Deskripsi Umum Mesin Grinder

Tabel 5.2. Produksi dan Produk Reject PT. Gold Coin Tahun 2008-2011 Bulan Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Produksi yang Sesuai Standard Bag Reject Bag Produksi yang Sesuai Standard Bag Reject Bag Produksi yang Sesuai Standard Bag Reject Bag Produksi yang Sesuai Standard Bag Reject Bag Januari 147798 783 160176 548 95486 506 146097 634 Februari 111680 799 131435 424 95526 352 151684 667 Maret 141960 574 163463 541 113176 354 139150 405 April 129940 723 138078 491 130366 470 151628 305 Mei 151497 958 118822 445 100423 410 151303 392 Juni 151954 890 113679 507 126220 492 129259 239 Juli 137819 874 126631 678 119356 521 142819 506 Agustus 164381 741 125400 766 132114 514 115589 662 September 144971 750 132493 603 138237 427 137235 520 oktober 139296 684 128587 1042 139831 422 99413 426 November 135113 691 115770 480 147334 461 100716 777 Desember 155085 790 133095 672 188028 762 99426 348 Sumber : Departemen Produksi PT Gold Coin

5.1.3. Deskripsi Umum Mesin Grinder

Mesin grinder biasanya digunakan untuk menghaluskan bahan baku yang telah dicampur yang akan menjadi makanan ternak. Proses penghalusan atau penggilingan diawali dengan masuknya bahan baku yang telah dicampur melalui saluran pada mesin dan didistribusikan ke dalam silinder. Sebelum Mesin grinder terdapat katup electro pneumatic yang mengatur bahan baku masuk dengan membuka lapisan besi yang tebal. Bahan tertuang melewati saluran bahan, dan Universitas Sumatera Utara melewati magnet permanen dan menuju mesin grinder. Pada mesin ini bahan dihancurkan oleh martil yang berputar berlawanan satu sama lain dan membuat makanan hancur dan saling bertabrakan dalam rahang mesin. Efek dari tabrakan tersebut mangakibatkan bahan baku yang berbiji dan besar menjadi lebih halus dan dapat melewati saringan, sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada bagian bawah mesin terdapat ventilasi penyedot udara yang berguna untuk membawa produk ke saluran penyimpanan sementara. Saat sampai di tempat penyimpanan terdapat ventilasi untuk memisahkan produk dengan udara. Sehingga produk akan jatuh kebawah untuk proses selanjutnya sedangkan udara diserat melalui ventilasi dan dikeluarkan melalui jet filter. Pada jet filter terdapat saringan ke udara luar sehingga debu tidak keluar begitu saja dan membuat polusi, namun disaring dan memiliki tempat penampungan yang dapat dibersihkan. Gambar 5.1. Mesin Grinder Sumber: http:trimitrasb.comhammer-mill-separator.html Mesin grinder terbagi atas lima bagian, yaitu 1. Feeding Service dengan pengatur katup electro-pneumatic 2. Feeding Chute dengan magnet permanen yang dapat menangkap besi yang bercampur dalam bahan baku. Universitas Sumatera Utara 3. Mill Compartment, yaitu plat rahang, rotor dengan martil, saringan beserta tempat saringannya. 4. Fundtion Flange, yaitu motor penggerak beserta penahan getarannya. 5. Drive, penggerak mesin keseluruhan beserta bagian elektriknya. Adapun spare part dalam mesin grinder dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Komponen Mesin Grinder pada PT. Gold Coin NO Komponen 1 Screen 700-1400-2D Ø 1,5 mm 2 Screen 700-1400-2D Ø 2 mm 3 Screen 700-1400-2D Ø 5 mm 4 Screen 700-1400-2D Ø 8 mm 5 Screen 700-1400-2.5D Ø 8 mm 6 Screen 700-1400-3D Ø 3 mm 7 Screen 700-1400-3D Ø 8 mm 8 Screen 695-1120-3D Ø 3 mm 9 Screen 695-1120-3D Ø 6 mm 10 Screen 695-1120-3D Ø 8 mm 11 Screen 700-1120-3D Ø 3 mm 12 Screen 700-1120-3D Ø 8 mm 13 Beater mesin grinder 310 14 Beater mesin grinder 311 15 Hammer Bolt 16 Rubber Bush 17 Bearing SKF 18 Breaking plate 19 Adapter FAG 20 Seal FAG Sumber : Departemen Maintenance PT Gold Coin Universitas Sumatera Utara

5.1.4. Data Kerusakan Komponen pada Mesin Grinder

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

1 4 20

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 0 1

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

2 16 7

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 0 34

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 0 3

Evaluasi Jadwal Perawatan Mesin dengan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Melakukan Perbaikan Perawatan dengan Metode Risk Based Maintenance pada PT. Gold Coin Indonesia

0 1 50