Saran Cara Penggunaan Modul
6
menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana manusia hidup. Sikap manusia terhadap perubahan berbeda-beda tergantung beberapa faktor, diantaranya
pengalaman pribadi, streotipe dan nilai-nilai budaya, perubahan peran, serta penampilan dan perilaku seseorang.
Lefrancois 1975 berpendapat bahwa konsep perkembangan mempunyai makna yang lebih luas, mencakup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek
fisik-psikis seperti terkandung dalam istilah-istilah pertumbuhan. Umumnya perubahan kuantit
atif disebut juga ”pertumbuhan”. Pertumbuhan pada aspek fisik seperti penambahan tinggi, berat dan proporsi badan seseorang. Sedangkan
perubahan kualitatif umumnya digunakan untuk melihat perubahan aspek psikofisik, seperti peningkatan kemampuan berpikir, berbahasa, perubahan
emosi, perubahan spiritual, sikap, dan lain-lain. Faktanya pada diri individu kadangkala terjadi perubahan ke arah berlawanan atau berlawanan dengan
penambahan atau peningkatan, tetapi mengalami pengurangan seperti gejala lupa dan pikun. Jadi perkembangan bersifat dinamis dan tidak pernah statis.
Perubahan kualitatif dari peningkatan kemampuan berpikir dapat dilihat dari perkembangan kualitas kemampuan otak. Bila dikaji lebih jauh otak manusia
terbagi menjadi dua yaitu otak kiri dan otak kanan yang sebenarnya terhubung oleh corpus collosum. Pengalaman individu yang memungkinkan terlatihnya otak
kanan saja, tidak berarti akan secara otomatis melatih otak kiri, begitu pula sebaliknya. Saat seseorang berpikir keadaan corpus collosum dapat terbuka atau
dapat tertutup, bila corpus collosum terbuka, maka olahan berpikir yang dihasilkan individu tersebut di atas olahan berpikir pada umumnya. Berikut adalah
kemampuan yang ada pada otak kiri dan otak kanan.
Modul Pelatihan Matematika SMA
7
Gambar 1, Komponen Otak Kiri dan Otak Kanan Terjadinya dinamika dalam perkembangan disebabkan adanya kematangan
dan pengalaman yang mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan aktualisasirealisasi diri. Kematangan merupakan faktor internal dari dalam
yang dibawa setiap individu sejak lahir, seperti ciri khas, sifat, potensi dan bakat. Pengalaman merupakan intervensi faktor eksternal dari luar terutama
lingkungan sosial budaya di sekitar individu. Faktor kematangan dan pengalaman ini secara bersama-sama mempengaruhi perkembangan seseorang, sebagaimana
paham teori konvergensi. Menurut teori Konvergensi yang dikemukakan oleh Stern, perkembangan
seseorang merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Stern memadukan atau mengkonvergensikan teori Naturalisme dan Empirisme. Menurut teori
Naturalisme, perkembangan seseorang terutama ditentukan oleh faktor alam nature, bakat pembawaan, keturunan atau gen seseorang, termasuk di dalamnya
kematangan seseorang. Sementara itu, teori Empiris berpendapat bahwa perkembangan seseorang terutama ditentukan oleh faktor lingkungan tempat
individu itu berada dan tumbuh kembang, termasuk di dalamnya lingkungan keluarga, sekolah dan belajar anak.
OTAK KIRI OTAK KANAN
Intuitif Acak
Divergen Idegagasan
Gambar Seni
Logis Urut
Linier Konvergen
Bahasa Membaca
Menulis Kognisi
8
Kenyataannya, faktor pembawaan maupun lingkungan saling mempengaruhi dalam perkembangan seseorang. Faktor bawaan dan lingkungan keduanya dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan seseorang. Faktor lingkungan akan mempengaruhi faktor bawaan begitu pula sebaliknya serta
keduanya saling berinteraksi. Seorang siswa yang mempunyai bakat musik, misalnya, perkembangan bakat atau kemampuan bermain musiknya tidak akan
optimal apabila tidak mendapatkan kesempatan belajar musik. Jadi, potensi yang dimiliki siswapeserta didik yang dibawa sejak lahir akan bekembang optimal,
apabila didukung oleh lingkungannya. Dukungan itu di antaranya dengan penyediaan
sarana prasarana
serta kesempatan
untuk belajar
dan mengembangkan potensi dirinya. Begitu pula sebaliknya, seorang anak yang
tampaknya tidak memiliki bakat dalam musik, apabila diberikan lingkungan yang menjadikan anak tersebut berlatih seni, akan menunjukkan kemampuan dalam
bermusik. Memperhatikan kompleksitas dari sifat perkembangan prilaku dan pribadi,
para ahli telah mencoba mengembangkan model pentahapan stage dari proses perkembangan yang dihasilkan melalui longitudinal maupun cross section.
2. Perkembangan Fisik Perkembangan
fisik meliputi
perubahan-perubahan dalam
tubuh pertumbuhan otak, sistem syarat, otot, dan lain-lain dan perubahan dalam cara
individu dalam menggunakan tubuhnya. Beberapa tokoh memodelkan tahap perkembangan fisik sebagai berikut.
1. Aristoteles 384-322 SM Tahap perkembangan individu menurut tokoh ini terdiri dari tiga tahapan
berdasarkan perubahan cirri fisis tertentu. -
Masa kanak-kanak 0-7 : Ciri-ciri Pergantian gigi -
Masa anak sekolah 7-14: Ciri-ciri Gejala purbertas -
Masa Remaja 14-21 : Ciri-ciri primer dan sekunder 2. Hurlock 1952
Hurlock membagi fase perkembangan individu secara lengkap sebagai berikut: