Pencegahan Melalui Sanitasi Kandang dan

96 y mengubur atau membakar ternak terutama pada penyakit yang menular dan berbahaya seperti penyakit Anthrax. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam bio-sekurity adalah Desinfestasi Desinfestasi adalah merupakan proses pemusnahan hama penyakit untuk membunuh parasit, terutama parasit-parsit diluar tubuh ternak ektoparasit. Bahan kimia yang digunakan untuk desinfestasi disebut desinfestan. Bahan yang umum digunakan adalah formalin. Desinfestan disemprotkan pada kandang dan perlengkapannya setelah diencerkan dengan air. Pengenceran yang dilakukan tergantung tingkat kepekatan yang dikehendaki oleh peternak. Desinfeksi Desinfeksi adalah merupakan proses pemusnahan hama dengan membebaskan segala bentuk jasad renik dengan jalan membunuh kuman bakterisida dan atau menghambat pertumbuhan kuman bakteriostatik dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan disebut desinfektan, seperti kreolin, lisol dsb. Desinfestan dan desinfektan yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : • Tidak berbahaya bagi ternak maupun manusia • Mempunyai daya bunuh yang tinggi terhadap bakteri, protozoa dan mikroba lain serta telurnya. • Efek residunya pendek • daya penetrasinya tinggi • Stabil bila dilarutkan atau kontak dengan bahan organic lain • Tidak merusak alat yang digunakan dan mudah digunakan • Tidak mengeluarkan bau atau sedikit berbau dan tidak terserap bahan pakan • Tidak mencemari lingkungan baik udara maupun air. 6.5.7. Pencegahan Penyakit melalui Vaksinasi y vaksin inaktif atau vaksin mati yaitu vaksin yang dibuat dengan membunuh biakan jasad renik seluruhnya atau toksinnya saja dan hasil panenan jasad renik kemudian diproses untuk dijadikan vaksin adjuvan. y vaksin hidup atau vaksin aktif yaitu vaksin yang dibuat tanpa membunuh. Bibit penyakit tersebut harus terdiri dari jasad renik yang tidak jahat avirulen atau disebut “ attanuated strain”. Vaksinasi adalah suatu tindakan dimana hewan dengan sengaja dimasuki agen penyakit antigen yang telah dilemahkan dengan tujuan merangsang pembentukan daya tahan atau 97 daya kebal terhadap penyakit tertentu, dan aman untuk tidak menimbulkan penyakit. Tujuan vaksinasi tidak hanya mengebalkan ternak yang bersangkutan, tetapi juga mengebalkan anak-anaknya yang baru lahir secara pasif. Vaksinasi selain bertujuan untuk pencegahan, dapat juga digunakan untuk tujuan pengobatan atau terapi. Vaksinasi akan merangsang mekanisme pertahanan tubuh untuk menghasilkan antibodi sampai suatu ketika dapat digunakan melawan serangan penyakit. Untuk kepentingan keselamatan terhadap resiko timbulnya penyakit, dapat menggunakan virus yang telah dimatikan. Tindakan vaksinasi merupakan salah satu usaha agar hewan yang divaksinasi memiliki daya kebal sehingga terlindung dari serangan penyakit. Kebal atau imun adalah suatu keadaan dimana tubuh tahan atau kebal terhadap serangan penyakit. Ada dua macam kekebalan dilihat dari cara terbentuknya yaitu : y kekebalan aktif yaitu kekebalan yang diperoleh secara aktif oleh tubuh yang dihasilkan oleh pabrik antibodi akibat rangsangan vaksin dan masa kekebalan berlangsung lama sesuai dengan jenis vaksinnya. Kekebalan aktif di golongkan menjadi kekebalan buatan yang diperoleh akibat dari vaksinasi dan kekebalan aktif alamiah yang di peroleh akibat sembuh dari penyakit menular tertentu. y kekebalan pasif adalah suatu kekebalan yang di peroleh secara pasif dimana tubuh ternak yang disuntik tidak mem bentuk antibodi sendiri, tetapi telah terkandung dalam antisera atau anti toksin dan kolostrumnya. Kekebalan pasif di golongkan juga menjadi kekebalan pasif buatan yaitu yang diperoleh dari suntikan antisera atau anti toksin dan kekebalan pasif alamiah diperoleh dari susu kolostrum induk yang telah divaksinasi. Kekebalan individu ternak sangat ditentukan oleh faktor- faktor : Jenis dan Mutu Vaksin Telah diterangkan di atas bahwa ada dua macam vaksin yaitu vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup akan menimbulkan kekebalan yang lebih sempurna dari pada vaksin mati. Mutu suatu jenis vaksin akan dipengaruhi oleh : y bibit jasad renik yang dipergunakan y jenis media pem biakan y metode pengem bangbiakan y masa antige y cara inaktifikasi dan adjuvan 98 Penanganan Vaksin Setiap vaksin akan mengalami proses penurunan kekuatan atau mempunyai waktu kedaluwarsa dan mempunyai persyaratan tertentu seperti : y vaksin virus sebaiknya disimpan dalam suhu -8 C y vaksin bacteri dan toksoid disimpan dalam ruangan yang sejuk + 15 C atau lebih baik dalam refrigator 2- 10 C, sebaiknya di lindungi terhadap pengaruh langsung sinar matahari dan sebaiknya disimpan dalam tempat yang gelap. Keadaan Ternak Ternak yang sakit defisiensi dan ternak yang mengidap penyakit parasit yang parah bila divaksinasi tidak akan memperoleh kekebalan yang sempurna dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Vaksinasi yang diberikan pada ternak yang sedang dalam masa inkubasi penyakit, maka bukannya kekebalan yang akan diperoleh tetapi ternak akan menjadi lebih sakit, bahkan dapat menimbulkan kematian. Tingkat Serangan Penyakit Tingkat serangan penyakit pada kejadian wabah penyakit sangat dipengaruhi oleh keganasan dari jasad renik penyebab penyakit dan dosis jasad renik yang masuk dalam tubuh. Vaksin dapat diberikan dengan cara melalui air minum, makanan, melalui alat pernafasan yaitu dengan cara penyemprotan atau dengan cara diteteskan kedalam rongga hidung. Selain cara-cara di atas, vaksinasi dapat juga dilakukan dengan melalui penyuntikan baik secara intra kutan, intra sub kutan maupun intra muskuler ataupun melalui intra peritoneal kedalam rongga perut. Cara yang harus dipilih, tergantung dari petunjuk dari pembuatan vaksin yang telah dicantumkan dalam etiketlabel. Ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi akibat vaksinasi seperti : y sepsis yaitu kesalahan teknis yang bisa memungkinkan timbulnya infeksi dengan mikroba dari luar yang patogen y abses yaitu borok akibat dari kesalahan vaksinasi y udema yaitu pembengkakan lokal akibat dari pengaruh komponen vaksin y concurrent disease. Akan terjadi pada ternak yang sedang sakit atau jelek kondisinya. y Reaksi anafilaktik. Akibat sampingan dari vaksinasi bisa menyebabkan shock.

