the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued d. Restrukturisasi entitas sepengendali
d. Restructuring transaction of entities under common control
Transaksi Restrukturisasi
antara entitas
sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 Revisi 2004 “Akuntansi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan aset, liabilitas, saham, dan
instrumen kepemilikan lainnya dari entitas sepengendali tidak akan menghasilkan laba
atau rugi bagi Grup atau entitas individual dalam Grup yang sama.
Restructuring transactions among entities under common control are accounted in accordance
with PSAK No. 38 Revised 2004, “Accounting for Restructuring of Entities under Common
Control”. Under PSAK No. 38, transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments
of ownership of entities under common control would not result in a gain or loss to the Group or
to the individual entity within the same Group.
Karena transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset,
liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas
yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi
bisnis dengan
menggunakan metode penyatuan kepemilikan pooling-of-
interests. Since the restructuring transaction of entities
under common control does not result in a change of the economic substance of the
ownership of assets, liabilities, shares or other instruments
of ownership
which are
exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business
combination using the pooling-of-interests method.
Dalam menerapkan
metode penyatuan
kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi restrukturisasi
dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian
rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang
disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan
diakui dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the
period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison
purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since
the beginning of the earliest period presented. The difference between the carrying values of
the investments at the effective date and the transfer price is recognized under the account
“Difference
Arising from
Restructuring Transactions among Entities under Common
Control”. e. Investasi pada entitas asosiasi
e. Investments in associated companies
Grup menerapkan PSAK No. 15 Revisi 2009, “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi
ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi
dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan,
penurunan
nilai investasi
dan laporan
keuangan tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh
yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group applied PSAK No. 15 Revised 2009, “Investments in Associated Companies”.
The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments
in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be
applied, impairment in value of investments and separate
financial statements. The
adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial
statements.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued e. Investasi pada entitas asosiasi lanjutan
e. Investments in
associated companies
continued
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas
asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai
pengaruh signifikan.
Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan
investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan
penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
The Group’s investments in its associated companies are accounted for using the equity
method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence.
Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the
Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the associated
companies since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari
entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas
asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal
ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum
direalisasi sebagai hasil dari transaksi- transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi
dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of
operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity
of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this,
when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting
from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the
Group’s interest in the associate.
Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas
investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan
apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan
bahwa investasi
dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai.
Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara
jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi
dan nilai
tercatatnya dan
mengakuinya dalam
laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on
the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date
whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If
this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference
between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value,
and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Penyertaan saham
Perusahaan dengan
persentase pemilikan paling sedikit 20 tetapi tidak
lebih dari
50, dicatat
dengan menggunakan
metode ekuitas
equity method. Dengan metode ini, investasi pada
entitas asosiasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambahdikurangi dengan
bagian Perusahaan atas laba rugi bersih entitas asosiasi sejak tanggal perolehan serta
dikurangi dengan dividen kas yang diterima.
Investments in which the Company has an ownership interest of at least 20 but not
exceeding 50, are accounted for under the equity method whereby the costs of the
investments are increased or decreased by the Company’s share in the net earnings losses of
the associated companies since the date of acquisition and decreased by cash dividends
received.
f. Setara kas
f. Cash equivalents
Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal penempatan dan deposito on calls diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Time deposits with original maturities of three months or less at the time of placement and
deposits on call are considered as “Cash Equivalents”.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued f.
Setara kas lanjutan f.
Cash equivalents continued
Kas dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi dan yang dibatasi
penggunaannya tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Setara Kas”. Kas dan
deposito berjangka ini disajikan masing- masing sebagai bagian dari “Aset Lancar” dan
“Aset Tidak Lancar”. Cash and time deposits which are pledged as
collateral for bank guarantees or restricted for use are not classified as part of “Cash and Cash
Equivalents”. These are presented as part of “Current Assets” and “Non-current Assets”,
respectively.
g. Penyisihan kerugian penurunan nilai g.
