20
6.1.4.3. Faktor Ekonomis
Tujuan pemeliharaan ternak adalah memberikan nilai
ekonomi bagi peternak pemeliharanya. Semua faktor
dalam proses pengelolaan ternak juga harus
dipertimbangkan secara ekonomi. Kandang yang
merupakan investasi tetap dan jangka panjang harus dibuat
yang kuat tetapi menggunakan bahan bangunan yang tidak
terlalu mahal. Efisiensi penggunaan bangunan
dilakukan dengan mengatur tata letak, dan merancang kapasitas
bangunan dengan baik. Peralatan diperlukan peternak
sebagai wahana kegiatan budidaya ternak dan alat bantu
untuk meningkatkan produktifitas peternak yang berfungsi
menurunkan biaya tenaga kerja. Sebagai wahana kegiatan
budidaya peralatan terdiri dari tempat pakan, minum, peralatan
kesehatan ternak dll. Peralatan peningkat produktifitas terdiri
dari mesin pembuatan pakan, alat transportasi, mesin
pemanen hasil ternak dll. 7. Tatalaksana Pemeliharaan
Jika peternak sudah melakukan pemilihan bibit,dan pakan yang
baik maka hal yang tidak kalah penting adalah tatalaksana
pemeliharaan yang baik. Tatalaksana pemeliharaan
dimulai dari persiapan kandang, pengadaan ternak, pengadaan
pakan, pemberian pakan dan minum, menangani ternak,
menjaga kesehatan ternak, pemanenan, seleksi ternak,
mengafkir ternak dan pemasaran hasil.
8. Manajemen
Usaha peternakan seperti halnya bidang usaha yang lain
membutuhkan pengelolaan aspek-aspek usaha didalamnya.
Pada perusahaan yang kecil dan menengah terdapat faktor
karyawan yang mengerjakan kegiatan usaha tersebut,
memerlukan modal, aktifitas jual beli, keuangan, dan sumberdaya
lainnya. Faktor-faktor tersebut perlu dikelola agar usaha
peternakan mendatangkan keuntungan bagi pemilik usaha
peternakan tersebut. Secara garis besar faktor-faktor tersebut
dapat di kelompokkan menjadi pengelolaan sumber daya
manusia, keuangan dan pemasaran dan sumberdaya
lainnya 9. Kewirausahaan
Sebelum istilah kewirausahaan populer seperti sekarang ini,
dulu sudah di kenal istilah wiraswasta. Kata wiraswasta
berasal dari Wira yang artinya utama, gagah, berani, luhu,
teladan atau pejuang. Sedang kata swa berarti sendiri dan sta
berarti berdiri. Jadi wiraswasta berarti pejuang yang utama,
gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang
usaha dengan landasan berdiri di atas kaki sendiri.
21
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai
dan prinsip serta sikap yang kuat, seni dan tindakan nyata
yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan
mengembangkan suatu perusahaan atau kegiatan lain
yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada pelanggan
termasuk masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan orang
yang melakukan usaha disebut dengan wirausahawan.
Pengertian wirausahawan sebagai seseorang yang
mengorganisir, mengatur, dan menanggung resiko suatu bisnis
atau perusahaan. Orang yang mau mengelola usaha
peternakan agar berhasil haruslah memiliki jiwa
kewirausahaan. Usaha peternakan seperti halnya jenis
usaha yang lain juga membutuhkan wirausahawan
yang handal. Ciri-ciri wirausahawan yang handal
antara lain: percaya diri, mandiri, mencari dan menangkap
peluang usaha, bekerja keras dan tekun, mampu
berkomunikasi dan negosiasi, jujur, hemat, di siplin, mencintai
kegiatan usahanya, mau mengembangkan kapasitas
dirinya, memotivasi orang lain, mengenal lingkungan dan
bekerjasama dengan pihak lainnya.
10. Aspek Ekonomi Ternak Usaha peternakan merupakan
salah satu profesi yang terus ada sejak dulu hingga sekarang.
Kontribusinya terhadap perekonomian nasional cukup
besar karena dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 2,6 juta
orang. Pada program penggemukan sapi potong bisa
diperoleh keuntungan bersih per ekor sebesar 1-1,5 juta rupiah
pertahun. Pada usaha sapi perah keuntungan yang dapat
diperoleh perekor Rp10,000,000 selama 1 siklus usaha 6 tahun.
Dengan melihat aspek ekonomi tersebut, menunjukkan bahwa
usaha perternakan cukup menjajikan sebagai salah satu
profesi pekerjaan. Keuntungan tersebut akan lebih besar lagi
kalau peternak dapat menurunkan biaya produksinya.
Biaya produksi yang paling besar adalah komponen pakan
yang terdiri dari hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pada
usaha pembibitan sapi potong harus dicari upaya-upaya
menekan biaya produksi, karena harga produknya pedet relatif
murah yaitu sekitar 1,5-2 juta perekor. Biaya produksi
pertahun harus diupayakan dibawah harga pedet tersebut,
agar usaha pembibitan untung.
11. Aplikasi Konsep
Amatilah suatu usaha peternakan disekitar siswa.
Buatlah suatu wawancara dengan peternak tersebut, untuk
mencari informasi berapa banyak ternaknya, apa tujuan
pemeliharaan dan berapa kuntungan yang diperloleh dari
usaha peternakan tersebut.