26
f. K kendaraan
Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu klien dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang
cepat. g.
U uang Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
membeli dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan.
2.2 Puskesmas PONED
2.2.1 Definisi Puskesmas PONED
Puskesmas PONED memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir baik yang datang sendiri
atau atas rujukan kader masyarakat, bidan desa dan puskesmas. Puskesmas PONED adalah puskesmas rawat inap yang mampu menyelenggarakan pelayanan
obstetri neonatal emergensi komplikasi tingkat dasar dalam 24 jan sehari dan 7 hari seminggu.
Agar Puskesmas mampu PONED dapat memberikan kontribusi pada upaya penurunan AKI dan AKN dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
maternal neonatal emergensi, maka fungsinya perlu dilaksanakanan secara optimal. Menurut the International Federal on of Gynecology Obstetrics FIGO
terdapat pintu untuk keluar dari kematian ibu, yaitu: status perempuan dan kesetaraan gender, keluarga berencana KB dan kesehatan reproduksi, persalinan
yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan yang berkompoten, PONED-PONEK Kemenkes RI, 2013.
27
2.2.2 Tujuan Puskesmas PONED
Adapun tujuan puskesmas PONED, antara lain : 1.
Mampu menerima kasus ibu dan bayi normal. 2.
Mampu menangani kasus-kasus gawat darurat atau emergensi maternal dan neonatal dasar secara tepat dan cepat.
3. Melaksanakan rujukan secara cepat dan tepat untuk kasus-kasus yang tidak
dapat ditangani di puskesmas. 4.
Bagi puskesmas PONED yang tim PONED-nya tidak lengkap lagi, tujuannya adalah penanganan kasus disesuaikan dengan kewenangannya.
Dalam hal ini melakukan stabilisasi dan segera melakukan rujukan secara benar, cepat dan tepat.
5. Melakukan pelayanan tindak lanjut pasca rujukan setelah kembali dari
tempat rujukan rumah sakit Kemenkes RI, 2013.
2.2.3 Kriteria Puskesmas PONED
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.031119112013 tentang pedoman penyelenggaraan Puskesmas mampu
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PONED, agar puskesmas mampu PONED sebagai salah satu simpul dari sistem penyelenggaraan pelayanan
maternal neonatal emergensi dapat memberikan kontribusi pada upaya penurunan AKI dan AKN maka perlu dilaksanakan dengan baik agar dapat dioptimalkan
fungsinya. Adapun kriteria Puskesmas mampu PONED adalah :
28
1. Puskesmas rawat inap yang dilengkapi fasilitas untuk pertolongan persalinan,
tempat tidur rawat inap sesuai kebutuhan untuk pelayanan kasus obstetri dan neonata emergensi komplikasi.
2. Letaknya strategis dan mudah diakses oleh puskesmas fasyankes non PONED
dari sekitarnya. 3.
Puskesmas telah mampu berfungsi dalam menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan UKP dan tindakan mengatasi kegawatdaruratan,
sesuai dengan kompetensi dan wewenangnya serta dilengkapi dengan sarana prasarana yang dibutuhkan.
4. Puskesmas telah dimanfaatkan masyarakat dalam luar wilayah kerjanya
sebagai tempat pertama mencari pelayanannya, baik rawat jalan ataupun rawat inap serta persalinan normal.
5. Mampu menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat UKM dengan
standar. 6.
Jarak tempuh lokasi pemukiman sasaran, pelayanan dasar dan puskesmas non PONED ke Puskesmas mampu PONED paling lama 1 jam dengan transportasi
umum mengingat waktu paling lama untuk mengatasi perdarahan 2 jam dan jarak tempuh Puskesmas mampu PONED ke rumah sakit minimal 2 jam.
