman-teman. Ia suka menolong teman- teman yang kesusahan belajar dan memahami materi pelajaran di sekolah. Ia
merupakan teladan yang baik bagi teman-temannya. Ia juga lah yang mengantarkan perguruan Muhammadiyah ke gerbang kemenangan pada saat
lomba kecerdasan tingkat kabupaten. Akan tetapi segala kejeniusannya ini tidak didukung oleh keadaan.
Ayahnya yang sudah tua meninggal dunia dan mengharuskannya meninggalkan bangku sekolah dan menggantikan posisi ayah mencari nafkah untuk menghidupi
keluarganya. Pada saat dewasa Lintang menjadi sopir truk di sebuah tambang pasir gelas di Belitong.
c Mahar Secara fisik Mahar digambarkan sebagai seorang pemuda yang tampan,
bertubuh kurus dan berpenampilan menarik. Ia bekerja sebagai tukang parut
commit to user
156
kelapa, sehingga digambarkan mempunyai jari-jari kurus yang berminyak seperti lilin dan ujung-ujung kukunya yang bertaburan bekas luka kecil sehingga seluruh
kukunya hampir cacat karena kena parut. Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni.
Bakat itu pertama kali ditemukan ketika pelajaran seni suara. Ia selalu mendapat nilai tertinggi untuk pelajaran kesenian. Kejeniusannya dalam bidang seni hampir
menyamai kejeniusan Lintang di dalam ilmu eksakta. Keduanya sama-sama jenius luar biasa. Ia sangat kreatif dan inovatif. Ide-ide yang berasal darinya selalu
menimbulkan inspirasi, hal-hal aneh, lucu, janggal dan bahkan sesuatu yang ganjil serta menggoda keyakinan.
Sosok Mahar juga digambarkan sebagai pribadi yang menyukai klenik. Ia mempunyai pikiran yang sangat imajinatif dan terkadang tak logis. Ia menyukai
cerita-cerita legenda, dukun, takhayul, semua yang berada di kawasan ghaib. Ia terkenal suka membual. Jadi ketika ia mengatakan suatu kebenaran seringkali
tidak dipercaya temannya. Selain mempunyai karakter seperti tersebut di atas, Mahar juga merupakan
seorang anak yang pintar dan apabila mempunyai suatu keyakinan atau pendirian ia akan memegangnya dengan teguh. Sebagai seorang seniman ia mempunyai
idealisme yang tinggi. Ia tidak tergiur ketika diiming-imingi uang oleh sebuah parpol di kala itu. Ia menolak dengan tegas tawaran tersebut dan mengatakan
dengan tegas bahwa seni bukan untuk politik. Ketika dewasa ia sempat menganggur menunggu nasib menyapanya
karena tak bisa kemanapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi kemudian nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat
dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di majalah. Pada akhirnya ia menjadi seorang budayawan Melayu dan berhasil
meluncurkan sebuah buku tentang persahabatan. d Sahara
Sahara merupakan satu-satunya wanita di dalam kelompok Laskar Pelangi. Secara fisik ia digambarkan sebagai seorang gadis yang cantik dengan tubuh
ramping dan berjilbab. Karakternya yang paling menonjol adalah sifat keras
commit to user
157
kepalanya alias kepala batu. Ia mempunyai pendirian yang kuat. Ia tidak mudah tergoyahkan dengan iming-iming apa pun.
Ia adalah gadis yang ramah, pandai dan baik pada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah pertama kali sudah ia basahi
dengan air dari tempat minumnya. Dan ini menandai perseteruan di kemudian hari. Sebaliknya ia sangat lemah lembut jika berhadapan dengan Harun.
Sahara digambarkan sebagai seorang pribadi yang temperamental, sangat skeptis, susah diyakinkan, dan tak mudah dibuat berkesan. Ia memiliki kejujuran
yang luar biasa dan benar-benar menghargai kebenaran. Dalam kesehariannya ia pantang berbohong. Walaupun diancam akan dicampakkan ke dalam lautan api
yang berkobar-kobar tak satu pun dusta keluar dari mulutnya. Perseteruannya dengan A Kiong di masa kecil ternyata membawa perasaan
cinta di kala dewasa. Keduanya ternyata saling mencintai dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Mereka dikaruniai 5 orang putra. Mereka
mendirikan sebuah toko yang diberi nama toko Sinar Perkasa. Di toko inilah Borek bekerja menjadi kuli panggul pengangkut barang.
