commit to user
lxxxv
lxxxv
2. Hipotesis Kedua
H
0,B
: Tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki tingkat
kemampuan awal tinggi dan rendah. H
1,B
: Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki tingkat
kemampuan awal tinggi dan rendah. Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh F
hitung
= 0.078 lebih kecil dari F
tabel
= 4.00 dengan derajad kebebasan 1 dan taraf signifikan
a
= 0,05 sehingga H
0B
diterima, artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah.
Data analisis variansi tersebut ditemukan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh prestasi belajar fisika lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, tetapi tidak terlalu signifikan bahkan hampir sama, hal ini dimungkinkan siswa yang memilki kemampuan awal tinggi
dan rendah sama-sama dalam menangkap proses pembelajaran dengan demonstrasi . Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan rendah memiliki kesamaan dalam
menangkap petunjuk yang tertulis dalam Lembar Kegiatan Siswa LKS dan sama-sama mampu menangkap dan mengolah informasi berupa konsep dan prinsip fisika yang
diajarkan. Pada penelitian ini siswa yang memiliki kemampuan awal Tinggi dan siswa yang
memiliki kemampuan awal rendah membaur menjadi satu. Pembagian kelompok demonstrasi juga secara acak, sehingga siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi
commit to user
lxxxvi
lxxxvi bercampur dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini akan
mempempersulit siswa yang memiliki kemampuan awal rendah dalam mengikuti kegiatan demonstrasi. Dalam mengamati, memahami dan mengolah hasil demonstrasi
untuk memantapkan konsep fisika yang dipelajari, siswa yang memiliki kemampuan awal rendah dan siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi hampir memiliki
kesamaan. Pada penelitian ini, tingkat kemampuan awal tinggi memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada tingkat kemampuan awal rendah tetapi tidak terlalu signifikan.
3. Hipotesis Ketiga