Penggunaan Pengawet Alami Pengawetan Secara Kimiawi

187 Prakarya berkemampuan menonaktifkan reaksi kimia yang dihasilkan oleh bakteri fekal di dalam tubuh manusia dan bahkan mematikannya. Di beberapa kawasan Indonesia, tanpa disadari makanan hasil fermentasi laktat telah lama menjadi bagian di dalam menu makanan sehari-hari. Yang paling terkenal tentu saja oncom, kecap, tauco, serta terasi.

3. Pengawetan Secara Kimiawi

Beberapa teknik pengawetan secara kimiawi digolongkan menjadi dua yaitu a penggunaan pengawet alami yang diperoleh dari makanan segar seperti gula, garam, bawang putih, cuka, kunyit dan kluwak dan b penggunaan Bahan Tambahan Makanan BTM dan pengasapan.

a. Penggunaan Pengawet Alami

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 5.14 Berbagai pengawet alami. 1 Gula Pasir Gula pasir merupakan hasil pemanasan dan pengeringan sari tebu atau bit dengan bentuk butiran berwarna putih yang 188 Kelas VIII SMPMTs Semester I tersusun atas 99.9 sukrosa murni. Fungsi gula pasir biasanya untuk memberikan rasa manis, namun dapat juga berfungsi sebagai pengawet. Sifat gula pasir adalah higroskopis atau menyerap air sehingga sel- sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati. Sebagai bahan pengawet, pengunaan gula pasir minimal 3 atau 30 gramkg bahan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dodol, permen, sirup, dan jeli. 2 Garam Dapur Garam dapur adalah senyawa kimia natrium chlorida NaCl. Garam dapur merupakan bumbu utama setiap masakan yang berfungsi memberikan rasa asin dan sebagai pengawet. Sifat garam dapur adalah higroskopis atau menyerap air sehingga adanya garam akan menyebabkan sel-sel mikroorganisme mati karena dehidrasi. Garam dapur juga dapat menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri yang ada di dalam bahan pangan. Penggunaan garam sebagai pengawet biasanya minimal sebanyak 20 atau 2 onskg bahan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggaraman yaitu telur asin, ikan asin, asinan sayuran dan kacang tanah. Cara penggunaannya sangat sederhana, yaitu tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan pangan yang akan diawetkan. 3 Cuka Cuka adalah produk hasil fermentasi dari bakteri acetobacter. Banyak jenis cuka beredar di pasaran seperti cuka apel, cuka hitam, cuka aren, dan cuka limau. Tiap-tiap cuka ini diperoleh dari bahan dasar fermentasi yang berbeda. Sementara itu, cuka yang sering digunakan untuk memasak adalah cuka 189 Prakarya masak atau cuka sintetiskimiawi dengan rasa asam yang sangat kuat. Biasanya cuka mengandung asam asetat 98. Selain memberikan rasa asam pada masakan dan minuman, cuka juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet. Produk yang biasanya diawetkan dengan cuka yaitu acar, kimchi, jelly, dan minuman. Penggunaannya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan. Selain meningkatkan daya simpan, cuka juga dapat mempertahankan warna atau mencegah reaksi browningpencokelatan pada buah dan sayuran. 4 Bawang Putih Bawang putih Allium sativum merupakan bumbu dapur dengan aroma dan rasa yang khas pada masakan. Selain sebagai bumbu dapur, bawang putih sangat efektif sebagai pengawet karena dapat menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri. Kandungan allicin di dalam bawang putih sangat efektif mematikan bakteri gram positif dan gram negatif. Bawang putih juga bersifat antimikroba. Manfaat lainnya adalah dapat mengurangi jumlah bakteri aerob, kaliform dan mikroorganisme lainnya sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan lebih awet. Penggunaannya mudah. Tambahkan bawang putih ke dalam potongan daging atau ikan dan simpan di dalam freezer. Dengan cara ini daging atau ikan bisa bertahan 20 hari. 5 Kunyit Kunyit dapat digunakan sebagai pengawet makanan karena berfungsi sebagai antibiotik, antioksidan, antibakteri, anti radang, dan antikanker. Di samping itu kunyit juga berfungsi sebagai pewarna alami, seperti yang biasa digunakan pada tahu. Kandungan utama kunyit basah adalah kurkuminoid 3-5, sedangkan pada kunyit ekstrak, kandungan kurkuminoid 190 Kelas VIII SMPMTs Semester I mencapai 40-50. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena cahaya, dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk, digiling, dan diperas airnya. 6 Kluwak Kluwak Pangium edule Reinw digunakan sebagai bumbu dapur dan pemberi warna, serta juga bisa digunakan sebagai pengawet. Contohnya, sebagai pengawet ikan segar dengan kluwak bisa bertahan hingga enam hari. Cara penggunaanya, buah kluwak dicincang halus, dikeringkan, kemudian di- masukkan ke dalam perut ikan yang telah dibersihkan isi perutnya. Pengawetan dengan kluwak seringkali dikombi nasi- kan dengan penggaraman dan pendinginan.

b. Pengawet Sintetis Bahan Tambahan Makanan