e Trapani Secara fisik Trapani digambarkan sebagai seorang anak yang memiliki
tubuh tinggi kurus, berbahu bidang, berkulit putih bersih dan berwajah tampan. Selain itu Trapani digambarkan pula sebagai seorang lelaki yang selalu
berpenampilan rapi karena baju, celana, ikat pinggang, kaus kaki, dan sepatunya selalu bersih, rapi, serasi warnanya dan licin. Rambutnya lurus pendek dan selalu
disisir ke belakang. Karena ketampanannya ia diidolakan banyak wanita. Trapani adalah seorang pribadi yang pendiam. Jika angkat bicara, ia akan
menggunakan kata-kata yang dipilih dengan baik. Di balik sifat pendiamnya, ia adalah anak yang pandai. Di kelasnya ia selalu menduduki peringkat ketiga. Ia
bercita-cita menjadi seorang guru. Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apa
pun yang ia lakukan harus didampingi ibunya. Ia tidak bisa terlepas dari ibunya. Ketika bersekolah pun ibunya menungguinya di sekolah. Ibu adalah pusat
gravitasi hidupnya. Ia mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap
commit to user
158
ibunya. Ketergantungan yang sangat kronis ini mengakibatkan ia dan ibunya harus masuk rumah sakit jiwa karena ternyata setelah diteliti ia mengidap sejenis
penyakit jiwa yang disebut mother complex yakni suatu ketergantungan kepada ibu yang sangat akut.
f A Kiong A Kiong adalah anak Hokian keturunan Tionghoa. Secara fisik A Kiong
digambarkan berwajah buruk. Mukanya lebar dan berbentuk kotak, rambutnya serupa landak, matanya tertarik ke atas seperti sebilah pedang dan ia hampir tak
punya alis. Seluruh giginya tonggos dan hanya tinggal setengah akibat digerogoti phyrite dan markacite dari air minum. Ia diibaratkan baru keluar dari bengkel
ketok magic. Watak A Kiong digambarkan tidak jauh dari keadaan fisiknya. Ia sangat
naif dan tak peduli pada sekitarnya. Namun di balik wajahnya yang buruk, tersimpan kebaikan hati yang luar biasa, ramah dan suka menolong. Ia lah yang
menjadi perantara antara Ikal dan A Ling. Ia dengan senang hati membantu Ikal untuk bisa berkenalan dengan A Ling.
A Kiong merupakan pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Ia terkagum- kagum pada Mahar. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kebalikannya ia
suka bermusuhan dengan Sahara. Mereka tidak pernah akur dan selalu bertengkar sekalipun itu masalah sepele.
A Kiong beragama konghucu hingga kemudian ia menjadi seorang agnostic yakni percaya pada Tuhan tapi tak memeluk agama apapun. Walaupun
selalu bertengkar dengan Sahara, ternyata ia menyimpan rasa cinta padanya, akan tetapi ia tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya. Ia kemudian
masuk Islam dan memberanikan diri melamar Sahara. Dan ternyata diam-diam Sahara juga mencintainya. Akhirnya mereka berdua menikah dan mempunyai
sebuah toko yang diberi nama Sinar Perkasa di mana Borek bekerja. g Kucai
Secara fisik Kucai digambarkan sebagai pria berwajah manis. Ia mempunyai kecacatan fisik pada matanya. Kekurangan gizi ketika kecil
menyebabkan dirinya menderita myopia alias rabun jauh. Selain rabun jauh,
commit to user
159
pandangan matanya juga tidak jauh, melenceng sekitar 20 derajat. Sehingga kalau ia memandang ke depan, ia terlihat memandang ke kanan 20 derajat.
Walaupun mempunyai kecacatan fisik, ia mempunyai banyak kelebihan. Ia adalah seorang yang selalu optimis dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.
Ia adalah seorang pribadi yang populis, mempunyai network yang luas, pintar bermain kata-kata, oportunis, bermulut besar, banyak teori dan sok tahu. Sangat
mewakili kualifikasi seorang politikus. Maka sejak kecil ia bercita-cita menjadi seorang politikus. Dan benar saja ketika dewasa ia menjadi ketua fraksi anggota
dewan di DPRD Belitong. h Borek Samson
Secara fisik Borek memiliki tubuh yang tinggi besar dan kurapan. Karena berbadan besar maka oleh teman-temannya ia dijuluki Samson. Ia sangat tergila-
gila dengan citra pria macho. Ia sangat tertarik dengan body building. Ia akan melakukan apa saja demi mendapat bentuk tubuh yang diinginkannya itu.