6.5.8. Lingkungan yang

Bersih Jika ternak akan ditempatkan pada kandang yang pernah digunakan maka perlu dilakukan: 99 y pembersihan dan sterilkan kandang dan peralatan kandang serta pengistirahatkan kandang y pembersihan lingkungan kandang termasuk rumput liar harus dipotong, serta air yang menggenang di sekitar kandang harus dihilangkan.

6.5.9. Menghindarkan Stres

Stres adalah tekanan jiwa yang menimpa ternak akibat pengaruh lingkungan yang buruk. Pengaruh lingkungan itu berupa: y suhu udara yang tidak stabil terlalu panas terlalu dingin. y kepadatan ternak yang terlampau tinggi. y kelembaban didalam kandang yang meningkat. y akibat bunyi-bunyian keras yang mengagetkan. y pindah kandang. Hal-hal tersebut diatas dengan demikian sedapat mungkin menghindarkan stress. Stres dapat mengganggu pertumbuhan ternak karena dengan stres hidup ternak jadi tidak nyaman, nafsu makan terganggu, metabolisme makanan akan terganggu sehingga hasil akhir yang diharapkan tidak tercapai. 6.5.10. Isolasi Ternak Isolasi terhadap ternak adalah suatu usaha untuk mengisolasi atau memisahkan ternak yang sedang sakit atau mengalami kelainan dari ternak yang sehat dan normal. Ternak yang sakit dipisahkan dan dikandangkan dalam suatu kandang khusus yang disebut kandang karantina. 6.5.11. Program Kontrol Parasit Program kontrol parasit merupakan upaya pencegahan berjangkitnya serangan penyakit, baik parasit eksternal seperti pencegahan berkembangnya serangga dan kutu di dalam kandang dan sekitarnya maupun parasit internal yang bertujuan mencegah masuknya parasit ke dalam tubuh misalnya cacing. Secara praktis, kontrol parasit dilakukan dengan cara : y pembuangan kotoran secara teratur untuk mencegah berkembang biaknya larva. y pemberian larvicida dalam pakan untuk mencegah perkembang biakan larva dalam kotoran y penyemprotan kotoran dan ruangan kandang dengan pestisida dan insektisida.

6.6. Pengobatan Penyakit

Pengobatan berasal dari kata obat yang berarti suatu sediaan yang diberikan untuk tujuan penyembuhan serangan suatu penyakit dengan jalan membunuh jasad renikkuman penyakit penyebab penyakit tersebut atau dengan memperbaiki kerja alat tubuh. Obat dapat membahayakan ternak sehingga penggunaan obat harus sesuai dosis dan sesuai petunjuk. Pemberian obat dapat dilakukan denagn berbagai cara yaitu ;