Allowance for impairment losses
Grup melakukan
penyisihan kerugian
penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 Revisi
2006 yang
dijabarkan pada
Catatan 2v. The Group provides allowance for impairment
losses in accordance with the provisions of PSAK No. 55 Revised 2006 outlined in
Note 2v.
h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi h. Transactions with related parties
Grup menerapkan PSAK No. 7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK
revisi ini
mensyaratkan pengungkapan
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan konsolidasian
dan laporan
keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara
individual. The Group applied PSAK No. 7 Revised 2010,
“Related Party Disclosures”. PSAK No. 7 Revised 2010 requires disclosure of related
party relationships,
transactions and
outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial
statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Transaksi ini
dilakukan berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin
tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi. The transactions are made based on terms
agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between
unrelated parties.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak i
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan Grup; ii memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan
pengaruh signifikan atas Grup; atau iii memiliki pengendalian bersama atas Grup;
a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party i controls, is
controlled by, or is under common control with, the Group; ii has an interest in the
Group that gives it significant influence over the Group; or, iii has joint control over the
Group;
b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; b. the party is an associate of the Group;
c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer;
c. the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;
d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its
parent; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat
dari individu yang diuraikan dalam butir a atau d;
e. the party is a close member of the family of any individual referred to in a or d;
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
lanjutan h. Transactions with related parties continued
f. suatu pihak
adalah entitas
yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau
dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung
maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir d atau e; atau
f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for
which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any
individual referred to in d or e; or,
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup
atau entitas yang terkait dengan Grup. g. the party is a post-employment benefit plan
for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the
Group.
i. Persediaan
i. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode
rata-rata tertimbang dan meliputi biaya pembelian,
biaya konversi dan biaya lain yang timbul untuk membawa persediaan ke lokasi dan
kondisinya yang sekarang. Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup
bahan baku, upah langsung dan biaya overhead pabrik tetap maupun variabel.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the
weighted-average method, and comprises all costs of purchase, costs of conversion and
other cost incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Finished
goods and work-in-process include fixed and variable factory overheads in addition to direct
materials and labor.
Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan danatau
penurunan nilai
persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas
kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan. The
Group provides
allowance for
obsolescence andor decline in market values of inventories based on periodic reviews of the
physical conditions and net realizable values of the inventories.
j. Biaya dibayar di muka
j. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode
garis lurus. Prepaid expenses are charged over the periods
benefited using the straight-line method. k. Aset tetap
k. Property, plant and equipment
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2011, “Aset
Tetap”, yang berdampak pada pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya
penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan aset
tersebut. Effective on January 1, 2012, the Group
implemented PSAK No. 16 Revised 2011, “Property, Plant and Equipment”, which
impacts recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the
depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued k. Aset tetap lanjutan
k. Property, plant and equipment continued
Aset tetap
dinyatakan sebesar
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap
saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat
inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
“carrying amount” aset tetap sebagai suatu penggantian
jika memenuhi
kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian
pada saat
terjadinya. Property, plant and equipment are stated at
cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost
of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the
recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is
recognized in the carrying amount of the property,
plant and
equipment as
a replacement if the recognition criteria are
satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria
are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter
dan nonmoneter diukur pada nilai wajar, kecuali:
i transaksi
pertukaran tidak
memiliki substansi komersial, atau
ii nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara
andal. Property and equipment acquired in exchange
for a non-monetary asset or for a combination of monetary and non-monetary assets are
measured at fair values unless:
i the
exchange transaction
lacks commercial substance, or
ii the fair value of neither the assets
received nor the assets given up can be measured reliably.
