Bentuk-bentuk Perawatan Diagram Pareto

pada kondisi tertentu yang bisa diterima. Sedangkan maintanability adalah probabilitas suatu unit untuk gagal beroperasi akan diperbaiki sampai pada kondisi pengoprasian yang berhasil beroperasi dengan baik. 5 Beberapa pengertian perawatan maintenance menurut ahli : 1. Menurut Corder 1988, perawatan merupakan suatu kombinasi dari tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. 2. Menurut Assauri 1993, perawatan diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang sesuai dengan yang direncanakan. 3. Menurut Dhillon 1997, perawatan adalah semua tindakan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik atau untuk mengembalikan kedalam keadaan yang memuaskan.

3.3. Bentuk-bentuk Perawatan

Blanchard 1980 mengklasifikasi perawatan menjadi 5 bagian, yaitu: 1. Corrective Maintenance, merupakan perawatan yang terjadwal ketika suatu sistem mengalami kegagalan untuk memperbaiki sistem pada kondisi tertentu. 2. Preventive Maintenance, meliputi semua aktivitas yang terjadwal untuk menjaga sistem produk dalam kondisi operasi tertentu. Jadwal perawatan meliputi periode inspeksi. 5 Dhillon B.S, Maintenability, Maintenance, and reliability for engineering,New York :Taylor and Francis Group, LLC.,2006. Hal.3 Universitas Sumatera Utara 3. Predictive Maintenance, sering berhubungan dengan memonitor kondisi program perawatan preventif dimana metode memonitor secara langsung digunakan untuk menentukan kondisi peralatan secara teliti. 4. Maintenance Prevention, merupakan usaha mengarahkan maintenance free design yang digunakan dalam konsep “Total Predictive Maintenance TPM”. Melalui desain dan pengembangan peralatan, keandalan dan pemeliharaan dengan meminimalkan downtime dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya siklus hidup. 5. Adaptive Maintenance, menggunakan software komputer untuk memproses data yang diperlukan untuk perawatan. Preventive maintenance dibedakan atas dua kegiatan Assauri, 1993, yaitu: 1. Routine Maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara rutin, sebagai contoh adalah kegiatan pembersihan fasilitas dan peralatan, pemberian minyak pelumas atau pengecekan oli, serta pengecekan bahan bakar dan sebagainya. 2. Periodic Maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala. Perawatan berkala dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja mesin produk tersebut sebagai jadwal kegiatan misalnya setiap seratus jam sekali.

3.4. Diagram Pareto

6 6 Besterfield, Dale H,Quality Control. Fifth Edition, New Jersey: Prentice-Hall International. Inc.,1998. Universitas Sumatera Utara Pareto diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan urutan masalah menurut bobotnya yang dinyatakan dengan frekuensinya. Kegunaannya adalah untuk: 1. Menentukan jenis persoalan utama. 2. Membandingkan masing-masing jenis persoalan terhadap keseluruhan. 3. Menunjukkan tingkat perbaikan yang berhasil dicapai. 4. Membandingkan hasil perbaikan masing-masing jenis persoalan sebelum dan setelah perbaikan. Contoh pengambaran diagram pareto dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Contoh Pareto Diagram Sumber: http:en.wikipedia.orgwikiPareto_chart Langkah-langkah pembuatan Pareto diagram sebagai berikut: 1. Stratifikasi dari problem, dinyatakan dalam angka. Universitas Sumatera Utara 2. Tentukan jangka waktu pengumpulan data yang akan dibahas untuk memudahkan melihat perbandingan sebelum dan sesudah penanggulangan jangka waktu harus sama. 3. Atur masing-masing penyebab sesuai dengan stratifikasi secara berurutan sesuai besarnya nilai dan gambarkan dalam grafik kolom. Penyebab dengan nilai lebih besar terletak di sisi kiri, kecuali ”dan lain-lain” terletak di paling kanan. 4. Gambarkan grafik garis yang menunjukkan jumlah persentase total 100 pada bagian atas grafik kolom dimulai dengan nilai yang terbesar dan di bagian bawahketerangan kolom tersebut. 5. Pada bagian atas dan samping berikan keterangannama diagram dan jumlah unit seluruhnya.

3.5. Kehandalan Reliability

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

1 4 20

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 0 1

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

2 16 7

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 0 34

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 0 3

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 1 50