Ketersediaan Peralatan dan Obat-Obatan dalam Pelayanan Persalinan

66

5.2.4 Ketersediaan Peralatan dan Obat-Obatan dalam Pelayanan Persalinan

Hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Negeri Lama di dapat bahwa peralatan dan obat-obatan dalam pelayanan persalinan di Puskesmas Negeri Lama cukup memadai, tetapi masih ada beberapa peralatan yang rusak dan obat-obatan yang belum tersedia dalam mendukung pelaksanaan pelayanan persalinan. Hal ini juga sejalan dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa ada beberapa peralatan persalinan yang belum lengkap dan rusak, yaitu: speculum sims kecil, medium, besar, vakum ekstraktor, dan lampu periksa halogen. Sedangkan untuk obat-obatan dalam pelayanan persalinan yang belum tersedia adalah: cairan MGSO 4 , Metil ergometrin maleat injeksi 0,2 mg, Metil ergometrin maleat tablet 75 mg, Misoprostal tablet, Transfuse set dewasa, Hidralazin injeksi 5 mg, Labetolol injeksi 10 mg, dan Metildopa tablet 250 mg. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Surahwardy 2013 menyatakan bahwa yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pelayanan PONED adalah beberapa alat ada yang tidak tersedia. Penelitian serupa oleh Mustain 2013, menyatakan bahwa sarana dan prasarana sebagian besar sudah lengkap di Puskesmas Jumpandang Baru, namun ada beberapa alat yang tidak tersedia dikarenakan belum adanya kiriman alat lainnya dari Dinas kesehatan, seperti pispot sendok stainless, vulsellum forceps, urine bag, speculum doyen dan vakum ekstraktor. Salah satu faktor yang harus dipenuhi suatu puskesmas PONED yang mampu menjalankan pelayanan persalinan dengan maksimal adalah 67 sarana dan prasarana yang lengkap, sehingga dapat menangani kasus persalinan dengan baik. Menurut Kemenkes RI 2013 disebutkan bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan PONED puskesmas harus menyediakan obat dan bahan habis pakai lampiran 2 dan lampiran 3, baik jenis dan jumlahnya harus cukup dengan buffer stock minimal sesuai dengan kebutuhan. Menurut Wijono 2004 agar hasil pelaksanaan kegiatan jasa pelayanan kesehatan dapat bermutu perlu merencanakan kelengkapan fasilitas, peralatan kedokteran dan obat-obatan yang cukup dan bermutu dengan sebaik-baiknya, sehingga memberikan kepuasan kepada pada tenaga medis dan para medis pelaksana pelayanan kesehatan. Salah satu upaya agar peralatan dan obat-obatan di puskesmas tersedia untuk mendukung pelaksanaan pelayanan persalinan adalah mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu. Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu bertanggung jawab menyediakan peralatan medis dan bekerjasama dengan BPOM badan pengawasan obat dan makanan Labuhan Batu bertanggung jawab untuk menyediakan obat-obatan. Namun sampai saat ini pengiriman peralatan dan obat-obatan dalam mendukung pelayanan persalinan bersifat bertahap, pada hal peralatan dan obat-obatan sangat dibutuhkan dalam pelayanan persalinan. Kurangnya peralatan dan obat-obatan menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan pelayanan persalinan yang optimal, dimana peralatan dan obat-obatan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan pelayanan persalinan. Tenaga kesehatan dapat melaksanakan pelayanan persalinan apabila 68 peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan tersedia, seperti kasus perdarahan post partum yang membutuhkan peralatan, seperti lampu periksa halogen, speculum sims besar dan obat-obatan, seperti: Metil ergometrin maleat injeksi 0,2 mg 1 ml, Metil ergometrin maleat tablet 75 mg tablet, Misoprostol tablet dan transfusi set dewasa. Tidak tersedianya peralatan dan obat-obatan menyebabkan kasus perdarahan post partum tidak dapat ditangani oleh tenaga kesehatan sehingga harus dirujuk dengan cepat ke RS PONEK terdekat supaya kematian ibu bersalin karena terlambat memperoleh fasilitas pelayanan yang lebih memadai tidak terjadi.

5.2.5 Ketersediaan Transportasi Rujukan Persalinan