Uji Hipotesis PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

commit to user lix lix S 2 = Varians gabungan Kriteria uji adalah tolak hipotesis H o jika 2 hitung c ³ 2 tabel c . 2 tabel c didapat dari tabel dengan peluang 1 - a , a adalah taraf nyata atau taraf kepercayaan dan derajad kebebasan dk = k – 1 dengan k merupakan banyaknya kelas atau kelompok sampel.

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Varians ANAVA Analisis Varian ANAVA dilaksanakan untuk mengetahui kesamaan beberapa rataan. Yaitu untuk mengetahui apakah rataan kemampuan pemecahan masalah materi gerak lurus dari kelas eksperimen 1 maupun kelas ekspermen 2. Pasangan hipotesis yang diuji : H o : m 1 = m 2 H a : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku. Rumus statistik yang digunakan dikemukakan oleh Sudjana 1996 : 304-305 sebagai berikut : F = 1 1 - S - i y y n D k A A y k-1 disebut juga varians antar kelompok D y S n i – 1 disebut varians dalam kelompok commit to user lx lx A y = S J i 2 n i - R y R y = J 2 S n i dengan J = J 1 + J 2 + J 3 dan J i adalah jumlah skor kelompok i D y = S Y 2 – R y – A y S Y 2 = jumlah kuadrat-kuadrat JK dari semua skor Kriteria uji adalah tolak H o jika F hitung ³ F tabel dengan F tabel adalah nilai yang didapat dari daftar distribusi F dengan taraf nyata a dengan peluang 1 - a dan dk pembilang k – 1 serta dk penyebut n 1 + n 2 + n 3 . b. Uji Lanjut Anava Jika dalam analisis varians Ho ditolak maka dilakukan analisis beda rerata berupa komparasi ganda dengan metode Scheffe. Metode ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan setiap pasangan baris dan setiap pasangan kolom yang hipotesisnya Ho ditolak. Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS. commit to user lxi lxi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri atas data kemampuan awal siswa, data motivasi belajar siswa, dan nilai hasil prestasi belajar aspek kognitif pada pokok bahasan Gerak Lurus. 1. Data Kemampuan Awal dan Motivasi belajar Pada penelitian ini data kemampuan awal diperoleh dari hasil tes kemampuan awal dengan menggunakan instrumen tes kemampuan awal. Sedangkan data motivasi belajar siswa diperoleh dari isian angket tertulis motivasi belajar responden dengan menggunakan instrumen angket motivasi belajar. Kedua instrumen tersebut telah diuji cobakan di SMP Al-Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat dan hasilnya valid dan reliabel dapat dilihat pada lampiran 21-25. Deskripsi data kemampuan awal dan motivasi belajar tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Diskripsi Data Kemampuan Awal dan Motivasi belajar Jumlah Data Nilai Tertinggi Nilai Terenda h Rata- rata SD Kemampuan awal tinggi 39 96 38 65.29 14.46 Kemampuan awal Rendah 37 100 35 64.03 14.31 commit to user lxii lxii Motivasi belajar tinggi 40 100 35 67.21 15.63 Motivasi belajar rendah 36 85 38 61.22 11.61 Responden sejumlah 76 dari kelas demonstrasi 1 dan kelas demonstrasi 2 dikelompokkan kedalam kategori kemampuan awal tinggi bagi siswa yang memperoleh nilai kemampuan awal diatas nilai rata-rata dan kategori siswa memiliki kemampuan awal rendah bagi siswa yang memperoleh nilai dibawah nilai rata-rata. Selain itu juga dikelompokkan kedalam kategori siswa memiliki motivasi belajar tinggi bagi siswa yang memiliki nilai motivasi belajar di atas nilai rata-rata dan kategori siswa memiliki motivasi belajar rendah