7. Mempunyai Tim inti yang sekurang-kurangnya seorang Dokter dan seorang
Bidan yang terlatih GDON gawat darurat obstetri dan neonatal dan seorang Perawat terlatih PPGDON pelatihan penanganan gawat darurat obstetri dan
neonatal, bersertifikat dan mempunyai kompetensi PONED, serta tindakan mengatasi kegawatdaruratan medik umumnya dalam rangka mengkondisikan
29
pasien emergensi komplikasi siap dirujuk dalam kondisi stabil. Tenaga kesehatan yang berfungsi sebagai tim inti pelaksana PONED harus yang sudah
terlatih dan bersertifikat dari Pusat Diklat Tenaga Kesehatan yang telah mendapatkan spesifikasi sebagai penyelenggara Diklat PONED.
8. Mempunyai cukup tenaga Dokter, Bidan dan Perawat lainnya, yang akan
mendukung pelaksanaan fungsi PONED di Puskesmas Fasyankes tingkat dasar. Calon tenaga pendukung PONED disiapkan oleh Kepala Puskesmas,
dibantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten. 9.
Difungsikan sebagai pusat rujukan antara kasus obstetri dan neonatal ememrgensikomplikasi, dalam satu regional wilayah rujukan kabupaten.
Kasus emergensi neonatal 80 dapat ditangani di tingkat pelayanan dasar yang berkualitas sesuai standar, 20 perlu mendapatkan pelayanan rujukan
yang berkualitas. Adapun batasan kewenangan Puskesmas mampu PONED terlampir.
10. Puskesmas telah mempunyai peralatan medis, non medis, obat-obatan dan
fasilitas tindakan medis serta rawat inap, minimal untuk mendukung penyelenggaraan PONED. Adapun peralatan dan obat-obatan Puskesmas
mampu PONED terlampir. 11.
Kepala puskesmas mampu PONED sebagai penanggungjawab program harus mempunyai kemampuan manajemen penyelenggaraan PONED.
12. Puskesmas mampu PONED mempunyai komitmen untuk menerima rujukan
kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dari Fasyankes di sekitarnya.
30
13. Mempunyai hubungan kerjasama dengan rumah sakit terdekat dan dokter
spesialis obgyen SpOG dan spesialis anak SpA. 14.
Adanya komitmen dari para stakeholders dengan upaya untuk memfungsikan Puskesmas mampu PONED dengan baik, yaitu :
a. RS PONEK terdekat baik milik Pemerintah maupun Swasta, bersedia
menjadi pengampu dalam pelaksanaan Persalinan di Puskesmas mampu PONED.
b. Kepala Dinas Kesehatan Kabupatenkota bersama RS Kabupaten Kota
dan RS PONEK terdekat dalam membangun sistem rujukan dan pembinaan medis yang berfungsi efektif dan efisien.
c. Adanya komitmen dukungan dari BPJS kesehatan untuk mendukung
kelancaran pembiayaan Upaya Kesehatan Perorangan UKP dalam ragka Jaminan Kesehatan Nasional JKN.
d. Dukungan Bappeda dan Biro Keuangan Pemda dalam pengintegrasian
perencanaan pembiayaan Puskesmas mampu PONED dalam sistem yang berlaku.
e. Dukungan Badan Kepegawaian Daerah dalam kesinambungan keberadaan
tim PONED di Puskesmas. f.
Dukungan politis dari Pemerintah Daerah dalam bentuk regulasi Perbup, Perwali atau SK Bupati Walikota dalam mempersiapkan sumber daya
dan atau dana operasional untuk berfungsinya Puskesmas mampu PONED secara efektif dan efisien.
31
g. Seluruh petugas Puskesmas mampu PONEK melakukan pelayanan dengan
nilai-nilai budaya: kepuasan pelanggan adalah kepuasan petugas kesehatan Puskesmas, berkomitmen selalu memberi yang terbaik, memberi
pelayanan dengan sepenuh hati, selalu memberikan yang terbaik pada setiap pelanggan Kemenkes RI, 2013.
2.2.4 Batasan Kewenangan Puskesmas PONED