Tabel 5.19. TTF untuk Komponen Screen 695-1120-3D Ø 3 mm Lanjutan Bulan
Tanggal TTF Jam
TTF hari
Mei 23
416 26
Juni 8
240 15
Juli 19
640 40
Agustus 4
256 16
September 23
736 46
Desember 14
320 20
5.2.4. Risk Based Maintenance
5.2.4.1. Modul I: Perkiraan Resiko Risk Estimation
Modul ini merupakan bagian dari metode risk based maintenance untuk tahap pertama, yaitu terdiri dari perkiraan scenario, perhitungan loss
revenue, penentuan sebaran distribusi, dan perhitungan resiko.
5.2.4.1.1. Failure Scenario Development
Pada bagian ini dihitung skenario resiko dari sistem Mesin grinder. Scenario dievaluasi dengan mengklasifikasikan setiap kemungkinan kegagalan
yang terjadi pada Mesin grinder ke dalam lima kelas seperti yang ditunjukkan pada Bab 2, Tabel 3.1. Adapun skenario resiko dari sistem Mesin grinder pada
PT. Gold Coin dapat dilihat pada Tabel 5. 20.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20. Level Skenario Mesin Grinder Komponen
Kemungkinan Kegagalan Akibat
Kelas
Screen Saringan Screen koyak
Produk tidak sesuai spesifikasi, ukuran produk tidak sesuai
dengan yang diinginkan II
Beater Beater sudah tidak berfungsi
dan tumpul. Proses produksi semakin lama
II
Hammer Bolt Beater hammer tidak dapat
bergerak dengan baik Beater tidak bergerak atau tidak
memutar dengan baik. III
Rubber Bush Rusak atau koyak
Kopling menjadi goyang IV
Bearing SKF Haus karena gesekan
Mesin menjadi panas IV
Breaking plate Haus karena gesekan
Mesin menjadi panas IV
Adapter FAG Rusak atau tidak berfungsi
tidak berputar Beater panas dan jika dibiarkan
akan rusak dan berhenti. IV
Seal FAG Rusak dan bocor
Mesin menjadi panas dan minyak pelumas menjadi cepat
habis IV
Dari Tabel 5.20 dapat dilihat Screen dan Beater memiliki Kelas II, yaitu kinerjanya penting untuk operasi yang baik dan kegagalannya akan menyebabkan
kinerja terganggu dan menghasilkan konsekuensi yang merugikan, yaitu produk reject. Misalkan dengan screen yang koyak maka akan menyebabkan produk
tidak sesuai dengan spesifikasi karena lewatnya bahan-bahan yang ukurannya belum sesuai. Dan jika terjadi kesalahan pada beater, misalkan tumpul dan tidak
berfungsi, maka produk tidak akan halus secara merata, sehingga butuh waktu yang lama untuk memprosesnya, atau bahkan tidak berfungsi. Hal ini mendukung
Universitas Sumatera Utara
pareto diagram yang menyimpulkan bahwa komponen screen dan beater adalah komponen kritis.
5.2.4.1.2. Probabilistic Failure Analysis
Perhitungan sebaran distribusi dilakukan dengan menghitung goodness of fit dari tiap TTF dan downtime tiap komponen. Adapun software yang
digunakan adalah AvSim +9.0. sedangkan untuk uji distribusi, digunakan uji Anderson Darling, yaitu:
1. Komponen Beater mesin grinder 311
Dari hasil pengolahan software AvSim+ diperoleh data pada Tabel 5.21.
Tabel 5.21. Parameter Plotting Distribusi TTF Hasil Av Sim + 9.0 Beater Mesin Grinder 311
Distribusi Keterangan
Nilai Normal
µ 595,2
σ 418,119
Log Normal
µ 607,569
σ 409,111
Weibull
ƞ 665,891
β 1,99482
ɣ
Eksponensial µ 595,2
Pada Bab III telah dipaparkan mengenai jenis-jenis distribusi dan rumus probabilitas kegagalan tiap distribudi. Untuk perhitungan uji Normal
digunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
Untuk perhitungannya secara manual dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Tabel 5.22. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Normal Beater MG 311 i
T
i
= TTF jam
2i-1N Ti-µ
σ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 160
0,03 -1,041
0,149 -1,904
0,998 0,002
-6,286 -0,234
2 160
0,09 -1,041
0,149 -1,904
0,972 0,028
-3,563 -0,469
3 176
0,14 -1,003
0,158 -1,845
0,966 0,034
-3,391 -0,748
4 256
0,20 -0,811
0,209 -1,567
0,915 0,085
-2,461 -0,806
5 288
0,26 -0,735
0,231 -1,464
0,787 0,213
-1,546 -0,774
6 304
0,31 -0,696
0,243 -1,414
0,752 0,248
-1,395 -0,883
7 304
0,37 -0,696
0,243 -1,414
0,752 0,248
-1,395 -1,043
8 320
0,43 -0,658
0,255 -1,366
0,714 0,286
-1,253 -1,122
9 336
0,49 -0,620
0,268 -1,318
0,573 0,427
-0,851 -1,053
10 336
0,54 -0,620
0,268 -1,318
0,558 0,442
-0,816 -1,158
11 416
0,60 -0,429
0,334 -1,096
0,543 0,457
-0,782 -1,127
12 416
0,66 -0,429
0,334 -1,096
0,527 0,473
-0,750 -1,213
13 432
0,71 -0,390
0,348 -1,055
0,497 0,503
-0,687 -1,244
14 448
0,77 -0,352
0,362 -1,015
0,482 0,518
-0,657 -1,290
15 448
0,83 -0,352
0,362 -1,015
0,482 0,518
-0,657 -1,386
16 448
0,89 -0,352
0,362 -1,015
0,421 0,579
-0,547 -1,383
17 464
0,94 -0,314
0,377 -0,976
0,421 0,579
-0,547 -1,436
18 512
1,00 -0,199
0,421 -0,865
0,421 0,579
-0,547 -1,411
19 512
1,06 -0,199
0,421 -0,865
0,377 0,623
-0,473 -1,414
20 512
1,11 -0,199
0,421 -0,865
0,362 0,638
-0,450 -1,465
21 576
1,17 -0,046
0,482 -0,730
0,362 0,638
-0,450 -1,383
22 576
1,23 -0,046
0,482 -0,730
0,362 0,638
-0,450 -1,450
23 592
1,29 -0,008
0,497 -0,699
0,348 0,652
-0,428 -1,449
24 624
1,34 0,069
0,527 -0,640
0,334 0,666
-0,407 -1,405
25 640
1,40 0,107
0,543 -0,611
0,334 0,666
-0,407 -1,425
26 656
1,46 0,145
0,558 -0,584
0,268 0,732
-0,312 -1,305
27 672
1,51 0,184
0,573 -0,557
0,268 0,732
-0,312 -1,315
28 832
1,57 0,566
0,714 -0,336
0,255 0,745
-0,295 -0,991
29 880
1,63 0,681
0,752 -0,285
0,243 0,757
-0,278 -0,917
30 880
1,69 0,681
0,752 -0,285
0,243 0,757
-0,278 -0,950
31 928
1,74 0,796
0,787 -0,240
0,231 0,769
-0,263 -0,876
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Normal Beater MG 311Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1N T
i
-µ σ
FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} A
i
32 1168
1,80 1,370
0,915 -0,089
0,209 0,791
-0,234 -0,582
33 1360
1,86 1,829
0,966 -0,034
0,158 0,842
-0,172 -0,383
34 1392
1,91 1,906
0,972 -0,029
0,149 0,851
-0,161 -0,364
35 1808
1,97 2,901
0,998 -0,002
0,149 0,851
-0,161 -0,322
Jumlah :
-36,778
a. Ti merupakan nilai TTF dalam jam yang dihitung pada Tabel 5.17.
b. Untuk i = urutan kerusakan, sedangkan N = jumlah kerusakan yang terjadi,
maka: = 0,03
c. Sedangkan untuk FY
i
adalah luas dibawah grafik distribusi normal, yang diketahui melalui tabel normal yang ada pada Lampiran L-17 atau dengan
penggunaan software excel “=NORMSDIST…”
d. ln FYi= ln 0,149 = -1,904
e. FY
n+1-i
= FY
35+1-1
= FY
35
= 0,998 f.
1-FY
n+1-i
= 1-0,998 = 0,002 g.
ln {1-FY
n+1-i
}= ln 0,002 = -6,286 h.
Untuk perhitungan A
i
dilakukan seperti pada rumus di awal, yaitu
Sedangkan AD= - 35
– -36,778 = 1,778
Universitas Sumatera Utara
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 1,778 dan dari tabel didapatkan
A D α=0,05= 2,5086 dan AD
α=0,1= 1,93375, sehingga bila dibandingkan dapat dilihat sebagai berikut:
AD : 1,778
AD AD
tabel
-- Dist. Normal Diterima
AD
tabel
α = 0,05 : 2,5086
AD : 1,778
AD AD
tabel
-- Dist. Normal Diterima
AD
tabel
α = 0,1 : 1,93375
Sedangkan untuk
uji Anderson
darling terhadap
distribusi Eksponensial digunakan rumus di bawah dan perhitungan seperti pada Tabel 5.23.
Tabel 5.23. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Eksponensial Beater MG 311
i T
i
= TTF jam
2i-1N Tiµ
FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 160
0,03 0,269
0,236 -1,445
0,952 0,048
-3,038 -0,128
2 160
0,09 0,269
0,236 -1,445
0,904 0,096
-2,339 -0,324
3 176
0,14 0,296
0,256 -1,363
0,898 0,102
-2,285 -0,521
4 256
0,20 0,430
0,350 -1,051
0,859 0,141
-1,962 -0,603
5 288
0,26 0,484
0,384 -0,958
0,790 0,210
-1,559 -0,647
6 304
0,31 0,511
0,400 -0,916
0,772 0,228
-1,478 -0,753
7 304
0,37 0,511
0,400 -0,916
0,772 0,228
-1,478 -0,890
8 320
0,43 0,538
0,416 -0,877
0,753 0,247
-1,398 -0,975
9 336
0,49 0,565
0,431 -0,841
0,677 0,323
-1,129 -0,957
10 336
0,54 0,565
0,431 -0,841
0,668 0,332
-1,102 -1,055
11 416
0,60 0,699
0,503 -0,687
0,659 0,341
-1,075 -1,058
12 416
0,66 0,699
0,503 -0,687
0,649 0,351
-1,048 -1,141
13 432
0,71 0,726
0,516 -0,662
0,630 0,370
-0,995 -1,183
14 448
0,77 0,753
0,529 -0,637
0,620 0,380
-0,968 -1,238
15 448
0,83 0,753
0,529 -0,637
0,620 0,380
-0,968 -1,330
16 448
0,89 0,753
0,529 -0,637
0,577 0,423
-0,860 -1,326
17 464
0,94 0,780
0,541 -0,614
0,577 0,423
-0,860 -1,390
18 512
1,00 0,860
0,577 -0,550
0,577 0,423
-0,860 -1,410
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Eksponensial Beater MG 311 Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1N Tiµ
FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
19 512
1,06 0,860
0,577 -0,550
0,541 0,459
-0,780 -1,406
20 512
1,11 0,860
0,577 -0,550
0,529 0,471
-0,753 -1,452
21 576
1,17 0,968
0,620 -0,478
0,529 0,471
-0,753 -1,442
22 576
1,23 0,968
0,620 -0,478
0,529 0,471
-0,753 -1,512
23 592
1,29 0,995
0,630 -0,462
0,516 0,484
-0,726 -1,527
24 624
1,34 1,048
0,649 -0,432
0,503 0,497
-0,699 -1,518
25 640
1,40 1,075
0,659 -0,417
0,503 0,497
-0,699 -1,563
26 656
1,46 1,102
0,668 -0,404
0,431 0,569
-0,565 -1,411
27 672
1,51 1,129
0,677 -0,391
0,431 0,569
-0,565 -1,446
28 832
1,57 1,398
0,753 -0,284
0,416 0,584
-0,538 -1,291
29 880
1,63 1,478
0,772 -0,259
0,400 0,600
-0,511 -1,253
30 880
1,69 1,478
0,772 -0,259
0,400 0,600
-0,511 -1,297
31 928
1,74 1,559
0,790 -0,236
0,384 0,616
-0,484 -1,255
32 1168
1,80 1,962
0,859 -0,151
0,350 0,650
-0,430 -1,047
33 1360
1,86 2,285
0,898 -0,107
0,256 0,744
-0,296 -0,749
34 1392
1,91 2,339
0,904 -0,101
0,236 0,764
-0,269 -0,709
35 1808
1,97 3,038
0,952 -0,049
0,236 0,764
-0,269 -0,627
Jumlah : -38,430
a. Ti merupakan nilai TTF dalam jam yang dihitung pada Tabel 5.17.
b. Untuk i = urutan kerusakan, sedangkan N = jumlah kerusakan yang terjadi,
maka: = 0,03
c. d.
ln FYi= ln 0,236 = -1,445 e.
FY
n+1-i
= FY
35+1-1
= FY
35
= 0,952 f.
1-FY
n+1-i
= 1-0,952 = 0,048 g.
ln {1-FY
n+1-i
}= ln 0,048 = -3,038
Universitas Sumatera Utara
h. Untuk perhitungan A
i
dilakukan seperti pada rumus di awal, yaitu
i.
Sedangkan AD = - 35
– -38,430 = 3,430 Dari nilai di atas didapatkanlah AD
= 3,430 dan dari tabel didapatkan AD
α=0,05= 2,5086 dan AD α=0,1= 1,93375, sehingga bila dibandingkan
dapat dilihat sebagai berikut: AD :
3,430 AD AD
tabel
-- Dist. Ekponensial Ditolak
AD
tabel
α = 0,05 : 2,5086
AD : 3,430
AD AD
tabel
-- Dist. Ekponensial Ditolak
AD
tabel
α = 0,1 : 1,93375
Sedangkan untuk uji Anderson Darling terhadap distribusi Weibull digunakan rumus di bawah dan perhitungan seperti pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Weibull Beater MG 311 i
T
i
= TTF jam
2i-1 N
{Ti- ϒ
η} FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 160
0,03 0,058
0,057 -2,873
0,999 0,001
-7,334 -0,292
2 160
0,09 0,058
0,057 -2,873
0,987 0,013
-4,353 -0,619
3 176
0,14 0,070
0,068 -2,689
0,984 0,016
-4,156 -0,978
4 256
0,20 0,149
0,138 -1,980
0,953 0,047
-3,068 -1,010
5 288
0,26 0,188
0,171 -1,764
0,856 0,144
-1,939 -0,952
6 304
0,31 0,209
0,189 -1,667
0,825 0,175
-1,744 -1,072
7 304
0,37 0,209
0,189 -1,667
0,825 0,175
-1,744 -1,267
8 320
0,43 0,232
0,207 -1,575
0,790 0,210
-1,559 -1,343
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Weibull Beater MG 311 Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
{Ti- ϒ
η} FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
9 336
0,49 0,256
0,225 -1,490
0,639 0,361
-1,018 -1,218
10 336
0,54 0,256
0,225 -1,490
0,621 0,379
-0,971 -1,335
11 416
0,60 0,391
0,324 -1,128
0,603 0,397
-0,924 -1,231
12 416
0,66 0,391
0,324 -1,128
0,585 0,415
-0,878 -1,318
13 432
0,71 0,422
0,344 -1,067
0,547 0,453
-0,791 -1,327
14 448
0,77 0,454
0,365 -1,009
0,527 0,473
-0,749 -1,356
15 448
0,83 0,454
0,365 -1,009
0,527 0,473
-0,749 -1,456
16 448
0,89 0,454
0,365 -1,009
0,447 0,553
-0,592 -1,418
17 464
0,94 0,486
0,385 -0,954
0,447 0,553
-0,592 -1,458
18 512
1,00 0,592
0,447 -0,806
0,447 0,553
-0,592 -1,398
19 512
1,06 0,592
0,447 -0,806
0,385 0,615
-0,486 -1,366
20 512
1,11 0,592
0,447 -0,806
0,365 0,635
-0,454 -1,403
21 576
1,17 0,749
0,527 -0,640
0,365 0,635
-0,454 -1,282
22 576
1,23 0,749
0,527 -0,640
0,365 0,635
-0,454 -1,344
23 592
1,29 0,791
0,547 -0,604
0,344 0,656
-0,422 -1,319
24 624
1,34 0,878
0,585 -0,537
0,324 0,676
-0,391 -1,246
25 640
1,40 0,924
0,603 -0,506
0,324 0,676
-0,391 -1,256
26 656
1,46 0,971
0,621 -0,476
0,225 0,775
-0,256 -1,066
27 672
1,51 1,018
0,639 -0,448
0,225 0,775
-0,256 -1,066
28 832
1,57 1,559
0,790 -0,236
0,207 0,793
-0,232 -0,735
29 880
1,63 1,744
0,825 -0,192
0,189 0,811
-0,209 -0,654
30 880
1,69 1,744
0,825 -0,192
0,189 0,811
-0,209 -0,677
31 928
1,74 1,939
0,856 -0,155
0,171 0,829
-0,188 -0,598
32 1168
1,80 3,068
0,953 -0,048
0,138 0,862
-0,149 -0,353
33 1360
1,86 4,156
0,984 -0,016
0,068 0,932
-0,070 -0,160
34 1392
1,91 4,353
0,987 -0,013
0,057 0,943
-0,058 -0,136
35 1808
1,97 7,334
0,999 -0,001
0,057 0,943
-0,058 -0,116
Jumlah :
-35,825 a.
Ti merupakan nilai TTF dalam jam yang dihitung pada Tabel 5.17. b.
Untuk i = urutan kerusakan, sedangkan N = jumlah kerusakan yang terjadi, maka:
= 0,03
Universitas Sumatera Utara
c.
d. ln FYi= ln 0,057 = -2,873
e. FY
n+1-i
= FY
35+1-1
= FY
35
= 0,999 f.
1-FY
n+1-i
= 1-0,952 = 0,001 g.
ln {1-FY
n+1-i
}= ln 0,048 = -7,334 h.
Untuk perhitungan A
i
dilakukan seperti pada rumus di awal, yaitu
Sedangkan AD = -35
– -35,825 = 0,825 Dari nilai di atas didapatkanlah AD
= 0,825 dan dari tabel didapatkan AD
α=0,05= 2,5086 dan AD α=0,1= 1,93375, sehingga bila dibandingkan
dapat dilihat sebagai berikut: AD :
0, 825 AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Diterima
AD
tabel
α = 0,05 : 2,5086
AD : 0, 825
AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Diterima
AD
tabel
α = 0,1 : 1,93375
Sedangkan uji Anderson Darling untuk distribusi Log Normal dihitung seperti pada Tabel 5.25.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Log Normal Beater MG 311
i t
i
= TTF
jam Ti =
Ln ti 2i-
1N Ti-µ
σ FY
i
ln FY
i
FY
n+1- i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1- i
} Ai
1 160
5,075 0,029
-1,473 0,070
-2,653 0,071
0,929 -0,074
-0,078 2
160 5,075
0,086 -1,473
0,070 -2,653
0,071 0,929
-0,074 -0,234
3 176
5,170 0,143
-1,472 0,070
-2,653 0,071
0,929 -0,074
-0,390 4
256 5,545
0,200 -1,472
0,071 -2,651
0,071 0,929
-0,074 -0,545
5 288
5,663 0,257
-1,471 0,071
-2,651 0,071
0,929 -0,074
-0,701 6
304 5,717
0,314 -1,471
0,071 -2,650
0,071 0,929
-0,074 -0,856
7 304
5,717 0,371
-1,471 0,071
-2,650 0,071
0,929 -0,074
-1,012 8
320 5,768
0,429 -1,471
0,071 -2,650
0,071 0,929
-0,074 -1,167
9 336
5,817 0,486
-1,471 0,071
-2,650 0,071
0,929 -0,074
-1,323 10
336 5,817
0,543 -1,471
0,071 -2,650
0,071 0,929
-0,074 -1,478
11 416
6,031 0,600
-1,470 0,071
-2,649 0,071
0,929 -0,074
-1,633 12
416 6,031
0,657 -1,470
0,071 -2,649
0,071 0,929
-0,074 -1,789
13 432
6,068 0,714
-1,470 0,071
-2,649 0,071
0,929 -0,073
-1,944 14
448 6,105
0,771 -1,470
0,071 -2,648
0,071 0,929
-0,073 -2,100
15 448
6,105 0,829
-1,470 0,071
-2,648 0,071
0,929 -0,073
-2,255 16
448 6,105
0,886 -1,470
0,071 -2,648
0,071 0,929
-0,073 -2,411
17 464
6,140 0,943
-1,470 0,071
-2,648 0,071
0,929 -0,073
-2,566 18
512 6,238
1,000 -1,470
0,071 -2,648
0,071 0,929
-0,073 -2,721
19 512
6,238 1,057
-1,470 0,071
-2,648 0,071
0,929 -0,073
-2,877 20
512 6,238
1,114 -1,470
0,071 -2,648
0,071 0,929
-0,073 -3,032
21 576
6,356 1,171
-1,470 0,071
-2,647 0,071
0,929 -0,073
-3,187 22
576 6,356
1,229 -1,470
0,071 -2,647
0,071 0,929
-0,073 -3,343
23 592
6,384 1,286
-1,469 0,071
-2,647 0,071
0,929 -0,073
-3,498 24
624 6,436
1,343 -1,469
0,071 -2,647
0,071 0,929
-0,073 -3,653
25 640
6,461 1,400
-1,469 0,071
-2,647 0,071
0,929 -0,073
-3,808 26
656 6,486
1,457 -1,469
0,071 -2,647
0,071 0,929
-0,073 -3,963
27 672
6,510 1,514
-1,469 0,071
-2,647 0,071
0,929 -0,073
-4,119 28
832 6,724
1,571 -1,469
0,071 -2,646
0,071 0,929
-0,073 -4,273
29 880
6,780 1,629
-1,469 0,071
-2,645 0,071
0,929 -0,073
-4,427 30
880 6,780
1,686 -1,469
0,071 -2,645
0,071 0,929
-0,073 -4,583
31 928
6,833 1,743
-1,468 0,071
-2,645 0,071
0,929 -0,073
-4,738 32
1168 7,063
1,800 -1,468
0,071 -2,644
0,071 0,929
-0,073 -4,891
33 1360
7,215 1,857
-1,467 0,071
-2,643 0,070
0,930 -0,073
-5,045 34
1392 7,238
1,914 -1,467
0,071 -2,643
0,070 0,930
-0,073 -5,200
35 1808
7,500 1,971
-1,467 0,071
-2,642 0,070
0,930 -0,073
-5,352
Jumlah : -95,191
Universitas Sumatera Utara
a. Ti merupakan ln dari nilai TTFti dalam jam yang dihitung pada Tabel 5.17.