Sifat Borek yang tidak disukai oleh teman-temannya adalah susah diatur dan keras kepala. Ia mempunyai pendirian yang kuat. Sejak kecil ia sudah
menemukan jati dirinya. Maka ketika sudah dewasa ia memilih pekerjaan sesuai jati dirinya, yakni menjadi seorang kuli panggul di toko Sinar Perkasa milik
pasangan A Kiong dan Sahara. i Syahdan
Secara fisik Syahdan digambarkan bertubuh kecil, mempunyai kulit berwarna gelap, berambut keriting dan deretan giginya hitam keropos dan
runcing-runcing seperti dimakan kutu. Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia
pasti yang paling tidak diperhatikan. Prestasinya rata-rata air. Ia mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap teman-temannya. Ia santun dan merupakan
seorang pribadi yang lemah lembut. Tetapi memang sepertinya Syahdan dilahirkan untuk menjadi seorang pecundang karena bagaimana pun keadaannya
dia hanya diperintah dan menjadi orang paling tidak penting. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang aktor. Teman-teman sering
mengolok-oloknya karena cita-cita Syahdan ini dianggap tidak realistis. Namun
commit to user
160
dengan kerja kerasnya pada akhirnya ia bisa menjadi seorang aktor sungguhan walaupun hanya mendapatkan peran kecil seperti menjadi tuyul atau jin.
Pada waktu masih sekolah ia merupakan anggota Laskar Pelangi yang paling gagap teknologi. Sekadar membetulkan rantai sepeda pun tak bisa. Namun
setelah dewasa ia mengikuti kursus komputer dan ternyata ia sangat berbakat dalam bidang ini dan dengan cepat ia menyerap pelajaran hingga nantinya ia
menjadi seorang network designer. j Harun
Secara fisik harun digambarkan sebagai pria dengan tubuh tinggi kurus dan memiliki cacat di kaki yakni mengidap polio sehingga kakinya berbentuk X.
Hal ini berakibat pada saat berjalan seluruh tubuhnya bergoyang-goyang hebat. Selain memiliki kecacatan fisik, ia juga mempunyai kecacatan mental. Ia
merupakan anak yang mengidap keterbelakangan mental. Usianya sudah dewasa tapi sifatnya masih seperti balita. Anak kecil yang terperangkap dalam tubuh
orang dewasa. Harun digambarkan sebagai lelaki santun, pendiam dan murah senyum.
Dalam berpakaian ia selalu rapi dengan rambut yang disisir model Chairil Anwar. Salah satu hobinya yaitu menyunyah permen asam jawa. Karena keterbelakangan
mental inilah ia tidak bisa menangkap pelajaran membaca dan menulis. Harun sangat dekat dengan Sahara. Sahara dengan sabar menghadapi
Harun. Ia selalu menceritakan kepada Sahara hal yang sama yakni cerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing
berbelang tiga pada tanggal tiga. Ia senang sekali menanyakan kepada Bu Mus kapan libur lebaran. Ia menyetor tiga buah botol kecap ketika disuruh
mengumpulkan karya seni di kelas enam. k Flo
Secara fisik Flo digambarkan sebagai seorang anak perempuan cantik yang berpostur tinggi dan kurus. Kulit tubuhnya sangat bersih dan halus. Ia mempunyai
bahu yang kurus dan mempunyai bola mata yang gelap coklat. Rambutnya dipotong pendek menyerupai laki-laki.
commit to user
161
Flo bernama asli Floriana, seorang anak tomboy yang berasal dari keluarga kaya raya yang tinggal di Gedong. Dia merupakan pindahan dari sekolah PN. Ia
mempunyai karakter seperti laki-laki dan memang ia tak suka menerima dirinya sebagai seorang perempuan. Oleh karena itu, dalam berpakaian ia selalu ingin
seperti laki-laki yakni bercelana jeans, kaos oblong, dan tidak memakai anting- anting. Flo belajar mengubah ekspresi wajahnya agar menyerupai laki-laki. Sifat
tomboynya ini mungkin muncul karena seluruh kakaknya adalah laki-laki. Ia mempunyai ketertarikan dengan dunia tinju-meninju.
Keinginannya untuk menjadi laki-laki membuatnya mempunyai karakter yang tegas, pasti, tahu apa yang diinginkan, dan tak pernah ragu-ragu. Ia juga
merupakan pribadi yang menyenangkan, rendah hati, suka menolong, dan rela berkorban. Ia juga mempunyai kemampuan beradaptasi yang luar biasa dengan
teman-temannya di perguruan Muhammadiyah. Hampir sama dengan Mahar, ia juga mempunyai ketertarikan yang lebih
terhadap bidang klenik. Hingga kemudian ia menjadi partner Mahar dalam hal yang berbau klenik. Ia mempunyai keberanian dan keinginan untuk
menakhlukkan dan mencari kebenaran terhadap sesuatu yang berbau ghaib. l A Ling
A Ling merupakan seorang gadis keturunan tionghoa. Ia merupakan anak dari pemilik toko Sinar Harapan A Miauw, tempat sekolah Muhammadiyah
membeli kapur. A Ling merupakan sepupu A Kiong. Ia merupakan cinta pertama Ikal.
