106
menulari manusia pada level yang tidak berbahaya.
Produk ternak harus dijaga agar tidak terkontaminasi
penyakit, misalnya anthrax, bakteri pada susu, dll
7.1.3. Gunakan Bahan Kimia dan Obat-Obatan yang
diperbolehkan Bahan kimia yang banyak
digunakan seperti deterjen, desinfektan, pembunuh
serangga dll. Peternak harus menjaga agar produknya susu
dan daging tidak tercemari bahan tersebut. Obat-obatan
digunakan untuk mengobati penyakit. Peternak harus
menjamin dosis dan jenis obat yang sesuai, penyalahgunaan
dapat menyebabkan ternak mati, penyakit resisten dan produk
ternak tercemar. Bahan kimia dan obat harus disimpan dengan
baik agar tidak rusak atau mencemari produk. Limbah obat,
bahan kimia dan peralatan kesehatan harus dibuang pada
tempat khusus agar tidak mencemari ternak dan
lingkungan. 7.1.4. Melatih Orang yang
Sesuai
Memiliki prosedur tertulis untuk mendeteksi dan menangani
ternak sakit dan bahan kesehatan, sehingga peternak
peduli pada pengelolaan kesehatan farm. Petugas farm
harus mendapat pelatihan yang cukup agar dapat melaksanakan
tugasnya. Pilihlah orang yang mampu untuk mengobati ternak
sakit, misalnya dokter hewan atau teknisi kesehatan hewan.
7.2.
Kesehatan Pemerahan
Pemerahan merupakan kegiatan yang penting dalam budidaya
sapi perah. Konsumen menghendaki susu yang
berkualitas tinggi, sehingga pengelolaan pemerahan
ditujukan untuk meminimalkan kontaminasi mikroba, bahan
kimia dan kotoran lainnya. Pemerahan yang baik disamping
akan menghasilkan susu yang berkualitas tinggi dan menjaga
kesehatan sapi. 7.2.1. Pemerahan
tidak Melukai Sapi dan
Mengotori Susu Sapi yang diperah harus
memiliki identifikasi, untuk mengetahui statusnya apakah
sapi laktasi, kering, sedang diobati, susunya abnormal
karena penyakit, atau sedang diberi antibiotik. Jadi identifikasi
diperlukan untuk menentukan langkah selanjutnya.
7.2.2. Persiapan
Ambing sebelum Pemerahan
Bersihkan dan keringkan puting sapi yang kotor. Ambing dan
puting yang basah harus dikeringkan. Harus tersedia air
bersih selama kegiatan pemerahan. Periksalah ambing
dan puting sebelum pemerahan, apakah ada indikasi mastitis
atau penyakit lainnya.
107
7.2.3. Menggunakan Teknik
Pemerahan yang Konsisten
Pemerahan harus menggunakan teknik pemerahan yang baik,
kesalahan teknik dapat menyebabkan sapi terserang
mastitis dan cedera atau melukai sapi. Teknik pemerahan yang
benar:
• Siapkan sapi dengan baik sebelum pemerahan
• Untuk pemerahan dengan mesin, usahakan udara yang
masuk sesedikit mungkin, pasang dan lepas cup mesin
perah dengan halus
• Untuk pemerahan dengan tangan, tangan pemerah harus
bersih, dan dapat menggunakan sedikit paslin
atau minyak untuk menghidari puting lecet,
• Minimumkan pemerahan berlebihan
• Semprotkan larutan Iodium setelah pemerahan
7.2.4. Pisahkan Susu dari
Sapi Sakit dan Sapi yang Sedang Diobati
Sapi yang menghasilkan susu yang tidak layak dikonsumsi
manusia harus dipisahkan dengan susu yang baik.
Buanglah susu yang abnormal dengan cara yang benar agar
tidak menulari sapi yang lain.
7.2.5. Pastikan Peralatan
Pemerahan dipasang dan dirawat dengan
Benar Pabrik pembuat peralaran mesin
perah harus merekomendasikan cara konstruksi, instalasi, kinerja
dan perawatan peralatan yang digunakan untuk pemerahan.
Bahan pembersih harus dipilih yang tidak mempengaruhi
kualitas susu. 7.2.6. Pastikan
Tersedia Cukup Air Bersih
Persediaan air bersih harus cukup untuk proses pemerahan
dan pembersihan peralatan pemerahan. Jaringan suplai air
harus diperiksa secara rutin, hindari kebocoran jaringan air
yang dapat menyebabkan ternak kekurangan suplai air.
7.2.7. Tempat Pemerahan
Harus Bersih
Bangunan pemerahan harus memiliki saluran air drainase
dan ventilasi yang baik untuk mengindari sapi cedera. Ukuran
tempat pemerahan harus sesuai dengan ukuran sapi. Tempat
pemerahan harus dijaga kebersihannya dari kotoran sapi,
tanah dll. Lingkungan tempat pemerahan harus dijaga
kebersihannya. Rancangan bangunan harus mudah
dibersihkan, memiliki suplai air bersih, tersedia fasilitas
penanganan limbah, dan cukup cahaya.