Rangkuman Umpan Balik dan Tindak Lanjut

20 21 Kegiatan Belajar 2 Keragaman Dalam Kemampuan Dan Kepribadian Peserta Didik

A. Tujuan

Secara umum tujuan yang dicapai setelah peserta diklat mempelajari kegiatan belajar-2 ini adalah memahami keragaman dalam kemampuan dan kepribadian peserta didik khususnya peserta didik pada level SMA. Pemahaman Menguasai karakteristik peserta didik dari. Secara rinci tujuan yang ingin dicapai adalah setelah mempelajari Kegiatan Belajar-2 peserta diklat dapat : 1. Menjelaskan keragaman fisik individu 2. Menjelaskan inteligensi individu 3. Menjelaskan tipe inteligensi Sternberg 4. Menjelaskan structural intelektual Guilford 5. Menjelaskan inteligensi jamak individu 6. Menjelaskan gaya belajar peserta didik

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan keragaman fisik individu 2. Menjelaskan inteligensi individu 3. Menjelaskan tipe inteligensi Sternberg 4. Menjelaskan mosel structural intelektual Guilford 5. Menjelaskan inteligensi jamak individu 6. Menjelaskan gaya belajar peserta didik

C. Uraian Materi

Peserta didik merupakan salah satu komponen utama dalam proses belajar mengajar. Peserta didik sebagai individu, masing-masing memiliki perbedaan dan keunikan individu individual differences. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan dan keunikan individu pada proses belajar mengajar. Pada sisi lain terdapat perbedaan keragaman yang melekat pada kelompok tertentu. Siswa 22 mempunyai latar belakang keluarga yang bervariasi. Ada beberapa sumber variasi yang cukup berperan besar yaitu etnis-budaya-bahasa-agama, dan status sosial ekonomi. Kebhinekaan Indonesia tak dapat disangkal lagi. Selalu ada kemungkinan pertemuan antar etnis di ruang kelas. Etnis budaya membawa kemajemukan tata perilaku akibat pengaruh dari kebudayaan. Status sosial ekonomi orang tua ditinjau dari penghasilan, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan. Berdasarkan hal tersebut pengelompokkan siswa dapat ditinjau dari aspek jenis kelamin, jasmaniah, status sosial ekonomi, etnis-ras, budaya, perilaku, gaya belajar, dan lain-lain. Begitu banyak keragaman dan keunikan peserta didik, namum perfektif utama tentang keberagaman yang perlu dipertimbangkan guru kelas adalah kemampuan siswa, talenta, dan gaya belajar. 1 Inteligence Teori tradisional menyatakan bahwa individu memiliki kemampuan mental seperti yang diukur oleh kinerja pada tugas kognitif tertentu. Abad kedua puluh Alfred Binet di Perancis dan Lewis Terman di Amerika mengembangkan tes pertama untuk mengukur inteligensikecerdasan manusia sebagai kemampuan tunggal. Dari hasil kerja Binet muncul ide tentang umur mental. Seorang anak yang dapat melewati sejumlah pertanyaan tes yang sama seperti yang dilewati oleh anak-anak lain di kelompoknya akan memiliki umur mental kelompok umur itu. Berikutnya diperkenalkan konsep intelligence quotient IQ, yaitu komputasi umur mental seseorang yang dibagi dengan umur kronologisnya dan dikalikan dengan 100. Umur mental Intelligen quotient IQ =------------------------------ x 100 Umur kronologis Setelah lebih dari dua dekade terakhir, beberapa psikologi kontemporer seperti Howard Gardner 1983, 1999, 2002 dan Sternberg 1985, 1999 telah menentang ide inteligensi umum atau tunggal. Sternberg berpendapat ada tiga tipe inteligensi yaitu: 1. Inteligensi analitis, melibatkan proses kognitif individu. Modul Pelatihan Matematika SMA 23 2. Inteligensi kreatif adalah insignht individu untuk menghadapi berbagai pengalaman baru 3. Inteligensi praktis adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dan membentuk-ulang lingkungan. Di beberapa kasus, perilaku yang cerdas menuntut orang untuk menyeleksi lingkungan yang kondusif bagi kesuksesan individual. Ide ini membantu memberi menjelaskan mengapa seorang siswa tertentu berhasil di sekolah tertentu dan gagal di sekolah yang lain. Guilford dalam Sternberg, 1997 memperkenalkan model struktur intelektual yang membedakan cara bekerjanya operasi pikiran menjadi dua tipe berpikir konvergen convergent thinking dan berpikir divergen divergent thinking. Individu yang berpikir secara konvergen berarti berpikir mengkerucut, sehingga umumnya berpandangan bahwa penyelesaian diperoleh melalui cara berpikir prosedural atau struktural. Sementara itu, berpikir divergen berarti membuka pikiran untuk berbagai kemungkinan termasuk Tokoh teoritis kontemporer paling terkenal adalah Howard Garnerd dengan teori inteligensi sebagai suatu kemampuan lebih dari tunggal atau dengan kata lain inteligensi jamak. Teori Garnerd tentang inteligensi jamak multiple intelligence menyebutkan adanya delapan macam inteligensi yang terpisah: linguistic, logical-mathematical, spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, dan naturalist. 24 Gambar 3. Delapan Tipe Intelligency Deskripsi dari masing masing kemampuan disajikan dalam tabel berikut. Table 1. Delapan Tipe Inteligensi Howard Gardner Tipe Deskripsi Logical- mathematic Kemampuan untuk memberi tanda perbedaan di antara pola logis dan numeric, dan untuk mengelola rantai penalaran yang panjang Linguistic Kepekaan terhadap bunyi, ritme, dan makna kata-kata dan berbagai fungsi bahasa yang berbeda Musical Kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi pitch, timre, ritme, dan berbagai bentuk ekspresi musical Spatial Kemampuan untuk mempersepsi dunia visual-spatial secara akurat dan untuk melakukan transformasi pada persepsinya, baik secara mental maupun di dunia nyata. Bodily- kinesthetic Kemampuan untuk mengontrol berbagai gerakan fisik dan untuk menangani berbegai benda secara terampil Interpersonal Kapasitas untuk melihat perbedaan dan merespon dengan tepat berbagai macam suasana-perasaan, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain Intrapersonal Pemahaman tentag keadaan emosionalnya sendiri dan pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan sendiri Naturalist Kemampuan untuk mendiskriminasikan berbagai benda hidup dan kepekaan terhadap fitur-fitur alam