Sehingga Ti= ln ti= ln 160= 5,075 b.
Untuk i = urutan kerusakan, sedangkan N = jumlah kerusakan yang terjadi, maka:
= 0,029 c.
Sedangkan untuk FY
i
adalah luas dibawah grafik distribusi normal, yang diketahui melalui tabel normal yang ada pada Lampiran L-17 atau dengan
penggunaan software excel “=NORMSDIST…” .
d. ln FYi= ln 0,070 = -2,653
e. FY
n+1-i
= FY
35+1-1
= FY
35
= 0,071 f.
1-FY
n+1-i
= 1-0,071 = 0,929 g.
ln {1-FY
n+1-i
}= ln 0,002 = -0,074 h.
Untuk perhitungan A
i
dilakukan seperti pada rumus di awal, yaitu
Sedangkan AD = -35
– -95,191 = 60,191
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 0,825 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5086 dan AD α=0,1= 1,93375, sehingga bila dibandingkan
dapat dilihat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
AD : 60,191
AD AD
tabel
-- Dist. Log Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,05 : 2,5086
AD : 60,191
AD AD
tabel
-- Dist. Log Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,1 : 1,93375
Selanjutnya dari ketiga distribusi tersebut, ditentukan distribusi yang paling tepat menggambarkan sebaran data TTF, yaitu dengan milihat selisih
antara hasil perhitungan dengan hasil tabel yang terbesar seperti pada Tabel 5.26.
Tabel 5.26. Penentuan Distribusi untuk Beater MG 311
Komponen DISTRIBUSI AD
tabel
AD HASIL
AD
tabel--
AD Nilai
Terbesar DISTRIBUSI
TERPILIH
Beater mesin
grinder 311
Normal AD
tabel
α = 0,05 :
2,5086 1,778
Distribusi Normal
Diterima 0.730714
0.73071
Distribusi Weibull
karena nilai selisih
AD
tabel
dan AD terbesar,
yaitu 1,68347
Distribusi Normal
Diterima 0.155864
Eksponensial 3,430
Distribusi Eksponensial
Ditolak -0.92095
-0.9209
AD
tabel
α = 0,1 :
1,93375 Distribusi
Eksponensial Ditolak
-1.4958
Weibull 0,825
Distribusi Weibull
Diterima 1.683473
1.68347 Distribusi
Weibull Diterima
1.108623
Log Normal 60,191
Distribusi Log Normal
Ditolak -57,683
-57,683 Distribusi
Log Normal Ditolak
-58,258
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 5.26 dapat disimpulkan bahwa plot distribusi untuk komponen beater mesin grinder 311 mengikuti distribusi Weibull.
2. Beater mesin grinder 310
Dari hasil pengolahan software AvSim+ dengan menginput data TTF komponen beater mesin grinder 310, maka didapat parameter tiap distribusi
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.27.
Tabel 5.27. Parameter Plotting Distribusi TTF Hasil Av Sim + 9.0 Beater mesin grinder 310
Distribusi Keterangan
Nilai
Normal µ
588,343 σ
350,346 Log Normal
µ 630,146
σ 501,542
Weibull ƞ
669,562 β
1,81614 ɣ
Eksponensial µ 588,343
Selanjutnya dilakukan uji Anderson Darling untuk distribusi normal terhadap data TTF untuk Beater mesin grinder 310. Perhitungan dilakukan sama
seperti pada komponen sebelumnya, yaitu dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Tabel 5.28. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Normal Beater MG 310 i
T
i
= TTF jam
2i-1 N
Ti-µ σ
FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 64
0,03 -1,497
0,067 -2,699
0,995 0,005
-5,275 -0,228
2 128
0,09 -1,314
0,094 -2,360
0,941 0,059
-2,830 -0,445
3 240
0,14 -0,994
0,160 -1,832
0,929 0,071
-2,652 -0,641
4 272
0,20 -0,903
0,183 -1,697
0,909 0,091
-2,397 -0,819
5 272
0,26 -0,903
0,183 -1,697
0,866 0,134
-2,008 -0,953
6 288
0,31 -0,857
0,196 -1,631
0,856 0,144
-1,935 -1,121
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.28. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Normal Beater MG 310 Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Ti-µ σ
FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
7 288
0,37 -0,857
0,196 -1,631
0,822 0,178
-1,727 -1,247
8 288
0,43 -0,857
0,196 -1,631
0,797 0,203
-1,597 -1,383
9 320
0,49 -0,766
0,222 -1,506
0,797 0,203
-1,597 -1,507
10 336
0,54 -0,720
0,236 -1,445
0,712 0,288
-1,244 -1,460
11 336
0,60 -0,720
0,236 -1,445
0,696 0,304
-1,191 -1,582
12 368
0,66 -0,629
0,265 -1,329
0,629 0,371
-0,992 -1,526
13 400
0,71 -0,538
0,295 -1,219
0,559 0,441
-0,818 -1,455
14 432
0,77 -0,446
0,328 -1,116
0,522 0,478
-0,739 -1,431
15 448
0,83 -0,401
0,344 -1,066
0,504 0,496
-0,702 -1,465
16 480
0,89 -0,309
0,379 -0,971
0,486 0,514
-0,665 -1,450
17 480
0,94 -0,309
0,379 -0,971
0,486 0,514
-0,665 -1,543
18 512
1,00 -0,218
0,414 -0,882
0,414 0,586
-0,534 -1,417
19 576
1,06 -0,035
0,486 -0,722
0,379 0,621
-0,476 -1,266
20 576
1,11 -0,035
0,486 -0,722
0,379 0,621
-0,476 -1,334
21 592
1,17 0,010
0,504 -0,685
0,344 0,656
-0,422 -1,297
22 608
1,23 0,056
0,522 -0,649
0,328 0,672
-0,397 -1,286
23 640
1,29 0,147
0,559 -0,582
0,295 0,705
-0,350 -1,199
24 704
1,34 0,330
0,629 -0,463
0,265 0,735
-0,307 -1,035
25 768
1,40 0,513
0,696 -0,362
0,236 0,764
-0,269 -0,884
26 784
1,46 0,558
0,712 -0,340
0,236 0,764
-0,269 -0,887
27 880
1,51 0,832
0,797 -0,226
0,222 0,778
-0,251 -0,723
28 880
1,57 0,832
0,797 -0,226
0,196 0,804
-0,218 -0,698
29 912
1,63 0,924
0,822 -0,196
0,196 0,804
-0,218 -0,673
30 960
1,69 1,061
0,856 -0,156
0,196 0,804
-0,218 -0,630
31 976
1,74 1,106
0,866 -0,144
0,183 0,817
-0,202 -0,604
32 1056
1,80 1,335
0,909 -0,095
0,183 0,817
-0,202 -0,536
33 1104
1,86 1,472
0,929 -0,073
0,160 0,840
-0,174 -0,460
34 1136
1,91 1,563
0,941 -0,061
0,094 0,906
-0,099 -0,306
35 1488
1,97 2,568
0,995 -0,005
0,067 0,933
-0,070 -0,147
Jumlah : -35,635
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi normal pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -35 – -35,635 = 0,635
Universitas Sumatera Utara
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 0, 635dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5086 dan AD α=0,1= 1,93375, sehingga bila dibandingkan
dapat dilihat sebagai berikut: AD :
0, 635 AD AD
tabel
-- Dist. Normal Diterima
AD
tabel
α = 0,05 : 2,5086
AD : 0, 635
AD AD
tabel
-- Dist. Normal Diterima
AD
tabel
α = 0,1 : 1,93375
Untuk uji Anderson darling untuk distribusi eksponensial dapat dilihat pada Tabel 5.29.
Tabel 5.29. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Eksponensial Beater MG 310
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Tiµ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 64
0,03 0,109 0,103
-2,272 0,920
0,080 -2,529
-0,137 2
128 0,09
0,218 0,196 -1,632
0,855 0,145
-1,931 -0,305
3 240
0,14 0,408 0,335
-1,094 0,847
0,153 -1,876
-0,424 4
272 0,20
0,462 0,370 -0,994
0,834 0,166
-1,795 -0,558
5 272
0,26 0,462 0,370
-0,994 0,810
0,190 -1,659
-0,682 6
288 0,31
0,490 0,387 -0,949
0,804 0,196
-1,632 -0,811
7 288
0,37 0,490 0,387
-0,949 0,788
0,212 -1,550
-0,928 8
288 0,43
0,490 0,387 -0,949
0,776 0,224
-1,496 -1,048
9 320
0,49 0,544 0,420
-0,869 0,776
0,224 -1,496
-1,148 10
336 0,54
0,571 0,435 -0,832
0,736 0,264
-1,333 -1,175
11 336
0,60 0,571 0,435
-0,832 0,729
0,271 -1,305
-1,283 12
368 0,66
0,625 0,465 -0,766
0,698 0,302
-1,197 -1,290
13 400
0,71 0,680 0,493
-0,707 0,663
0,337 -1,088
-1,282 14
432 0,77
0,734 0,520 -0,654
0,644 0,356
-1,033 -1,301
15 448
0,83 0,761 0,533
-0,629 0,634
0,366 -1,006
-1,355 16
480 0,89
0,816 0,558 -0,584
0,624 0,376
-0,979 -1,384
17 480
0,94 0,816 0,558
-0,584 0,624
0,376 -0,979
-1,474 18
512 1,00
0,870 0,581 -0,543
0,581 0,419
-0,870 -1,413
19 576
1,06 0,979 0,624
-0,471 0,558
0,442 -0,816
-1,360 20
576 1,11
0,979 0,624 -0,471
0,558 0,442
-0,816 -1,434
21 592
1,17 1,006 0,634
-0,455 0,533
0,467 -0,761
-1,425
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.29. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Eksponensial Beater MG 310 Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Tiµ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
22 608
1,23 1,033 0,644
-0,440 0,520
0,480 -0,734
-1,442 23
640 1,29
1,088 0,663 -0,411
0,493 0,507
-0,680 -1,402
24 704
1,34 1,197 0,698
-0,360 0,465
0,535 -0,625
-1,323 25
768 1,40
1,305 0,729 -0,316
0,435 0,565
-0,571 -1,242
26 784
1,46 1,333 0,736
-0,306 0,435
0,565 -0,571
-1,278 27
880 1,51
1,496 0,776 -0,254
0,420 0,580
-0,544 -1,208
28 880
1,57 1,496 0,776
-0,254 0,387
0,613 -0,490
-1,168 29
912 1,63
1,550 0,788 -0,239
0,387 0,613
-0,490 -1,186
30 960
1,69 1,632 0,804
-0,218 0,387
0,613 -0,490
-1,192 31
976 1,74
1,659 0,810 -0,211
0,370 0,630
-0,462 -1,174
32 1056
1,80 1,795 0,834
-0,182 0,370
0,630 -0,462
-1,159 33
1104 1,86
1,876 0,847 -0,166
0,335 0,665
-0,408 -1,066
34 1136
1,91 1,931 0,855
-0,157 0,196
0,804 -0,218
-0,716 35
1488 1,97
2,529 0,920 -0,083
0,103 0,897
-0,109 -0,378
Jumlah : -38,154
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi eksponensial pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -35 – -38,154 = 3,154
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 3,154 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5086 dan AD α=0,1= 1,93375, sehingga bila dibandingkan
dapat dilihat sebagai berikut: AD :
3,154 AD AD
tabel
-- Dist. Eksponensial Dotolak
AD
tabel
α = 0,05 : 2,5086
AD : 3,154
AD AD
tabel
-- Dist. Eksponensial Ditolak
AD
tabel
α = 0,1 : 1,93375
Untuk uji Anderson darling untuk distribusi weibull dapat dilihat pada Tabel 5.30.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.30. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Weibull Beater MG 310 i
T
i
= TTF jam
2i-1 N
{Ti- ϒ
η} FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 64
0,03 0,014
0,014 -4,271
0,986 0,014
-4,264 -0,244
2 128
0,09 0,050
0,048 -3,030
0,927 0,073
-2,612 -0,484
3 240
0,14 0,155
0,144 -1,940
0,916 0,084
-2,480 -0,631
4 272
0,20 0,195
0,177 -1,732
0,898 0,102
-2,288 -0,804
5 272
0,26 0,195
0,177 -1,732
0,862 0,138
-1,983 -0,955
6 288
0,31 0,216
0,194 -1,638
0,854 0,146
-1,924 -1,120
7 288
0,37 0,216
0,194 -1,638
0,827 0,173
-1,753 -1,260
8 288
0,43 0,216
0,194 -1,638
0,807 0,193
-1,643 -1,406
9 320
0,49 0,262
0,230 -1,469
0,807 0,193
-1,643 -1,511
10 336
0,54 0,286
0,249 -1,392
0,736 0,264
-1,332 -1,479
11 336
0,60 0,286
0,249 -1,392
0,723 0,277
-1,283 -1,605
12 368
0,66 0,337
0,286 -1,251
0,666 0,334
-1,095 -1,542
13 400
0,71 0,392
0,325 -1,125
0,602 0,398
-0,921 -1,462
14 432
0,77 0,451
0,363 -1,013
0,568 0,432
-0,839 -1,429
15 448
0,83 0,482
0,382 -0,961
0,551 0,449
-0,800 -1,459
16 480
0,89 0,546
0,421 -0,865
0,533 0,467
-0,761 -1,440
17 480
0,94 0,546
0,421 -0,865
0,533 0,467
-0,761 -1,533
18 512
1,00 0,614
0,459 -0,779
0,459 0,541
-0,614 -1,393
19 576
1,06 0,761
0,533 -0,630
0,421 0,579
-0,546 -1,243
20 576
1,11 0,761
0,533 -0,630
0,421 0,579
-0,546 -1,311
21 592
1,17 0,800
0,551 -0,597
0,382 0,618
-0,482 -1,264
22 608
1,23 0,839
0,568 -0,566
0,363 0,637
-0,451 -1,249
23 640
1,29 0,921
0,602 -0,508
0,325 0,675
-0,392 -1,157
24 704
1,34 1,095
0,666 -0,407
0,286 0,714
-0,337 -0,999
25 768
1,40 1,283
0,723 -0,325
0,249 0,751
-0,286 -0,855
26 784
1,46 1,332
0,736 -0,307
0,249 0,751
-0,286 -0,863
27 880
1,51 1,643
0,807 -0,215
0,230 0,770
-0,262 -0,722
28 880
1,57 1,643
0,807 -0,215
0,194 0,806
-0,216 -0,677
29 912
1,63 1,753
0,827 -0,190
0,194 0,806
-0,216 -0,662
30 960
1,69 1,924
0,854 -0,158
0,194 0,806
-0,216 -0,630
31 976
1,74 1,983
0,862 -0,148
0,177 0,823
-0,195 -0,598
32 1056
1,80 2,288
0,898 -0,107
0,177 0,823
-0,195 -0,543
33 1104
1,86 2,480
0,916 -0,087
0,144 0,856
-0,155 -0,451
34 1136
1,91 2,612
0,927 -0,076
0,048 0,952
-0,050 -0,241
35 1488
1,97 4,264
0,986 -0,014
0,014 0,986
-0,014 -0,056
Jumlah :
-35,276
Universitas Sumatera Utara
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi weibull pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -35 – -35,276 = 0,276
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 0, 276 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5086 dan AD α=0,1= 1,93375, sehingga bila dibandingkan
dapat dilihat sebagai berikut: AD :
0, 276 AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Diterima
AD
tabel
α = 0,05 : 2,5086
AD : 0, 276
AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Diterima
AD
tabel
α = 0,1 : 1,93375
Sedangkan untuk uji anderson darling untuk distribusi Log Normal dihitung seperti pada Tabel 5.31.
Tabel 5.31. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Log Normal Beater MG 310
i t
i
= TTF
jam Ti =
Ln ti 2i-
1N Ti-µ
σ FY
i
ln FY
i
FY
n+1- i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1- i
} Ai
1 64
4,159 0,029
-1,248 0,106
-2,244 0,107
0,893 -0,113
-0,067 2
128 4,852
0,086 -1,247
0,106 -2,242
0,107 0,893
-0,113 -0,202
3 240
5,481 0,143
-1,245 0,106
-2,240 0,107
0,893 -0,113
-0,336 4
272 5,606
0,200 -1,245
0,107 -2,239
0,107 0,893
-0,113 -0,471
5 272
5,606 0,257
-1,245 0,107
-2,239 0,107
0,893 -0,113
-0,605 6
288 5,663
0,314 -1,245
0,107 -2,239
0,107 0,893
-0,113 -0,739
7 288
5,663 0,371
-1,245 0,107
-2,239 0,107
0,893 -0,113
-0,874 8
288 5,663
0,429 -1,245
0,107 -2,239
0,107 0,893
-0,113 -1,008
9 320
5,768 0,486
-1,245 0,107
-2,239 0,107
0,893 -0,113
-1,142 10
336 5,817
0,543 -1,245
0,107 -2,239
0,107 0,893
-0,113 -1,277
11 336
5,817 0,600
-1,245 0,107
-2,239 0,107
0,893 -0,113
-1,411 12
368 5,908
0,657 -1,245
0,107 -2,238
0,107 0,893
-0,113 -1,545
13 400
5,991 0,714
-1,244 0,107
-2,238 0,107
0,893 -0,113
-1,679 14
432 6,068
0,771 -1,244
0,107 -2,238
0,107 0,893
-0,113 -1,813
15 448
6,105 0,829
-1,244 0,107
-2,238 0,107
0,893 -0,113
-1,948
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.31. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Log Normal Beater MG 310 Lanjutan
i t
i
= TTF
jam Ti =
Ln ti 2i-
1N Ti-µ
σ FY
i
ln FY
i
FY
n+1- i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1- i
} Ai
16 480
6,174 0,886
-1,244 0,107
-2,237 0,107
0,893 -0,113
-2,082 17
480 6,174
0,943 -1,244
0,107 -2,237
0,107 0,893
-0,113 -2,216
18 512
6,238 1,000
-1,244 0,107
-2,237 0,107
0,893 -0,113
-2,350 19
576 6,356
1,057 -1,244
0,107 -2,237
0,107 0,893
-0,113 -2,484
20 576
6,356 1,114
-1,244 0,107
-2,237 0,107
0,893 -0,113
-2,618 21
592 6,384
1,171 -1,244
0,107 -2,237
0,107 0,893
-0,113 -2,752
22 608
6,410 1,229
-1,244 0,107
-2,237 0,107
0,893 -0,113
-2,886 23
640 6,461
1,286 -1,244
0,107 -2,236
0,107 0,893
-0,113 -3,020
24 704
6,557 1,343
-1,243 0,107
-2,236 0,107
0,893 -0,113
-3,154 25
768 6,644
1,400 -1,243
0,107 -2,236
0,107 0,893
-0,113 -3,288
26 784
6,664 1,457
-1,243 0,107
-2,236 0,107
0,893 -0,113
-3,422 27
880 6,780
1,514 -1,243
0,107 -2,235
0,107 0,893
-0,113 -3,556
28 880
6,780 1,571
-1,243 0,107
-2,235 0,107
0,893 -0,113
-3,690 29
912 6,816
1,629 -1,243
0,107 -2,235
0,107 0,893
-0,113 -3,824
30 960
6,867 1,686
-1,243 0,107
-2,235 0,107
0,893 -0,113
-3,958 31
976 6,883
1,743 -1,243
0,107 -2,235
0,107 0,893
-0,113 -4,092
32 1056
6,962 1,800
-1,243 0,107
-2,235 0,107
0,893 -0,113
-4,225 33
1104 7,007
1,857 -1,242
0,107 -2,235
0,106 0,894
-0,113 -4,359
34 1136
7,035 1,914
-1,242 0,107
-2,234 0,106
0,894 -0,112
-4,492 35
1488 7,305
1,971 -1,242
0,107 -2,234
0,106 0,894
-0,112 -4,624
Jumlah :
-82,211
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi log normal pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -35 – -82,211 = 47,211
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 47,211 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5086 dan AD α=0,1= 1,93375, sehingga bila dibandingkan
dapat dilihat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
AD : 47,211
AD AD
tabel
-- Dist. Log Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,05 : 2,5086
AD : 47,211
AD AD
tabel
-- Dist. Log Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,1 : 1,93375
Dari semua nilai hasil pengujian dibandingkan selisih antara data tabel dan perhitungan manual. Nilai yang paling besar selisihnya merupakan pilihan uji
distribusi. Langkah ini dapat dilihat pada Tabel 5.32. Dari Tabel 5.32 dapat disimpulkan bahwa plot distribusi untuk
komponen beater mesin grinder 310 mengikuti distribusi Weibull.
Tabel 5.32. Pemilihan Distribusi untuk Beater Mesin Grinder 310 Komponen DISTRIBUSI
AD
tabel
AD HASIL
AD
tabel--
AD Nilai
Terbesar DISTRIBUSI
TERPILIH
Beater mesin
grinder 310
Normal AD
tabel
α = 0,05 :
2,5086 0,635
Distribusi Normal Diterima
1,874 1,87403
Distribusi Weibull
karena nilai selisih
AD
tabel
dan AD terbesar,
yaitu 2,23237
Distribusi Normal Diterima
1,299
Eksponensial 3,154
Distribusi Eksponensial
Ditolak -0,646
-0,6456
AD
tabel
α = 0,1 :
1,93375 Distribusi
Eksponensial Ditolak
-1,220
Weibull 0,276
Distribusi Weibull Diterima
2,232 2,23237
Distribusi Weibull Diterima
1,657521
Log Normal 47,211
Distribusi Log Normal Ditolak
-44,702 -45,277
Distribusi Log Normal Ditolak
-45,277
Universitas Sumatera Utara
3. Screen 695-1120-3D 6 mm
Dari hasil pengolahan software AvSim+ dengan menginput data TTF dari komponen Screen 6 mm, didapat data pada Tabel 5.33.
