113 7. Defisiensi Ca Calsium pada
sapi menyebabkan a. Riketsia,
b. Pertumbuhan terhambat, c. Tidak ada koordinasi otot.
d. Semua benar
8. Fungsi kandang sapi adalah a. Mengontrol iklim mikro
b. Memberi kenyamanan sapi c. Menjaga keamanan ternak
d. Semua benar
9. tujuan vaksinasi sapi adalah a. Mengobati sapi sakit
b. Menciptakan kekebalan tubuh
c. Menambah vitamin d. Menyuntikkan antibiotika
10. Upaya mencegah penyakit masuk ke Farm sapi
adalah a. Mengontrol kendaraan
yang masuk b. Mengontrol orang yang
masuk c. Membuat pagar pembatas
d. Semua benar Kunci Jawaban
1.c 2.d
3. a 4. a
5. b 6. a
7. d 8. d
9. b 10. d
115
BAB 3 MENERAPKAN KAIDAH DAN ATURAN KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA K3
1. Persyaratan K3
Pada prinsipnya tanggung jawab terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja K3 berada pada setiap orang. Setiap orang
atau karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan
peternakan khususnya ternak ruminansia besar, harus
berpartisifasi dalam setiap kegiatan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta bertanggung jawab atas
keselamatan dan kesehatan dirinya masing-masing
dilingkungan kerjanya. Karena dalam suatu perusahaan
peternakan khususnya ternak ruminansia besar senantiasa
terdapat kegiatan-kegiatan teknis yang melibatkan juga
berbagai peralatan teknis dan sumber daya manusia. Maka
secara keseluruhan beban tanggung jawab atas operasinya
suatu perusahaan peternakan akan berada pada pimpinan
perusahaan peternakan tersebut.
Penerapan sistem manajemen K3 dapat menjamin
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang yang
berada di tempat kerja. Menurut peraturan menteri Tenaga Kerja
No: Per. 05Men1996, tentang sistem keselamatan dan
kesehatan kerja. Sistem manajemen K3 adalah
bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi : struktur organisasi, perencanaan,
tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, proses, dan sumber
daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptannya tempat kerja yang aman, efesien dan efektif.
Tempat kerja adalah, setiap ruangan atau lapangan tertutup
atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja
bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air, diudara, yang berada di dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia,
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
mempekerjakan pekerja dengan tujuan mencari labakeuntungan
atau tidak, baik milik swasta mapun milik negara.
116
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna
menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pengusaha adalah :
• Orang atau badan hukum yang menjalankan suatu
usaha milik sendiri dan untuk keperluan itu menggunakan
tempat kerja.
• Orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan sesuatu usaha bukan miliknya dan untuk
keperluan itu mempergunakan temapat
kerja.
Adapun tujuan dan sasaran sistem manajemen K3
perusahaan peternakan khususnya ternak ruminansia
besar adalah menciptkan suatu sistem keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien, dan produktif.
2.
Kaidah dan peraturan mengenai K3
Dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja, Program K3 merupakan bagian dari perencanaan.
Sebagaimana alur proses sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja, maka untuk dapat menetapkan dan
memelihara program kerja K3 perusahaan perlu adanya
tahapan-tahapan diantaranya: pemahaman terhadap dasar
hukum pelaksanaan program K3, adanya komitmen dan
kebijakan dari pengusahapemilik perusahaan,
dan akhirnya perencanaan,yang di dalamnya termasuk program
kerja.
3. Dasar Hukum Pelaksanaan Program K3
Bagi suatu perusahaan, tenaga kerja merupakan aset yang
sangat berharga. Agar dapat melakukan tugasnya secara
efektif dan efisien, maka kesejahteraan tenaga kerja perlu
diperhatikan. Salah satu bentuk kesejahteraan bagi tenaga kerja
adalah perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja-nya. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja,
serta menjamin keamanan terhadap sumber prouksi, proses
produksi dan dan lingkungan kerja, perlu penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja ini sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia. Peraturan