commit to user
xxi
xxi Gambar 2.1 KIT IPA
Jadi, kit IPA yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk media pembelajaran yang diharapkan bisa membantu siswa memahami
materi pelajaran IPA. Dalam pelaksanaannya alat-alat yang digunakan dalam mengamati gerak lurus
diantaranya : statif, trolly, stopwact, tiker timer, power supply, mobil-mobilan, kertas karbon dan kertas pencatat waktu, rell jalan.
Untuk melengkapi media Animasi dan KIT diperlukan Lembar Kerja Siswa LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran Hidayah dan Sugiarto, 2006:
8. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap sarana pendukung pelaksanaan Rencana Pembelajaran RP. Lembar Kerja Siswa
berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. LKS mandiri yang digunakan dalam
penelitian ini adalah LKS yang didesain oleh peneliti, dimana siswa akan menemukan sendiri konsep gerak lurus.
7. Kemampuan Awal Siswa
Setiap individu mempunyai kemampuan belajar yang berlainan. Kemampuan awal siswa adalah kemampuan yang telah dipunyai oleh siswa sebelum mengikuti
commit to user
xxii
xxii pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan awal ini menggambarkan kesiapan
siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Kemampuan awal siswa penting untuk diketahui guru sebelum ia memulai
dengan pembelajarannya, karena dengan demikian dapat di ketahui apakah siswa telah mempunyai atau pengetahuan yang merupakan prasyarat untuk mengikuti
pembelajaran. Sejauh mana siswa telah mengetahui materi apa yang akan di sajikan. Dengan mengetahui hal tersebut, guru akan dapat merancang pembelajaran dengan
lebih baik. Sebab apabila siswa di beri materi yang telah diketahui maka akan merasa cepat bosan.
Kemampuan awal siswa dapat diukur melalui tes awal, interview atau cara2 lain yang cukup sederhana seperti melontarkan pertanyaan2 secara acak dengan distribusi
perwakilan siswa yang representative, kemampuan awal dalam penelitian ini menggunakan tes, sebelum pemberian materi gerak lurus kemampuan awal yang harus
dikuasai adalah pengukuran, besaran dan satuan, alat ukur, pengukuran besaran turunan. Dengan mengetahui kemampun awal sebelumnya diharapkan siswa dapat
mengaitkan materi yang akan diberikan gerak lurus dengan materi sebelumnya sehingga hasil prestasi belajar siswa diharapkan dapat meningkat.
8. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan. Perbuatan belajar pada siswa terjadi karena adanya motivasi untuk melakukan
perbuatan belajar. Motivasi dipandang berperan dalam belajar karena motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut :1. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau
commit to user
xxiii
xxiii kegagalan perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi kiranya sulit untuk berhasil. 2.
Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki oleh siswa. 3. Pengajaran yang
bermotivasi membentuk aktivitas dan imaginitas pada guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang sesuai dan serasi guna membangkitkan dan
memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswa-siswa pada akhirnya memiliki self motivation yang baik. 4. Berhasil atau tidak berhasilnya dalam
membangkitkan penggunaan motivasi dalam pengajaran sangat erat hubungan dengan aturan disiplin dalam kelas. Ketidakberhasilan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya
masalah disiplin dalam kelas. 5. Azas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi
prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif. Demikian pengajaran yang berasaskan motivasi adalah sangat penting dalam
proses belajar dan mengajar. http:pakdesofa.blog2.plasa.comarchives50, diakses 2 Desember 2010
Siswa dalam belajar hendaknya merasakan adanya kebutuhan psikologis yang normatif. Siswa yang termotivasi dalam belajarnya dapat dilihat dari karakteristik
tingkah laku yang menyangkut minat, ketajaman, perhatian, konsentrasi, dan ketekunan. Siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajarnya menampakkan
keengganan, cepat bosan, dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Disimpulkan bahwa motivasi menentukan tingkat berrhasil tidaknya kegiatan belajar siswa. Motivasi
menjadi salah satu faktor yang menentukan belajar yang efektif.
commit to user
xxiv
xxiv Motivasi dalam penelitian ini merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul
dari dalam diri siswa untuk memberikan kesiapan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Sedangkan belajar dalam penelitian ini merupakan suatu proses yang dilakukan
siswa untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik dan sebelumnya sebagai hasil pengalaman siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pengertian di atas, maka secara operasional motivasi belajar dalam penelitian ini adalah respon siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa Barat, tahun
pelajaran 20102011 terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri siswa agar tumbuh dorongan untuk belajar dan tujuan yang
dikehendaki oleh siswa tercapai, yang diungkap melalui instrumen angket, yaitu: 1. Ketekunan dalam belajar, meliputi : Kehadiran di kelas, Mengikuti proses belajar
mengajar di kelas, dan Belajar di rumah. 2. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar, meliputi: Sikap terhadap kesulitan dan Usaha mengatasi kesulitan. 3. Minat dan
ketajaman perhatian dalam belajar, meliputi: Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran dan Semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. 4. Prestasi dalam belajar, meliputi:
Keinginan untuk berprestasi, dan kualifikasi hasil. 5. Mandiri dalam belajar, meliputi : Penyelesaian tugas-tugasPR, dan menggunakan kesempatan diluar jam pelajaran.
9. Prestasi Hasil Belajar