Tabel 5.33. Parameter Plotting Distribusi TTF Hasil Av Sim + 9.0 Screen 695- 1120-3D 6 mm
Distribusi Keterangan
Nilai
Normal µ
336,96 σ
242,312 Log Normal
µ 342,127
σ 223,612
Weibull ƞ
376,473 β
2,05105 ɣ
Eksponensial µ 336,96
Selanjutnya dilakukan uji Anderson darling untuk setiap distribusi, untuk distribusi normal dapat dilihat pada Tabel 5.34.
Tabel 5.34. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Normal Screen 695-1120- 3D 6 mm
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Ti- µσ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 96
0,02 -0,994
0,160 -1,833
1,000 0,000
-9,909 -0,235
2 96
0,06 -0,994
0,160 -1,833
0,950 0,050
-3,000 -0,290
3 96
0,10 -0,994
0,160 -1,833
0,943 0,057
-2,865 -0,470
4 96
0,14 -0,994
0,160 -1,833
0,906 0,094
-2,365 -0,588
5 112
0,18 -0,928
0,177 -1,734
0,854 0,146
-1,922 -0,658
6 144
0,22 -0,796
0,213 -1,547
0,838 0,162
-1,821 -0,741
7 160
0,26 -0,730
0,233 -1,458
0,804 0,196
-1,627 -0,802
8 160
0,30 -0,730
0,233 -1,458
0,785 0,215
-1,536 -0,898
9 176
0,34 -0,664
0,253 -1,373
0,765 0,235
-1,448 -0,959
10 192
0,38 -0,598
0,275 -1,292
0,765 0,235
-1,448 -1,041
11 192
0,42 -0,598
0,275 -1,292
0,744 0,256
-1,363 -1,115
12 192
0,46 -0,598
0,275 -1,292
0,677 0,323
-1,129 -1,113
13 208
0,50 -0,532
0,297 -1,213
0,653 0,347
-1,057 -1,135
14 208
0,54 -0,532
0,297 -1,213
0,653 0,347
-1,057 -1,226
15 224
0,58 -0,466
0,321 -1,138
0,525 0,475
-0,744 -1,091
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.34. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Normal Screen 695-1120- 3D 6 mm Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Ti- µσ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
16 224
0,62 -0,466
0,321 -1,138
0,498 0,502
-0,690 -1,133
17 240
0,66 -0,400
0,345 -1,066
0,498 0,502
-0,690 -1,159
18 240
0,70 -0,400
0,345 -1,066
0,498 0,502
-0,690 -1,229
19 240
0,74 -0,400
0,345 -1,066
0,472 0,528
-0,639 -1,261
20 256
0,78 -0,334
0,369 -0,997
0,472 0,528
-0,639 -1,276
21 256
0,82 -0,334
0,369 -0,997
0,472 0,528
-0,639 -1,341
22 272
0,86 -0,268
0,394 -0,931
0,472 0,528
-0,639 -1,350
23 272
0,90 -0,268
0,394 -0,931
0,420 0,580
-0,545 -1,328
24 272
0,94 -0,268
0,394 -0,931
0,420 0,580
-0,545 -1,387
25 272
0,98 -0,268
0,394 -0,931
0,394 0,606
-0,501 -1,403
26 272
1,02 -0,268
0,394 -0,931
0,394 0,606
-0,501 -1,461
27 288
1,06 -0,202
0,420 -0,868
0,394 0,606
-0,501 -1,451
28 288
1,10 -0,202
0,420 -0,868
0,394 0,606
-0,501 -1,506
29 320
1,14 -0,070
0,472 -0,751
0,394 0,606
-0,501 -1,427
30 320
1,18 -0,070
0,472 -0,751
0,369 0,475
-0,744 -1,763
31 320
1,22 -0,070
0,472 -0,751
0,369 0,502
-0,690 -1,757
32 320
1,26 -0,070
0,472 -0,751
0,345 0,502
-0,690 -1,815
33 336
1,30 -0,004
0,498 -0,696
0,345 0,502
-0,690 -1,802
34 336
1,34 -0,004
0,498 -0,696
0,345 0,528
-0,639 -1,789
35 336
1,38 -0,004
0,498 -0,696
0,321 0,528
-0,639 -1,843
36 352
1,42 0,062
0,525 -0,645
0,321 0,528
-0,639 -1,823
37 432
1,46 0,392
0,653 -0,427
0,297 0,528
-0,639 -1,556
38 432
1,50 0,392
0,653 -0,427
0,297 0,580
-0,545 -1,457
39 448
1,54 0,458
0,677 -0,391
0,275 0,580
-0,545 -1,440
40 496
1,58 0,656
0,744 -0,295
0,275 0,606
-0,501 -1,259
41 512
1,62 0,722
0,765 -0,268
0,275 0,606
-0,501 -1,246
42 512
1,66 0,722
0,765 -0,268
0,253 0,606
-0,501 -1,277
43 528
1,70 0,788
0,785 -0,242
0,233 0,606
-0,501 -1,264
44 544
1,74 0,854
0,804 -0,219
0,233 0,606
-0,501 -1,253
45 576
1,78 0,986
0,838 -0,177
0,213 0,631
-0,461 -1,134
46 592
1,82 1,053
0,854 -0,158
0,177 0,631
-0,461 -1,126
47 656
1,86 1,317
0,906 -0,099
0,160 0,655
-0,422 -0,969
48 720
1,90 1,581
0,943 -0,059
0,160 0,655
-0,422 -0,914
49 736
1,94 1,647
0,950 -0,051
0,160 0,655
-0,422 -0,919
50 1280
1,98 3,892
1,000 0,000
0,160 0,679
-0,386 -0,765
Jumlah : -60,248
Universitas Sumatera Utara
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi normal pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -50 – -60,248 = 10,248
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 10,248 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,4941dan AD α=0,1= 1, 9277, sehingga bila dibandingkan dapat
dilihat sebagai berikut: AD :
10,248 AD AD
tabel
-- Dist. Normal Diterima
AD
tabel
α = 0,05 : 2,4941
AD : 10,248
AD AD
tabel
-- Dist. Normal Diterima
AD
tabel
α = 0,1 : 1,9277
Untuk uji Anderson darling untuk distribusi eksponensial dapat dilihat pada Tabel 5.35.
Tabel 5.35. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Eksponensial Screen 695- 1120-3D 6 mm
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Tiµ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 96
4,55 0,285
0,248 -1,395
0,978 0,022
-3,799 -23,606
2 96
0,06 0,285
0,248 -1,395
0,887 0,113
-2,184 -0,215
3 96
0,10 0,285
0,248 -1,395
0,882 0,118
-2,137 -0,353
4 96
0,14 0,285
0,248 -1,395
0,857 0,143
-1,947 -0,468
5 112
0,18 0,332
0,283 -1,263
0,827 0,173
-1,757 -0,544
6 144
0,22 0,427
0,348 -1,056
0,819 0,181
-1,709 -0,608
7 160
0,26 0,475
0,378 -0,973
0,801 0,199
-1,614 -0,673
8 160
0,30 0,475
0,378 -0,973
0,791 0,209
-1,567 -0,762
9 176
0,34 0,522
0,407 -0,899
0,781 0,219
-1,519 -0,822
10 192
0,38 0,570
0,434 -0,834
0,781 0,219
-1,519 -0,894
11 192
0,42 0,570
0,434 -0,834
0,771 0,229
-1,472 -0,968
12 192
0,46 0,570
0,434 -0,834
0,735 0,265
-1,330 -0,995
13 208
0,50 0,617
0,461 -0,775
0,723 0,277
-1,282 -1,029
14 208
0,54 0,617
0,461 -0,775
0,723 0,277
-1,282 -1,111
15 224
0,58 0,665
0,486 -0,722
0,648 0,352
-1,045 -1,025
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.35. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Eksponensial Screen 695- 1120-3D 6 mm Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Tiµ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
16 224
0,62 0,665
0,486 -0,722
0,631 0,369
-0,997 -1,066
17 240
0,66 0,712
0,509 -0,674
0,631 0,369
-0,997 -1,103
18 240
0,70 0,712
0,509 -0,674
0,631 0,369
-0,997 -1,170
19 240
0,74 0,712
0,509 -0,674
0,613 0,387
-0,950 -1,202
20 256
0,78 0,760
0,532 -0,631
0,613 0,387
-0,950 -1,233
21 256
0,82 0,760
0,532 -0,631
0,613 0,387
-0,950 -1,296
22 272
0,86 0,807
0,554 -0,591
0,613 0,387
-0,950 -1,325
23 272
0,90 0,807
0,554 -0,591
0,575 0,425
-0,855 -1,301
24 272
0,94 0,807
0,554 -0,591
0,575 0,425
-0,855 -1,359
25 272
0,98 0,807
0,554 -0,591
0,554 0,446
-0,807 -1,370
26 272
1,02 0,807
0,554 -0,591
0,554 0,446
-0,807 -1,426
27 288
1,06 0,855
0,575 -0,554
0,554 0,446
-0,807 -1,443
28 288
1,10 0,855
0,575 -0,554
0,554 0,446
-0,807 -1,497
29 320
1,14 0,950
0,613 -0,489
0,554 0,446
-0,807 -1,478
30 320
1,18 0,950
0,613 -0,489
0,532 0,468
-0,760 -1,474
31 320
1,22 0,950
0,613 -0,489
0,532 0,468
-0,760 -1,524
32 320
1,26 0,950
0,613 -0,489
0,509 0,491
-0,712 -1,514
33 336
1,30 0,997
0,631 -0,460
0,509 0,491
-0,712 -1,524
34 336
1,34 0,997
0,631 -0,460
0,509 0,491
-0,712 -1,571
35 336
1,38 0,997
0,631 -0,460
0,486 0,514
-0,665 -1,553
36 352
1,42 1,045
0,648 -0,434
0,486 0,514
-0,665 -1,560
37 432
1,46 1,282
0,723 -0,325
0,461 0,539
-0,617 -1,376
38 432
1,50 1,282
0,723 -0,325
0,461 0,539
-0,617 -1,413
39 448
1,54 1,330
0,735 -0,307
0,434 0,566
-0,570 -1,351
40 496
1,58 1,472
0,771 -0,261
0,434 0,566
-0,570 -1,312
41 512
1,62 1,519
0,781 -0,247
0,434 0,566
-0,570 -1,323
42 512
1,66 1,519
0,781 -0,247
0,407 0,593
-0,522 -1,277
43 528
1,70 1,567
0,791 -0,234
0,378 0,622
-0,475 -1,205
44 544
1,74 1,614
0,801 -0,222
0,378 0,622
-0,475 -1,212
45 576
1,78 1,709
0,819 -0,200
0,348 0,652
-0,427 -1,116
46 592
1,82 1,757
0,827 -0,189
0,283 0,717
-0,332 -0,950
47 656
1,86 1,947
0,857 -0,154
0,248 0,752
-0,285 -0,816
48 720
1,90 2,137
0,882 -0,126
0,248 0,752
-0,285 -0,780
49 736
1,94 2,184
0,887 -0,119
0,248 0,752
-0,285 -0,784
50 1280
1,98 3,799
0,978 -0,023
0,248 0,752
-0,285 -0,609
Jumlah :
-78,586
Universitas Sumatera Utara
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi eksponensial pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -50 – -78,586 = 28,586
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 28,586 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,4941dan AD α=0,1= 1, 9277, sehingga bila dibandingkan dapat
dilihat sebagai berikut: AD :
28,586 AD AD
tabel
-- Dist. Eksponensial Ditolak
AD
tabel
α = 0,05 : 2,4941
AD : 28,586
AD AD
tabel
-- Dist. Eksponensial Ditolak
AD
tabel
α = 0,1 : 1,9277
Untuk uji Anderson darling distribusi weibull dapat dilihat pada Tabel 5.36 sebagai berikut:
Tabel 5.36. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Weibull Screen 6 695- 1120-3D mm
i T
i
= TTF jam
2i-1N {Ti-
ϒ η}
FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 96