Aset yang diterima diukur dengan cara demikian, meskipun jika Grup tidak dapat
langsung menghentikan pengakuan dari aset yang diserahkan. Jika aset yang diperoleh
tidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan
jumlah tercatat dari aset yang diserahkan. The acquired assets are measured this way
even if the Group cannot immediately derecognize the assets given up. If the
acquired assets cannot be reliably measured at fair value, their value is measured at the
carrying amount of the assets given up.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation is computed using the straight-line
method over the estimated useful lives of the assets as follows:
PeriodePeriods
Bangunan dan prasarana 20
Building and improvements Mesin dan peralatan
5 - 15 Machinery and equipment
Peralatan kantor 3 - 7
Office equipment Peralatan pengangkutan
4 - 10 Transportation equipment
Pengembangan prasarana 3
Leasehold improvement
Jumlah tercatat
aset tetap
dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan
dari penggunaan
atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam
laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset calculated as the difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset is included in the consolidated statement of
comprehensive income in the period the asset is derecognized.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued k. Aset tetap lanjutan
k. Property, plant and equipment continued
Pada setiap akhir periode buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan
ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and
adjusted prospectively if appropriate, at the end of each financial period.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset
tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan
dan siap digunakan. Penurunan nilai aset tetap dibebankan ke
operasi periode berjalan pada saat kejadian atau
perubahan keadaan
yang mengindikasikan nilai tercatat aset tidak dapat
dipulihkan. Construction in progress is stated at cost and
presented as part of property, plant and equipment. The accumulated cost will be
reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction
is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Impairment in value of property, plant and equipment is charged to current period
operations whenever there are events or changes in circumstances which indicate that
the carrying amount of assets can not be recovered.
Mulai 1 Januari 2012, Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Biaya pengurusan
legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas
tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau
umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Starting on January 1, 2012, the Group implemented ISAK No. 25, Landrights. The
legal landrights cost occurred when the land was first acquired is recognized as part of the
acquisition cost of land. Extension or renewal of the maintenance cost of legal rights over
land is recognized as an intangible asset and amortized over the life of legal rights or
economic life of the land, whichever is shorter.
ISAK No. 25 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti
sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah
kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. ISAK No. 25 also states that landright is not
depreciated unless there is contrary evidence that indicates the extension or renewal of the
landright is likely or definitely cannot be obtained.
Karena penerapan ISAK No. 25, pada tanggal 1 Januari 2012, Grup mereklasifikasi saldo
beban tangguhan sebesar AS2.130.951 yang berasal dari biaya pengurusan legal hak atas
tanah awal ke dalam jumlah tercatat hak atas tanah.
Due to the adoption of ISAK No. 25 as of January 1, 2012, the Group reclassified the
balance of deferred charges amounting to US2,130,951 pertaining to initial legal cost to
the carrying amount of the landrights.
l. Beban Tangguhan - Hak atas Tanah
l. Deferred Landrights
Hak atas tanah milik Grup disewa dari Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam
dan berlaku sampai tiga puluh 30 tahun. The Group’ landrights at Batam island are
leased from Batam Industrial Development Authority for thirty 30 years.
Sejak 1 Januari 2012 Since January 1, 2012
Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”,
seperti yang
dijelaskan dalam
Catatan 2k. The Group implemented ISAK No. 25,
“Landrights”, as mentioned in Note 2k.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued l.
Beban Tangguhan - Hak atas Tanah lanjutan
l. Deferred Landrights continued
Sebelum 1 Januari 2012 Prior to January 1, 2012
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”,
biaya yang
berkaitan dengan
perolehan hak atas tanah, pengurusan hak atas tanah, termasuk jasa legal, jasa notaris,
pajak dan jasa lainnya ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus selama umur hak atas tanah selama tiga puluh 30 tahun.
In accordance with PSAK No. 47 “Accounting for Land”, costs incurred relating to the
acquisition of landright and processing of the legal title on the landright, consisting of legal
fees, notary fees, taxes and other fees, are recorded as deferred landrights and are
amortized using the straight-line method over the legal term of the landright of thirty 30
years.
m. Penurunan nilai aset non-keuangan m. Impairment of non-financial assets
Sesuai dengan PSAK No. 48 Revisi 2009, “Penurunan Nilai Aset”, pada setiap akhir
periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai
asset yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang
belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis
diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
In accordance with PSAK No. 48 Revised 2009, “Impairment of Assets”, the Group
assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset
may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset
i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available
for use, or goodwill acquired in a business combination is required, the Group makes an
estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya,
kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen
dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai
terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan
menjadi sebesar
nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari
operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai
“rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih
didiskontokan
ke nilai
kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini
atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi
tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai
wajar yang tersedia. An asset’s recoverable amount is the higher of
the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for
an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely
independent of those from other assets or Groups of assets. Where the carrying amount
of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written
down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized
in
the consolidated
statements of
comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated
net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that
reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the
asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation
multiples or other available fair value indicators.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued m. Penurunan
nilai aset
non-keuangan lanjutan
m. Impairment of
non-financial assets
continued
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan
fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if
any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under
expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi
bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun.
Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat
aset dinaikkan
ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang
untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan
dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any
indication that
previously recognized
impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may
have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously
recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been
a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount
of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that
would
have been
determined, net
of depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in
the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation
charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying
amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan setiap periode per 31 Desember dan ketika keadaan yang
mengindikasikan bahwa
nilai tercatat
mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan
jumlah tercatat tiap UPK atau kelompok UPK dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan
dari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan
nilai yang berhubungan dengan goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually as at December 31 and when circumstances
indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill
by assessing the recoverable amount of each CGU or Group of CGUs to which the goodwill
relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an
impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed
in future periods.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued n. Sewa
n. Leases
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 30 Revisi 2011,
“Sewa”. Effective on January 1, 2012, the Group
prospectively adopted PSAK No. 30 Revised 2011, “Leases”.
Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2011, ketika sewa mengandung elemen tanah dan
bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah
apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Sebagai hasil dari penelaahan
terpisah yang dilakukan oleh entitas dengan mempertimbangkan
perbandingan antara
masa sewa dengan umur ekonomis yang ditelaah ulang dari masing-masing elemen dan
faktor-faktor lainnya yang relevan, setiap elemen mungkin akan menghasilkan klasifikasi
sewa yang berbeda. Based on PSAK No. 30 Revised 2011, when a
lease includes both land and building elements, an entity should assess the classification of
each element separately as finance or operating lease. As the result of separate assessment
performed by an entity by considering the comparison between lease period and the
economic life which is reassessed from each element and other relevant factors, each
element may result in a different classification of lease.
Sebelum 1 Januari 2012, tidak terdapat ketentuan untuk menelaah secara terpisah
perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. Oleh karena itu,
penelaahan dilakukan secara gabungan. Salah satu pertimbangan dalam penentuan klasifikasi
sewa adalah perbandingan antara masa sewa dengan umur ekonomis dari aset. Lebih lanjut,
tanah yang hanya dapat dimiliki dalam bentuk hak atas tanah, tidak diamortisasi dan
dianggap memiliki umur tak terbatas. Oleh karena itu, perjanjian sewa yang mengandung
elemen
tanah dan
bangunan akan
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Prior to January 1, 2012, there is no
requirement to assess separately the lease agreement which contains land and building
element. Therefore, assessment was performed compositely. One of the considerations in
determining the lease classification is the comparison between the lease period and the
economic life of the asset. Furthermore, land which can be owned only in form of landright, is
not amortized and considered having unlimited useful life. Therefore, the lease agreement
which contains land and building elements will be classified as operating lease.
Penerapan PSAK No. 30 Revisi 2011 tidak memberikan pengaruh yang berarti pada
pelaporan keuangan
kecuali untuk
pengungkapan yang terkait. The adoption of PSAK No. 30 Revised 2011
has no significant impact on the financial reporting except for the related disclosures.
Penentuan apakah
suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung
pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut
memberikan suatu
hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan
aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu
sewa diklasifikasikan
sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the
substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement
is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the
asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks
and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases.
Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental
to ownership of the leased item are classified as operating leases.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued n. Sewa lanjutan
n. Leases continued
Grup sebagai lessee The Group as lessee
Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan
pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan
atau sebesar
nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan
beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan
dialokasikan setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Under a finance lease, the Group recognizes assets and liabilities in its statements of
financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the
present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease.
Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction
of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term
so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability.
Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewaan disajikan sebagai bagian aset
tetap disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset
sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance
charges are reflected in the consolidated statement
of comprehensive
income. Capitalized leased assets presented under the
account of property, plant and equipment are depreciated over the shorter of the estimated
useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group
will obtain ownership by the end of the lease term.
Dalam sewa
operasi, Grup
mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan
dasar garis lurus straight-line method selama masa sewa.
