commit to user
132
saling terkait dan menjalin menjadi kesatuan yang utuh dan padu yang mendukung totalitas makna.
2. Persamaan dan perbedaan antara Novel LP dan OMDS
Pada kenyataannya novel LP dan OMDS memiliki persamaan pada beberapa aspek. Aspek tersebut yaitu:
a. Kedua novel tersebut memiliki persamaan tema yaitu masalah pendidikan yang diramu dengan fenomena sosial, yakni persahabatan, percintaan, dan
kemiskinan. b. Kedua novel tersebut menggunakan alur progresif atau alur maju. Alur kedua
novel tersebut dianalisis dalam tujuh bagian yaitu eksposition, inciting moment, ricing action, complication, climax, falling action, dan denouement.
Pengarang menyusun peristiwa-peristiwa yang ada berdasarkan hubungan sebab-akibat kausalitas.
c. Kedua novel tersebut mempunyai amanat yang sama yaitu untuk jangan takut bermimpi dan bercita-cita serta harus berusaha keras untuk mewujudkan
mimpi-mimpi itu. d. Kedua novel tersebut dalam menampilkan tokoh menggunakan metode
langsung dan metode tidak langsung. Perwatakan kedua novel ditinjau dari aspek fisiologis, aspek psikologis, dan aspek sosial. Penokohan yang menjadi
fokus utama penelitian ini adalah tokoh utama Ikal dan Faisal. Ditinjau dari aspek fisiologis, tokoh utama dalam kedua novel berjenis kelamin sama yakni
laki-laki. Ditinjau dari aspek psikologis tercermin watak tokoh utama dalam kedua novel yaitu berkemauan keras. Ditinjau dari aspek sosiologis, watak
dari tokoh utama dalam kedua novel tersebut yaitu sama-sama punya jiwa sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama.
e. Latar waktu kedua novel ini tidak disebutkan secara langsung oleh pengarangnya, tetapi dapat dianalisis dari cerita dan kutipan-kutipan yang ada
di dalamnya. Kedua novel sama-sama mengambil latar waktu pada masa pemerintahan Soeharto. Kisah dalam novel LP terjadi sekitar kurun waktu
tahun 1966 – 1998. Sedangkan kisah dalam novel OMDS terjadi antara kurun
commit to user
133
waktu 1988 – 1996. Keduanya sama-sama terjadi selama kurun waktu pemerintahan Soeharto.
Novel LP dan OMDS selain memiliki persamaan, juga memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling menonjol antara kedua novel ini terletak pada
aspek sudut pandang, latar tempat dan latar sosial. a. Sudut Pandang
Sudut pandang kedua novel ini mempunyai perbedaan yaitu dalam novel LP digunakan sudut pandang persona pertama sedangkan dalam OMDS digunakan
sudut pandang campuran antara persona pertama dan persona ketiga “Dia” Mahatahu.
b. Latar Tempat Latar tempat kedua novel ini mempunyai perbedaan yaitu dalam novel LP
berlatar di Pulau Belitong, dan kota Bogor, sedangkan dalam novel OMDS latar tempatnya di kota Semarang, Jawa Tengah.
c. Latar Sosial Kedua novel ini mempunyai latar tempat yang berbeda, maka secara
otomatis kedua novel ini menghadirkan latar sosial yang berbeda pula. Novel LP yang notabene berlatar tempat di Belitong menghadirkan latar sosial kebudayaan
Melayu. Sedangkan dalam novel OMDS yang mengambil latar di Semarang, Jawa tengah mengambil latar sosial kebudayaan Jawa.
3. Hubungan Intertekstual antara Novel