Breeding Pembibitan Teknis Budidaya
19
langsung terdiri dari stress, kedinginan, ventilasi buruk,
populasi tinggi, tidak cukup tempat pakan-minum. Faktor
langsung di klasifikasikan menjadi penyakit infeksi dan
noninfeksi. Penyakit infeksi disebabkan oleh virus, bakteri,
protozoa, dan fungi cendawan, sedangkan penyakit noninfeksi
disebabkan oleh aspergilus, tanaman beracun, perubahan
pakan yang drastis, hijauan muda dll .
Pencegahan penyakit ternak lebih diutamakan dari pada
pengobatan penyakit. Hal ini disebabkan biaya pengobatan
lebih mahal dari biaya pencegahan, dan ternak yang
sudah sembuh dari sakit biasanya tidak dapat berproduksi
secara optimal. Ternak yang sakit juga bisa menulari manusia
seperti yang terjadi akhhir-akhir ini, penyakit flu burung Avian
Influenza dapat menyebabkan kematian pada manusia. Cara
pencegahan penyakit dilakukan dengan vaksinasi, menghindari
faktor penyebab stress, hindari penyebab penyakit non infeksi,
pemberian antibiotik, sanitasi, dll Pengobatan ternak sakit
tergantung dari penyebab penyakitnya. Bagi ternak yang
stress dapat diberikan obat anti stres, penyakit infeksi biasanya
diobati dengan antibiotika, penyakit yang disebabkan oleh
virus sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk
mengobati. 6.1.4. Perkandangan
dan Peralatan
Kandang berfungsi sebagai tempat tinggal ternak untuk
melindungi dari pengaruh buruk iklim hujan, panas, angin,
temperatur dan gangguan lainnya seperti hewan liar dan
pencurian ternak. Agar ternak dapat berproduksi secara
optimal maka kandang harus mampu memberikan tempat
yang nyaman bagi ternak. Dalam pembuatan kandang ada tiga
faktor yang harus dipertimbangkan yaitu faktor
biologis, faktor teknis dan ekonomis. Masing-masing faktor
dijelaskan sebagai berikut: 6.1.4.1. Faktor Biologis
Faktor biologis ternak yang perlu di pertimbangkan adalah
sensitifitas respon ternak terhadap unsur iklim. Misal
ternak yang sensitif terhada panas maka perlu merancang
kandang agar tidak menyebabkan iklim didalam
kandang panas. Hal ini bertujuan agar ternak dapat
berproduksi secara optimal.