Karakteristik Media Klasifikasi Media

commit to user 44 44 terdapat diair limbah sehingga siswa lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. c. Sebuah objek yang sangat besar dan tidak dapat dibawa di dalam kelas, benda-benda tersebut dapat diganti dengan realita, gambar, film bingkai, atau model yang digunakan guru dalam memberikan pelajaran dikelas. d. Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin atau jaringan radio, dapat disajikan dengan menggunakan diagam atau model yang disederhanakan. e. Media dapat menyajikan suatu proses atau pengalaman hidup yang utuh. Misalnya siswa dapat mengetahui proses pembuatan atau pembangunan jalan secara keseluruhan melalui film, video, atau film bingkai-bersuara.

3. Karakteristik Media

Telah kita ketahui bersama bahwa karakteristi suatu objek sangat tergantung pada objek itu sendiri maupun dari sudut pandang mana objek itu dilihat. a. Menurut Rudi Bretz dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti 2001:31 yang mengklasifikasikan media berdasarkan karakteristik utamanya yaitu suara, bentuk visual ambar, garis, dan simbol, dan gerak. Selain itu dia juga membedakan media transmisi dan media rekaman. Atas dasar itu Bretz dalam Basuki Wijaya dan Farida Mukti 2001:31 menggolongkan media menjadi tujuh kelas yaitu : 1 Media audio visual gerak 2 Media audio visual diam 3 Media audio semi gerak 4 Media visual gerak 5 Media visual diam 6 Media audio 7 Media cetak commit to user 45 45 e. Menurut L.J Briggs dalam Basuki Wijaya dan Farida Mukti 2001:33 menggolongkan media dengan mengaitkan kesesuaian karakteristik rangsangan yang dapat ditimbulkan oleh media tersebut dengan : 1 Karakteistik siswa 2 Persyaratan tugas 3 Materi 4 Transmisinya Briggs mengidenifikasikan 13 macam media pengajaran yaitu objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pengajaran terprogram, papan tulis, media transportasi, film rangkai, film, televisi, dan gambar. Berdasarkan kedua contoh diatas dapat kita ketahui bahwa karakeritik media sangat menentukan hasil penggolongan media pengajaran. Namun demikian, pemahamankan karakteristik msing-masing media pengajaran ini akan sangat membantu guru maupun pengembangan program dalam memilih media yang sesuai dengan situasi belajar yang diharapkan.

