BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Overall Equipment Effectiveness
Overall equipment effectiveness merupakan alat pengukur kinerja keseluruhan peralatan, dalam arti bahwa peralatan dapat bekerja seperti yang
seharusnya. Nilai overall equipment effectiveness terdiri dari nilai availability, performance dan quality efficiency. Dari masing-masing nilai tersebut dapat
dianalisis kekurangan kinerja suatu sistem atau peralatan. Berdasarkan buku Seiichi Nakajima yang berjudul TPM: Introduction to TPM Total Productive
Maintenance tahun 1988, nilai overall yang optimal adalah 85. Sedangkan jika diperhatikan nilai OEE pada setiap bulan untuk tahun 2008-2011 Tabel 5.17,
seluruhnya berada dibawah standard 85, yaitu dengan nilai OEE tertinggi sebesar 71,21041 dan OEE yang terendah sebesar 39,99225. Jika dianalisis
dari komposit OEE pada empat tahun tersebut, maka nilai yang paling rendah adalah nilai availability. Yaitu rasio yang menggambarkan pemanfaatan waktu
yang tersedia untuk kegiatan operasi mesin atau peralatan. Hal ini berkaitan dengan operation time, loading time, dan downtime pada sistem. Untuk itu,
diperlukan improvement yang berujung pada pengurangan downtime mesin. Pengurangan downtime dapat dilakukan dengan meningkatkan atau
mempertahankan reliability mesin sehingga terjadi peningkatkan jam kerja mesin. Dilihat dari sistem manajemen sebelumnya, bahwa perawatan yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
adalah corrective maintenance, yang tidak memiliki perhitungan peluang terjadinya kerusakan, sehingga kerusakan yang terjadi sewaktu-waktu dapat
menghentikan proses produksi yang mengakibatkan tingginya downtime dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Penelitian ini mempertimbangkan
preventive maintenance untuk meminimalisir kerugian yang dialami perusahaan dengan memperhatikan resiko yang dialami perusahaan ketika melakukan
perawatan.
6.2. Analisis Pareto Diagram