110
menyakitkan. Hindari cara pemerahan yang salah karena
bisa menyebabkan sapi cedera. 7.4.4. Ternak Harus Bebas
Ketakutan
Peternak harus terampil mengelola ternaknya dan
menerima pelatihan yang sesuai. Menjamin ternak berperilaku
relatif normal, salah satunya dengan menyediakan ruang
gerak yang cukup untuk betina, pejantan dan pedet. Peternak
harus mampu:
• Mengenali ternaknya sehat atau sakit
• Memahami perubahan tingkah laku ternak
• Paham kapan perlu tindakan pengobatan
• Mengimplementasikan program pengelolaan
kesehatan • Mengimplementasikan
program pemberian pakan dan pengelolaan padang
rumput • Mengenali iklim untuk
mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan ternak
• Mempu mengelola produksi ternak
• Menangani ternak dengan baik dan dengan cara yang
benar, mengantisipasi penyebab masalah dan
tindakan pencegahan.
7.4.5. Penanganan Ternak
• Menyiksa ternak pada kondisi apapun tidak
diperbolehkan • Lantai kandang harus tidak
licin, tangani sapi dengan hati-hati, jika sapi yang jatuh
lebih dari 2 menunjukkan pengangan yang kurang
baik
• Pada saat memindahlan sapi sebaiknya dari samping
bahu sapi, hindari alat bantu yang menyakitkan seperti
cambuk, alat kejut listrik, batang besi dll
7.4.6. Pemasaran Ternak
Pada umumnya ternak dijual dalam kondisi sehat dan
phisiknya bagus. Ternak yang akan dijual dikumpulkan pada
kandang khusus pen yang dekat dengan loading ramp
tangga untuk menaikkan sapi ke truk. Pada saat menggiring dari
kandang ke pen tanpa menyebabkan stress. Truk yang
digunakan harus dirancang khusus untuk keselamatan
peternak dan sapi. Sapi dinaikkan, dipindahkan dan
diturunkan dengan hati-hati dan sabar agar tidak menimbulkan
stres. Daya angkut sapi ditentukan dengan ukuran dan
berat sapi, pastikan rung dalam truk tidak terlalu padat. Jika truk
tidak penuh harus diberi sekat pembatas agar sapi tenang dan
truk stabil. Pintu kendaraan dan pintu gerbang loading ramp
harus cukup besar untuk dilewati sapi tanpa menimbulkan luka.
Tidak ada jarak antara bak truk dengan loading ramp, jika ada
jarak dapat menyebabkan sapi terperosok dan sapi menderita
cedera.
111
7. 5. Lingkungan Konsumen makin sadar bahwa
produksi makanan harus seimbang dengan lingkungan.
untuk itu peternak dalam memproduksi susu dan daging
memilih cara yang mengurangi kerusakan lingkungan . Masalah
utama adalah polusi dari kotoran sapi, cairan, cairan silase dll.
Saran untuk GMP adalah
memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik, dan menjamin
pengelolaan ternak tidak memberikan dampak terhadap
lingkungan lokal. Masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
7.5.1. Memiliki Sistem
Pengelolaan Limbah yang Baik
Limbah peternakan harus ditampung pada tempat khusus
untuk meminimumkan pencemaran. Tempat
penampungan harus diperiksa apakan sudah penuh, atau ada
kebocoran. Limbah lain seperti plastik harus dibuang pada
tempat yang sesuai untuk mencegah polusi. Kotoran sapi
dapat disemprotkan ke padang rumput.
7.5.2. Menjamin
Pengelolaan Ternak tidak
Memberikan Dampak Terhadap Lingkungan
Lokal
Menjaga agar usaha peternakan tidak memberi dampak terhadap
lingkungan lokal. Fasilitas penyimpanan untuk limbah oli,
cairan silase, lumpur, dan bahan polutan lainnya harus diletakkan
pada tempat yang aman untuk menjaga agar tidak mencemari
lingkungan lokal. Hindari membuang limbah pertanian
atau bahan kimia pada tempat yang dapat terkena drainase, air
permukaan atau aiur tanah dapat menghanyutkan dan
mencemari suplai air lokal. Gunakan bahan kimia pupuk,
obat, pestyisida dll dengan benar untuk menghindari
pencemaran lingkungan. Menjamin penampilan usaha
peternakan agar bersih dan terawat untuk menciptakan
kesan tempat memproduksi susu dan daging yang berkualitas
baik. 8. Aplikasi
konsep
Coba amati suatu usaha peternakan dilingkungan sekolah
siswa, apakah sudah melaksanakan GMP dengan
baik. Hal-hal yang di amati meliputi:
• Mencegah Penyakit Masuk
Ke Farm Usaha Ternak
• Memiliki Program Pengelolaan Kesehatan yang
Efektif Pemerahan tidak Melukai
Sapi dan Mengotori Susu • Menjamin Pakan dan Air
Kualitasnya Baik • Ternak Harus Nyaman
• Memiliki Sistem Pengelolaan Limbah yang Baik
• Ternak tidak Haus, Lapar dan Salah Makan