Hipotesis Kedua PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

commit to user lxxxv lxxxv

2. Hipotesis Kedua

H 0,B : Tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah. H 1,B : Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah. Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh F hitung = 0.078 lebih kecil dari F tabel = 4.00 dengan derajad kebebasan 1 dan taraf signifikan a = 0,05 sehingga H 0B diterima, artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah. Data analisis variansi tersebut ditemukan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh prestasi belajar fisika lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, tetapi tidak terlalu signifikan bahkan hampir sama, hal ini dimungkinkan siswa yang memilki kemampuan awal tinggi dan rendah sama-sama dalam menangkap proses pembelajaran dengan demonstrasi . Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan rendah memiliki kesamaan dalam menangkap petunjuk yang tertulis dalam Lembar Kegiatan Siswa LKS dan sama-sama mampu menangkap dan mengolah informasi berupa konsep dan prinsip fisika yang diajarkan. Pada penelitian ini siswa yang memiliki kemampuan awal Tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah membaur menjadi satu. Pembagian kelompok demonstrasi juga secara acak, sehingga siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi commit to user lxxxvi lxxxvi bercampur dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini akan mempempersulit siswa yang memiliki kemampuan awal rendah dalam mengikuti kegiatan demonstrasi. Dalam mengamati, memahami dan mengolah hasil demonstrasi untuk memantapkan konsep fisika yang dipelajari, siswa yang memiliki kemampuan awal rendah dan siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi hampir memiliki kesamaan. Pada penelitian ini, tingkat kemampuan awal tinggi memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada tingkat kemampuan awal rendah tetapi tidak terlalu signifikan.

3. Hipotesis Ketiga

Dokumen yang terkait

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN 2D DITINJAU DARI KEMAMPUAN TINGKAT BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA

0 11 133

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN SERTA DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 10

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CTL MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

4 28 229

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA PETA KONSEP DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 1 126

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137