Ketersediaan Biaya Operasional Pelayanan Persalinan

49 Tabel 4.10 Matrik Pernyataan Informan mengenai Ketersediaan Alat Komunikasi Rujukan persalinan Informan Pernayataan Kepala Puskesmas “Ada pakai handphone pribadi dengan SIJARIEMAS. SIJARIEMAS ini dari program EMAS”. Bidan Koordanator “Pakai Handphone masing-masing yang sudah diregistrasi SIJARIEMAS atau system jaringan expanding maternal and neonatal survival. Untuk memberitahukan kalau kita akan merujuk pasien yang gawat darurat, seperti diagnosanya dan rumah sakit juga segera dapat menyiapkan alat-alat untuk menolong pasien yang kita rujuk”. Petugas PONED “Ada pakai handphone masing-masing, tapi masing- masing bidan sudah diregistrasi SIJARIEMAS. Jadi karena EMAS ini lah kematian ibu di tempat kita sudah menurun, yaa karena kalau merujuk harus sms dulu, jadi kita sudah langsung menyiapkan peralatan untuk menolong pasien yang dirujuk dan memang setiap kasus persalinan harus dirujuk ke kita dan kalau merujuk pasien harus kita stabilisasikan terlebih dahulu lalu kita rujuk ke rumah sakit. Jadi semuanya dari EMAS”. Bidan Desa “Ada..Jadi kalau kita merujuk harus menghubungi rumah sakit pakai handphone yang sudah di apa EMAS. Jadi seperti kemarin ada kasus perdarahan post partum langsung kak rujuk ke rumah sakit. Tapi sebelumnya kak sms ke puskesmas dulu, jadi setelah kak Nurjalilah menyetujui makanya kak rujuk ke rumah sakit. Karena memang puskesmas juga tidak ada menyediakan transfusi darah makanya langsung kak rujuk ke rumah sakit”.

4.3.7 Ketersediaan Biaya Operasional Pelayanan Persalinan

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Negeri Lama, menyatakan bahwa biaya operasional pelayanan persalinan telah tersedia yaitu dana BPJS, BOK dan umum. Biaya operasional dimanfaatkan untuk pengadaan alat-alat kesehatan, obat-obatan atau cairan infus yang kurang lengkap, 50 alat-alat tulis dan alat-alat penyuluhan. Hasil pernyataan dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut : Tabel 4.11 Matrik Pernyataan Informan mengenai Biaya Operasional Pelayanan Persalinan Informan Pernyataan Kepala Puskesmas “Kita ada dana operasional dari BPJS jadi itu kita gunakan untuk keperluan obat yang tidak ada dari dinas keshatan atau cairan infus yang kurang kita adakan dari dana operasional BPJS. Biasanya Rp. 600.000, jadi kita tidak bisa tentukan berapa, karena terkadang dana BPJS dicairkan ke kita baru bulan ke-3 nya. Kalau BOk itu sekitar Rp. 50.000,000. Jadi dana BOK itu kita gunakan untuk program yang ada di puskesmas kita ini, ya seperti pendidikan gizi, pelayanan kesehatan balita, program kesehatan ibu dan anak KIA, penyuluhan, kesehatan sekolah. Kalau untuk persalinan dana BOK kita gunakan untuk menyediakan ke penyuluhan saja dek, karena kita sudah ada Proyektor jadi kalau bidan-bidan kita turun ke lapangan penyuluhan sudah pakai proyektor tadi. Alat-alat penyuluhan, terus alat-alat tulis. Itu saja lah dek yang kita gunakan dari dana BOK. Bidan Koordinator “Dari BPJS, jadi kalau alat rusak kita buat laporan terus kita laporkan ke pak Suprapto sebagai penanggungjawab perlengkapan. Kakak tidak tahu berapa dananya tapi biasanya Rp. 600.000 setiap persalinan, jadi dananya tergantung jumlah persalinan yang kita tolong lah dek. Ya itu lah dek, kita buat laporan, kita lengkapi identitas ibu bersalin yang kita tolong kalau sudah lengkap baru kita laporkan ke kantor BPJS”. Petugas PONED “Ada..BPJS dan umum. BOK ada, yang tahu itu berapa setiap tahun ya Bu Hj. Hariaty. Tapi kalau untuk persalinan Rp. 600.000 persalinan. Kita lengkapi identitas ibu bersalin yang kita tolong untuk dibuat laporan ke kantor BPJS”. 51

4.3.8 Ketersediaan Standar Operasional Prosedur SOP Pelayanan