Under an
operating lease,
the Group
recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
Grup sebagai lessor The Group as lessor
Dalam sewa menyewa biasa, Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi
keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan
proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui
sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.
Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan
pada periode
terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai
pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa.
Under an operating lease, the Group presents assets subject to operating leases in its
consolidated statement of financial position according to the nature of the asset. Initial
direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the
leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.
Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are
earned. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line
method over the lease term.
Laba atau rugi dari transaksi jual-dan-sewa balik yang merupakan sewa pembiayaan,
ditangguhkan dan
diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama masa sewa.
Gain or
loss on
sale-and-leaseback transactions represent finance lease, deferred
and amortized using the straight-line method over the lease term.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued o. Pengakuan pendapatan dan beban
o. Revenue and expense recognition
Pendapatan dari penjualan dan jasa proses perawatan panas dan penguliran pipa serta
pengelasan pipa double submerged arc- welding berdasarkan pesanan job order
diakui pada saat proses selesai dan telah sesuai dengan syarat penjualan.
Revenues from heating and threading of pipes sales and services and double submerged arc-
welding of pipes which are based on job orders, are recognized upon completion of the
process and in accordance with the terms of sale.
Pendapatan dari jasa pengangkutan diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada
pelanggan. Revenues from transportation services are
recognized when the services have been rendered to the customers.
Pendapatan dari jasa dukungan teknik diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan.
Revenues from technical support services are recognized upon delivery of services.
Pendapatan dari jasa perbaikan, perawatan, peningkatan, inspeksi dan pengetesan rigs
berdasarkan pesanan job order diakui pada saat kontrak selesai dilaksanakan.
Revenues from rigs repairing, maintaining, upgrading, refurbishing, inspecting and testing
services based on job orders are recognized upon completion of the related contract.
Pendapatan yang ditagih berdasarkan kontrak, ditangguhkan dan disajikan sebagai akun
“Pendapatan Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan
ditangguhkan diakui sebagai pendapatan selama periode dimana pemberian jasa
dilakukan. Billed revenues based on terms in service
contract are deferred and presented as “Deferred
Income” in
the consolidated
statements of financial position and recognized as income over the period during which the
services are performed.
Beban diakui pada saat terjadinya dasar akrual.
Expenses are recognized when incurred accrual basis.
Pendapatan yang diakui atas kontrak yang telah selesai yang melebihi jumlah yang telah
ditagih disajikan sebagai akun “Pendapatan yang Belum Ditagih” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian. The revenues recognized on completed
contracts in excess of related billings are shown as “Unbilled Revenues” in the consolidated
statements of financial positions.
p. Segmen usaha p. Segment reporting
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam
menyediakan produk-produk tertentu segmen usaha, atau dalam menyediakan produk
dalam lingkungan ekonomi tertentu segmen geografis, yang memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dari segmen lainnya. A segment is a distinguishable component of
the Group that is engaged either in providing certain products business segment, or in
providing products within a particular economic environment geographical segment, which is
subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo
dan transaksi antargrup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that
segment.
They are
determined before
intragroup balances and intragroup transactions are eliminated.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued p. Segmen usaha lanjutan
p. Segment reporting continued
Grup bergerak dalam bidang usaha jasa penyediaan
fasilitas yang
berhubungan dengan pipa dan aksesorisnya untuk industri
minyak dan gas bumi. Sesuai dengan organisasi dan struktur manajemen dari Grup,
pelaporan segmen primer informasi keuangan adalah disajikan berdasarkan segmen usaha,
dimana risiko dan imbalan sangat dipengaruhi oleh aktivitas usaha yang berlainan. Pelaporan
segmen sekunder didasarkan pada lokasi geografis dari aktivitas usaha Grup.
The Group is engaged in providing service facilities relating to pipes and their accessories
for the oil and gas industry. In accordance with the Group’s organizational and management
structure, the primary segment reporting of financial information is presented based on
business segment as the risks and returns are dominantly affected by the different business
activities. The secondary segment reporting is defined based on geographical location of the
Group’s business activities.
q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
q. Foreign currency transactions and balances
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 Revisi 2010,
“Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”
secara retrospektif,
yang menggambarkan bagaimana memasukkan
transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas
dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata
uang penyajian.