Secara fisik ia digambarkan berparas cantik, bermata sipit, berkulit putih, berkuku cantik, berbadan ramping dan tinggi. Karena kecantikannya inilah, Ikal
menjulukinya Michelle Yeoh, yakni seorang artis cantik asal Malaysia. Ia jatuh cinta pada A Ling berawal dari pertemuannya di toko Sinar Harapan. Pertemuan
dengan kuku-kuku yang cantik. Secara psikologis, A Ling merupakan seorang wanita yang misterius, tertutup,
memiliki pendirian yang kuat, dan penuh percaya diri.
commit to user
162
m Ibu Muslimah Bernama lengkap N. A. Muslimah Hafsari Hamid binti K. A. Abdul
Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama anggota Laskar Pelangi. Dalam novel ini sosok Bu Muslimah
digambarkan sebagai seorang guru yang pandai, dalam pribadinya penuh karisma dan memiliki pandangan jauh ke depan.
Secara fisik tokoh Bu Mus digambarkan sebagai sosok gadis muda yang memiliki wajah cantik dengan postur tubuh tinggi jangkung. Selain itu Bu Mus
juga termasuk wanita yang berpenampilan sederhana, dan dalam keseharian tutur katanya religius.
Bu Muslimah adalah sosok guru yang dihormati oleh murid-muridnya dan secara kepribadian beliau adalah sosok yang lembut dan sabar dalam menghadapi
anak didiknya. Selain itu, Bu Mus juga sosok yang sangat demokratis dan tidak membeda-bedakan hak dari setiap siswa.
n Pak Harfan Nama lengkap K. A. Harfan Efendy Noor bin K. A. Fadillah Zein Noor.
Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah sosok orang yang sangat baik hati dan penyabar, meski awalnya murid takut melihatnya. Secara fisik Pak
Harfan digambarkan memiliki wajah yang menakutkan karena kumisnya yang panjang dan jenggotnya lebat serta buruk rupanya. Namun semua itu tertutupi
oleh pemikirannya yang jernih dan kata-katanya yang indah, sehingga setiap kali bercerita siswa selalu terpana dan menunggu setiap kata yang diucapkan beliau.
Kepribadian Pak Harfan adalah sosok yang lembut dan baik. Sebagai orang yang sudah kenyang akan pengalaman hidup Pak Harfan sangat pandai merangkai kata
dan setiap gerak lakunya juga memikat. Secara penampilan Pak Harfan adalah tokoh yang sederhana. Tidak
mementingkan kemewahan dan tampil apa adanya. Hal itu dapat dilihat dari pakaian dan beberapa aksesoris busana yang dikenakannya.
2 Novel
OMDS
Dari hasil penelitian terhadap penokohan yang ada dalam novel OMDS, Tokoh-tokoh utama dalam novel OMDS yaitu Faisal, ketiga Anak Alam
commit to user
163
Pambudi, Yudi, Pepeng, Kania, Bu Mutia, Rena, Pak Cokro, Mat Karmin, Yok Bek, dan Karisma. Sedangkan tokoh tambahan dalam novel ini adalah Pak Yadi,
Ki Hajar Ladunni, Ayah Pambudi Samijan, ayah Yudi Giatno, ayah Pepeng Sukisno, Ibu Yudi, Pak Zainal, Candil, A Kiong, Sinyo Dandy, Ustadz Muhsin,
Kiai Khadis, Bang Anan, Denok, Warti, Guruh, Fajar, Anton, serta beberapa tokoh lain.
a Faisal Tokoh Faisal merupakan pencerita kisah novel ini. Tokoh Faisal yang
bernama lengkap Faisal Ridowi merupakan sosok yang digambarkan memiliki pandangan hidup yang progresif dan berkemauan keras. Ketika ia memiliki
sebuah keinginan, maka ia akan berusaha dengan keras untuk mewujudkan keinginannya itu. Selain itu dia juga berjiwa pemberani. Terbukti ketika Gedong
sapi diamuk warga, ia berusaha menengahi. Ia tidak takut sedikitpun, karena ia membela kebenaran. Ia membela mati-matian nasib ketiga Anak Alam.
Secara sosiologis, sifat Faisal yang berjiwa sosial tinggi, peka dan peduli dengan keadaan di sekitarnya ditunjukkan dengan keprihatinannya terhadap Anak
Alam yang hidupnya sangat melarat serta tidak sekolah. Ia tidak hanya simpati, ia juga berempati, berkeinginan keras dan berjuang untuk bisa membuat Anak Alam
mengenyam pendidikan, karena pendidikan adalah fondasi untuk menjalani kehidupan ini. Ia juga memperhatikan keadaan masyarakat di sekelilingnya yang
masih banyak warganya yang buta huruf, sehingga ia terjun langsung memberikan pembelajaran membaca dan menulis gratis untuk warga yang buta huruf. Ia ingin
menjadikan Kampung Genteng yang tadinya buta huruf menjadi Kampung Genteng yang melek huruf.