bagi siswa yang memiliki nilai motivasi belajar dibawah nilai rata-rata. Deskripsi data jumlah siswa masing-masing kelompok disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Jumlah Sebaran Siswa masing-masing kelompok Kelas Kemampuan awal Tinggi Kemampuan Awal Rendah Jumlah Motivasi belajar Tinggi Motivasi belajar Rendah Motivasi belajar Tinggi Motivasi belajar Rendah Media KIT 20,19 19 18,19 19 38 Media animasi 19,21 17 19,21 17 38 Jumlah 39,40 36 37,40 36 76 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26 : Data Induk Kemampuan Awal, Motivasi belajar, dan Prestasi Belajar Fisika. 2. Data Nilai Prestasi Belajar Fisika a. Prestasi Belajar Fisika Kelas Menggunakan Media KIT dan Media animasi commit to user lxiii lxiii Sebaran nilai prestasi hasil penelitian dari masing-masing kelompok berdasarkan kelompok siswa menggunakan media KIT dan kelompok siswa menggunakan media animasi disajikan dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Diskripsi Data Prestasi Hasil Belajar Fisika Kelas Jumlah Data Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata SD Variansi Media KIT 38 96 35 60.63 13.78 189.96 Media animasi 38 100 38 69.23 13.02 169.52 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27 : Data Induk Kemampuan Awal, Motivasi belajar, dan Prestasi Belajar Fisika Distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa menggunakan media KIT disajikan pada tabel 4.4, sedangkan distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa menggunakan media animasi disajikan pada tabel 4.5. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Kelompok Menggunakan Media KIT No Nilai Frekuensi Mutlak Relatif 1 35-45 4 10.53 2 46-56 13 34.21 3 57-67 10 26.32 4 68-78 7 18.42 commit to user lxiv lxiv 5 79-89 3 7.89 6 90-100 1 2.63 Jumlah 38 100 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Kelompok Menggunakan Media animasi No Skor Frekuensi Mutlak Relatif 1 35-45 1 2.63 2 46-56 3 7.89 3 57-67 15 39.47 4 68-78 11 28.95 5 79-89 7 18.42 6 90-100 1 2.63 Jumlah 38 100 Untuk lebih jelasnya nilai prestasi belajar dari kedua kelompok tersebut disajikan histogram pada gambar 4.1 dan gambar 4.2. commit to user lxv lxv Gambar 4.1 Histogram Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Media KIT Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Media Animasi b. Prestasi Belajar Fisika Berdasarkan Tingkat Kemampuan Awal Siswa 2 4 6 8 10 12 14 45 56 67 78 89 100 35 46 57 68 79 90 F re k u e n si si sw a Rentang Nilai Prestasi Belajar Histogram Prestasi Belajar Dengan Media KIT Prestasi Belajar Dengan Media KIT 2 4 6 8 10 12 14 16 45 56 67 78 89 100 35 46 57 68 79 90 F re k u e n si si sw a Rentang Nilai Prestasi Belajar Histogram Prestasi Belajar Dengan Animasi Prestasi Belajar Dengan Animasi commit to user lxvi lxvi Sebaran nilai prestasi hasil penelitian dari masing-masing kelompok berdasarkan kelompok siswa memiliki kemampuan awal tinggi dan kelompok siswa memiliki kemampuan awal rendah disajikan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Diskripsi Data Prestasi Hasil Belajar Fisika Berdasarkan Tingkat Kemampuan Awal Siswa Kelas Jumlah Data Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata SD Variansi Kemampuan Awal Tinggi 39 96 38 65.29 14.46 209.04 Kemampuan Awal Rendah 36 100 35 64.03 14.31 204.81 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 : Data Induk Kemampuan Awal, Motivasi belajar, dan Prestasi Belajar Fisika Distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa memiliki kemampuan awal tinggi disajikan pada tabel 4.7, sedangkan distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa memiliki kemampuan awal rendah disajikan pada tabel 4.8. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki Kemampuan Awal Tinggi No Skor Frekuensi Mutlak Relatif 1 35-45 3 7.69 2 46-56 8 20.51 3 57-67 11 28.21 commit to user lxvii lxvii 4 68-78 10 25.64 5 79-89 6 15.38 6 90-100 1 2.56 Jumlah 39 100 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki Kemampuan Awal Rendah No Skor Frekuensi Mutlak Relatif 1 35-45 3 8.11 2 46-56 8 21.62 3 57-67 13 35.14 4 68-78 8 21.62 5 79-89 4 10.81 6 90-100 1 2.70 Jumlah 37 100 Untuk lebih jelasnya nilai prestasi belajar dari kedua kelompok tersebut disajikan histogram pada gambar 4.3 dan gambar 4.4. commit to user lxviii lxviii Gambar 4.3 Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Kemampuan Awal Tinggi 2 4 6 8 10 12 45 56 67 78 89 100 35 46 57 68 79 90 F re k u e n si Rentang Nilai Kemampuan Awal Tinggi Histogram Kemampuan Awal Tinggi Kemampuan Awal Tinggi 2 4 6 8 10 12 14 45 56 67 78 89 100 35 46 57 68 79 90 F re k u e n si Rentang Nilai Kemampuan Awal Histogram Kemampuan Awal Rendah Kemampuan Awal Rendah commit to user lxix lxix Gambar 4.4 Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Kemampuan Awal Rendah c. Prestasi Belajar Fisika Berdasarkan Tingkat Motivasi belajar Siswa Sebaran nilai prestasi hasil penelitian dari masing-masing kelompok berdasarkan kelompok siswa memiliki motivasi belajar tinggi dan kelompok siswa memiliki motivasi belajar rendah disajikan dalam tabel 4.9. Tabel 4.9 Diskripsi Data Prestasi Belajar Fisika Tingkat Motivasi belajar Siswa Kelompok Jumlah Data Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata SD Varia nsi Motivasi belajar Tinggi 40 100 35 67.21 15.63 244.2 6 Motivasi belajar Rendah 36 85 38 61.22 11.61 134.7 2 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29 Distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa memiliki motivasi belajar tinggi disajikan pada tabel 4.10, sedangkan distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa memiliki motivasi belajar rendah disajikan pada tabel 4.11. commit to user lxx lxx Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki Motivasi belajar Tinggi No Skor Frekuensi Mutlak Relatif 1 35-45 4 10.00 2 46-56 6 15.00 3 57-67 10 25.00 4 68-78 11 27.50 5 79-89 7 17.50 6 90-100 2 5.00 Jumlah 40 100 Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki Motivasi belajar Rendah No Skor Frekuensi Mutlak Relatif 1 35-45 2 5.56 2 46-56 6 16.67 3 57-67 10 27.78 4 68-78 9 25.00 5 79-89 7 19.44 6 90-100 2 5.56 Jumlah 36 100 Untuk lebih jelasnya nilai prestasi belajar dari kedua kelompok tersebut disajikan histogram pada gambar 4.5 dan gambar 4.6. commit to user lxxi lxxi Gambar 4.5. Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Motivasi belajar Tinggi 2 4 6 8 10 12 45 56 67 78 89 100 35 46 57 68 79 90 F re k u e n si Rentang Nilai Motivasi Tinggi Histogram Motivasi tinggi Motivasi tinggi 2 4 6 8 10 12 43 52 61 70 79 88 35 44 53 62 71 80 F re k u e n si Rentang Nilai Motivasi Rendah Histogram Motivasi Rendah Motivasi Rendah commit to user lxxii lxxii Gambar 4.6. Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Motivasi Belajar Rendah

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pada data nilai prestasi belajar fisika tiap-tiap kelas atau kelompok perlakuan dengan metode Lilliefors dengan program SPSS for Windows berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Hipotesis yang diuji adalah: Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikansi α tertentu biasanya α=0,05 atau α=0,01. Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas data tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi Sig. untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah untuk taraf signifikansi uji α=0.05, Jika signifikansi yang diperoleh α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan Jika signifikansi yang diperoleh α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan Uji K-S dapat dirangkum seperti pada tabel 4.12 berikut ini. Tabel 4.12 Harga Statistik Uji Normalitas Berdasakan Uji K-S commit to user lxxiii lxxiii No Kelompok Siswa Sig. α Keterangan 1 K.Awal dng Media Animasi 0.200 0.05 Normal 2 K.Awal dng Media KIT 0.200 0.05 Normal 3 Motivasi dng Media Animasi 0.200 0.05 Normal 4 Motivasi dng Media KIT 0.186 0.05 Normal 5 Kemampuan Awal Tinggi 0.200 0.05 Normal 6 Kemampuan Awal Rendah 0.158 0.05 Normal 7 Motivasi belajar Tinggi 0.200 0.05 Normal 8 Motivasi belajar Rendah 0.200 0.05 Normal 9 Prestasi Media KIT 0.074 0.05 Normal 10 Prestasi Media animasi 0.200 0.05 Normal 11 Prestasi K.Awal Tinggi 0.200 0.05 Normal 12 Prestasi K.Awal Rendah 0.200 0.05 Normal 13 Prestasi Motivasi Tinggi 0.200 0.05 Normal 14 Prestasi Motivasi Rendah 0.200 0.05 Normal Dari tabel 4.12 di atas tampak bahwa harga Signifikansi p dari masing- masing kelompok tidak melebihi harga α. Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa H o diterima. Ini berarti bahwa data sampel-sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Normalitas dari populasi juga terlihat pada gambar 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, 4.5, dan 4.6, masing-masing histogram terlihat normal. Untuk data uji normalitas selengkapnya pada lampiran 30, 31, 32. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan Uji Bartlett dengan taraf signifikansi α = 0,05 atau taraf kepercayaan 95 . commit to user lxxiv lxxiv Dengan program SPSS for windows Ringkasan hasil uji homogenitas pada table 4.13 dibawah ini , dan data selengkapnya pada lampiran 30, dan 31. Tabel 4.13. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas No Respon Faktor p-value Keputusan p-volue α 1 Prestasi Media Pembelajaran 0.873 0,05 Homogen 2 Prestasi Kemampuan Awal 0.497 0,05 Homogen 3 Prestasi Motivasi Belajar 0.121 0,05 Homogen 4 Prestasi Media Pembelajaran, Kemampuan Awal dan Motivasi 0.190 0,05 Homogen Dari data penelitian prestasi belajar fisika materi Gerak Lurus kelompok siswa dengan penerapan media KIT dan media Animasi diperoleh harga Signifikansi = 0.873, Kemampuan Awal siswa tinggi dan rendah harga Signifikansi = 0.497, dan Motivasi Belajar siswa tinggi dan rendah harga Signifikansi = 0.121 kesemuanya mempunyai harga signifikansi jauh lebih besar dari taraf signifikansi α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H diterima, dengan demikian data penelitian adalah homogen.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Analisis Variansi Tiga Jalan Isi Sel Tidak Sama Analisis penelitian ini mengguanakan teknik analisis variansi Anava tiga jalan sel tidak sama dengan taraf signifikansi a = 0,05 dilanjutkan uji Scheffe untuk H yang ditolak. Hasil dari pengujian hipotesis dengan anava tiga jalan pada lampiran 33, dengan menggunakan Program SPSS 17, didapatkan harga-harga seperti yang terangkum dalam tabel di bawah ini Tabel 4.14 Rangkuman Anava Tiga Jalan Isi Sel Tidak Sama commit to user lxxv lxxv Sumber df F hitung F tabel p-volue a Keputusan Efek Utama Penggunaan Media A 1 8.721 4.00 0.004 0.05 Ditolak Kemampuan Awal B 1 0.078 4.00 0.781 0.05 Diterima Motivasi belajar Siswa C 1 4.831 4.00 0.031 0.05 Ditolak Interaksi AB 1 0.327 4.00 0.569 0.05 Diterima AC 1 1.066 4.00 0.306 0.05 Diterima BC 1 0.148 4.00 0.701 0.05 Diterima ABC 1 2.079 4.00 0.154 0.05 Diterima Galat G 68 11866.087 Total T 75 335054.137 Berdasarkan tabel 4.14 analisis variansi tiga jalan di atas didapatkan hasil-hasil sebagai berikut: a. Hipotesis 1 F hitung = 8.721 F tabel = 4.00, p-volue = 0.004; α = 0,05 p-volue α , dengan demikian H 01 ditolak dan H 11 diterima. b. Hipotesis 2 F hitung = 0.078 F tabel = 4.00, p-volue = 0.781 ; α = 0,05 p-volue α , dengan demikian H 02 diterima dan H 12 ditolak. commit to user lxxvi lxxvi c. Hipotesis 3 F hitung = 4.831 F tabel = 4.00, p-volue = 0.031, α = 0,05 p-volue α , dengan demikian H 03 ditolak dan H 13 diterima. d. Hipotesis 4 F hitung = 0.327 F tabel = 4.00, p-volue = 0.569 ; α = 0,05 p-volue α , dengan demikian H 04 diterima dan H 14 ditolak. e. Hipotesis 5 F hitung = 1.066 F tabel = 4.00, p-volue = 0.306 ; α = 0,05 p-volue α , dengan demikian H 05 diterima dan H 15 ditolak. f. Hipotesis 6 F hitung = 0.148 F tabel = 4.00, p-volue = 0.701 ; α = 0,05 p-volue α , dengan demikian H 06 diterima dan H 16 ditolak. g. Hipotesis 7 F hitung = 2.079 F tabel = 4.00, p-volue = 153 ; α = 0,05 p-volue α , dengan demikian H 07 diterima dan H 17 ditolak. Hasil perhitungan analisis variansi tiga jalan yang terdiri dari tiga efek utama dan 4 interaksi dapat disimpulkan bahwa : a. Efek Utama Efek utama yang berupa penggunaan media pembelajaran dengan Media Kit dan Media Animasi diperoleh harga F hitung = 8.721 F tabel = 4.00 dan p-volue = 0.004 commit to user lxxvii lxxvii lebih kecil dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 yang berarti ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20102011 jika proses pembelajarannya melalui demonstrasi menggunakan media KIT dan media Animasi. Efek utama yang berupa Kemampuan Awal Tinggi dan Rendah diperoleh harga F hitung = 0.078 F tabel = 4.00 dan p-volue = 0.781 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 , yang berarti tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20102011 yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah. Efek utama yang berupa Motivasi Belajar Tinggi dan Rendah diperoleh harga F hitung = 4.831 F tabel = 4.00 dan p-volue = 0.031 lebih kecil dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 , yang berarti ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20102011 yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah. b. Interaksi Berdasarkan data diperoleh harga F hitung = 0.327 F tabel = 4.00 dan p-volue = 0,569 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 yang berarti bahwa faktor AB penggunaan media pembelajaran dan kemampuan awal siswa tidak mempunyai interaksi terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan gerak lurus lurus bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20102011. Berdasarkan data diperoleh harga F hitung = 1.066 F tabel = 4.00 dan p-volue = 0,306 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 yang berarti bahwa commit to user lxxviii lxxviii faktor AC penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa tidak mempunyai interaksi terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan gerak lurus lurus bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20102011. Berdasarkan data diperoleh harga F hitung = 0.148 F tabel = 4.00 dan p-volue = 0,701 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 yang berarti bahwa faktor BC kemampuan awal siswa dan motivasi belajar siswa tidak mempunyai interaksi terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan gerak lurus lurus bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20102011. Berdasarkan data diperoleh harga F hitung = 2.079 F tabel = 4.00 dan p-volue = 0,154 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 yang berarti bahwa faktor ABC penggunaan media pembelajaran, kemampuan awal dan motivasi belajar siswa tidak mempunyai interaksi terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan gerak lurus lurus bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 20102011. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat dikemukakan bahwa : 15. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan media Animasi dan media KIT terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus. 16. Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus. commit to user lxxix lxxix

17. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai motivasi

Dokumen yang terkait

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN 2D DITINJAU DARI KEMAMPUAN TINGKAT BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA

0 11 133

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN SERTA DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 10

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

4 28 229

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137