Amanat Struktur Novel LP dan OMDS

commit to user 188 atau progresif. Plot progresif dalam novel OMDS menunjukkan kesederhanaan cara penceritaan, tidak berbelit-belit, dan mudah diikuti.

f. Amanat

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Pesan ini merupakan makna yang terkandung dalam suatu karya yaitu makna yang disampaikan melalui cerita. Beberapa amanat baik secara eksplisit maupun implisit dapat kita ambil dari novel LP dan OMDS. 1 Novel LP Andrea Hirata melalui novel LP ingin menyampaikan amanat. Sepanjang teks novel ini banyak manfaat yang dapat dipetik oleh pembaca. Karena novel ini bertemakan pendidikan, maka sepanjang kisahnya banyak memberikan nilai didik kepada pembacanya. Salah satu amanat yang terdapat di dalam novel LP, yaitu bahwa dalam hidup harus selalu berani bermimpi, mempunyai cita-cita dan berusaha untuk mewujudkan cita-citanya itu sesulit apapun. Pada bagian lain, novel LP juga memberikan amanat agar pemerintah lebih berlaku adil dan bijaksana dalam menentukan kebijakan, dan hendaknya selalu memikirkan masyarakat yang kurang mampu, sehingga peristiwa tragis yang menimpa tokoh Lintang tidak terjadi lagi. Lintang, seorang anak super genius terpaksa harus berhenti sekolah karena keadaan ekonominya yang tidak memungkinkan. Karena novel ini bertema pendidikan, maka sepanjang ceritanya pun sarat dengan amanat bagi manusia dalam mengarungi kehidupan. Pelajaran dapat dipetik pada saat PN Timah sedang berjaya. Mereka meyombongkan diri seolah harta benda yang dimilikinya tak akan habis, seolah-olah mereka tak akan mati. Tapi kemudian Tuhan membalikkan semuanya. Harga timah dunia turun drastis dan mengakibatkan PN Timah gulung tikar. Hal ini menegaskan bahwa seseorang tidak boleh mabuk dengan harta dan kekuasaan. Hendaknya selalu sadar bahwa hidup itu layaknya roda yang berputar, terkadang di atas terkadang di bawah. Ketika sedang di atas jangan sampai mabuk dengan ketinggian. Ketika di bawah commit to user 189 jangan sampai menyalahkan Tuhan. Setiap keadaan hendaknya selalu disikapi dengan sebaik mungkin dan tidak berlebihan. 2 Novel OMDS Amanat yang dapat dipetik dari novel OMDS yaitu untuk berani bermimpi, berani bercita-cita, menggantungkan cita-cita setinggi langit. Karena orang yang tak punya mimpi berarti orang yang tidak punya cita-cita. Seperti kisah Faisal ketika membuat layang-layang. Ia membayangkan kalau hari ini ia membuat layang-layang, maka esok hari ia akan membuat pesawat terbang. Cita-cita dan mimpi-mimpi ini harus selalu dipupuk agar memacu untuk bisa lebih baik dan berusaha keras untuk mewujudkan cita-cita ini. Selain mengajarkan untuk tidak takut bermimpi, kisah ini juga mengamanatkan untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan. Hidup adalah perjuangan. Jadi untuk terus hidup, segala sesuatu perlu diperjuangkan, termasuk perjuangan untuk mewujudkan cita-cita. Seperti perjuangan tokoh Kania dan Pambudi untuk terus berjuang melawan kemiskinan yang menjeratnya. Kemiskinan bagi Kania bukanlah sesuatu yang harus diratapi dan disesali, tetapi bagaimana caranya harus bangkit, harus berjuang mengalahkan kemiskinan itu. Tidak boleh menyerah pada nasib. Karena nasib manusia bergantung pada seberapa besar usaha yang sudah dilakukan. Hal ini diperkuat oleh Yant Mujiyanto yang menyatakan bahwa “novel OMDS mengamanatkan agar orang miskin tidak pernah berputus asa dalam memperjuangkan cita-citanya, tetap gigih dan tawakal, pantang menyerah”. Selain itu, novel ini juga mengamanatkan untuk terus belajar. Menuntut ilmu sampai akhir hayat. Menuntut ilmu walau harus ke negeri China. Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar. Seperti keteladanan yang ditunjukkan Pak Cokro dan orang-orang tua yang lain, yang masih gigih belajar membaca walaupun usia mereka sudah senja. Usia Pak Cokro yang sudah senja tidak menghalanginya dalam menuntut ilmu. Ia bertekad sebelum mati harus mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat. Ia ingin mengubah dirinya yang buta huruf menjadi melek huruf. Setelah ia melek huruf, ia berusaha keras membebaskan kampung Genteng dari kebodohan. commit to user 190 Dari hasil analisis struktural novel LP dan OMDS dapat diketahui keterjalinan unsur-unsur yang membangun novel. Suatu karya dikatakan memiliki kesatuan yang utuh apabila memiliki semua unsur dan antarunsurnya saling berjalin, padu, dan koheren. Unsur harus memiliki makna dalam kaitannya dengan unsur lain dan keseluruhannya. Untuk memperoleh makna keseluruhan dari suatu karya sastra, unsur-unsur yang ada harus dihubungkan satu dengan yang lain untuk mengetahui keterikatan atau keterkaitan antarunsur yang membangun. Novel LP dan OMDS merupakan novel Indonesia mutakhir. Keduanya disatukan oleh tema yang sama yakni masalah pendidikan. Tema merupakan gagasan dasar umum suatu cerita, yang tak mungkin hadir tanpa unsur bentuk yang menampungnya. Tema bersifat memberi koherensi dan makna terhadap unsur karya sastra yang lain, misalnya dalam novel LP dan OMDS. Dalam menyajikan tema pendidikan, pengarang menampilkan sebuah potret kehidupan sekelompok anak yang berjuang untuk memperoleh pendidikan, yaitu anggota Laskar Pelangi dalam novel LP dan Anak Alam dalam novel OMDS. Tokoh- tokoh inilah yang bertugas sebagai pembawa dan pelaku cerita. Dengan demikian, sebenarnya, tokoh-tokoh inilah yang bertugas untuk menyampaikan tema yang dimaksudkan oleh pengarang. Amanat juga mempunyai keterkaitan yang erat dengan tema. Tema dalam karya sastra sesungguhnya merupakan suatu penafsiran atau pemikiran tentang kehidupan. Pemikiran tentang kehidupan ini akan memberikan ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan pengarang. Pesan inilah yang disebut dengan amanat. Seperti halnya dalam novel LP dan OMDS, pengarang mengangkat tema pendidikan. Dengan tema ini pengarang ingin mengamantkan kepada pembaca agar orang miskin jangan pernah berputus asa dalam memperjuangkan cita- citanya, tetapi harus gigih dan tawakal serta pantang menyerah. Dengan begitu, amanat yang dikedepankan sangat mendukung tema yang dikembangkan. Plot, di pihak lain berkaitan erat dengan tokoh cerita. Plot pada hakikatnya adalah apa yang dilakukan oleh tokoh dan peristiwa apa saja yang terjadi dan dialami tokoh yang mampu memunculkan konflik. Dalam novel LP dikisahkan anggota Laskar Pelangi hidup di bawah garis kemiskinan. Masalah kemiskinan commit to user 191 inilah yang menjadi awal munculnya konflik yang akan membawa permasalahan- permasalahan lainnya, salah satunya adalah peristiwa putus sekolah yang dialami oleh Lintang dalam novel LP. Begitu juga dengan novel OMDS. Kemiskinan yang menghinggapi tokohnya ketiga Anak Alam akan membawa permasalahan yang kompleks nantinya. Tokoh dan segala peristiwa yang dialami tokoh inilah yang akan menggerakkan plot. Latar mempunyai hubungan erat dengan tema dan penokohan. Misalnya dalam novel LP dan OMDS. Tema pendidikan menampilkan latar sekolah. Tema kemiskinan akan menampilkan latar rumah yang seperti gubuk reyot yang kotor dan kusam. Jadi, tema dan latar saling berkaitan erat. Selain itu, latar juga mempunyai hubungan dengan penokohan. Latar akan mempengaruhi cara berpikir dan karakter tokoh. Misalnya tokoh Ikal. Ikal digambarkan oleh pengarang sebagai seorang yang memiliki tekad kuat dan pantang menyerah. Karakter pantang menyerah ini terbentuk karena adanya latar tempat tinggal Ikal yakni daerah pertambangan timah. Mayoritas warganya bekerja menjadi buruh kasar di tambang timah ini, termasuk juga orang tua Ikal. Melihat kondisi orang tua yang tidak mampu ini menimbulkan sifat pantang menyerah. Ikal tidak mau tunduk dengan nasib. Ia pantang menyerah untuk tetap menuntut ilmu demi meraih cita- cita merubah nasib menjadi lebih baik. Begitu pula dalam novel OMDS. Tokoh Faisal juga digambarkan bertekad kuat. Hal ini terbangun dari latar tempat ia tinggal yakni bersama orang-orang miskin dan tidak sekolah. Hal ini memacu Faisal untuk pantang menyerah memperjuangkan nasib teman-temannya Anak Alam.

2. Persamaan dan PerbedaanNovel