Selain itu, Faisal sangat tidak suka dengan perlakuan orang kaya terhadap orang miskin. Dalam novel ini Yok Bek sebagai orang kaya suka memperlakukan
pekerjanya semena-mena. Ia juga memberikan label untuk orang kaya, yaitu orang kaya itu biasanya bersikap sombong dan bicaranya menyakitkan hati
Selain sifat-sifat positif Faisal di atas, ia juga mempunyai sifat negatif, yakni mencuri. Hal ini dapat dijumpai pada bagian awal cerita ketika ia mencuri
commit to user
164
sebuah buku yang berjudul Keterampilan Sederhana untuk Anak Usia SD dari seorang pemulung, juga mencuri buku di perpustakaan daerah.
b Pambudi Pambudi merupakan salah satu anggota Anak Alam. Secara fisik
digambarkan bergigi kelinci dan berambut jagung. Secara psikologis, Pambudi digambarkan sebagai seorang pribadi yang dewasa, polos, apa adanya, keras
kepala dan bertekad kuat. Sikap keras kepalanya ditunjukkan ketika ia menyatakan cintanya kepada Kania. Ia secara blak-blakan mengutarakan isi
hatinya, dan bersikeras agar Kania mau menerima cintanya. Pada awalnya Kania tidak menanggapinya, tapi Pambudi tidak patah arang, ia tetap mendekati Kania,
hingga akhirnya Kania mau menerima cintanya. Ini membuktikan bahwa Pambudi mempunyai sifat pantang menyerah dan keras kepala.
Tekad pambudi yang kuat ditampilkan ketika ia akan menempuh ujian semester. Ia ingin belajar, tapi catatannya kurang lengkap. Ia ingin meminjam
Kania, tapi ia sadar selama ini sudah menyusahkan Kania. Ia kemudian berusaha meminjam Rena. Bukannya dipinjami catatan, ia malah dicaci maki seenaknya
oleh Rena. Mendapat cacian seperti itu ia tidak marah ataupun patah arang. Ia kemudian berpikir untuk meminjam catatan pada Bu Mutia. Oleh Bu Mutia ia
disambut baik dan dengan senang hati Bu Mutia meminjaminya catatan. Ia sangat senang, karena sebentar lagi ia bisa belajar. Ia ingin membuktikan walaupun
mereka miskin, mereka tetap bias berprestasi. Secara sosiologis, tokoh Pambudi merupakan seorang yang dewasa dan
mempunyai jiwa pemimpin. Ia menjadi pemimpin bagi teman-temannya Anak Alam. Walaupun tidak ada pengangkatan pemimimpin secara langsung, Yudi dan
Pepeng sudah otomatis menjadikan Pambudi sebagai pemimpin mereka. Selain berjiwa pemimpin, ia juga rela berkorban untuk temannya. Ia tidak setengah-
setengah jika menolong temannya. Karena sifatnya ini tak heran ia disukai teman- temannya.
c Yudi Tokoh Yudi mempunyai nama lengkap Wahyudi. Secara fisik, Yudi
digambarkan sebagai seorang anak laki-laki yang berwajah lucu bertahi lalat,
commit to user
165
berambut ikal dan mempunyai kecacatan tubuh, yakni kulitnya albino, putih pucat seperti sapi, banyak bintik-bintik merah seperti kulit babi. Hal ini menjadi ciri
khasnya, yang membedakan ia dari teman-temannya. Yudi merupakan seorang anak yang penurut. Ia sangat menghormati orang
tuanya. Ia selalu menuruti apa yang menjadi perintah orang tuanya. Seperti misalnya ketika ia diminta ayahnya untuk berhenti sekolah. Ia pun menurut,
meskipun hatinya hancur karena harus memupus cita-cita yang sudah ia bangun begitu rupa. Sifat penurutnya yang lain yaitu ditunjukkan pada saat menjelang
ujuan semester. Ibunya menyarankan untuk bisa sukses ujian ia harus meminum segelas air yang sudah diangin-anginkan semalaman di atas genteng. Ia pun
menuruti perintah ibunya karena tidak ingin membuatnya kecewa. Meskipun ia tahu bahwa yang wajib dimintai tolong adalah Allah S.W.T., bukan hal-hal
takhayul seperti itu. Yudi juga merupakan seorang anak yang rajin belajar dan rajin membantu
orang tua. Ayah Yudi bekerja sebagai buruh di peternakan sapi sedangkan ibunya bekerja membuat pisang goreng dan menjualnya keliling kampung. Sebagai anak
yang tahu diri, ia selalu membantu ibunya menggoreng dan menjual pisang keliling kampung. Bahkan ia juga menjual pisang goreng itu ke sekolah untuk
dijual pada teman-temannya. Ia tidak malu sedikitpun. Semuanya ini ia lakukan untuk meringankan beban orang tua.