4. Klasifikasi Media

Pada saat ini belum ada klasifikasi media yang berlaku umum dalam suatu sistem pembelajaran yang telah disepakati. Namun demikian, apapun bentuk dan tujuan pengklasifikasiannya hal tersebut dapat memperjelas kegunaan dan karakteristik media itu sehingga dapat memudahkan kita dalam memilih nantinya. Berikut ini beberapa pengklasifikasian media : a. Media audio Media ini berfungsi untuk menyaluran pesan audio dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan dalam lambang-lambang auditif verbal, nonverbalmaupun kombinasinya. Media audio ini sangat berkaitan erat dengan indera pendengraran. Beberapa kelompok yang termasuk dalam media audio yaitu radio, piringan audio, pita audio, tape recorder, commit to user 46 46 phonograph, telepon, laboratorium bahasa, public address system dan rekaman tulisan jauh. 1 Radio a Fungsi siaran radio Pada dasarnya siaran radio dalam program belajar-mengajar berfungsi untuk : 1 Meningkatkan kemampuan komunikasi radio 2 Membuat suasana belajar menjadi lebih hidup 3 Meningkatkan kemampuan apresiasi dan imajinasi terhadap kejadian atau peristiwa yang sedang disiarkan b Kelebihan media radio 1 Program siaran dapat direkam dan isi pesan dapat dipergunakan berulang kali dengan konsisten 2 Daya jangkauannya luas sehingga dapat menjangkau daerah terpencil 3 Harganya terjangkau 4 Dapat dipidah-pindah 5 Program dapat diedit sesuai yang dikehendaki 6 Dapat menyajikan laporan-laporan seketika 7 Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu 8 Dapat memberikan suasana alam nyata dengan berbagai teknik dan efek suara, cocok untuk mengajarkan musik, sejarah, drama dan bahasa 9 Dapat menyiarkan kejadian khusus, aktual, dan peristiwa historis c Keterbatasan media radio 1 Penyesuaian jadwal siaran dan jadwal sekolah umumnya sulit 2 Sifat komunikasinya satu arah 3 Hanya mengunakan medium audio saja commit to user 47 47 4 Sulit konrol artinya pendengaran tak dapat menghentikan siaran sebentar untuk berdiskusi atau minta untuk mengulas bagian yang kurang jelas. 2 Tape recorder dan pita audio a Fungsi tape recorder dan pita audio 1 Meningkatkan komunikasi audio 2 Membuat suasana belajar lebih mentap dan komunikatif 3 Mengembangkan kemampuan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang sedang disajikan b Kelebihan recorder dan pita audio 1 Lebih mudah dikontrol oleh guru yaitu dapat diulang-ulang bila ada bagian tertentu yang terasa belum dipahami 2 Cocok untuk pengajaran bahasa, musik, dan sebagainya 3 Tidak terikat jadwal dan waktu penyiaran sebagaimana hal pada media radio 4 Pemilihan dan penggunaan pita rekaman pita audio dapat disesuaikan dengan kebutuhan 5 Dapat digunakan untuk remediasi 6 Praktis karena mudah dibawa-bawa dan dapat digunakan untuk merekam, menampilkan dan bahkan untuk menghapus rekaman c Keterbatasan recorder dan pita audio 1 Daya jangkauannya agak terbatas 2 Rekaman kadang-kadang mudah terhapus 3 Biaya pengadaannya lebih mahal terutama untuk sasaran yang luas commit to user 48 48 b. Media visual Media visual dibagi menjadi dua yaitu media visual diam dan media visual gerak. Pengklasifikasian yang tergolong media visual diam yaitu foto, ilustrasi, flash card, gambaran pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rangkai, transparansi, proyektor dan tachitoscopes serta grafik, bagan, diagram, poster, gambar kartun, peta dan globe. Sedangkn media visual gerak meliputi gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya. 1 Fungsi media visual Media visual yang sering gunakan yaitu media gambar data, media proyeksi diam, media grafis, dan media proyeksi bergerak. Fungsi dari media visual tersebut adalah : a Mengembangkan kemampuan visual b Mengembangkan imajinasi anak c Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas d Mengembangkan kreativitas siswa 2 Kelebihan media visual a Umumnya murah harganya b Mudah didapat c Mudah digunakannya d Dapat memperjelas suatu masalah e Lebih realistis f Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan g Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu 3 Keterbatasan media visual a Semata-mata hanya media visual commit to user 49 49 b Ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pengjaran dalam kelompok besar c Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya 4 Macam-macam media visual a Gambar datar Media gambar datar ini sangat mudah didapatkan, murah harganya, mudah dimengerti, dan dapat di nikmati di mana-mana. Media ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat impresi, menambah fakta baru, dan memberi arti dari suatu abstraksi. Contoh dari media gambar datar yaitu foto, gambar ilustrasi, flash card, gambar pilihan, dan potongan gambar. 