commit to user
lxxxi
lxxxi Belajar
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran dengan menggunakan Kit dan Animasi ternyata memiliki F
hitung
= 7.801 F
tabel
= 4.0 dan p-volue = 0.007 yang lebih kecil dari
α = 0.05 sehinga H
o
di tolak dan H
1
diterima, sehingga ada perbedaan prestasi belajar antara penggunaan media belajar dengan KIT dan dengan
Animasi. Demikian juga dengan Motivasi belajar siswa memiliki F
hitung
= 5.052 F
tabel
= 4.00 dan p-volue = 0.028 yang lebih kecil dari
α = 0.05, sehingga H
o
di tolak dan H
1
diterima, sehingga ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hipotesis Pertama
H
0,A
: Tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa jika proses pembelajarannya melalui demonstrasi menggunakan media KIT dan media
animasi. H
1,A
: Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa jika proses pembelajarannya melalui demonstrasi menggunakan media KIT dan media animasi.
Berdasarkan perhitungan analisis varians tiga jalan sel tak sama pada baris A penerapan laboratorium diperoleh F
hitung
= 8.721. Hal ini menunjukkan bahwa F
hitung
lebih besar dari pada F
tabel
= 4.00 dengan derajat kebebasan 1 dan taraf signifikan
a
= 0,05, sehingga H
0A
ditolak. Ini berarti ada perbedaan antara demonstrasi menggunakan media
commit to user
lxxxii
lxxxii KIT dan demonstrasi menggunakan media animasi terhadap prestasi belajar fisika pada
materi pokok gerak lurus. Hasil perhitungan komparansi ganda dengan metode Scheffe diperoleh F
hitung
= 7.801 F
tabel
= 4.0 dengan derajat kebebasan 1 dan taraf signifikan
a
= 0,05. Ini artinya ada beda rerata yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan media
KIT dengan siswa yang belajar dengan menggunakan media animasi. Data analisis variansi menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan media animasi memperoleh prestasi belajar fisika lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan media KIT. Hal ini terjadi karena dengan menggunakan media animasi siswa lebih tertarik, termotivasi, merasa
senang sehingga mudah dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep pada pokok bahasan gerak lurus. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Wahyu Wijayanti,
2007 . Peran penggunaan laboraorium media animasi yang dipandu menggunakan Lembar Kegiatan Siswa LKS dapat memudahkan siswa dalam menangkap dan
mengolah informasi berupa konsep dan prinsip fisika yang diajarkan. Selama belajar menggunakan media animasi, siswa menjadi termotivasi untuk lebih menekuni materi
yang disajikan serta dengan adanya variasi gerak dari beberapa instrumen gerak lurus. Dalam pembelajaran ini siswa akan lebih tertarik untuk belajar, siswa belajar secara
mandiri, bukan sekedar menerima informasi dari guru semata, tetapi siswa dapat mengamati langsung melalui animasi pada media animasi.
Kemudahan ini didukung dengan jaminan tidak adanya resiko yang membahayakan seperti rusaknya alat-alat peraga pada KIT akibat salah hubung atau
commit to user
lxxxiii
lxxxiii salah rangkai. Jaminan kemudahan tersebut merangsang siswa untuk memunculkan
sikap berani mencoba dengan tanpa ada rasa khawatir takut berbuat kesalahan. Media
animasi yang dikemas secara interaktif ini lebih mempercepat kerja laboratorium, sehingga tiap-tiap pertemuan dalam pembelajaran dengan durasi antara 1 jam 40
menit sampai 2 jam 2 x 40 menit, hampir semua kelompok kerja dapat menyelesaikan diskusinya sesuai alokasi waktu yang disediakan pada skenario pembelajaran. Sehingga
tiap-tiap pertemuan dapat melakukan diskusi kelas untuk menarik kesimpulan yang berupa isi dari konsep yang sedang dipelajari. Dan apabila terdapat salah satu atau
beberapa siswa anggota kelompok tertentu yang masih belum dapat menuntaskan pekerjaannya di kelas, mereka dapat melanjutkan sendiri di rumah khususnya bagi siswa
yang memiliki fasilitas personal komputer PC, karena program animasi dalam media animasi ini bebas dikopi free softcopy oleh siswa. Dengan demikian mereka dapat
mengulang-ulang hingga mendapatkan konsep ilmu yang sedang dipelajari. Pada media media animasi dapat terlihat jelas jalannya gerak benda yang
bergerak dipercepat maupun diperlambat pada GLB dab GLBB. Selain itu dengan media animasi, untuk menentukan hubungan jarak , kecepaan dan waktu dapat dilakukan
oleh siswa secara cepat, karena data yang diperoleh lebih akurat. Dengan demikian media animasi merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran efektif di kelas. Sedangkan pada pembelajaran dengan metode demonstrasi yang berlangsung
menggunakan media media KIT kit mekanika yang sama-sama dipandu menggunakan Lembar Kerja Siswa LKS, sebenarnya juga dapat memudahkan siswa dalam memahami
dan menemukan konsep fisika yang sedang dipelajari dibandingkan dengan tanpa
commit to user
lxxxiv
lxxxiv bantuan media alat laboratorium. Namun pada pelaksanaan pembelajaran banyak
ditemukan hambatan atau kendala-kendala, diantaranya 1 siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam merangkai alat-alat mekanika atau gerak lurus secara
manual meskipun sudah ada petunjuk, sehingga guru masih banyak menerangkan cara merangkai alat;
2 ketersediaan peralatan laboratorium yang terbatas jumlahnya, memaksa siswa hanya dapat menggunakan alat-alat tersebut di laboratorium sekolah
dan tidak bisa diulang sendiri di rumah; 3 Demonstrasi dilakukan dengan cara demonstrasi sehingga masih ada beberapa anak yang kurang aktif dalam melakukan
percobaan. Beberapa kendala tersebut di atas mengakibatkan proses pembelajaran dengan
metode demonstrasi menggunakan Media KIT pada materi pokok bahasan gerak lurus memiliki beberapa kelemahan diantaranya memerlukan waktu yang relatif lama
sehingga kurang efektif, sering terjadi tiap pertemuan dalam pembelajaran tidak dapat menyisakan waktu untuk diskusi kelas dalam menarik kesimpulan, dan bahkan beberapa
kelompok kerja tertentu belum berhasil menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS yang disediakan. Hal ini terjadi dikarenakan kelompok kerja mereka belum berhasil
memperoleh data yang tepat. Beberapa kelemahan di atas itulah yang barangkali menghambat proses
pembuktian konsep atau prinsip fisika yang sedang dipelajari sehingga prestasi hasil belajar yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan
media animasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika metode demonstrasi menggunakan media animasi lebih baik dari pada metode demonstrasi
menggunakan media KIT terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok gerak lurus.
commit to user
lxxxv
lxxxv
2. Hipotesis Kedua