Kualitas Tenaga Kesehatan Terlatih APN PONED

63 Menurut Mubarak 2012, menyatakan bahwa syarat puskesmas PONED salah satunya adalah memiliki dokter, bidan dan perawat terlatih PONED yang siap melayani 24 jam.

5.2.3 Kualitas Tenaga Kesehatan Terlatih APN PONED

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tenaga kesehatan dalam menangani persalinan nomal maupun kegawatdaruratan belum merata. Tenaga kesehatan yang mampu menangani persalinan di Puskesmas Negeri Lama, yaitu bidan koordinator dan petugas PONED yang sudah terlatih APN PONED dan terbiasa dipanggil masyarakat untuk membantu ibu bersalin. Tenaga kesehatan PTT dan TKS hanya dapat membantu proses persalinan dengan mempersiapkan peralatan dan menginfus pasien saja. Dimana hasil wawancara dengan bidan koordinator menyatakan bahwa tenaga kesehatan yang tidak terlatih APN hanya mempersiapkan peralatan dan menginfus ibu mau melahirkan saja. Salah satu faktor keberhasilan pelayanan persalinan yaitu tersedianya kualitas tenaga kesehatan yang baik. Kualitas yang baik apabila pelaksana pelayanan persalinan memiliki penguasaan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat menyampaikan pelayanan persalinan sesuai dengan kebutuhan pasien. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Puskesmas Negeri Lama memiliki tenaga kesehatan yang tidak terampil dalam melaksanakan pelayanan persalinan. Tenaga kesehatan yang kurang mampu, kurang cakap dan tidak terampil, mengakibatkan pelayanan persalinan tidak dapat dilaksanakan secara optimal dengan cepat dan tepat pada waktunya. 64 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Novita 2015 mengenai rujukan KIA di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalifah menyatakan bahwa ada perbedaan kualitas antara yang sudah terlatih PONED dengan yang belum terlatih PONED, dimana yang sudah terlatih PONED umumnya lebih baik pengetahuannya dan lebih percaya diri dalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir karena tenaga yang dipilih untuk mengikuti pelatihan PONED adalah tenaga yang memiliki kualitas baik. Menurut Siwi dan Endang 2015, menyatakan bahwa suatu kualitas pelayanan dikatakan baik, apabila pemberi pelayanan memiliki konsistensi kinerja dan sifat dapat dipercaya reliabilitas, daya tanggap responsivitas, penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat menyampaikan jasa sesuai dengan kebutuhan pelangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kesehatan tidak semua memiliki kemampuan melaksanakan pelayanan persalinan karena tenaga kesehatan yang belum terlatih APN PONED pada umumnya masih berumur muda, belum memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup sehingga menyebabkan kurangnya keterampilan dalam melaksanakan pelayanan persalinan. Kurangnya keterampilan menyebabkan hal yang sangat fatal dalam penyelamatan nyawa seorang ibu bersalin karena tenaga kesehatan yang paling dekat pada masyarakat yang secara khusus diberikan kepercayaan untuk memberikan pelayanan persalinan. 65 Hasil ini sejalan dengan pendapat Mubarak 2012, bahwa hambatan dan kendala puskesmas dalam penyelenggaran PONED, yaitu memiliki mutu SDM yang rendah dan keterampilan yang kurang. Selain itu Siwi dan Endang 2015 menambahkan bahwa kurangnya keterampilan bidan disebabkan oleh usia yang relatif muda sehingga terkadang kurang percaya diri dalam mengambil keputusan dan terbatasnya fasilitas pengembangan keterampilan bidan karena biaya dan waktu juga tenaga yang melatih terbatas. Menurut Handayani 2011 sumber daya manusia bertugas merespon tuntutan publik dalam rangka peningkatan pemberdayaan para pelaksana program sehingga tercipta sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan. Banyak yang dapat dilakukan antara lain dengan pelatihan teknis, peningkatan mutu pelayanan dan manajemen, maupun diklat-diklat lainnya sehingga akan mencapai kemampuan yang efektif dan efisien. Agar pelayanan persalinan dapat terlaksana dengan optimal, maka perlu diberikan kesempatan untuk menangani persalinan dengan didampingi oleh tenaga kesehatan yang terlatih APN PONED dan diperlukan mengikuti pelatihan yang berkelanjutan supaya memiliki pengalaman dan keterampilan dalam melaksanakan pelayanan persalinan sehingga pelaksaan pelayanan persalinan tidak hanya dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mendapat pelatihan APN PONED. 66

5.2.4 Ketersediaan Peralatan dan Obat-Obatan dalam Pelayanan Persalinan