0,02 0,061
0,059 -2,833
1,000 0,000
-12,305 -0,303
2 96
0,06 0,061
0,059 -2,833
0,981 0,019
-3,955 -0,407
3 96
0,10 0,061
0,059 -2,833
0,977 0,023
-3,781 -0,661
4 96
0,14 0,061
0,059 -2,833
0,956 0,044
-3,124 -0,834
5 112
0,18 0,083
0,080 -2,528
0,920 0,080
-2,531 -0,911
6 144
0,22 0,139
0,130 -2,040
0,909 0,091
-2,392 -0,975
7 160
0,26 0,173
0,159 -1,840
0,881 0,119
-2,128 -1,032
8 160
0,30 0,173
0,159 -1,840
0,865 0,135
-2,001 -1,152
9 176
0,34 0,210
0,190 -1,663
0,847 0,153
-1,879 -1,204
10 192
0,38 0,251
0,222 -1,504
0,847 0,153
-1,879 -1,286
11 192
0,42 0,251
0,222 -1,504
0,828 0,172
-1,760 -1,371
12 192
0,46 0,251
0,222 -1,504
0,760 0,240
-1,429 -1,349
13 208
0,50 0,296
0,256 -1,361
0,734 0,266
-1,326 -1,344
14 208
0,54 0,296
0,256 -1,361
0,734 0,266
-1,326 -1,451
15 224
0,58 0,345
0,292 -1,232
0,582 0,418
-0,871 -1,220
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.36. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Weibull Screen 695-1120- 3D 6 mm Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
{Ti- ϒ
η} FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
16 224
0,62 0,345
0,292 -1,232
0,547 0,453
-0,792 -1,255
17 240
0,66 0,397
0,328 -1,115
0,547 0,453
-0,792 -1,259
18 240
0,70 0,397
0,328 -1,115
0,547 0,453
-0,792 -1,335
19 240
0,74 0,397
0,328 -1,115
0,512 0,488
-0,717 -1,356
20 256
0,78 0,453
0,365 -1,009
0,512 0,488
-0,717 -1,346
21 256
0,82 0,453
0,365 -1,009
0,512 0,488
-0,717 -1,415
22 272
0,86 0,513
0,402 -0,912
0,512 0,488
-0,717 -1,401
23 272
0,90 0,513
0,402 -0,912
0,439 0,561
-0,577 -1,341
24 272
0,94 0,513
0,402 -0,912
0,439 0,561
-0,577 -1,400
25 272
0,98 0,513
0,402 -0,912
0,402 0,598
-0,513 -1,397
26 272
1,02 0,513
0,402 -0,912
0,402 0,598
-0,513 -1,454
27 288
1,06 0,577
0,439 -0,824
0,402 0,598
-0,513 -1,418
28 288
1,10 0,577
0,439 -0,824
0,402 0,598
-0,513 -1,471
29 320
1,14 0,717
0,512 -0,670
0,402 0,598
-0,513 -1,349
30 320
1,18 0,717
0,512 -0,670
0,365 0,635
-0,453 -1,326
31 320
1,22 0,717
0,512 -0,670
0,365 0,635
-0,453 -1,371
32 320
1,26 0,717
0,512 -0,670
0,328 0,672
-0,397 -1,345
33 336
1,30 0,792
0,547 -0,603
0,328 0,672
-0,397 -1,301
34 336
1,34 0,792
0,547 -0,603
0,328 0,672
-0,397 -1,341
35 336
1,38 0,792
0,547 -0,603
0,292 0,708
-0,345 -1,308
36 352
1,42 0,871
0,582 -0,542
0,292 0,708
-0,345 -1,259
37 432
1,46 1,326
0,734 -0,309
0,256 0,744
-0,296 -0,883
38 432
1,50 1,326
0,734 -0,309
0,256 0,744
-0,296 -0,907
39 448
1,54 1,429
0,760 -0,274
0,222 0,778
-0,251 -0,809
40 496
1,58 1,760
0,828 -0,189
0,222 0,778
-0,251 -0,695
41 512
1,62 1,879
0,847 -0,166
0,222 0,778
-0,251 -0,676
42 512
1,66 1,879
0,847 -0,166
0,190 0,810
-0,210 -0,624
43 528
1,70 2,001
0,865 -0,145
0,159 0,841
-0,173 -0,541
44 544
1,74 2,128
0,881 -0,127
0,159 0,841
-0,173 -0,522
45 576
1,78 2,392
0,909 -0,096
0,130 0,870
-0,139 -0,419
46 592
1,82 2,531
0,920 -0,083
0,080 0,920
-0,083 -0,302
47 656
1,86 3,124
0,956 -0,045
0,059 0,941
-0,061 -0,196
48 720
1,90 3,781
0,977 -0,023
0,059 0,941
-0,061 -0,159
49 736
1,94 3,955
0,981 -0,019
0,059 0,941
-0,061 -0,155
50 1280
1,98 12,305
1,000 0,000
0,059 0,941
-0,061 -0,120
Jumlah :
-50,957
Universitas Sumatera Utara
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi weibull pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -50 – -50,957 = 0, 957
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 0, 957dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,4941dan AD α=0,1= 1, 9277, sehingga bila dibandingkan dapat
dilihat sebagai berikut: AD :
0, 957 AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Diterima
AD
tabel
α = 0,05 : 2,4941
AD : 0, 957
AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Diterima
AD
tabel
α = 0,1 : 1,9277
Sedangkan untuk uji Log Normal Komponen Screen 695-1120-3D 6
mm dihitung seperti pada Tabel 5.37. Tabel 5.37. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Log Normal Screen 695-
1120-3D 6 mm i
t
i
= TTF
jam Ti =
Ln ti 2i-
1N Ti-µ
σ FY
i
ln FY
i
FY
n+1- i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1- i
} Ai
1 96
4,564 0,020
-1,510 0,066
-2,725 0,067
0,933 -0,069
-0,056 2
96 4,564
0,060 -1,510
0,066 -2,725
0,067 0,933
-0,069 -0,168
3 96
4,564 0,100
-1,510 0,066
-2,725 0,067
0,933 -0,069
-0,279 4
96 4,564
0,140 -1,510
0,066 -2,725
0,067 0,933
-0,069 -0,391
5 112
4,718 0,180
-1,509 0,066
-2,723 0,067
0,933 -0,069
-0,503 6
144 4,970
0,220 -1,508
0,066 -2,721
0,067 0,933
-0,069 -0,614
7 160
5,075 0,260
-1,507 0,066
-2,720 0,067
0,933 -0,069
-0,725 8
160 5,075
0,300 -1,507
0,066 -2,720
0,067 0,933
-0,069 -0,837
9 176
5,170 0,340
-1,507 0,066
-2,719 0,067
0,933 -0,069
-0,948 10
192 5,257
0,380 -1,506
0,066 -2,719
0,067 0,933
-0,069 -1,059
11 192
5,257 0,420
-1,506 0,066
-2,719 0,067
0,933 -0,069
-1,171 12
192 5,257
0,460 -1,506
0,066 -2,719
0,066 0,934
-0,069 -1,282
13 208
5,338 0,500
-1,506 0,066
-2,718 0,066
0,934 -0,069
-1,393 14
208 5,338
0,540 -1,506
0,066 -2,718
0,066 0,934
-0,069 -1,505
15 224
5,412 0,580
-1,506 0,066
-2,717 0,066
0,934 -0,069
-1,616
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.37. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Log Normal Screen 695- 1120-3D 6 mm Lanjutan
i t
i
= TTF
jam Ti =
Ln ti 2i-
1N Ti-µ
σ FY
i
ln FY
i
FY
n+1- i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1- i
} Ai
16 224
5,412 0,620
-1,506 0,066
-2,717 0,066
0,934 -0,069
-1,727 17
240 5,481
0,660 -1,505
0,066 -2,717
0,066 0,934
-0,069 -1,838
18 240
5,481 0,700
-1,505 0,066
-2,717 0,066
0,934 -0,069
-1,950 19
240 5,481
0,740 -1,505
0,066 -2,717
0,066 0,934
-0,069 -2,061
20 256
5,545 0,780
-1,505 0,066
-2,716 0,066
0,934 -0,069
-2,172 21
256 5,545
0,820 -1,505
0,066 -2,716
0,066 0,934
-0,069 -2,283
22 272
5,606 0,860
-1,505 0,066
-2,716 0,066
0,934 -0,069
-2,394 23
272 5,606
0,900 -1,505
0,066 -2,716
0,066 0,934
-0,068 -2,506
24 272
5,606 0,940
-1,505 0,066
-2,716 0,066
0,934 -0,068
-2,617 25
272 5,606
0,980 -1,505
0,066 -2,716
0,066 0,934
-0,068 -2,728
26 272
5,606 1,020
-1,505 0,066
-2,716 0,066
0,934 -0,068
-2,840 27
288 5,663
1,060 -1,505
0,066 -2,715
0,066 0,934
-0,068 -2,950
28 288
5,663 1,100
-1,505 0,066
-2,715 0,066
0,934 -0,068
-3,062 29
320 5,768
1,140 -1,504
0,066 -2,714
0,066 0,934
-0,068 -3,172
30 320
5,768 1,180
-1,504 0,066
-2,714 0,066
0,934 -0,069
-3,284 31
320 5,768
1,220 -1,504
0,066 -2,714
0,066 0,934
-0,069 -3,395
32 320
5,768 1,260
-1,504 0,066
-2,714 0,066
0,934 -0,069
-3,506 33
336 5,817
1,300 -1,504
0,066 -2,714
0,066 0,934
-0,069 -3,617
34 336
5,817 1,340
-1,504 0,066
-2,714 0,066
0,934 -0,069
-3,728 35
336 5,817
1,380 -1,504
0,066 -2,714
0,066 0,934
-0,069 -3,839
36 352
5,864 1,420
-1,504 0,066
-2,713 0,066
0,934 -0,069
-3,950 37
432 6,068
1,460 -1,503
0,066 -2,712
0,066 0,934
-0,069 -4,059
38 432
6,068 1,500
-1,503 0,066
-2,712 0,066
0,934 -0,068
-4,170 39
448 6,105
1,540 -1,503
0,066 -2,711
0,066 0,934
-0,068 -4,281
40 496
6,207 1,580
-1,502 0,067
-2,710 0,066
0,934 -0,068
-4,390 41
512 6,238
1,620 -1,502
0,067 -2,710
0,066 0,934
-0,068 -4,501
42 512
6,238 1,660
-1,502 0,067
-2,710 0,066
0,934 -0,068
-4,612 43
528 6,269
1,700 -1,502
0,067 -2,710
0,066 0,934
-0,068 -4,723
44 544
6,299 1,740
-1,502 0,067
-2,710 0,066
0,934 -0,068
-4,834 45
576 6,356
1,780 -1,502
0,067 -2,709
0,066 0,934
-0,068 -4,944
46 592
6,384 1,820
-1,501 0,067
-2,709 0,066
0,934 -0,068
-5,054 47
656 6,486
1,860 -1,501
0,067 -2,708
0,066 0,934
-0,068 -5,164
48 720
6,579 1,900
-1,501 0,067
-2,707 0,066
0,934 -0,068
-5,273 49
736 6,601
1,940 -1,500
0,067 -2,707
0,066 0,934
-0,068 -5,384
50 1280
7,155 1,980
-1,498 0,067
-2,702 0,066
0,934 -0,068
-5,485
Jumlah : -139,042
Universitas Sumatera Utara
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi log normal pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -50 – -139,042 = 89,042
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 89,042 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,4941 dan AD α=0,1= 1, 9277. Maka dibandingkan:
AD : 89,042
AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Log Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,05 : 2,4941
AD : 89,042
AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Log Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,1 : 1,9277
Dari hasil uji distribusi Anderson darling ditentukan distribusi yang paling mendekati dengan sebaran data TTF dengan melihat selisih nilai yang
didapat dari perhitungan dengan nilai dari tabel yang paling besar, yaitu dapat dilihat pada Tabel 5.38.