1 Foto Pada saat ini sangatlah mudah mendapatkan foto sebagai media pembelajaran. Bahkan, dibeberapa sekolah terdapat fotografer amatir atau professional. 2 Ilustrasi Gambar ilustrasi sangatlah mudah ditemukan di buku pelajaran. Guru dapat memanfaatkan gambar ilustrasi tersebut untuk menjelaskan materi kepada anak. Guru yang mengabaikan gambar ilustrasi ini dapat dikatakan tidak memanfaatkan kelebihan salah satu media pengajaran. 3 Flash cards Flash card biasanya berisi kata-kata, gambar, atau kombinasinya dan dapat digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam mata pelajaran bahasa pada umumnya dan bahasa asing pada khususnya. commit to user 50 50 4 Gambar pilihan dan potongan gambar Guru dapat memperoleh potongan gambar dari buku, koran, majalah dan lain-lain gambar-gambar tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan perbendaharaan kata anak. Gambar- gambar itu dapat dikumpulkan dan dipilih untuk digunkan sesuai topik yang akan dikembangkan. b Media proyeksi diam Pesan yang akan disampaikan ke penerima dengan menggunakan media ini harus diproyeksikan terlebih dahulu dengan proyektor agar dapat dilihat oleh penerima pesan. Selain itu media ini hanya visual sifatnya, tapi ada pula yang disertai rekaman audio akan dibahas dalam bagian audio visual diam. Media proyeksi diam ini bertujuan untuk : 1 Memberi informasi faktual 2 Memberi persepsi yang benar dan cepat terutama dalam pengembangan keterampilan 3 Merangsang apresiasi terhadap seni, gejala alam, orang dan sebagainya 4 Memberi kerangka tindakan terhadap ketiga tujuan sebelumnya Beberapa contoh media proyeksi diam yaitu film bingkai, film rangkai, transparansi, proyektor tak tembus pandang, mikrofis, overhead proyektor, stereo proyektor, micro proyektor, dan tachitoscopes. 1 Film bingkai Media ini adalah suatu film transparan berukuran 35 mm, biasanya dibingkai dengan ukuran 2 x 2 inci dengan bahan plastik, atau karton. Kelebihan dari media ini adalah perhatan siswa terpusat pada butir tertentu sehingga diperoleh commit to user 51 51 keseragaman pengamatan, merangsang siswa untuk berfikir, lebih mudah dikontrol, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dapat dikembangkan sendiri oleh guru. Namun demikin media film bingkai juga memiliki kekurangan antara lain mudah hilang atau lepas bila pengorganisasian dan penyimpanannya tidak baik, semata-mata menyajikan objek- objek secara diam, memerlukan ruang gelap atau ruang yang dapat diatur cahayanya. 2 Film rangkai film strip Pada media ini gambar disusun secara urut dan menjadi satu kesatuan. Ukuran filmnya biasanya sama dengan film bingkai, hanya saja panjangnya tergantung pada isi film. Kelebihan media ini adalahmudah dikontrol, urutan gambar pasti karena sudah menjadi satu-kesatuan yang terangkai, mudah penyampaiannya cukup digulung dan dimasukkan ke dalam tempat khusus, tidak perlu dibingkai. Namun demikian terdapat kekurangan pada media ini yaitu sulit di edit dan sulit di kembangkan sendiri oleh guru karena biasanya memerlukan keterampilan dan peralatan khusus. 3 Transparansi Transparansi biasanya disebut overhead tranparancy OHT yaitu media visual yang dibuat diatas bahan transparan misalnya plastik atau film acetate. Pada media ini memerlukan proyektor untuk memproyeksikan pesan yang akan disampaikan. Proyektor yang digunakan adalah overhead proyektor OHP. Penggunaan OHP dn OHT sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat digunakan di ruang biasa tidak perlu ruang gelap, sambil mengajar guru dapat berhadapan dengan siswa, teknik commit to user 52 52 penyajian bervariasi, dapat digunakan berulang-ulang dan mudah dikontrol. Namun demikian, kelemahan dari media ini adalah OHP dimanfaatkan sebagai pengganti papan tulis padahal seharusnya saling melengkapi, perlu persiapan yang baik, OHP masih merupakan barang-barang mahal bagi kebanyakan sekolah. 4 Proyektor tak tembus pandang Opaque Proyektor Pada media proyektor ini pesan yang diproyeksikan berbentik bahan yang tidak tembus pandang opaque. Bahan tersebut bisa berupa benda-benda datar, benda-benda tiga dimensi, bahan cetak, ilustrasi dan sebagainya, hanya saja ukurannnya perlu disesuaikan dengan kapasitas proyektornya. Kelebihan dari media ini adalah cocok untuk semua mata pelajaran, tidak perlu diproses dulu benda-benda yang akan dproyeksikan. Namun kekurangan dari media ini adalah harus dipergunakan diruang gelap dan sulit dibawa karena berat. 