Grup mempertimbangkan indikator
utama dan
indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang
tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian
untuk menentukan mata uang fungsional yang paling
tepat mengambarkan
pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi
yang mendasarinya. Effective on January 1, 2012, the Group applied
PSAK No. 10 Revised 2010, “The Effects of Changes
in Foreign
Exchange Rates”
retrospectively, which describes how to include foreign currency transactions and foreign
operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a
presentation currency. The Group considers the primary indicators and other indicators in
determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not
obvious, management uses its judgments to determine the functional currency that most
faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam dolar AS, yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang
asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada
tanggal
laporan posisi
keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada periode
berjalan. The consolidated financial statements are
presented in U.S. dollar, which is the Company’s functional currency and the Group’s
presentation currency. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of
exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statement of financial
position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted
to reflect the prevailing exchange rates at such date and resulting gains or losses are credited
or charged to current operations.
Untuk tujuan konsolidasi, akun - akun Entitas Anak, yang menggunakan mata uang selain
dolar AS sebagai mata uang penyajiannya, dijabarkan ke dalam mata uang dolar AS.
For consolidation
purposes, Subsidiaries’
accounts which presentation currencies are not in U.S dollar are translated to U.S. dollar.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued q. Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing lanjutan q. Foreign currency transactions and balances
continued
Pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 201131 Desember 2010,
kurs yang digunakan untuk penjabaran pos- pos moneter dalam mata uang asing
didasarkan pada rata-rata kurs jual beli uang kertas asing yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai berikut: As of June 30, 2012, December 31, 2011 and
January 1, 2011December 31, 2010, the rates of exchange used for revaluing monetary items
in foreign currencies based on the average buying and selling rates for bank notes
published by Bank Indonesia, were as follows:
1 Januari 2011 31 Desember 2010
30 Juni 2012 31 Desember 2011
January 1, 2011 Mata Uang
June 30, 2012 December 31, 2011
December 31, 2010 Currencies
Rupiah Rp 1 0,000105
0,000110 0,000111
Rupiah Rp 1 Dirham Uni Emirat Arab AED
0,271705 0,272235
0,272308 Arab Emirates Dirham AED 1
Dolar Singapura Sin 1 0,782173
0,769078 0,776443
Singapore Dollar Sin 1 Euro EUR 1
1,244831 1,294663
1,329774 Euro EUR 1
Yen JPY 1 0,012658
0,012903 0,012266
Yen JPY 1 Dolar Australia AUD 1
1,004641 1,014888
1,016851 Australia Dollar AUD 1
Sebagian Entitas Anak menyelenggarakan pembukuan dalam Rupiah dan mengukur
kembali pembukuan mereka ke dalam mata uang
fungsional mereka
untuk tujuan
penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Entitas Anak tersebut mengukur kembali aset
dan liabilitas non-moneter ke dalam mata uang fungsional mereka dengan menggunakan kurs
historis, sedangkan aset dan liabilitas moneter dijabarkan ke dalam mata uang fungsional
dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pendapatan
dan beban diukur kembali ke dalam mata uang fungsional menggunakan nilai original mata
uang fungsional tersebut atau menggunakan nilai tukar rata-rata tertimbang setiap bulan
yang mendekati kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian
selisih kurs dari proses pengukuran kembali diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Certain Subsidiaries maintain their books in
Rupiah and remeasure their books into their functional currencies for the purpose of
preparing the consolidated financial statements. Those Subsidiaries remeasure their non-
monetary assets and liabilities into their functional currencies using historical rates, while
monetary assets and liabilities are translated into functional currencies using the current
exchange rate at the statements of financial position date. Revenues and expenses are
remeasured into functional currencies using the original functional currencies amount or using
weighted average exchange rates every month which
approximate the
exchange rates
prevailing at the date of transactions. Foreign exchange
gains or
losses from
the remeasurement process are recognized in the
consolidated statements of comprehensive income.