Tabel 5.38. Penentuan Distribusi Screen 695-1120-3D 6 mm Komponen DISTRIBUSI AD
tabel
AD HASIL
AD
tabel
- AD
Nilai Terbesar
DISTRIBUSI TERPILIH
Screen 6 mm
Normal AD
tabel
α = 0,05 :
2,4941 10,248
Distribusi Normal Ditolak
-7,754 -7,7538
Distribusi Weibull
karena nilai selisih
AD
tabel
dengan
AD
terbesar, yaitu
1,53751
Distribusi Normal Ditolak
-8,320
Eksponensial 28,586
Distribusi Eksponensial Ditolak
-26,092 -26092
AD
tabel
α = 0,1
:1.9277 Distribusi
Eksponensial Ditolak -26,658
Weibull 0,957
Distribusi Weibull Diterima
1,538 1,53751
Distribusi Weibull Diterima
0,97111
Log Normal 89,042
Distribusi Log Normal Ditolak
-86,547 -86,547
Distribusi Log Normal Ditolak
-97,114
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 5.38 dapat disimpulkan bahwa plot distribusi untuk komponen Screen 695-1120-3D 6 mm mengikuti distribusi Weibull.
4. Screen 695-1120-3D 3 mm
Dari hasil pengolahan software AvSim+ dengan menginput TTF komponen Screen 695-1120-3D 3 mm didapat parameter distribusi pada
Tabel 5.39.
Tabel 5.39. Parameter Plotting Distribusi TTF Hasil Av Sim + 9.0 Screen 695-1120-3D 3 mm
Distribusi Keterangan Nilai
Normal µ
494.545 σ
732.899 Log Normal
µ 535,7
σ 598,716
Weibull ƞ
531.769 β
1.3943 ɣ
Eksponensial µ 494.545
Dan untuk perhitungan uji Anderson darling untuk distribusi normal dapat dilihat pada Tabel 5.40.
Tabel 5.40. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Normal Screen 695-1120- 3D 3 mm
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Ti-µ σ
FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 48
0,03 -0,609
0,271 -1,305
1,000 0,000
-8,595 -0,300
2 48
0,09 -0,609
0,271 -1,305
0,737 0,263
-1,337 -0,240
3 80
0,15 -0,566
0,286 -1,252
0,708 0,292
-1,231 -0,376
4 144
0,21 -0,478
0,316 -1,151
0,645 0,355
-1,037 -0,464
5 160
0,27 -0,456
0,324 -1,127
0,629 0,371
-0,992 -0,578
6 192
0,33 -0,413
0,340 -1,079
0,587 0,413
-0,885 -0,655
7 240
0,39 -0,347
0,364 -1,010
0,587 0,413
-0,885 -0,746
8 256
0,45 -0,325
0,372 -0,988
0,579 0,421
-0,864 -0,842
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.40. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Normal Screen 695-1120- 3D 3 mm Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Ti-µ σ
FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
9 272
0,52 -0,304
0,381 -0,966
0,570 0,430
-0,844 -0,932
10 288
0,58 -0,282
0,389 -0,944
0,536 0,464
-0,767 -0,985
11 304
0,64 -0,260
0,397 -0,923
0,510 0,490
-0,712 -1,040
12 304
0,70 -0,260
0,397 -0,923
0,501 0,499
-0,695 -1,127
13 320
0,76 -0,238
0,406 -0,902
0,475 0,525
-0,644 -1,171
14 320
0,82 -0,238
0,406 -0,902
0,475 0,525
-0,644 -1,264
15 320
0,88 -0,238
0,406 -0,902
0,475 0,525
-0,644 -1,358
16 320
0,94 -0,238
0,406 -0,902
0,457 0,543
-0,611 -1,421
17 336
1,00 -0,216
0,414 -0,881
0,414 0,586
-0,535 -1,416
18 416
1,06 -0,107
0,457 -0,782
0,406 0,594
-0,521 -1,382
19 448
1,12 -0,064
0,475 -0,745
0,406 0,594
-0,521 -1,419
20 448
1,18 -0,064
0,475 -0,745
0,406 0,594
-0,521 -1,496
21 448
1,24 -0,064
0,475 -0,745
0,406 0,594
-0,521 -1,573
22 496
1,30 0,002
0,501 -0,692
0,397 0,603
-0,507 -1,561
23 512
1,36 0,024
0,510 -0,674
0,397 0,603
-0,507 -1,610
24 560
1,42 0,089
0,536 -0,624
0,389 0,611
-0,493 -1,591
25 624
1,48 0,177
0,570 -0,562
0,381 0,619
-0,479 -1,546
26 640
1,55 0,198
0,579 -0,547
0,372 0,628
-0,466 -1,565
27 656
1,61 0,220
0,587 -0,532
0,364 0,636
-0,453 -1,582
28 656
1,67 0,220
0,587 -0,532
0,340 0,660
-0,415 -1,580
29 736
1,73 0,329
0,629 -0,463
0,324 0,676
-0,392 -1,477
30 768
1,79 0,373
0,645 -0,438
0,316 0,684
-0,380 -1,462
31 896
1,85 0,548
0,708 -0,345
0,286 0,714
-0,337 -1,260
32 960
1,91 0,635
0,737 -0,305
0,271 0,729
-0,316 -1,186
33 3104
1,97 3,560
1,000 0,000
0,271 0,729
-0,316 -0,623
Jumlah :
-37,832
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi normal pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -33 – -37,832 = 4, 832
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 4,832 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5104 dan AD α=0,1= 1, 9328, sehingga bila dibandingkan dapat
dilihat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
AD : 4,832
AD AD
tabel
-- Dist. Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,05 : 2, 5104
AD : 4,832
AD AD
tabel
-- Dist. Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,1 : 1, 9328
Untuk uji Anderson darling distribusi eksponensial dapat dilihat pada Tabel 5.41.
