Produksi Peternakan Indonesia Pengantar

9 dimanfaatkan untuk pakan ternak. Dengan demikian petani dapat nilai ekonomi yang lebih banyak dari pemanfaatan tersebut.

3.4. Mendorong Industri Biji-bijian

Pakan ternak banyak menggunakan biji-bijian seperti jagung, kedelai, sorgum, kacang tanah, kapas dll, kebutuhan tersebut mendorong industri biji- bijian berkembang. Sampai saat ini Indonesia masih mengimpor jagung, dan bungkil kedelai yang dibutuhkan untuk pakan ternak.

3.5. Menyerap Tenaga Kerja

Usaha peternakan dapat menyerap tenaga kerja, baik sebagai peternak atau menyerap tenaga buruh. Daya serap sektor peternakan pada tahun 2005 sebanyak 2,576,940 orang.

4. Pengolahan Hasil Ternak Hasil ternak dapat diolah

menjadi produk makanan lainnya. Tujuan pengolahan ialah untuk mengawetkan produk agar tahan lama, memudahkan penyimpanan, meningkatkan nilai nutrisi, meningkatkan nilai jual dll. Makanan olahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 4.1. Daging Daging diolah menjadi produk sosis, corned, nugget, dendeng, abon, burger dll. Pada pengolahan tersebut ditambahkan bahan pengawet sehingga produknya menjadi tahan lama, tidak cepat rusak. Beberapa contoh gambar hasil olehan daging tertera pada Gambar 3.

4.1.1. Sosis Sosis merupakan makanan

asing yang sudah akrab dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena rasanya enak. Namun, di balik kenikmatan makanan yang kaya akan zat gizi ini, terkandung lemak dan kolesterol tinggi yang bisa mengganggu kesehatan. Untuk itu, hati-hati mengkonsumsi sosis. Makanan ini dibuat dari daging atau ikan yang telah dicincang kemudian dihaluskan, diberi bumbu, dimasukkan ke dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris, baik yang terbuat dari usus hewan maupun pembungkus buatan casing. Sosis juga dikenal berdasarkan nama kota atau daerah yang memproduksi, seperti berliner Berlin, braunscheiger Braunshweig, genoa salami Genoa, dan lain-lain. Sosis merupakan salah satu produk olahan daging yang sangat digemari masyarakat Indonesia sejak tahun 1980-an. Istilah sosis berasal dari bahasa Latin, yaitu salsus, yang artinya garam. Hal ini merujuk pada artian potongan atau hancuran daging yang diawetkan dengan penggaraman.