HPU, SC, CPPI dan CMC mengukur kembali pembukuan mereka dari Rupiah menjadi mata
uang fungsional dolar AS. Sedangkan PCT dan CPL mengukur kembali pembukuan
mereka dari Rupiah menjadi mata uang fungsional dolar Singapura.
HPU, SC, CPPI and CMC remeasure their books from Rupiah into functional currency of
U.S. Dollar, while PCT and CPL remeasure their books from Rupiah into functional currency of
Singapore Dollar.
Oleh karena itu, angka komparatif tertentu telah
disajikan kembali
seperti yang
diungkapkan dalam Catatan 34. Therefore, certain comparatives figures have
been restated as disclosed in Note 34.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued r.
Pajak penghasilan r.
Income tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 46 Revisi 2010, yang
mensyaratkan Grup untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari
pemulihan penyelesaian jumlah tercatat aset liabilitas masa depan yang diakui dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini
yang diakui dalam laporan keuangan. Effective on January 1, 2012, the Group applied
PSAK No. 46 Revised 2010, which requires the Group to account for the current and future
tax consequences of the future recovery settlement of the carrying amount of assets
liabilities
that are
recognized in
the consolidated statements of financial position;
and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial
statements.
Beban pajak kini dicatat berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak periode berjalan. Aset
dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk beda temporer antara tujuan komersial dan
tujuan pajak dari aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang, seperti kumulatif rugi fiskal, juga diakui
sepanjang manfaat
tersebut diperkirakan dapat direalisasikan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current period.
Deferred tax
assets and
liabilities are
recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and
liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused
tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Pajak tangguhan
dihitung dengan
menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal
laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh
perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-
transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at
the consolidated statements of financial position date. Changes in the carrying amount of
deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current
period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to
equity.
Perubahan liabilitas pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diperoleh atau, jika adanya
permohonan keberatan dari Perusahaan atau Entitas Anak, pada saat hasil permohonan
keberatan tersebut ditetapkan. Amendment to tax obligations is recorded when
an assessment is received or, if appealed against by the Company or Subsidiaries, when
the result of the appeal is determined.
Penerapan PSAK No. 46 Revisi 2010 tidak memberikan pengaruh yang berarti pada
pelaporan keuangan
kecuali untuk
pengungkapan yang terkait. The adoption of PSAK No. 46 Revised 2010
has no significant impact on the financial reporting except for the related disclosures.
s. Laba per saham s. Earnings per share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 56 Revisi 2011, yang
mengharuskan adanya perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam periode
yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk Grup.
Effective on January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 56 Revised 2011, which requires
performance comparisons between different entities in the same period and between
different reporting periods for the Group.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued s. Laba per saham lanjutan
s. Earnings per share continued
Laba per saham dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham
pada periode
yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar adalah sebanyak 800.000.000 saham pada tanggal 30 Juni
2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 201131 Desember 2010.
Earnings per share is calculated by dividing the income for the period by the weighted average
number of shares outstanding during the period. The weighted average number of shares
outstanding is 800,000,000 shares at June 30, 2012, December 31, 2011 and January 1,
2011December 31, 2010.
t. Provisi
t. Provisions
Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini baik
bersifat hukum
maupun bersifat
konstruktif jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan
total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation legal or constructive
where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made
of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi
dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date
and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation,
the provision is reversed.
u. Penyisihan beban imbalan kerja u. Provision for employee benefits
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2010, Imbalan Kerja,
yang mengatur diperbolehkannya entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas
pengakuan
yang lebih
cepat dari
kerugiankeuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh
keuntungankerugian aktuarial. Grup tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan
metode pengakuan keuntungankerugian yang jatuh diluar “koridor”.
Effective on January 1, 2012, the Group follows PSAK No. 24 Revised 2010, “Employee
Benefits”, which regulates the permission for entities to adopt certain systematic methods of
faster recognition, which include, among others, immediate recognition of all actuarial gains and
losses. The Group opted not to apply this method but continually used the previous
actuarial gainloss recognition method which fall outside the “corridor”.
Penerapan PSAK No. 24 Revisi 2010 tidak memberikan pengaruh yang berarti pada
pelaporan keuangan
kecuali untuk
pengungkapan yang terkait. The adoption of PSAK No. 24 Revised 2010
has no significant impact on the financial reporting except for the related disclosures.
Grup mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No.
132003, tanggal
25 Maret 2003. Berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2004, beban imbalan kerja ditentukan
dengan metode penilaian aktuaris “Projected Unit Credit”.
The Group recognized its unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law
No. 132003 dated March 25, 2003. Under PSAK No. 24 Revised 2004, the cost of
providing employee benefits is determined using
the projected-unit-credit
actuarial
valuation method.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued u. Penyisihan beban imbalan kerja lanjutan
u. Provision for employee benefits continued
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat
akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuaria yang belum diakui untuk masing-
masing individu pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini atau
10 dari nilai wajar dari aset program imbalan kerja, jika ada, mana yang lebih tinggi.
Keuntungan
atau kerugian
ini diakui
berdasarkan metode garis lurus selama rata- rata sisa masa kerja yang diharapkan dari
karyawan yang ditanggung.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative
unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous
reporting period exceeded the greater of 10 of the present value of the defined benefit
obligation or 10 of the fair value of the plan assets, if any. These gains or losses are
recognized on a straight-line basis over the expected average remaining work lives of the
employees.
v. Instrumen keuangan v. Financial instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 50 Revisi 2010,
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 Revisi 2011, “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective on January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 50 Revised 2010, “Financial
Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 Revised
2011, “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No.
60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 Revisi 2010, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan
mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan.
Persyaratan pengungkapan
berlaku terhadap
klasifikasi instrumen
keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen
ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku
bunga, dividen,
kerugian dan
keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling
hapus. PSAK
ini mensyaratkan
pengungkapan, antara
lain, informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa
datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi
yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 Revised 2010 contains the
requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that
should be
disclosed. The
presentation requirements apply to the classification of
financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial
liabilities and
equity instruments;
the classification of related interest, dividends,
losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities
should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about
factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating
to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 Revisi 2011 mengatur prinsip- prinsip pengakuan dan pengukuran aset
keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-
keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori
instrumen
keuangan, pengakuan
dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 Revised 2011 establishes the
principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some
contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK
provides the
definitions and
characteristics of derivatives, the categories of financial
instruments, recognition
and measurement,
hedge accounting
and determination of hedging relationships, among
others.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued v. Instrumen keuangan lanjutan
v. Financial instruments continued
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi
keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Grup yang
terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana
entitas mengelola resiko mereka. PSAK
No. 60
requires disclosures
of significance
of financial
instruments for
financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial
instruments to which the Group is exposed during the period and at the end of the
reporting period, and how the entity manages those risks.
v1. Aset keuangan v1. Financial assets
Pengakuan awal Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 Revisi 2011 diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman
yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset
keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi
aset keuangan tersebut pada pengakuan awal.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 Revised 2011 are classified as
financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity
investments, or available-for-sale financial assets,
as appropriate.
The Group
determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan
biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui
laba rugi. All financial assets are recognized initially at
fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets which are
recorded at fair value through profit or loss.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam
kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar
perdagangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time
frame established
by regulation
or convention in the marketplace regular way
trades are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to
purchase or sell the assets.
Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain,
pendapatan yang belum ditagih, piutang dari
pihak-pihak berelasi,
deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
dan uang jaminan. Grup mengklasifikasikan seluruh aset keuangan mereka sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. The Group’ financial assets include cash
and cash equivalents, trade and other receivables, unbilled revenues, due from
related parties, restricted time deposits and refundable deposits. The Group classified
all their financial assets as loans and receivables.
the Indonesian language.
PT CITRA TUBINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012, 31 Desember 2011
Dan 1 Januari 201131 Desember 2010 TIDAK DIAUDIT
Dan Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam dolar AS, kecuali dinyatakan lain PT CITRA TUBINDO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS June 30, 2012, December 31, 2011
And January 1, 2011December 31, 2010 UNAUDITED
And Six Months Ended June 30, 2012 And 2011 UNAUDITED
Expressed in U.S. dollars, unless otherwise stated
35
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan