Validitas Tes PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

commit to user xlix xlix d. Indeks kesukaran soal, yaitu soal tes tersebut tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi menyelesaikannya.

H. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum soal tes dipergunakan dalam penelitian, soal tes tersebut diujicobakan terlebih dahulu pada siswa yang telah memperoleh materi fisika sebelumnya seperti : besaran dan satuan, pengukuran. Ujicoba tes dilaksanakan di SMP Al-Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat, yang diikuti oleh 40 siswa. Ujicoba ini dimaksudkan untuk mengetahui atau melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran dari soal tes tersebut. Dengan demikian soal tes yang digunakan dalam penelitian ini telah diketahui validitas, reliabilitas, dan memiliki daya pembeda serta indeks kesukaran.

1. Validitas Tes

Validitas isi dari tes dapat diketahui dari kesesuaian antara tujuan pembelajaran dan ruang lingkup materi yang telah diberikan dengan butir-butir tes yang menyusunnya. Tes tersebut dikatakan valid jika tes tersebut tepat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal empiris, dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir soal tersebut dengan skor total yang diperoleh. Koefisien korelasi dihitung dengan rumus korelasi product moment dari Pearson Suharsimi Arikunto, 2002 : 72 sebagai berikut : } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy S - S S - S S S - S = commit to user l l Keterangan : r xy = koefisien korelasi X = skor butir soal Y = skor total n = banyak subjek teste Setelah diperoleh harga, kemudian dikonsultasikan dengan r kritik product moment dengan taraf signifikan α =5, jika r xy r tabel maka soal dikatakan valid dan sebaliknya. Seluruh butir soal valid dengan tingkat validitas yang tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh setiap butir soal mempunyai koefisien korelasi yang tinggi dengan skor total. Dapat dikatakan seluruh butir soal mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa setiap butir soal mempunyai kesejajaran dengan skor total. Pada tes uji coba kemampuan awal kepada 40 siswa kelas VII SMP Al Ikhlas Sumbawa Barat dengan jumlah item soal 30 pilihan ganda denga n taraf signifikansi α =5 didapat r tabel sebesar 0.361. Dari hasil perhitungan ternyata dari 30 item soal ada 5 item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 1,4, 7, 12, dan 15. Item soal tidak valid dikarenakan r hitung dari pada r tabel . Untuk tes uji coba soal angket motivasi belajar kepada 40 siswa kelas VII SMP Al Ikhlas Sumbawa Barat dengan jumlah item soal angket 90 pilihan ganda dengan taraf signifikansi α =5 didapat r tabel sebesar 0.207. Dari hasil perhitungan ternyata dari 90 item soal ada 20 item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 1,4,8,14,15,17,22,28,32,41,44,49,57,60,65,68,73,78,83, dan 86 Item soal tidak valid dikarenakan r hitung dari pada r tabel . commit to user li li Pada tes uji coba soal Gerak Lurus kepada 40 siswa kelas VII SMP Al Ikhlas S umbawa Barat dengan jumlah item soal 30 pilihan ganda dengan taraf signifikansi α =5 didapat r tabel sebesar 0.361. Dari hasil perhitungan ternyata dari 30 item soal ada 4 item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 1,5, 9, dan 21. Item soal tidak valid dikarenakan r hitung dari pada r tabel .

2. Reliabilitas Tes

Dokumen yang terkait

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN 2D DITINJAU DARI KEMAMPUAN TINGKAT BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA

0 11 133

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN SERTA DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 10

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

4 28 229

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137