Tabel 5.41. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Eksponensial Screen 695- 1120-3D 3 mm
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Tiµ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 48
0,03 0,097
0,092 -2,381
0,998 0,002
-6,276 -0,262
2 48
0,09 0,097
0,092 -2,381
0,856 0,144
-1,941 -0,393
3 80
0,15 0,162
0,149 -1,901
0,837 0,163
-1,812 -0,563
4 144
0,21 0,291
0,253 -1,376
0,788 0,212
-1,553 -0,621
5 160
0,27 0,324
0,276 -1,286
0,774 0,226
-1,488 -0,757
6 192
0,33 0,388
0,322 -1,134
0,735 0,265
-1,326 -0,820
7 240
0,39 0,485
0,384 -0,956
0,735 0,265
-1,326 -0,899
8 256
0,45 0,518
0,404 -0,906
0,726 0,274
-1,294 -1,000
9 272
0,52 0,550
0,423 -0,860
0,717 0,283
-1,262 -1,093
10 288
0,58 0,582
0,441 -0,818
0,678 0,322
-1,132 -1,123
11 304
0,64 0,615
0,459 -0,778
0,645 0,355
-1,035 -1,154
12 304
0,70 0,615
0,459 -0,778
0,633 0,367
-1,003 -1,241
13 320
0,76 0,647
0,476 -0,741
0,596 0,404
-0,906 -1,248
14 320
0,82 0,647
0,476 -0,741
0,596 0,404
-0,906 -1,348
15 320
0,88 0,647
0,476 -0,741
0,596 0,404
-0,906 -1,448
16 320
0,94 0,647
0,476 -0,741
0,569 0,431
-0,841 -1,487
17 336
1,00 0,679
0,493 -0,707
0,493 0,507
-0,679 -1,386
18 416
1,06 0,841
0,569 -0,564
0,476 0,524
-0,647 -1,285
19 448
1,12 0,906
0,596 -0,518
0,476 0,524
-0,647 -1,306
20 448
1,18 0,906
0,596 -0,518
0,476 0,524
-0,647 -1,377
21 448
1,24 0,906
0,596 -0,518
0,476 0,524
-0,647 -1,447
22 496
1,30 1,003
0,633 -0,457
0,459 0,541
-0,615 -1,396
23 512
1,36 1,035
0,645 -0,439
0,459 0,541
-0,615 -1,436
24 560
1,42 1,132
0,678 -0,389
0,441 0,559
-0,582 -1,383
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.41. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Eksponensial Screen 695- 1120-3D 3 mm Lanjutan
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
Tiµ FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
25 624
1,48 1,262
0,717 -0,333
0,423 0,577
-0,550 -1,311
26 640
1,55 1,294
0,726 -0,320
0,404 0,596
-0,518 -1,295
27 656
1,61 1,326
0,735 -0,308
0,384 0,616
-0,485 -1,275
28 656
1,67 1,326
0,735 -0,308
0,322 0,678
-0,388 -1,161
29 736
1,73 1,488
0,774 -0,256
0,276 0,724
-0,324 -1,001
30 768
1,79 1,553
0,788 -0,238
0,253 0,747
-0,291 -0,946
31 896
1,85 1,812
0,837 -0,178
0,149 0,851
-0,162 -0,629
32 960
1,91 1,941
0,856 -0,155
0,092 0,908
-0,097 -0,481
33 3104
1,97 6,276
0,998 -0,002
0,092 0,908
-0,097 -0,195
Jumlah :
-34,768
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi eksponensial pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -33 – -34,768 = 1, 768
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 1, 768 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5104 dan AD α=0,1= 1, 9328, sehingga bila dibandingkan dapat
dilihat sebagai berikut: AD :
1, 768 AD AD
tabel
-- Dist. Eksponensial Diterima
AD
tabel
α = 0,05 : 2, 5104
AD : 1, 768
AD AD
tabel
-- Dist. Eksponensial Diterima
AD
tabel
α = 0,1 : 1, 9328
Untuk uji Anderson darling distribusi weibull dapat dilihat pada Tabel 5.42.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.42. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Weibull Screen 695-1120- 3D 3 mm
i T
i
= TTF jam
2i-1 N
{Ti- ϒ
η} FY
i
ln FY
i
FY
n+1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 48
0,03 0,035
0,034 -3,371 1,000
0,000 -11,233
-0,443 2
48 0,09
0,035 0,034 -3,371
0,898 0,102
-2,279 -0,514
3 80
0,15 0,071
0,069 -2,676 0,874
0,126 -2,070
-0,719 4
144 0,21
0,162 0,149 -1,901
0,812 0,188
-1,669 -0,757
5 160
0,27 0,187
0,171 -1,767 0,793
0,207 -1,573
-0,911 6
192 0,33
0,242 0,215 -1,539
0,738 0,262
-1,340 -0,960
7 240
0,39 0,330
0,281 -1,270 0,738
0,262 -1,340
-1,028 8
256 0,45
0,361 0,303 -1,194
0,726 0,274
-1,295 -1,131
9 272
0,52 0,393
0,325 -1,125 0,713
0,287 -1,250
-1,223 10
288 0,58
0,425 0,346 -1,060
0,659 0,341
-1,075 -1,229
11 304
0,64 0,459
0,368 -1,000 0,613
0,387 -0,949
-1,240 12
304 0,70
0,459 0,368 -1,000
0,596 0,404
-0,907 -1,330
13 320
0,76 0,493
0,389 -0,944 0,545
0,455 -0,787
-1,312 14
320 0,82
0,493 0,389 -0,944
0,545 0,455
-0,787 -1,417
15 320
0,88 0,493
0,389 -0,944 0,545
0,455 -0,787
-1,522 16
320 0,94
0,493 0,389 -0,944
0,508 0,492
-0,710 -1,554
17 336
1,00 0,527
0,410 -0,892 0,410
0,590 -0,527
-1,419 18
416 1,06
0,710 0,508 -0,676
0,389 0,611
-0,493 -1,240
19 448
1,12 0,787
0,545 -0,607 0,389
0,611 -0,493
-1,233 20
448 1,18
0,787 0,545 -0,607
0,389 0,611
-0,493 -1,299
21 448
1,24 0,787
0,545 -0,607 0,389
0,611 -0,493
-1,366 22
496 1,30
0,907 0,596 -0,517
0,368 0,632
-0,459 -1,271
23 512
1,36 0,949
0,613 -0,490 0,368
0,632 -0,459
-1,293 24
560 1,42
1,075 0,659 -0,418
0,346 0,654
-0,425 -1,200
25 624
1,48 1,250
0,713 -0,338 0,325
0,675 -0,393
-1,084 26
640 1,55
1,295 0,726 -0,320
0,303 0,697
-0,361 -1,052
27 656
1,61 1,340
0,738 -0,304 0,281
0,719 -0,330
-1,017 28
656 1,67
1,340 0,738 -0,304
0,215 0,785
-0,242 -0,909
29 736
1,73 1,573
0,793 -0,232 0,171
0,829 -0,187
-0,725 30
768 1,79
1,669 0,812 -0,209
0,149 0,851
-0,162 -0,662
31 896
1,85 2,070
0,874 -0,135 0,069
0,931 -0,071
-0,381 32
960 1,91
2,279 0,898 -0,108
0,034 0,966
-0,035 -0,273
33 3014
1,97 11,233
1,000 0,000
0,034 0,966
-0,035 -0,069
Jumlah :
-33,785
Universitas Sumatera Utara
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi weibull pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -33 – -33,785 = 0,785
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 0,785 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5104 dan AD α=0,1= 1, 9328, sehingga bila dibandingkan dapat
dilihat sebagai berikut: AD :
0,785 AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Diterima
AD
tabel
α = 0,05 : 2, 5104
AD : 0,785
AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Diterima
AD
tabel
α = 0,1 : 1, 9328
Sedangkan untuk uji Anderson Darling terhadap distribusi Log Normal dihitung seperti pada Tabel 5.43.
Tabel 5.43. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Log Normal Screen 695- 1120-3D 3 mm
i t
i
= TTF jam
Ti = Ln ti
2i- 1N
Ti-µ σ
FY
i
ln FY
i
FY
n+ 1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
1 48
3,871 0,030
-0,888 0,187
-1,676 0,189
0,811 -0,210
-0,057 2
48 3,871
0,091 -0,888
0,187 -1,676
0,189 0,811
-0,209 -0,171
3 80
4,382 0,152
-0,887 0,187
-1,674 0,189
0,811 -0,209
-0,285 4
144 4,970
0,212 -0,886
0,188 -1,673
0,188 0,812
-0,209 -0,399
5 160
5,075 0,273
-0,886 0,188
-1,673 0,188
0,812 -0,209
-0,513 6
192 5,257
0,333 -0,886
0,188 -1,672
0,188 0,812
-0,209 -0,627
7 240
5,481 0,394
-0,886 0,188
-1,672 0,188
0,812 -0,209
-0,741 8
256 5,545
0,455 -0,885
0,188 -1,672
0,188 0,812
-0,209 -0,855
9 272
5,606 0,515
-0,885 0,188
-1,671 0,188
0,812 -0,209
-0,969 10
288 5,663
0,576 -0,885
0,188 -1,671
0,188 0,812
-0,209 -1,082
11 304
5,717 0,636
-0,885 0,188
-1,671 0,188
0,812 -0,209
-1,196 12
304 5,717
0,697 -0,885
0,188 -1,671
0,188 0,812
-0,209 -1,310
13 320
5,768 0,758
-0,885 0,188
-1,671 0,188
0,812 -0,209
-1,424 14
320 5,768
0,818 -0,885
0,188 -1,671
0,188 0,812
-0,209 -1,538
15 320
5,768 0,879
-0,885 0,188
-1,671 0,188
0,812 -0,209
-1,652 16
320 5,768
0,939 -0,885
0,188 -1,671
0,188 0,812
-0,208 -1,766
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.43. Uji Anderson Darling untuk Distribusi Log Normal Screen 695- 1120-3D 3 mm Lanjutan
i t
i
= TTF jam
Ti = Ln ti
2i- 1N
Ti-µ σ
FY
i
ln FY
i
FY
n+ 1-i
1-F Y
n+1-i
ln {1- FY
n+1-i
} Ai
17 336
5,817 1,000
-0,885 0,188
-1,671 0,188
0,812 -0,208
-1,879 18
416 6,031
1,061 -0,885
0,188 -1,670
0,188 0,812
-0,208 -1,993
19 448
6,105 1,121
-0,885 0,188
-1,670 0,188
0,812 -0,208
-2,106 20
448 6,105
1,182 -0,885
0,188 -1,670
0,188 0,812
-0,208 -2,220
21 448
6,105 1,242
-0,885 0,188
-1,670 0,188
0,812 -0,208
-2,334 22
496 6,207
1,303 -0,884
0,188 -1,670
0,188 0,812
-0,208 -2,447
23 512
6,238 1,364
-0,884 0,188
-1,670 0,188
0,812 -0,208
-2,561 24
560 6,328
1,424 -0,884
0,188 -1,670
0,188 0,812
-0,208 -2,675
25 624
6,436 1,485
-0,884 0,188
-1,669 0,188
0,812 -0,208
-2,788 26
640 6,461
1,545 -0,884
0,188 -1,669
0,188 0,812
-0,208 -2,902
27 656
6,486 1,606
-0,884 0,188
-1,669 0,188
0,812 -0,208
-3,015 28
656 6,486
1,667 -0,884
0,188 -1,669
0,188 0,812
-0,208 -3,129
29 736
6,601 1,727
-0,884 0,188
-1,669 0,188
0,812 -0,208
-3,242 30
768 6,644
1,788 -0,884
0,188 -1,669
0,188 0,812
-0,208 -3,356
31 896
6,798 1,848
-0,883 0,189
-1,669 0,187
0,813 -0,208
-3,468 32
960 6,867
1,909 -0,883
0,189 -1,668
0,187 0,813
-0,207 -3,581
33 3104
8,040 1,970
-0,881 0,189
-1,666 0,187
0,813 -0,207
-3,689
Jumlah : -61,970
Dengan perhitungan yang sama dengan uji Anderson darling untuk distribusi log normal pada komponen sebelumnya, maka didapatkan:
AD = -33 – -61,970 = 28,970
Dari nilai di atas didapatkanlah AD = 28,970 dan dari tabel didapatkan
AD α=0,05= 2,5104 dan AD α=0,1= 1, 9328, sehingga bila dibandingkan dapat
dilihat sebagai berikut: AD :
28,970 AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Log Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,05 : 2, 5104
AD : 28,970
AD AD
tabel
-- Dist. Weibull Log Normal Ditolak
AD
tabel
α = 0,1 : 1, 9328
Universitas Sumatera Utara
Dari ketiga distribusi tersebut maka dipilih distribusi yang paling mewakili data TTF Screen 695-1120-3D 3 mm tersebut, dengan membandingkan
selisih data perhitungan dengan data dari tabel. Dapat dilihat pada Tabel 5.44 bahwa distribusi yang memiliki selisi yang terbesar adalah Weibull.
Tabel 5.44. Penentuan Distribusi Screen 695-1120-3D 3 mm Komponen DISTRIBUSI AD
tabel
AD HASIL
AD
tabel
- AD
Nilai Terbesar
DISTRIBUSI TERPILIH
Screen 695- 1120-3D 3
mm Normal
AD
tabel
α= 0,05 :
2,5104 4,832
Distribusi Normal Diterima
-2.321 -2.3214
Distribusi Weibull
karena nilai selisih
AD
tabel
dengan AD
terbesar, yaitu 1,725
Distribusi Normal Diterima
-2.899
Eksponensial 1,768
Distribusi Eksponensial
Ditolak 0.743
0.74278
AD
tabel
α= 0,1 :
1,9328 Distribusi
Eksponensial Ditolak
0.165
Weibull 0,785
Distribusi Weibull Diterima
1.725 1.72504
Distribusi Weibull Diterima
1.14745
Log Normal 28,97
Distribusi Log Normal Ditolak
-26,460 -26,460
Distribusi Log Normal Ditolak
-27,037
5.2.4.1.3. Risk Estimation