Prosedur Penelitian UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

commit to user 79 79 Agar penelitian yang dilakukan berhasil ada beberapa syarat yang harus terpenuhi diantaranya : 1. Tekad, komitmen dan dedikasi 2. Tanggung jawab guru dan teman sejawat 3. Tindakan berdasarkan pengetahuan 4. Situasi dapat diubah 5. Pengajuan pertanyaan 6. Pemantauan sistematik 7. Penjabaran tindakan 8. Penjelasan tindakan yang meliputi identifikasi makna, mempertanyakan motif tindakan dan evaluasi atas hasil, teorisasi 9. Penyajian laporan hasil PTK yang meliputi tulisan tentang hasil refleksi diri, percakapan tertulis yang dialogis, narasi dan cerita, bentuk visual 10. Validasi pernyataan keberhasilan PTK 11. Pemahaman prosedur PTK yaitu penyusunan proposal PTK, pelaksanaan rencana tindakan, analisis data, dan penulisan laporan PTK Pada penelitian kali ini peneliti membuat indikator keberhasilan penelitian yaitu anak mencapai nilai 60 dan nilai rerata dalam ulangan harian 65.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas berguna untuk meningkatkan kinerja guru serta hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas dapat digunakan untuk mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan yang dihadapi. Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa model diantaranya model Kemmis dan Mc Tanggart, model Elliot, model Ebbutt dan model McKernan. Model-model penelitian tindakan kelas tersebut pada akhirnya dikembangkan oleh Kurt Lewin yang digambarkan seperti serangkaian langkah yang berbentuk spiral. Langkah-langkah tersebut memiliki empat tahap yaitu planning perencanaan, acting tindakan, observing pengamatan dan reflekting refleksi. commit to user 80 80 Gambar 4. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas 1. Perencanaan Dalam penelitian tindakan perencanaan mengacu kepada tindakan apa yang di lakukan dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana objektif dan subjektif. Selain itu perlu juga dipertimbangkan tindakan khusus apa yang di lakukan dan apa tujuannya. Setelah itu di lanjutkan dengan menyusun gagasan-gagasan dalam bentuk rencana yang di rinci. Kemudian gagasan tersebut di persempit atau di perhalus dengan menghilangkan hal-hal yang tidak penting dan memusatkan perhatian pada hal yang penting dan bermanfaat bagi perbaikan. Secara rinci tahapan perencanaan terdiri dari : a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yaitu masalah tersebut dapat dimengerti dan faktual di lapangan. b. Menetapkan alasan mengapa penelitian ini dilakukan. c. Merumuskan permasalahan. d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban . commit to user 81 81 e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrument pengumpulan data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu. f. Membuat secara rinci rancangan tindakan. 2. Pelaksanaan tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan dilaksanakan. Namun, sebelumnya rancangan tersebut telah di komunikasikan kepada guru sehingga dalam pelaksanaannya dapat sesuai dengan skenario yang telah di rancang. Sehingga diharapkan tercipta pelaksanaan tindakan yang baik dan wajar. 3. Observasi dan evaluasi Hal yang perlu diperhatikan dan tidak dapat dilupakan adalah saat melakukan tindakan hendaknya juga melakukan pemantauan dengan cermat tentang keadaan yang terjadi selama tindakan. Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi guna mnyempurnakan tindakan berikutnya. Dalam penelitian tindakan kelas refleksi mencakup beberapa langkah yaitu analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Menurut Hopkins dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi 2007:80 jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan commit to user 82 82 perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi. Pada penelitian kali ini terdiri dari dua siklus dan lebih rinci dapat digambarkan dalam prosedur penelitian berikut ini : Tabel 7. Prosedur Penelitian Siklus I 1 Penyusunan rencana tindakan 1. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM 2. Menentukan pokok bahasan 3. Mengembangkan skenario pembelajaran 4. Menyiapkan sumber belajar 5. Mengembngkan format evaluasi 6. Mengembangkan format observasi 2 Pelaksanaan tindakan 1.Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran 3 Pengamatan 1. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan dengan menggunakan instrumen yang telah tersedia. Fokus pengamatan adalah kegiatan siswa dengan menggunkan sesuatu yang sesuai dengan skenario pembelajaran 4 Refleksi 1. Hasil pengamatan dinalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan, hal apa saja yang commit to user 83 83 perlu diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi perhatian pada tindakan selanjutnya. Siklus II 1 Perencanaan dan penyempurnaan tindakan 1. Berdasarkan hasil dari siklus I dilakukan penyempurnaan tindakan 2. Pengamatan program tindakan II 2 Tindakan 1. Pelaksanaan program tindakan II 3 Pengamatan 1. Pengumpulan data tindakan II 4 Refleksi 1. Evaluasi tindakan II berdasarkan indikator pencapaian Kesimpulan commit to user 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Animasi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Notasi Musik bagi Siswa Kelas VII di SMPN 2 Gunungwungkal Pati Tahun Ajaran 2010 2011

0 13 119

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 1C SLB B, C – AUTIS BINA ASIH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 27

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN 1 – 10 MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DEKAK – DEKAK BAGI SISWA KELAS D I SLB – B YPPALB KOTA MAGELANG TAHUN 2010 2011

0 6 75

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN DUA WARNA BAGI SISWA KELAS IV SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 78

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI MEDIA ANIMASI KANTONG HITUNG SISWA KELAS 1 SEMESTER II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 11 142

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBEL DENGAN PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2009 / 2010.

0 1 6

PENDAHULUAN Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan, Pengurangan, dan Hasil Belajar Tentang Operasi Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Sodakom Pada Siswa Kelas III SDN 01 Gebyog, Mojogedang, Karanganyar Tahun Pelajaran 2010 / 2011.

0 1 7

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SEMESTER 2 DI SLB – C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 / 2015.

0 0 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA FLASH CARD BAGI SISWA KELAS V C 1 SDLB KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 15

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA BERGAMBAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA UNTUK SISWA TUNAGRAHITA KELAS 1 SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 26