154
Kelas VIII SMPMTs Semester I
hendaknya hindari kontak langsung dengan tangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi bakteri dan penampilan yang baik.
Faktor kedua dari pemilihan makanan adalah karena cita rasanya. Sensasi rasa, bau dan penampilan makanan dari buah pisang menimbulkan sensasi
tersendiri dalam mulut kita. Cita rasa sangat mempengaruhi seseorang dalam memilih dan membeli suatu produk makanan karena pengaruh
sensorik. Pengaruh sensorik dari cita rasa yaitu rasa, tekstur dan bau.
Rasa yang sebenarnya timbul pada lidah. Manusia memiliki 8000 kuncup- kuncup pengecap taste buds yang berada pada bagian belakang dan
samping lidah, pada langit-langit, dan tenggorokan. Apabila sel reseptor rasa di dalam kuncup-kuncup pengecap mendapat rangsangan rasa maka
akan dapat mendeteksi aneka sensasi rasa. Seperti kita ketahui ada empat rasa dasar, yaitu manis, asam, asin dan pahit. Setiap rasa memberikan
fungsi isiologis tertentu.
1. Rasa manis ditimbulkan oleh sukrosa, glukosa, fruktosa, dan lain-lain
yang menandakan bahwa produk makanan tersebut memberikan energi.
2. Rasa asam dibentuk oleh asam sitrat, asam laktat, asam asetat,
yang menunjukkan bahwa makanan mengalami fermentasi atau bahkan basi.
3. Rasa asin dibentuk oleh sodium klorida yang menunjukkan bahwa
perlu ada keseimbangan mineral.
4. Rasa pahit dibentuk oleh komponen alkoloid, naringenin, kafein,
dan lain-lain, yang menandakan kemungkinan adanya toksin atau racun.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.37. Cita rasa makan pisang
Cobalah kamu ambil suatu makanan,
misalnya buah pisang. Gigitlah
pisang dan rasakan sensasi buah
pisang dari gigitan pertamamu itu. Apa
yang kamu rasakan?
155
Prakarya Faktor ketiga dari pemilihan makanan adalah karena warna dan
teksturbentuk makanan tersebut. Dengan kualitas makanan yang baik dapat memuaskan konsumen dalam membelinya. Makanan yang disajikan
dengan menarik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain warna, tekstur atau bentuknya. Dari warna makanan akan dapat dilihat bahwa
makanan tersebut masih berkualitas baik atau sudah jelek. Warna juga dapat digunakan sebagai indikator kematangan makanan. Tekstur makanan
yang apabila diraba oleh tangan terasa empuk, mudah digigit dan mudah dikunyah akan memberikan rangsangan yang cepat pada pancaindra
karena dapat dinikmati dengan nyaman, dan sebaliknya jika tekstur makanan berkonsistensi keras akan memberikan rangsangan yang lambat
pada pancaindra. Tekstur suatu makanan ditentukan oleh indra perasa yaitu mulut karena adanya rangsangan isik yang ditimbulkan. Selain itu,
bentuk makanan yang disajikan juga memberikan pengaruh, jika bentuk makanan menarik dan serasi akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi
orang yang memakannya.
Faktor keempat dari pemilihan makanan adalah karena alatkemasan sajian makanan. Seseorang yang membeli makan di restoran kadang
dimakan di tempat atau dibungkus untuk dibawa pulang. Apabila kita makan di restoran atau rumah makan tradisional, alat yang biasa digunakan
dalam menyajikan hidangan makanan adalah piring makan, sendok-garpu, mangkuk untuk sayur, gelas minum, piring-piring penyajian lauk-pauk
dan juga mangkuk kecil untuk cuci tangan. Alat penyajian dan kemasan hidangan makanan bisa menggunakan produk kerajinan tradisional dan