5 Mikrofis misrofiche Media ini adalah lembaran film transparan yang berisi pesan dengan lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Dengan menggunakan media ini halaman cetak yang luas dapat diringkas dalam bentuk film dengan perbandingan 1:12. Bahkan dengan menggunakan media ini lima puluh halaman buku biasa dapat diringkas dalam satu lembar mukrofis. Namun, isi mikrofis dapat menggunakan alat pembaca kartu mikro micro card reader. Kelebihan dari media ini adalah dapat menghemat ruangan dan praktis, mudah diproduksi, bisa diproyeksikan ke layar. Namun demikian, media ini memiliki commit to user 53 53 keterbatasan yaitu mudah hilang bila tidak diorganisasi dengan baik, mahal pembuatan masternya. 6 Stereo proyektor, mikro proyektor, dan tachitoscopes Pemakaian media ini sangatlah terbatas. Stereo proyektor umumnya dipakai dalam bidang klinik laboratorium dan studi analistis. Mikro proyektor banyak digunakan untuk studi dalam ilmu biologi. Sedangkan tachitoscopes pada dasarnya adalah peralatan proyektor diam yang dilengkapi dengan mekanisme tertentu sehingga dapat menampilkan flash exposures. Alat ini sangat tepat bila digunakan untuk meningkatkan kecepatan membaca, ingatan, dan perhatian. c Media grafis Media ini berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan yang dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar dan menggunakan ciri grafis yaitu garis. Selain itu juga memiliki fungsi khusus yaitu menyederhanakan informasi dan memperjelas sajian agar mudah dipahami dan mudah diingat. Dengan memiliki beberapa fungsi tersebut media grafis dapat digunakan dalam bidang bisnis, industri, periklanan, pemerintah, pendidikan, dan pengajaran. Penggunaan media grafis pada umumnya dikombinasikan dengan media lainnya. Beberapa contoh dari media grafis diantaranya grafik, bagan, diagram, sketsa, poster, gambar kartun, peta dan globe. 1 Grafik Grafik adalah gambar untuk memvisualisasikan pesan. Grafik menunjukkan hubungan proporsional dan numerik yang memungkinkan pembaca dapat memahami dengan tepat dan commit to user 54 54 cepat pesan yang disajikan. Media grafik memiliki fungsi untuk menggambarkan data secara teliti, menggambarkan perkembangan, membandingkan atau menghubungkan dua peristiwa dengan singkat dan jelas. Media ini dibuat dengan spesifik untuk kepentingan informasi, analisis, interpretasi, atau komparasi. Empat macam grafik umum yang dipakai adalah grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik piktorial. 2 Bagan Chart Media bagan berfungsi utntuk memvisualisasikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan saja. Menurut Kinder 1965 bagan dapat diklasifikasikan menurut jenis, rancangan, media dan materialnya. Berdasarkan rancangannya bagan dibedakan menjadi tiga yaitu bagan balik flipchart, bgan tertutup strip chart dan poster. Dengan menggunakan bagan balik dan bagan tertutup pesan dapat disajikan secara bertahap. Bagan balik sering kali disebut lembar balik pada prinsipnya memat semua pesan yang akan disampaikan. Tetapi pesan itu disajikan secara bertahap. Tiap bagian pesan dituangkan pada lembaran kertas yang berbeda. Bagan yang menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam antara lain bagan pengalaman, bagan arus,n pesan sekaligus ada beberapa macam antara lain bagan pengalaman, bagan arus menggambarkan arus suatu proses atau menelusuri tanggung jawab dan hubungan arus antar bagian, bagan pohon bagan ini terdiri dari suatu hal yang terpecah menjadi berbagai hal, bagan tabular menggambarkan data tabular, bagan proses dapat commit to user 55 55 menggambarkan langkah dalam membuat sesuatu, bagan waktu menunjukkan hubungan antar peristiwa dan waktu. 3 Diagram dan sketsa Media diagram memiliki sifat abstraksi oleh karena itu diperlukan latar belakang pengetahuan tertentu tentang pesan yang didiagramkan itu supaya kita dapat memahaminya. Misalkan diagram tentang dunia hewan, tidak semua orang memahami diagram itu tanpa memiliki latar belakang pengetahuan hewan. Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan bagian-bagian pokok yang tidak rinci. Dengan pengunaan sketsa selaim menarik perhatian juga dapat menghindri verbalisme dan dapat memperjelas pesan. 4 Poster Media poster biasanya bersifat simbolik yang dirancang untuk memberika pesan dengan cepat dan ringkas. Poster yang baik biasanya memiliki cirri-ciri berwarna, menyajikan ide tunggal, tulisannya jelas, kaya dengan variasi, lugas, dan seringkali mengandung pernyataan yang berlebihan. Media poster dapat dibuat di atas kertas kain, batang kayu, seng dan bahan lainnya, ukurannya tergantung kebutuhan dan dapat di pasang pada tempat-tempat yang strategis. 