BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Gold Coin Indonesia yang berlokasi di daerah kawasan industri Medan KIM II, jalan Pulau Bali No. 2. Adapun penelitian dilakukan
mulai dari bulan Oktober.
4.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian applied research karena penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematik terhadap suatu masalah tertentu
dan dapat digunakan untuk keperluan tertentu dan penelitian ini juga merupakan penerapan aplikasi baru dari penelitian yang sebelumnya sudah ada.
4.3. Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah proses produksi PT. Gold Coin Indonesia, mesin-mesin yang digunakan, dan jadwal perawatan mesin aktual.
4.4. Variabel Penelitian
4.4.1. Variabel Independen
Variabel independen ataupun variabel bebas merupakan variabel penelitian yang mempengaruhi dan menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Probability of failures 2. Downtime
3. Consequence of the failure
4.4.2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat variabel yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah Resiko akibat kerusakan mesin. Resiko dapat didefinisikan
sebagai total kerugian atau kerusakan yang berhubungan dengan peluang terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
4.5. Kerangka Konseptual
Dalam suatu penelitian diperlukan kerangka berpikir yang membuat kita mengerti konsep teoritis masalah yang dibahas pada penelitian tersebut. Adapun kerangka
konseptual pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Downtime Mesin
Consequence of the Failure Probability of Failures
x
1
x
2
Y Resiko Akibat
Kerusakan Mesin x
3
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Adapun defenisi dari tiap variabel operasional dari penelitian ini adalah: 1. Downtime adalah variabel independen yang mempengaruhi resiko yang terjadi akibat
kegagalan mesin, yaitu merupakan total waktu saat mesin atau sistem tidak berjalan
Universitas Sumatera Utara
sesuai fungsinya sehingga berujung pada delay yang menimbulkan tingginya resiko kegagalan. Adapun downtime dihitung dalam satuan waktu seperti menit atau jam.
2. Probability of failure merupakan probabilitas suatu sistem atau mesin berada dalam keadaan down, atau peluang mesin mengalami kegagalan pada rentang waktu
tertentu. 3. Consequence of the failure dapat dilihat dari biaya pergantian komponen yang rusak
atau mengalami kegagalan, biaya tooling, operator untuk proses perawatan, sampai kepada kerugian akibat terhentinya proses produksi atau disebut dengan loss revenue.
Nilai ini dinyatakan dalam mata uang misal rupiah. 4. Resiko adalah variabel dependen yang didefenisikan sebagai total kerugian atau
kerusakan yang berhubungan dengan peluang terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Resiko didapatkan dengan memperhatikan probability of failure,
consequence of the failure dan downtime mesin tersebut. Resiko dinyatakan dengan mata uang missal rupiah.
4.6. Metodologi Penelitian