d Pepeng Tokoh pepeng mempunyai nama lengkap Marpepeng. Secara fisik, Pepeng
digambarkan sebagai seorang anak yang ceking, berambut ikal, berhidung pesek, bermata besar. Secara keseluruhan wajah Pepeng digambarkan aneh menyerupai
ikan mas koki. Semua orang yang melihat wajahnya pasti akan tertawa terpingkal- pingkal
Pepeng merupakan pribadi yang lucu dan polos. Ia sering bertingkah kocak untuk menghibur teman-temannya. Dengan kepolosannya, ia sering
membuat lelucon di kelas. Selain itu, Pepeng juga merupakan sosok yang pemalu. Sifat pemalunya terlihat pada saat perkenalan memasuki sekolah baru. Ia malu
commit to user
166
untuk memperkenalkan diri. Ia malu dan tidak percaya diri dengan nama Marpepeng yang disandangnya.
e Kania Kania merupakan sosok yang secara fisik cantik, tubuhnya mungil,
kulitnya bersih, rambutnya lurus dan suka dikepang dua. Kalau berpakaian selalu rapi dan bersih. Semua yang ia pakai mengesankan enak dilihat. Ditambah lagi
dengan pembawaannya yang kalem dan santun. Kania merupakan seorang anak yang pintar dan rajin. Bahkan tidak hanya
pintar, ia juga jenius, ia juara satu di sekolahnya. Selain cantik parasnya, ia juga berhati “cantik”. Teman-teman menjulukinya si bintang jatuh. Ia selalu baik pada
teman-temannya. Meskipun ia pandai, ia tidak menyombongkan kepandaiannya itu. Ia suka membantu teman yang kesusahan mengenai materi yang disampaikan
Bu Mutia. Selain itu, Kania juga merupakan sosok yang mudah bergaul, bijak, selalu
membela kebenaran. Ia berani membela ketiga Anak Alam ketika diolok-olok oleh teman-teman sekelasnya karena kemiskinan mereka. Ia dengan terang-
terangan membela kebenaran bahwa di kelas itu kedudukan semua siswa sama yakni sebagai murid Bu Mutia. Tidak ada istilah kaya miskin. Semuanya sama.
Inilah sifat Kania yang selalu bijak dan berani melawan ketidakadilan. f Bu Mutia
Bu Mutia merupakan guru kelas 1-2 di SD Kartini. Ia mempunyai nama lengkap Muzdalifah Hatta Sandyani. Secara fisik ia digambarkan berwajah cantik,
berbulu mata lentik, berkacamata minus, beralis tebal, dan rambutnya selalu disanggul. Keseluruhannya mengesankan cantik dan penuh wibawa.
Secara psikologis, Bu Mutia digambarkan memiliki pribadi yang sederhana, lemah lembut dan penyayang. Namun ia juga tegas ketika menghadapi
sesuatu hal yang memang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Sikap tegas Bu Mutia ditunjukkan ketika peristiwa penerimaan rapor, yaitu pada saat ia
berhadapan dengan ayah Karisma yang tetap ngotot ingin anaknya naik kelas. Padahal Bu Mutia sudah meyakinkan bahwa keputusannya untuk tidak menaikkan
Karisma ke kelas selanjutnya adalah semata-mata untuk kebaikan Karisma
commit to user
167
sendiri. Tetapi ayah Karisma malah marah-marah serta memaki maki Bu Mutia dan tetap meminta untuk menaikkan anaknya. Bu Mutia yang selalu memikirkan
murid-muridnya serta taat pada peraturan yang berlaku tidak mau menuruti perintah ayah Karisma. Karena jika ia tetap meloloskan permintaan ayah karisma
itu berarti ia menyalahi aturan. Ia tetap tegas dan patuh pada pendiriannya. Hingga kemudian ayah karisma sadar bahwa ialah yang salah. Ialah yang harus
mengkoreksi diri, mencari sebab kenapa anaknya bisa tidak naik kelas. Sosok Bu Mutia secara sosiologis merupakan pribadi yang ramah dan
menjadi guru yang bisa menjadi teladan bagi murid-muridnya. Ia merupakan seorang pemandu bakat yang baik dan seorang pendidik sejati. Banyak teladan
yang ia berikan untuk murid-muridnya. Semua itu karena jiwa pendidik yang sudah mengakar kuat dalam dirinya. Ia tidak hanya membelajarkan siswa agar
bisa pandai, ia juga mendidik siswa, mengarahkan siswa, mengajarkan budi pekerti dan lain-lain.