5 Gambar kartun Gambar kartun adalah suatu gambar interpretative yang menggunakan simbol-simbol dan kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Gambar kartun biasanya hanya memuat esensi pesan yang harus disampaikan dan dituangkan dalam gambar sederhana dan tidak rinci dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter commit to user 56 56 yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Guru-guru dapat menggunakan gambar kartun dalam proses belajar melalui papan tulis, papan buletin, bahan edaran handounts dan gambar proyeksi. 6 Peta dan globe Terdapat perbedaan tentang penggolongan peta dan globe. Ada pakar yang menggolongkan ke dalam media grafis dan juga terdapat pakar yang menggolongkan ke dalam media gambar datar flat picture. Media peta dan globe disajikan dengan simbol-simbol, kata-kata, gambar dan garis. Media ini disajikan untuk menunjukkan hubungan dan menyatakan data lokasi. Media ini di gunakan untuk saling melengkapi dan untuk membacanya harus memiliki kemampuan berfikir tentang arti garis, warna dn simbol-simbol lainnya, dan mampu menarik infomasi semaksimal mungkin tentang apa yang dilihat. Peta dan globe memberi informasi tentang : a Keadaan permukaan bumi dataran, gunung, sungai, dan perairan lainnya b Tempat arah dan jarak satu sama lain c Data budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan ilmiah Tujuan penggunaan peta dalam pembelajaran antara lain : a Memberi pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi unit politik, daratan, wilayah perairan. b Melengkapi pengetahuan dan infomasi tentang jarak, arah, bentuk, dan ukuran suatu wilayah c Merangsang minat dalam studi tentang kependudukan, geografi dan sebagainya. Dikarenakan tidak ada peta yang mampu mencapai tujuan di atas maka ada data yang di rancang untuk tujuan antara lain : commit to user 57 57 a Peta politis fisik. Menggambarkan hubungan tertentu antara satu daerah dengan penghuninya. b Peta timbul merupakan model yang realtistis dari suatu daerah dalam bentuk tiga dimensi. Dalam peta ini perbedaan tinggi tanah dinyatakan dalam relief. Namun demikian peta ini bertujuan untuk memberikan kesan umum bagi pembacanya. c Peta buta adalah peta yang tidak memuat sebuah nama pun. Peta ini berfungsi untuk latihan mengingat nama, letak kota, gunung, sungai, laut, dan sebagainya serta hubungan satu dengan lainnya. d Globe atau bola dunia adalah sejenis peta. Melalui globe kita dapat melihat pembagian dataran dan lautan secara keseluruhan pada globe itu. Selain itu melalui globe kita dapat mendemonstrasikan seperti layaknya bumi berputar pada sumbunya dan lebih mudah diperoleh keterangan tentang arti khatulistiwa, garis lintang, rute penerbangan dan sebagainya. e Atlas adalah himpunan berbagai peta yang dijilid menjadi satu. Dalam atlas terdapat peta yang menggambrkan bagian-bagian dari dunia. Oleh karena itu masing-masing again dapat dipelajari secara dalam. c. Media Audio Visual Media audio visual memiliki keefektifan penggunaannya bila dibandingkan dengan media pesan visual saja seperti gambar cetak yang disusun berurutan. Ditinjau dari karakreristiknya media audio visual pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu : commit to user 58 58 1 Media ausio visual diam misalkan “slow scan TV”, “ime shared TV”, TV diam, film rangkai bersuara, film bingkai bersuara, halaman bersuara, dan buku bersuara. 2 Media audio visual gerak misalkan film bersuara, pita video, film TV, TV, holografi, video tapes dan gambar bersuara. 1 Televisi TV Televisi adalah media yang menyampaian pesan melalui gambar gerak yang dilengkapi suara. Beberapa jaringan televisi yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran yaitu TVRI, TV swasta, TV pendidikan, Televisi siaran terbatas Closed Circuit Television CCTV maupun jaringan TV luar negeri. Namun guru perlu memanfaatkan program siaran televise yang tepat dan relevan dengan tujuan belajar yang hendak dicapai. Kesulitan yang dialami guru dalam penggunaan televisi sebagai media pembelajaran diantaranya : a Mengontrol dan memilih program yang relevan b Dalam menyesuaikn jadwal siaran dengan jadwal sekolah Namun demikian terdapat beberapa kelebihan dari televisi siaran terbatas yaitu : a Siarannya dapat dikontrol oleh guru sehingga guru dapat menetapkan program siaran yang tepat dan relevan dengan kebutuhan siswanya b Dapat mengatasi kekurangan sarana dan prasarana. Misalnya kurangnya guru mata pelajaran tertentu yang bermutu di sekolah dapat diatasi dengan memanfaatkan guru-guru ditelevisi c Dapat memanfaatkan sumber-sumber lokal untuk kepentingan pengajaran commit