commit to user
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Ada keterjalinan antarunsur intrinsik dalam novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah. Pada novel Laskar Pelangi, alur yang digunakan
adalah alur progresif atau alur maju; tema yang diangkat adalah pendidikan yang diramu dengan kisah persahabatan, percintaan dan fenomena sosial yakni
kemiskinan; penokohan berdasarkan sifat tokoh utama dalam novel tersebut digambarkan secara fisiologis, psikologis, dan sosiologis; latar tempat yang
digunakan pengarang, yaitu pulau Belitong. Latar waktu yaitu pada era pemerintahan Soeharto sekitar kurun waktu 1966-1998. Latar sosialnya
kebudayaan Melayu Belitong; sudut pandang yang digunakan, yaitu sudut pandang persona pertama atau teknik akuan; amanat yang ingin disampaikan
pengarang, yaitu untuk jangan takut bermimpi dan bercita-cita serta harus berusaha keras untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Sedangkan pada novel
Orang Miskin Dilarang Sekolah, alur yang digunakan adalah alur progresif atau alur maju; tema yang diangkat adalah pendidikan yang diramu dengan kisah
persahabatan, percintaan dan fenomena sosial yakni kemiskinan; penokohan berdasarkan sifat tokoh utama dalam novel tersebut digambarkan secara fisiologis,
psikologis, dan sosiologis; latar tempat yang digunakan pengarang, yaitu kota Semarang, Jawa Tengah. Latar waktu yakni kurun waktu 1988-1996. latar
sosialnya kebudayaan Jawa; sudut pandang yang digunakan, yaitu sudut pandang campuran, yakni persona pertama dan persona ketiga “Dia” Mahatahu; amanat
yang ingin disampaikan pengarang, yaitu untuk jangan takut bermimpi dan bercita-cita serta harus berusaha keras untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu.
Persamaan struktur novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah terletak pada tema, alur, amanat, penokohan tokoh utama, dan latar waktu.
Perbedaannya terletak pada sudut pandang, latar tempat dan latar sosial. Dari
209
commit to user
210
persamaan dan perbedaan struktur kedua novel, maka dapat diketahui bahwa novel Laskar Pelangi memberikan pengaruh terhadap terciptanya novel Orang
Miskin Dilarang Sekolah. Dengan demikian, novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata merupakan hipogram novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid
Prasetyo. Dengan kata lain novel Orang Miskin Dilarang Sekolah merupakan teks transformasi dari novel Laskar Pelangi.
Nilai pendidikan dalam novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah meliputi nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai
pendidikan sosial, dan nilai pedidikan kebudayaan. Benang merah cerita dalam kedua novel ini memberikan pendidikan untuk jangan pernah berhenti berusaha,
serta jangan pernah menyerah pada keadaan. Bagaimanapun susahnya keadaan, wajib berusaha dan mengusahakan ke arah yang lebih baik. Selain itu kedua novel
ini juga memberikan didikan untuk berani bercita-cita dan berusaha keras mewujudkan cita-cita itu bagaimanapun keadannya.
B. Implikasi