g Mat Karmin Mat Karmin secara fisik digambarkan sebagai seorang laki-laki yang
berusia sekitar 30-an. Tubuhnya bongsor, jakun dan bulunya sudah tumbuh yang berarti menandakan ia sudah dewasa. Wajahnya tirus dengan tonjolan tulang pipi
dan geraham yang bergemeletukan . Mat Karmin merupakan penjual mainan anak-anak di Kampung Genteng.
Ia digambarkan sebagai seorang yang licik. Hal ini terlihat ketika pertandingan layang-layang. Ketika ada layang-layang putus, otomatis siapa saja boleh
memilikinya asalkan dapat menangkapnya. Tetapi tidak dengan Mat Karmin. Ia tidak rela layang-layang itu jatuh ke tangan orang lain. Sehingga ia mengutus anak
SMP untuk merebut layang-layang tersebut, atau bahkan merampasnya sendiri. Layang-layang itu kemudian diperbaiki dan dijualnya lagi.
Mat Karmin ditemukan warga ketika masih bayi. Kemudian diangkat anak oleh salah seorang warga Kampung Genteng. Namun ketika bicaranya masih
cedal, orang tua angkatnya meninggal. Akhirnya ia hidup sebatang kara dan hanya berteman dengan kesunyian. Tiga tahun pertamanya dihabiskan dengan
kesendirian. Ia menjadi manusia kamar, ia tumbuh menjadi pribadi yang introvert
commit to user
168
yang tak mengenal dunia luar selain kamarnya. Ia hidup damai di dalam kegelapan dan kesunyian. Lima tahun kemudian ia tumbuh menjadi remaja, tetapi
ia kesulitan berbicara karena tidak pernah bergaul dengan manusia satupun. Hingga kemudian ia tertarik dengan dunia anak-anak saat melihat kegembiraan
mereka bermain hujan. Mat Karmin sangat tertarik dengan dunia anak-anak yang penuh kegembiraan. Ia seperti anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang
dewasa, masa kecil yang kurang bahagia. Karena sering bergaul dengan anak kecil mengakibatkan ia tertarik dengan
anak kecil. Belakangan diketahui bahwa ia seorang pedophilia, yakni seorang yang mengalami penyimpangan seksual pada seorang anak yang tak berdosa. Ia
menyodomi anak-anak yang bermain di rumahnya. Hingga pada suatu saat warga mencium gelagat tidak baik darinya. Warga kemudian menangkapnya dan
menyerahkan ke polisi. Rumahnya dibakar warga kampung Genteng. Abu dan sisa-sisa rumahnya di larung di sungai Banjir Kanal.
h Karisma Karisma merupakan teman sekelas anak alam yakni kelas 1-2. Ia adalah
anak orang kaya. Ayahnya adalah seorang juragan sablon yang beromzet lumayan. Secara fisik, ia digambarkan sebagai seorang anak laki-laki kecil yang
bertubuh kurus, berkulit hitam dan berambut jagung. Karisma merupakan anak yang usil, pemalas, pemberontak, berotak
tumpul, dan ketika diberi pelajaran tidak mau mendengarkan. Seperti kejadian saat Yudi dan Pepeng disuruh mandi di sekolah karena tubuhnya bau sebab di
rumah mereka tidak sempat mandi. Karisma malah ingin ikut keluar jam pelajaran. Kemudian ia memboreh-borehi tubuhnya dengan daun kentut. Hal ini
mengakibatkan tubuhnya bau. Sehingga mau tak mau ia diharuskan ikut mandi bersama Yudi dan Pepeng. Ia merasa senang sekali karena diperbolehkan tidak
ikut pelajaran. Ia sangat tidak suka dengan pelajaran matematika. Pelajaran matematika merupakan momok baginya, dan ingin sekali ia menghindari mata
pelajaran yang satu ini. Karisma malas mengikuti palajaran. Yang lebih parah lagi ia juga malas
untuk sekolah. Yang ada di dalam pikrannya adalah bermain game. Ketika diberi
commit to user
169
pelajaran, pikirannya selalu kemana-mana. Tidak pernah konsentrasi. Tak satu pun pelajaran masuk ke otaknya. Bu Mutia sering mendapatinya melamun ketika
mengikuti pelajaran di kelas. Bahkan Bu Mutia tak segan-segan memperingatkan atas sikapnya yang tidak baik itu. Karisma yang memang anak yang susah diatur
tak menggubris omongan Bu Mutia. Ia tetap saja seperti itu. Hingga kemudian pada saat kenaikan kelas, ia dinyatakan tidak naik kelas. Itulah buah dari
kemalasan. i Rena
Rena merupakan teman sekelas Anak Alam yakni di kelas 1-2. Ia digambarkan sebagai seorang anak perempuan yang cantik, berasal dari keluarga
kaya. Ia adalah anak semata wayang. Orang tuanya berprofesi sebagai dokter gigi. Mungkin karena merasa berasal dari keluarga yang kaya raya, ia hanya
mau berteman dengan orang yang sederajat saja. Ia sangat tidak menyukai keberadaan Anak Alam yang notabene berasal dari keluarga tidak mampu bahkan
bisa dikatakan gembel yang hidupnya di bawah kolong jembatan. Rena digambarkan sebagai seorang yang ketus, tinggi hati, asosial, pilih-
pilih dalam berteman, suka menghina orang lain terutama yang miskin, dan egois. Rena juga suka merendahkan orang lain yang derajatnya lebih rendah dari dia. Ia
suka menghina Anak Alam, memaki-maki tak karuan tanpa peduli j Yok Bek
Yok Bek merupakan pemilik peternakan sapi di Gedong Sapi, tempat orang tua ketiga Anak Alam bekerja dan menggantungkan hidup. Ia adalah
seorang keturunan Cina. Ia digambarkan sebagai seorang perempuan tua yang sudah uzur, berusia sekitar tiga perempat abad, yaitu sekitar 75-an tahun.
Tubuhnya kurus dan kulitnya sudah mulai keriput, menandakan bahwa usianya memang sudah senja.
Seperti layaknya kebanyakan orang Cina, ia digambarkan sebagai sosok yang ulet dalam bekerja, karena sampai usianya sudah uzur ia tetap masih
mengurusi peternakannya, walaupun bisa saja ia ikut anaknya dan menikmati sisa hidupnya dengan bahagia. Ia merupakan pribadi yang keras, suka memeras, pelit
commit to user
170
dan terkadang kasar terhadap pekerjanya. Sering memaki-maki pekerjanya bila pekerjaannya tidak sempurna
Secara sosial, ia digambarkan sangat menjaga jarak, tertutup dan jarang bersosialisasi dengan kaum pribumi di sekitarnya. Ia hanya mau bergaul dengan
kaum yang sejenis atau bahkan sederajat dengannya. Hal ini digambarkan melalui rumahnya di Gedong Sapi. Rumahnya dipagari tembok-tembok tinggi yang di sini
disebut dengan ghetto-ghetto. Hanya ada satu pintu untuk akses masuk ke dalam. Itu pun selalu tertutup. Tidak seperti rumah warga pribumi yang terbuka, kalaupun
berpagar hanya rendah. k Pak Cokro
Dalam cerita ini, Pak Cokro merupakan seorang lelaki tua, ia merupakan seorang dukun yang sangat dipercaya warga kampung Genteng untuk mengobati
berbagai penyakit dan tempat berkonsultasi dengan sesuatu yang bersifat ghaib. Seperti layaknya dukun kebanyakan, ia digambarkan berpenampilan nyentrik dan
misterius. Kukunya panjang dan hitam, tidak pernah memakai alas kaki, giginya geripis dan berwarna hitam, dan tubuhnya berbau tak sedap.
Pak Cokro dipercaya untuk menjadi perantara dengan dunia gaib. Padahal sebenarnya ia tidak mempunyai kemampuan dalam hal itu. Ia hanya seorang lelaki
tua yang bodoh, yang pekerjaannya hanya menipu dan mengakali warga dengan praktek perdukunannya itu. Hal ini diakuinya ketika ia berusaha menyembuhkan
Faisal. Namun keadaan kemudian terbalik, Faisal berpura-pura kesurupan jin Belanda yang kemudian menakut-nakuti dan mengancam Pak Cokro agar tidak
membohongi dan membodohi warga lagi. Ia pun bertekuk lutut di hadapan Faisal, yang dikiranya sudah dirasuki jin Belanda. Ia kemudian taubat dari praktek
perdukunannya. Setelah menyadari kesalahannya selama ini, Pak Cokro bertaubat dan
ingin sekolah. Ia bertekad untuk sekolah. Di sini digambarkan kegigihan dan tekad kuat Pak Cokro untuk bisa membaca dan menulis. Hingga kemudian ia telah
mahir membaca dan menulis, ia bertekad untuk mengajarkan warga Kampung Genteng membaca dan menulis. Cita-citanya adalah menjadikan kampung
Genteng menjadi kampung yang melek huruf.
commit to user
171
d. Latar atau