to user 59 59 d Dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan guru penyaji di TV sebagai model 2 Film Film dapat digunakan untuk media pengajaran. Film yang digunakan biasanya berukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm. Biasanya film yang digunakan berukuran 16 mm. Pada awal perkembangan film menyajikan pesan visual-gerak dan di akhir perkembangannya film disajikan dengan audio visual gerak. Media ini memiliki kelebihan yaitu : a Lebih mendekati realitas b Lebih menarik perhatian siswa c Dapat mengatasi keterbatasan indera penglihatan d Dapat diputar ulang e Dapat memperluas wawasan berpikir anak f Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan ruang g Dapat menampilkan gerakan lambat dan gerakan yang dipercepat h Dapat menggunakan suatu proses Sedangkn keterbatasan dari media ini adalah : a Biaya produksinya tinggi b Pemakaiannya perlu ruang gelap 3 Video Media video dapat menyampaikan pesan audio-visual-gerak dan dapat menyajikan hal-hal nyata nyata maupun fiktif. Pesan yang di sampaikan bersifat informatif, pendidikan, dan pengajaran. Kelebihan video adalah : a Penyajiannya tidak memerlukan ruang gelap b Program dapat diputar berulang-ulang commit to user 60 60 c Program sajian yang rumit atau berbahaya dapat direkam sebelumnya sehingga waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian dan penyajiannya d Mudah dikontrol oleh guru Sedangkan keterbatasan dari media ini adalah : a Daya jangkaunnya terbatas b Sifat komunikasinya satu arah c Peralatannya cukup mahal d. Media serbaneka Banyak potensi di suatu daerah yang dapat dimanfaatkan untuk media pengajaran seperti media tiga dimensi, teknik dramatisasi, sumber belajar pada masyarakat, simulator dan sumber komputer. Beberapa diantaranya memiliki kesamaan dengan media visual dan media audio visual. Namun karena beraneka macam media pengajaran, terdapat media yang tidak tergolong pada media audio, media visual, maupun media audio visual. Berikut media yang tergolong dalam media serbaneka : 1 Papan tulis boards Ada lima macam boards yang digunakan, antara lain : a Chalk boards Untuk menggunakan media ini sebagai media pembelajaran perlu dirancang penggunaannya. Media ini biasanya bersifat permanen di kelas tetapi ada juga yang tidak. Biasanya terbuat dari papan dan berwarna hitam yang selanjjutnya dinamakan blackboard. Namun, pada saat ini banyak chalkboard yang beraneka warna. Chalkboard banyak terbuat dari bahan seperti asbes semen, pressed wood , woodfiber, mossy-surfaced glass, plastik atau vitreous-coutea stell boards. Media ini banyak digunakan untuk : 1 Memperjelas ide yang rumit commit to user 61 61 2 Menggambarkan pokok-pokok isi suatu pelajaran 3 Suplemen dari suatu kegiatan pelajaran 4 Menggambarkan garis besar prosedur dari suatu proses tertentu dengan arah yang jelas 5 Memvisualisasikan ide atau konsep yang abstrak 6 Memotivasi siswa dengan cara menggambarkan suatu aktivitas yang tepat b Papan buletin Bulletin Board Media ini biasanya terbuat dari bahan gabus linoluim, kain guni burlap atu bahan sejenis. Papan buletin di gunakan untuk : 1 Memberi rangsangan pada kondisi kelas hingga menjadi menarik 2 Menciptakan kesiapan terutama untuk unit kerja yang baru 3 Memberi jalan keluar bagi siswa berbakat 4 Membangkitkan semangat dan moral kelas 5 Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab diantara sesama siswa c Papan flannel Flannel board Media ini banyak tersedia dalam berbagai warna, murah dan mudah didapat. Bahan laken flet dengan bulu-bulu halus juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti flannel walaupun harganya lebih mahal. Flannel dan laken berfungsi untuk merekatkan gambar atau pesan lainnya pada papan permanen. Namun, kekurangan dari media ini adalah daya rekatnya kurang kuat. Untuk mengatasi kekuranggannya digunakan bahan sturdy nylon yang disebut Hook-N- looperboard. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan membedakan warna, pengembangan perbendaharan kata-kata, dramatisasi, mengembangkan konsep member pesan tentang pokok- pokok cerita, membuat diagram, grafik dan seterunya. commit to user 62 62 d Papan magnetik Magnetic Board Jika pada flannel board gaya ikatannya didasarkan pada friksi yang ditonjolkan, maka pada magnetic boards gaya itu digantikan oleh gaya magnetik. Media papan magnetik pada dasarnya sama dengan chalkboard, tetapi permukaan bagian belakang chalkboard tersebut dilapisi dengan lembaran baja, sehingga ia akan mengikat bahan yang ditempelkan pada board bila bahan yang dimaksud bersifat magnetik atau dilapisi bahan magnetik. Bahan ini mudah didapat dan banyak dijual. Media papan magnetik banyak digunakan oleh guru olahraga misalkan untuk menerangkan strategi dan pergerakan posisi pemain bola. e Papan listrik Elektrik Board Prinsip dari media papan listrik adalah mencocokkan pertanyaan dengan jawaban yang ditandai dengan menyalanya bola lampu. Bila belajar dengan menggunakan papan listrik ini, siswa dapat menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban yang telah disediakan. Tugas siswa adalah menekan tombol pada jawaban yang dipilih dan bila benar lampu akan menyala. 2 Media tiga dimensi Media tiga dimensi dapat memberikan suatu perasaan akan realita. Media ini memberi pengalaman yang mendalam dan pemahaman yang lebih lengkap akan benda-benda nyata. Unsur manipulasi merupakan unsur penting dalam penggunaan media tiga dimensi. Media tiga dimensi yang sering digunkan dalam pembelajaran adalah : a Modal dan Moks Ups Media adalah perwujudan suatu benda secara terkala, yang ukurannya mungkin sama, lebih kecil atau lebih besar dari commit to user 63 63 aslinya. Moks adalah perwujudan tiruan atau penyederhanaannya. Sebagai media pengajarn model ungkin umum dibandingkan mock-ups. Contoh model yang dapat dibuat secara sederhana adalah piramida, kerucut. Bahan lain yang dpaat digunkan antara lain kayu, tanah liat, plastik, logam kertas, papier, mache dan benang. Namun, terdapat model yang diperdagangkan secara komersial diantaranya building-bocks dan miniature air planes. Model dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu : 1 Model padat Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari suatu objek. Contohnya model padat buatan. 2 Model penampang potong Media ini memperlihatkan bagaimana keadaan bagian dalam dari suatu objek. Contohnya adalah susunan anatomi organ tubuh manusia, mesin-mesin, dan lapisan bumi. 3 Model konstruksi Model konstruksi adalah suatu model yang terdiri dari beberapa bagian objek secara lengkap. Bagian-bagian itu dapat dirangkai menjadi satu konstruksi benda sesuai yang diinginkan oleh orang yang merangkainya. Contoh dari media ini adalah tubuh manusia, mata, badan, serangga, bentuk geometrik 4 Model kerja Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperhatikan cara kerja objek itu. Contohnya yaitu model dari sistem pembangkit listrik, pemurnian air, mistar sorong, derek, pompa air, dan mesin. commit to user 64 64 Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan model sebagi media pembelajaran efektif adalah : 1 Model harus digunakan di kelas dengan kondisi semenarik mungkin 2 Setiap orang dalam kelas itu harus dapat melihat model dengan mudah 3 Model harus digunakan dalam hubungnnya dengan materi pelajaran lainnya 4 Siswa perlu diberi kesempatan semaksimal mungkin untuk menangani, mencoba, dan mengamati model, bertanya atau membuat generalisasi 5 Upaya objek, sampel atau model lain yang tak ada kaitanya dengan topik yang dibicarakan dialihkan dari perhatian siswa 6 Bila perlu siswa dilatih untuk membuat model untuk menjabarkan suatu objek atau prinsip yang ia pelajari. b Diaroma Diaroma adalah pemandangan tiga dimensi dari sutu objek, kejadian atau proses yang disusun atas berbagai simbol dan bahan- bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya. Walaupun hitungannya media ini mahal tetapi untuk pembelajaran media ini dapat dibuat siswa dengan menggunakan kotak kardus, peti kayu, atau kotak kayu. Diaroma bermanfaat untuk mata pelajaran sejarah, geografi, bahkan dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lainnya. commit to user 65 65 c Realita Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa perubahan. Dengan memanfaatkan realita dalam proses belajar siswa akan lebih aktif dapat mengamati, menangani memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk menggunkan sumber- sumber belajar serupa. Penggunaan realita dalam proses belajar itu sangat baik sebab dapat menampilkan ukuran, suara, dan gerakan. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat guru menggunakan realita dalam pembelajaran yaitu : 1 Karena benda nyata itu banyak macamnya, mulai dari benda- benda hidup samppau benda-benda mati, maka perlu dipertanyakan benda-benda atau makhluk hidup apakah yang mungkin dapat dimanfaatkan di kelas secara efisien. 2 Bagaimanakah caranya agar benda-benda itu sesuai dengan pola belajar-mengajar di kelas 3 Darimanakah kita dapat memperoleh benda-benda itu. d Sumber belajar pada masyarakat Beberapa kegiatan seperti kemah kerja, pertukaran guru, dan murid, raktek lapagan, karya wisata, survey, mengundang penceramah kesekolah, dan proyek pengabdian pada masyarakat mungkin dapat diprogramkan di sekolah. Jika kegiatan tersebut dirancang sedemikian rupa maka dapat digunakan menjadi media pembelajaran. Untuk dapat menemukan informasi di masyarakat yang dapat digunakan untuk pembelajaran, guru memang harus cukup energik dan imajinatif karena pemanfaatan sumber belajar pada masyarakat tidak saja akan melibatkan orang, tempat, benda- benda tetapi juga ide-ide dan semua itu akan menambahkan vitalitas dan realitas belajar. commit to user 66 66 1 Karya wisata Karya wisata disini menyerupai kegiatan yang bersifat “short trips walking trip ” dan sejenisnya yang umumnya memerlukan waktu tidak panjang tidak terlalu lama walaupun sering kali juga memerlukan bantuan alat transportasi. Ada beberapa langkah penting dalam merencanakan dan melaksanakan karya wisata yaitu : a Persiapan guru Guru memiliki wewenang untuk membahas rincian program seperti biaya, safety, kepanitiaan, transportasi, menghubungi orang tua dan sebagainya. b Persiapan murid Guru dan murid mendiskusikan alasan untuk melaksanakan karya wisata, merencanakan kegiatan dan sebagainya. c Persiapan lapangan Hal ini perlu dijaga agar siswa menunjukkan minat tinggi selama karya wisata, sopan, tepat waktu dan tidak banyak mengganggu pekerjaan petugas atau pengelola dari objek yang di tinjau d Tindak lanjut Guru dan murid mendiskusikan tujuan karya wisata, mendengarkan laporan panitia, menggali kelebihan dan kekurangannya, memamerkan foto hasil dokumentasi selama karya wisata dan tentunya juga menulis ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu suksesnya program karya wisata. commit to user 67 67 e Evaluasi Menilai tercapai tidaknya tujuan yang telah dicanangkan. 2 Kemah Kerja Beberapa sekolah sudah menjadikan kegiatan kemah kerja sebagai program sekolah dan agar kegiatan ini dapat berhasil harus direncanakan dengan baik, melibatkan guru-guru yang berbakat, konselor, dan staff yang sudah terlatih. Kemah kerja yang dilaksanakan sekolah umumnya meliputi kegiatan : a Membaca, berdiskusi, menulis, mendengarkan ceramah b Atletik , drama, mendaki gunung, kegiatan kerajinan dan keterampilan c Membuat peralatan sederhana tempat tidur, api, dan sebagainya, membersihkan sarana, dan kegiatan higiene dan keselamatan kerja Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah anak pada umumnya senang berkemah dan program kemah kerja sangat mendukung fungsi pendidikan. Menurut Edgar Dale di kutip Thomas Wibowo Agung Suyjiono 2005:79 menyebutkan bahwa dalam dunia pendidikan, penggunaan media, bahan, sarana belajar sering kali menggunakan prinsip kerucut pengalaman yang membutuhkan media belajar seperti buku teks, bahan belajar yang di buat oleh guru dan “audio- visual”. commit to user 68 68 Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

5. Pengertian Macromedia Flash

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Animasi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Notasi Musik bagi Siswa Kelas VII di SMPN 2 Gunungwungkal Pati Tahun Ajaran 2010 2011

0 13 119

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 1C SLB B, C – AUTIS BINA ASIH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 27

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN 1 – 10 MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DEKAK – DEKAK BAGI SISWA KELAS D I SLB – B YPPALB KOTA MAGELANG TAHUN 2010 2011

0 6 75

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN DUA WARNA BAGI SISWA KELAS IV SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 78

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI MEDIA ANIMASI KANTONG HITUNG SISWA KELAS 1 SEMESTER II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 11 142

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBEL DENGAN PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2009 / 2010.

0 1 6

PENDAHULUAN Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan, Pengurangan, dan Hasil Belajar Tentang Operasi Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Sodakom Pada Siswa Kelas III SDN 01 Gebyog, Mojogedang, Karanganyar Tahun Pelajaran 2010 / 2011.

0 1 7

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SEMESTER 2 DI SLB – C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 / 2015.

0 0 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA FLASH CARD BAGI SISWA KELAS V C 1 SDLB KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 15

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA BERGAMBAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA UNTUK SISWA TUNAGRAHITA KELAS 1 SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 26